1.Saat berusia 9 tahun, Yohanes Bosco mendapat mimpi yang mempertunjukkan masa depannya. Ia melihat sekumpulan anak muda berandalan yang berubah menjadi berbagai macam binatang buas, kemudian menjadi sekawanan domba yang jinak. Bunda Maria berkata kepadanya sambil mengusap kepalanya:”Lakukanlah terhadap anak-anakku apa yang telah kau lihat terjadi terhadap binatang-binatang ini.” Kehidupannya ditahun-tahun selanjutnya dipengaruhi oleh mimpi itu, yang menandakan karya perutusan diantara kaum muda.


1.Saat berusia 9 tahun, Yohanes Bosco mendapat mimpi yang mempertunjukkan masa depannya. Ia melihat sekumpulan anak muda berandalan yang berubah menjadi berbagai macam binatang buas, kemudian menjadi sekawanan domba yang jinak. Bunda Maria berkata kepadanya sambil mengusap kepalanya:”Lakukanlah terhadap anak-anakku apa yang telah kau lihat terjadi terhadap binatang-binatang ini.” Kehidupannya ditahun-tahun selanjutnya dipengaruhi oleh mimpi itu, yang menandakan karya perutusan diantara kaum muda.




1 2.Selama 10 tahun Yohanes menghabiskan waktu untuk belajar dan hidup penuh kegembiraan di Chieri. Ia mendirikan “Joy Club”, sebuah perkumpulan anak muda. Suatu ketika, atas desakan teman-temannya, ia menantang dan mengalahkan seorang akrobat profesional dalam 4 buah pertandingan: lari, lompat jauh, berjalan diatas tali dan memanjat pohon. Hari itu adalah hari yang penuh kegembiraan bagi Yohanes dan teman-temannya. Sang pemain akrobat yang kalah mentraktir mereka makan malam. Karena kejadian-kejadian semacam ini Yohanes disegani oleh teman-temannya.

▲back to top



3. Pada tanggal 5 Juni 1841, Yohanes Bosco ditahbiskan menjadi imam. Ia menuliskan kata-kata sebagai berikut: “Seorang imam tidak sendirian pergi ke surga; jika bekerja dengan baik, ia pergi ke surga bersama dengan jiwa-jiwa yang diselamatkannya melalui contoh-contoh perbuatan baiknya; sebaliknya ia akan kehilangan jiwanya bersama dengan jiwa-jiwa yang gagal diselamatkannya. Aku berjanji untuk berjuang, menderita dan menerima penghinaan jika menyangkut masalah keselamatan jiwa-jiwa.” Sang ibunda Margaret menambahkan: “Yohanes, ingatlah, mulai mempersembahkan Misa berarti mulai menderita.”

2 4. Segera setelah ditahbiskan, Don Bosco diminta oleh Pastor Cafasso untuk berkarya di Turin. “Ia menemaniku mengunjungi narapidana-narapidana di penjara. Aku ketakutan melihat begitu banyak anak-anak lelaki yang masih muda berusia dua belas sampai delapan belas tahun sehat, kuat, cerdas, dikurung bersama didalam penjara yang mengerikan, tersiksa oleh kutu-kutu busuk dan lintah, tanpa kegiatan dan tanpa makanan ataupun bimbingan yang baik.” Saat itu Turin sedang berkembang akibat pengaruh dari Revolusi Industri, yang tidak menghargai harga diri manusia.

▲back to top


3 5. Pada pesta Bunda Maria Dikandung tanpa noda tahun 1841, DonBosco bertemu dengan anak lelaki pertama ‘peserta’ Oratorinya dalam situasi yang tidak biasa. Ia menyelamatkan sang anak dari kemarahan sakristan yang mengusirnya keluar karena tidak tahu cara melayani Misa sebagai Putera Altar. Anak itu bernama Bartolomeus Garelli, berumur 16 tahun dan yatim piatu. Don Bosco mulai oratorinya dengan anak ini dengan mengajarkannya doa salam Maria dan katekismus. Empat puluh dua tahun kemudian ia berkata; “Segala rahmat yang dicurahkan bagi kita dari surga, adalah buah-buah Salam Maria yang pertama itu.”

▲back to top


4 6. Setelah sembuh dari sakit yang cukup parah, Don Bosco akhirnya tinggal di Valdocco bersama ibunya. Hal ini terjadi pada bulan November 1847. Tujuh bulan kemudian, waktu itu hujan deras, ia menawarkan keramah-tamahannya kepada anak lelaki pertama yang dikirim oleh Penyelenggaraan Ilahi. Anak itu adalah seorang tukang batu dari perbukitan di Valsesia, seorang yatim piatu yang sedang mencari kerja. Don Bosco menawarinya sup, roti dan tempat tidur jerami dekat perapian. Pada akhir tahun, anak-anak bertambah menjadi tujuh orang. Ribuan lainnya akan menyusul.

▲back to top


5 7. Pada tahun 1853, untuk mencegah anak-anaknya bekerja dibengkel-bengkel di Turin dengan bayaran rendah, Don Bosco membuka bengkel pertamanya di dalam kompleks oratori. Bengkel pertamanya adalah bengkel sepatu. Don Bosco sendiri yang menunjukkan cara-cara menggunakan peralatan tukang sepatu. Selanjutnya didirikanlah bengkel jahit, penjilidan buku dan percetakan pertama. Ini semua adalah awal sekolah Teknik.

▲back to top


6 8. Don Bosco dibenci oleh orang-orang tertentu, terutama oleh mereka yang para pekerja murahnya diambil Don Bosco; juga oleh musuh-musuh gereja yang mendapat masalah karena buku-buku yang ditulisnya. Sampai-sampai pembunuh bayaran disewa untuk menakut-nakuti, bahkan membunuhnya. Pada saat-saat ini muncullah seekor anjing yang misterius yang datang menyelamatkannya.

▲back to top



7 9. Pada tahun 1866 seseorang berkata kepada Don Bosco; “Jika anda dapat mendirikan suatu institusi suster-suster yang berkarya bagi gadis-gadis, sama seperti apa yang telah dilakukan oleh para salesian bagi anak lelaki……” Don Bosco memikirkan kata-kata itu, dan melalui Penyelenggaraan Ilahi, ia bertemu dengan beberapa gadis-gadis pemberani di Mornese yang menjadi inti kelompok Puteri-puteri Maria Penolong Umat Kristiani. Pemimpin kelompok itu adalah Maria Domenica Mazzarello. Suster Mazzarello meninggal pada tanggal 14 Mei 1881 pada usia 44 tahun. Saat ini Puteri-puteri Maria Bunda Penolong (FMA) adalah salah satu Institut Religius bagi kaum wanita yang maju dan tersebar hampir diseluruh dunia.

▲back to top



8 10. Don Bosco mendapat mimpi suatu. Dalam mimpi itu ia melihat sekelompok misionaris berbaris dengan senyum diwajah mereka dan dipimpin oleh segerombolan anak lelaki yang bergembira. Wajah-wajah mereka terasa akrab. Mereka adalah para Salesian. Pada tahun 1875, Don Bosco mengirim misionaris-misionaris Salesian yang pertama ke Argentina, yang kemudian sampai di Tierra del Fuego (Land of Fire). Pada tahun 1886, Don Bosco mendapat mimpi mengenai misi yang terakhir kalinya, Bunda maria memperlihatkan daerah luas untuk diberi kabar gembira, membentang mulai dari Amerika Selatan hingga Cina, melewati Afrika. Saat ini para salesian berusaha keras mewujudkan mimpi Don Bosco.

▲back to top


9 11. Suatu ketika ditahun 1844, dalam suatu mimpinya, Don Bosco melihat sebuah gereja yang agung. Bunda Maria berkata kepadanya: “Inilah rumahku. Dari sinilah kemuliaanku akan terpancar.” Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bekerja keras dan mengumpulkan dana bagi pembangunan gereja itu. Tetapi pada tanggal 9 Juni 1868, Basilika Maria Penolong Umat Kristiani selesai dibangun. Don Bosco selalu berkata; “Setiap batu yang digunakan untuk membangun gereja ini adalah berkat Bunda Maria.” Saat ini, Basilika Maria Penolong umat Kristiani yang terletak di valdocco adalah gereja induk salesian dan pusat devosi kepada Bunda Maria Penolong Umat Kristiani.

▲back to top



10 12. Teman baik Don Bosco adalah Paus Pius IX. Secara pribadi beliau sendirilah yang memeriksa berkas pertama peraturan yang ditulis oleh Don Bosco bagi pendirian Kongregasi Salesian. Pada saat mengembalikan berkas itu, beliau berkata: “Aku yakin kalau pekerjaanmu itu sangat bermanfaat bagi kebaikan kaum muda.” Don Bosco selalu setia kepada Bapa Suci seumur hidupnya. Menjelang kematiannya ia membisikkan kata-kata berikut kepada Monsignor Cagliero: “Sampaikan kepada bapa Suci bahwa salesian memiliki tujuan khusus untuk mendukung kekuasaan Tahta Suci dimanapun mereka berada dan berkarya.”

▲back to top