TIGARAKSA


TIGARAKSA

KOMUNITAS SALESIAN DON BOSCO


ANGGUR DI DALAM PIALA

Biografi Pastor Michael Rua

OLEH PETER LAPPIN

Disadur dari buku

1 The Wine in the Chalice

▲back to top








Diterjemahkan oleh:

2 Para Novis angkatan 2003-2004

▲back to top









Copyright SDB Tigaraksa


3 Kata Pengantar

▲back to top



Ini adalah cerita tentang Michael Rua, orang pertama yang menggantikan Don Bosco. Buku ini juga berisi cerita dramatis perjuangan sebuah serikat baru, yang disebut Salesian, sebuah kelompok anak muda yang mengabdikan diri mereka untuk mendampingi kaum muda – terutama yang miskin dan terlantar. Oleh karena itu, ini adalah sebuah cerita yang sebagian manusiawi dan sebagian ilahi.

Santo Yohanes Bosco, Pendiri Salesian, dengan cepat menjadi – dan tetap menjadi – seorang tokoh dunia yang akan terus dikenang. Rua tidak dikenal selain pada lingkaran orang yang terbatas. Untuk menjadi yakin akan hal ini, seseorang hanya perlu untuk membandingkan karya tulis yang ada mengenai Don Bosco dengan kemiskinan karya tulis mengenai Don Rua. Namun demikian, setelah Don Bosco dan lebih daripada orang-orang yang lain, dialah yang bertanggung jawab memimpin serikat muda ini melewati masa-masa yang paling sulit dan untuk meletakkan pondasi untuk masa depan yang cerah.

Jika Don Rua, dibandingkan dengan Don Bosco, tidak begitu dikenal, itu bukan karena ketidakmampuannya, tetapi karena kemauannya sendiri – kita boleh menyebutnya obsesi untuk hidup tenang tanpa gembar-gembor; salah satu keinginannya, adalah menjadi seperti Yohanes Pembaptis dalam hubungannya dengan Kristus, agar Don Bosco semakin besar dalam figur dan kepopulerannya, dan ia semakin kecil.

Di masa sekarang, kehidupan yang ia jalani, seperti penyangkalan diri, matiraga, ketaatan kepada peraturan, dan praktek radikal dari kaul kemiskinan, kemurnian, ketaatan, mungkin kedengaran tidak menarik, ataupun kurang dikagumi. Barangkali, pentinglah untuk menunjukkan bahwa cara hidup demikian hanya diterapkan pada dirinya sendiri. Kepada orang lain, ia adalah jiwa yang baik, penuh cinta kasih, dan pengertian. Sisi luar kehidupannya adalah pengabdian total, dan tak dapat diragukan lagi, pelayanannya kepada sesama.

Jika ia terkesan menjaga jarak, hal itu mungkin karena dalam pelayanannya ia ingin melayani mereka yang paling memerlukannya, yaitu kaum muda yang miskin dan terlantar di seluruh dunia.

Jika Don Rua tidak pernah hidup, kaum miskin dan terlantar akan kehilangan seorang teman. Gereja kehilangan kemuliaan yang lain, dan dunia kehilangan satu bukti bahwa hanya dengan mengikuti idealisme besar dan melalui pengorbanan besar, barulah seorang manusia, dapat mendirikan monumen besar untuk kesucian dan kebenaran.

Sang penulis – yang usaha-usahanya aku kagumi, aku puji, dan aku hargai – tidak mempunyai tujuan lain dalam karya kecil ini, selain untuk memperkenalkan tokoh yang sangat bagus ini, pertama-tama kepada keluarga Salesian kita, Suster-Suster & para Koperator, dan lalu kepada masyarakat umum.

Adalah harapan sang penulis dan harapanku juga bahwa hal ini juga akan mendorong dan menginspirasi pena-pena yang lain untuk menulis lebih banyak cerita mengenai Michael Rua, sang pengganti Don Bosco.


Fr. Louis Ricceri

Rektor Mayor Salesian Don Bosco




LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN



Yang Mulia, Komisi Penyelidikanmu perihal status kelompok baru ini, yang memanggil diri mereka Serikat Santo Fransiskus Sales – atau Para Salesian – menawarkan laporan berikut untuk pertimbanganmu.

Dari diriku sendiri, aku sungguh-sungguh percaya bahwa masa depan dari kelompok ini tetap sangat tidak jelas untuk alasan-alasan ini: Pertama-tama, situasi pada masa ini sangat melawan perkembangan dan juga keberadaan – terutama di Piedmont! – dari serikat religius baru manapun; Kondisi-kondisi pada saat Serikat ini didirikan adalah, bisa dikatakan, sangat tidak biasa. Mereka kebanyakan adalah dispensasi khusus dari Paus.

Serikat ini akhirnya secara resmi disetujui, tetapi meskipun begitu, Pendiri mereka (Don Bosco) mulai mencoba memperkenalkan beberapa hal baru seperti anggota-anggota awam yang akan tinggal di luar komunitas, religius dengan pakaian biasa, dan banyak omong kosong lainnya. Tahta Suci, pada akhirnya harus menegaskan peraturannya dan meminta dengan tegas, bahwa jika sang Pendiri tidak melakukan apa yang telah diberitahukan kepadanya, maka serikat itu tidak akan diakui.

Yang Mulia, kelompok ini, juga tenggelam dalam tumpukan hutang. Bagiku, hal ini menunjukkan kurangnya rasa hormat dan pemahaman tentang kaul kemiskinan, yang begitu penting dalam kehidupan religius. Hal itu juga merupakan bukti dari pertimbangan yang tidak bijaksana dari pihak orang yang bertanggung jawab dalam pengaturan barang-barang milik serikat. Hal itu tentu saja merupakan permintaan Bapa Suci, bahwa sang Pendiri ditugaskan untuk menyelesaikan pembangunan Gereja Hati Kudus yang proyeknya menghabiskan dana sebanyak 600.000 lire! Tetapi, hal itu tidak berarti bahwa ketika ia meninggal, ia harus meninggalkan sejumlah besar hutang yang tak terbayarkan. Siapapun yang menempati jabatan administrator mempunyai tugas untuk mengingatkan Pendiri mengenai beratnya situasi tersebut. Laporan keuangan dari Serikat itu sekarang berada di tangan auditor Tahta Suci. Aku tidak perlu mengingatkan Yang Mulia akan hal-hal penting yang harus dicegah, selagi masih ada waktu, apa yang dapat dengan mudah berubah menjadi situasi yang kacau, kebangkrutan, sebuah skandal, dengan dampak kerusakan yang besar pada nama baik Tahta Suci.


Yang mulia, aku melihat bahwa keberadaan serta perkembangan dari serikat ini adalah hasil kerja satu orang, hasil kejeniusan satu orang saja. Untuk berbicara sejujurnya, ia memang benar-benar seorang yang luar biasa. Meskipun, menurutku, beberapa metodenya patut dipertanyakan, ia benar-benar mencapai banyak hal baik semasa hidupnya. Tetapi selalu saja, Don Bosco yang melakukan ini, Don Bosco yang melakukan itu. Tidak ada orang lain lagi dalam serikat yang melakukan hal seperti itu. Maka menurut pandanganku, oleh karena itu, kematiannya telah menempatkan masa depan Serikat ini dalam bahaya.


Yang Mulia, aku juga telah memeriksa latar belakang para superior dari serikat ini. Kebanyakan dari mereka, aku temukan, terlalu muda untuk mampu menerapkan disiplin, khususnya kepada anggota yang lebih tua. Beberapa dari mereka menjadi superior, setelah baru satu atau dua tahun di serikat. Ini menunjukkan kurangnya pembinaan kokoh yang dibutuhkan. Hal itu juga menjelaskan rasa terlalu percaya diri, ketidakdewasaan mereka – aku berbicara dalam aspek yang lebih luas. Jika diperbolehkan, aku mengajukan saran ini: biarlah mereka bergabung dengan konggregasi yang seimbang dan lebih tua – sebuah konggregasi yang kira-kira mempunyai misi yang sama. Persatuan dari darah muda dan pemikiran orang tua akan menguntungkan keduanya. Hal ini juga akan menolong Gereja mengurangi banyaknya jumlah kelompok religius yang berukuran kecil. Jika, pada akhir periode yang telah ditentukan, mereka masih ingin berpisah, hal itu dapat dipertimbangkan lagi. Jika pada akhirnya mereka benar-benar berpisah, mereka akan mempunyai beberapa pengalaman tentang kehidupan religius yang benar untuk menjadi pegangan bagi mereka.


Yang Mulia, mereka sekarang telah menawarkan pengganti yang baru dari Pendiri mereka kepada Tahta Suci. Orang ini, adalah seorang administrator yang tentangnya kita telah menerima sejumlah laporan yang sangat baik! Aku bertemu dia beberapa tahun lalu pada pemberkatan gereja Hati Kudus, dan aku harus mengakui bahwa ia tidak mengesankanku sama sekali bahwa ia pantas untuk menduduki jabatan itu. Tentu saja ia juga tidak kelihatan seperti seorang yang dapat menggantikan pendiri mereka yang terkenal. Dia dalam kondisi kesehatan yang sangat buruk dan tubuhnya sangat kurus. Kebetulan, pada saat ini, ia menemukan dirinya dalam keadaan malu. Ia tidak dapat menemukan dekrit keputusan Bapa Suci, yang ia bilang, menyetujui penunjukannya sebagai Vikar sang Pendiri dengan hak untuk menggantikannya. Hal ini tidak memberi gambaran yang baik tentang organisasi, maupun tentang Don Rua.

Sebagai kesimpulan, Yang Mulia, sangatlah buruk …. Apakah Don Rua ini sungguh mampu melunasi hutang-hutang yang sangat besar, ataupun mengatur dan memimpin organisasi yang sangat tidak stabil ini? Tidak seorang pun dari Komisimu berpikir demikian.


Santo cielo! … Rua! Rua! Tapi, siapa sebenarnya Don Rua ini?