Keterangan gambar

Keterangan gambar:


Gambar 1 (halaman 3)

Turin sedang berubah. Perbuatan jahat dan kriminalitas berkembang. Sebagai seorang pemuda Don Bosco bekerja di antara kaum penjahat dan narapidana muda yang hidup mereka terkurung dalam kondisi-kondisi mereka yang menakutkan.


Gambar 2 (halaman 6)

Kekerasan banyak kali berkembang di jalan-jalan kota, dan, lebih dari sekali, Don Bosco terancam menjadi korban orang –orang yang iri hati terhadap pekerjaannya. Tradisi mengatakan bahwa seekor anjing abu-abu kadang-kadang terlihat menjaga dan malindunginya.


Gambar 3 (halaman 9)

Sebagai seorang anak, Yohanes bermimpi bertemu seorang wanita cantik yang menunjukkannya bahwa karya hidupnya adalah mengubah “serigala-serigala” menjadi “domba-domba”... anak-anak liar dan pengacau menjadi warga masyarakat yang jujur dan pekerja yang produktif.


Gambar 4 (halaman 13)

Fisik Yohanes yang alamiah dan kemampuan atletiknya membantunya masuk ke dalam dunia anak-anak muda dan memenangkan kepercayaan dan atensi mereka. Ini merupakan langkah pertama memenangkan hati orang muda.


Gambar 5 (halaman 15)

Pekerjaan Don Bosco di masa kecil memberinya ketrampilan sebagai seorang petani, tukang kayu, penjahit, dan tukang sepatu. Dia meneruskan ketrampilan-ketrampilan ini kepada murid-muridnya, sebagai persiapan untuk pekerjaan yang layak dan berwibawa.


Gambar 6 (halaman 18)

Dengan bantuan dan pengorbanan-pengorbanan ibunya sendiri, Margareta, karya Don Bosco berkembang lebih pesat dari sebelumnya – sekolah, ketrampilan, makanan, dan tempat tinggal. Mimpi seorang anak muda kini nampak membawa hasil.


Gambar 8 (halaman 22)

Don Bosco yakin bahwa, Maria, yang dimintanya untuk menjadi pelindung segala pekerjaanya, menginginkan Don Bosco untuk membangun sebuah gereja sebagai penghormatan kepadanya. Kini tempat ini sebagai satu pusat perziarahan dan devosi Ekaristi.

Gambar 9 (halaman 25)

Karya Don Bosco bagi anak-anak segera tersebar dan menjangkau juga anak-anak perempuan. Para suster Salesian, salah satu tarekat religius wanita yang terbesar, dengan sepenuh hati menjawabi tantangan dan mimpi Don Bosco.


Gambar 10 (halaman 26)

Pada musim gugur tahun 1853, bengkel tukang sepatu dan jahit yang masih belum sempurna dibuka. Mereka menempati sebuah koridor di rumah Pinardi dan menggunakan juga dapur lama. Don Bosco sendiri mengajar anak-anak hingga seorang ada seorang lain yang cocok untuk menjalankan pekerjaan tersebut.


Gambar 11 (halaman 29)

Sejak masih sebagai seorang murid, Yohanes bermimpi tentang pelosok-pelosok dunia. Sebelum kematiannya, dia mengirim Salesian pria dan wanita ke tampat yang jauh dan luas. Dengan ribuan sukarelawan, kolaborator, koperator, misi dan karyanya terus berlangsung hingga sekarang.