KONSTITUSI BAHASA INDONESA_corrected_230615_062032


KONSTITUSI BAHASA INDONESA_corrected_230615_062032

1 Pages 1-10

▲back to top

1.1 Page 1

▲back to top
Konstitusi
Dan
Peraturan-Peraturan

1.2 Page 2

▲back to top
2

1.3 Page 3

▲back to top
3

1.4 Page 4

▲back to top
4
Konstitusi
Serikat Santo Fransiskus
dari Sales

1.5 Page 5

▲back to top
5
Editrice S.D.B
Edizione extra commerciale
Direzione Generale Opere Don Bosco
Via della Pisana, 1111
Casella Postale 9092
00163 Roma Aurelio
Edisi kedua2021
Terjemahan Bahasa Indonesia oleh
Peter P. Tukan, SDB
Dicetak oleh Komisi Komunikasi Sosial
SDB INA
Jakarta 2021

1.6 Page 6

▲back to top
6
PENGANTAR
Para sama saudara yang terkasih, inilah pada akhirnya
Peraturan hidup kita yang telah diperbaharui dan disetujui.
Peraturan hidup ini diberikan kepada kalian dalam sebuah
manual yang harus dibawa oleh setiap Salesian sebagai kartu
identitasnya.
Manual ini berisi Konstitusi Serikat St. Fransiskus dari
Sales, “aturan dasar” kita yang sudah diperiksa dan ditulis
kembali sesuai dengan tuntutan-tuntutan Vatikan II (bdk.
“Ecclesiae Sanctae” II, 1, 12-14).
Di samping itu buku pegangan ini berisi naskah Peraturan-
Peraturan umum yang sudah dibaharui, yang merupakan satu
bagian integral dari hukum khusus Serikat kita.
Di dalamnya kalian juga akan menemukan beberapa tulisan
Bapa kita, St. Yohanes Bosco, yang kaya dalam pengalaman
rohaninya.
Pemeriksaan yang serius dan luas terhadap itu dilakukan oleh
segenap Kongregasi selama bertahun-tahun dan merupakan
hasil kerja tidak kurang dari dari tiga kapitel umum (yang
ke-20, ke-21 dan ke-22); agar menjamin kesinambungan
dengan asal-usul kita, karakter kegerejaan konsekrasi
apostolik Salesian dan kecondongan natural misi Don Bosco
untuk mencapai seluruh dunia.
Pada tanggal 25 November 1984, Hari Raya Kristus Raja,
Takhta Suci menyetujui Konstitusi yang sekarang, sekali lagi
menyatakan dengan resmi “keotentikan cara hidup injili yang
telah dirintis oleh Pendiri kita.”
Konstitusi ini mengemukakan kekayaan-kekayaan rohani
tradisi Salesian kita; menjelaskan proyek apostoliknya;

1.7 Page 7

▲back to top
7
merintis jalan kita menuju kekudusan dan mengajak kita
untuk memberi kesaksian tentang itu sebagai hadiah yang
amat berharga yang dapat kita berikan kepada orang muda.
Pada tanggal 8 Desember 1984, Hari Raya Bunda Maria
Dikandung Tanpa Noda, tanggal “ketika semua usaha dan
peristiwa kita yang paling besar dimulai dan mencapai
kepenuhannya”, Rektor Mayor mengumumkan naskah yang
amat berharga ini yang sudah ditulis kembali.
Kita menyambut Peraturan hidup kita dengan syukur dan
kepercayaan sebagai suatu “perjanjian hidup Don Bosco” yang
datang dari tangan Perawan Maria Penolong Umat Kristiani
sendiri, dan kita membuka hati kita dalam ungkapan syukur
seraya berdoa:
Kami bersyukur kepada-Mu, ya Bapa,
sebab Engkau telah memanggil kami dengan nama
masing-masing dari setiap benua
supaya menjadi tanda dan pembawa kasih-Mu
di dalam Gereja.
Bagi kami juga, Bapa, Engkau telah menumbuhkan
dari lubuk hati Kristus, Rasul-Mu itu,
cinta pastoral
yang menandai semangat kegerejaan kami
dengan anugerah perhatian khusus kepada orang
muda.
Kami menyebah Dikau
dengan bersyukur selaku anak
atas Penghibur-Mu, Roh Kudus Tuhan,

1.8 Page 8

▲back to top
8
yang selalu menyertai kami dengan
rahmat konsekrasi dari-Nya,
sambil hari demi hari
kami menghayati kepenuhan anugerah kami,
kami membaharui misteri Perjanjian baptis
melalui pengungkapannya yang
lebih dalam dan lengkap.
Perkenankanlah, Bapa yang maharahim,
agar dengan bimbingan Maria,
kami dapat bertahan sampai akhir
di jalan ini yang menuju Kasih.
Di dalam pengikraran kaul religius kami
Engkau telah mengembangkan dalam diri kami
suatu kenyataan yang baru dan menggairahkan
yaitu penyerahan diri kami
dalam karya keselamatan dan liturgi kehidupan.
Ajarilah kami untuk melihat dan mengontemplasikan
melalui petunjuk-petunjuk Peraturan ini,
hati yang tidak terbagi akan Putra-Mu yang tunggal;
resapilah kebebasan kami dengan kuasa Roh-Mu,
agar kami semua yang mengikuti Don Bosco
dengan bantuan-Mu dapat menunaikan dengan setia
semua yang telah kami janjikan berkat anugerah-Mu.
Pastor Egidio Vigano
Rektor Mayor
Roma, 8 Desember 1984,
Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda

1.9 Page 9

▲back to top
9
PENGANTAR EDISI KETIGA
Sama saudara yang terkasih,
31 tahun telah berlalu setelah penetapan
Pedoman Hidup kita yang diperbaharui dan diakui,
buah dari pekerjaan yang tidak lebih dari tiga Kapitel
Umum menurut apa yang disyaratkan oleh Konsili
Vatikan II.
Seperti yang dikatakan Rektor Mayor pada
waktu itu, P. Egidio Viganò, ketika menyampaikan
Konstitusi dan Peraturan-Peraturan ini sebagai
“ketetapan kekayaan rohani dalam tradisi Salesian;
yang menjelaskan proyek apostoliknya; yang
membuka jalan kita kepada kekudusan dan
mengundang kita untuk menyaksikannya sebagai
karunia yang sangat istimewa yang dapat kita
persembahkan kepada orang muda.”
Dengan demikian, naskah tersebut
mempertahankan semua keabsahan dan kekayaannya,
oleh karena itu harus diketahui, direnungkan,
didukung dengan doa dan diungkapkan di dalam
hidiup. Namun demikian, untuk mengharmoniskan
Pedoman Hidup ini dengan tugas-tugas Kongregasi
yang baru, selama Kapitel-Kapitel Umum yang
terakhir (ke-23, ke-24, ke-25, ke-26 dan ke-27),
dibuatlah beberapa perubahan yang dipandang tepat
dan kemudian disetujui oleh Takhta Suci.
Berkaitan dengan Pedoman Hidup kita tahun
1984 yang diperbaharui, di dalam edisi ketiga ini
perubahan-perubahan yang dibuat terhadap

1.10 Page 10

▲back to top
10
Konstitusi meliputi artikel 5, 95, 128, 132 (14), 133,
134, 137, 142, 151 (8); sementara terhadap Peraturan-
Peraturan Umum meliputi artikel 3, 13, 24, 38, 76,
107, 114, 127, dan 128, maka terjadi juga perubahan
atas Indeks Analitik dalam words Center(s),
Direktori, Mantan Siswa, Keluarga Salesian, para
Kooperator Salesian, Wakil Rektor Mayor.
Saya memandang tepat untuk membukukan dan
mencetak sebuah edisi ketiga yang memuat
perubahan-perubahan ini. Saya berharap agar langkah
ini dapat memberikan lagi kesempatan bagi kita untuk
menyambut naskah Konstitusi kita “sebagai sebuah
harta amat berharga” yang dipercayakan oleh Don
Bosco kepada kita. Sekali lagi ia berkata kepada kita:
“Jika kalian telah mencintai saya di masa lalu,
mencintai juga saya di masa depan dengan menaati
secara tepat Konstitusi kita.”
Semoga Maria Penolong Umat Kristiani
membantu kita setia kepada tindakan pembaharuan
Roh Kudus, sehingga dalam mengikuti teladan para
Salesian yang pertama, kita dapat meneladari Don
Bosco khususnya di dalam kenangan dua ratus tahun
kelahiran Don Bosco ini.
P. Ángel Fernàndez Artime
Rektor Mayor
Roma, 16 Agustus 2015
Duaratus tahun kelahiran Don Bosco

2 Pages 11-20

▲back to top

2.1 Page 11

▲back to top
11

2.2 Page 12

▲back to top
12
TANDA DAN SINGKATAN
Kitab Suci
Ams Amsal
Ef Surat St. Paulus kepada umat di Efesus
Fil Surat St. Paulus kepada umat di Filipi
Gal Surat St. Paulus kepada jemaat di Galatia
Ibr Surat kepada orang-orang Ibrani
Kebj Kebijaksanaan
Kej Kejadian
Kis Kisah Para Rasul
Kol Surat St. Paulus kepada umat di Kolose
1 Kor Surat pertama St. Paulus kepada umat di Korintus
2 Kor Surat kedua St. Paulus kepada umat di Korintus
Lk Injil Lukas
Mk Injil Markus
Mt Injil Matius
Mz Mazmur
Peng Pengkhotbah
1 Pet Surat pertama St. Petrus
Rom Surat St. Paulus kepada umat di Roma
1 Sam Kitab pertama Samuel
Sir Kitab putra Sirakh
1 Tes Surat pertama St. Paulus kepada umat di Tesalonika
1 Tim Surat pertama St. Paulus kepada Timotius
Why Wahyu
Yeh Yehezkiel
Yes Yesaya
Yoh Injil Yohanes
1 Yoh Surat pertama St. Yohanes

2.3 Page 13

▲back to top
13
Dokumen-dokumen Gereja
AA Apostolicam actuositatem, Decree of Vatican II
AG Ad gentes, Decree of Vatican II
CIC Codex Iuris Canonici
EN Evangeli nuntiandi, Apostolic exhortation of Paul VI,
1975
ET Evangelica testificatio, Apostolic exhortation of Paul VI,
1971
GS Gaudium st spes, Constitution of Vatican II
IGLH Institutio generalis de liturgia horarum
IM Inter mirifica, Decree of Vatican II
LG Lumen gentium, Constitution of Vatican II
MR Mutuae relationes, Directives, SCRIS-S. Congtn. for
Bishops, 1978
PC Perfectae caritatis, Decree of Vatican II
PO Presbyterorum ordinis, Decree of Vatican II
RD Redemtionis donum, Apostolic exhortation of John Paul
II, 1984
SC Sacrosanctum Concilium, Constitution of Vatican II
Sumber-sumber Salesian
ASC Salesian central archives
BM Biographical Memoirs (English translation)
C Constitutions of the Society of St. Francis de Sales
C 1875 Rules or Constitutions of the Society of St. Francis de
Sales, Turin 1875 (OE XXVII, 10-99)
DB Don Bosco
MB Memoirs of the Oratory of St. Francis de Sales
OE Opere edite (published works)
R General Regulations
Don Rua Circular letters of Don Rua
Catatan: Teks kitab suci dalam bahasa Inggris adalah dari Revised Standard Version (Catholic Edition), dengan
pengecualian pada Mazmur yang diambil dari terjemahan Grail.

2.4 Page 14

▲back to top
14

2.5 Page 15

▲back to top
15
PEMBUKAAN
Bagi kita para Salesian Buku Peraturan kita
ialah kesaksian hidup Don Bosco. “Jika
kalian telah mencintai saya di masa lalu,” ia
mengatakan itu kepada kita, “cintailah saya
seterusnya di masa mendatang dengan
menjalankan secara tepat Konstitusi kita”..1
Pastor Mikhael Rua, pengganti Don Bosco
yang pertama, mengingatkan kita: “Pada
waktu Don Bosco mengutus putra-
putranya yang pertama ke Amerika ia
sendiri meminta difoto ketika sedang
menyerahkan kepada Pastor Yohanes
Cagliero, yang memimpin ekspedisi
rombongan itu, Konstitusi seakan-akan
hendak mengatakan: ‘Saya ingin sekali
pergi sendiri bersama kalian, tetapi karena
saya tidak dapat melakukan hal itu maka
Konstitusi ini menggantikan saya.
Simpanlah ini baik-baik seperti kalian
menyimpan suatu harta yang amat
berharga!’ “2
1 MB XVII, 258
2 cf. DON RUA, 1 Dec. 1909

2.6 Page 16

▲back to top
16
Bagian Pertama
Para Salesian Don Bosco
di dalam Gereja

2.7 Page 17

▲back to top
17
I. SERIKAT SANTO FRANSISKUS DARI SALES
Tindakan
Allah
dalam
pendirian
dan
kehidupan
Serikat kita
“Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba
-dombaKu dan akan mencarinya … Aku akan mengangkat
satu orang gembala atas mereka … dia akan menggembalakan
mereka dan menjadi gembalanya.”
(Yehezkiel 34; 11. 23)
1. Dengan rasa syukur dan rendah hati
kita percaya bahwa Serikat St. Fransiskus
dari Sales lahir bukan sebagai suatu usaha
manusia semata-mata tetapi karena
inisiatif Allah.1 Melalui campur tangan
keibuan Maria, Roh Kudus mengangkat
Santo Yohanes Bosco untuk
bersumbangsih dalam keselamatan orang
muda, “bagian masyarakat manusia yang
amat rapuh namun amat kaya dalam
pengharapan.”2
Roh Kudus membentuk di dalam beliau
hati seorang bapak dan guru, yang
mampu menyerahkan diri sepenuhnya:
“Saya sudah berjanji kepada Allah bahwa
saya akan menyerahkan diri sampai akhir
hayatku demi anak-anaku yang malang.”3
Untuk menjamin kesinambungan
perutusan ini, Roh mengilhami beliau
untuk memprakarsai berbagi proyek
apostolik, yang pertama di antaranya
ialah Serikat kita.

2.8 Page 18

▲back to top
Hakekat
dan
perutusan
Serikat kita
Konsekrasi
apostolik
kita
18
Gereja telah mengakui tangan Allah yang
bekerja atas hal ini, teristimewa dengan
menyetujui Konstitusi kita dan
menyatakan Pendiri kita sebagai seorang
santo.
Dari kehadiran aktif Roh Kudus ini kita
menimba kekuatan untuk kesetiaan kita
dan dukungan bagi pengharapan kita.
1 bdk. MO, 16
2 MB II, 45. MB II, 35.
3 MB XVIII, 258.
2. Kita, para Salesian Don Bosco
(SDB), membentuk sebuah komunitas
orang-orang terbaptis. Patuh terhadap
perintah Roh kita bertekad melaksanakan
rencana apostolik Pendiri dalam suatu
bentuk kehidupan religius yang khas:
menjadi di dalam Gereja tanda dan
pembawa kasih Allah kepada orang
muda, khususnya mereka yang miskin.
Dengan melaksanakan perutusan ini kita
menemukan jalan kita sendiri menuju
kekudusan.
3. Kita hidup sebagai murid-murid
Tuhan oleh rahmat dari Bapa, yang
mengonsekrasikan kita1 melalui karunia
Roh-Nya dan mengutus kita untuk
menjadi rasul-rasul orang muda.
Melalui pengikraran kaul kebiaraan, kita

2.9 Page 19

▲back to top
Bentuk
Serikat kita
19
mempersembahkan diri kita kepada Allah
demi mengikuti Kristus dan bekerja
dengan-Nya dalam membangun
Kerajaan. Perutusan apostolik kita,
komunitas persaudaraan kita, dan praktik
nasihat-nasihat injili merupakan unsur-
unsur yang tak terpisahkan dari
konsekrasi kita yang kita hidupi dalam
satu gerakan tunggal cinta kepada Allah
dan saudara-saudara kita.
Perutusan kita menentukan tujuan
segenap hidup kita; ia mengususkan tugas
yang kita miliki di dalam Gereja dan
tempat kita di antara keluarga-keluarga
religius yang lain.
1 bdk. LG 44
4. Serikat kita terbentuk dari para klerus
dan awam yang saling melengkapi sebagai
saudara dalam menghidupi panggilan
yang sama.
Kita diakui di dalam Gereja sebagai
sebuah lembaga religius klerus dengan
hak kepausan, “yang berdedikasi kepada
karya-karya apostolik.”1
Diilhami kebaikan dan semangat St.
Fransiskus dari Sales, Don Bosco
memanggil kita para Salesian2 dan
memberikan kita suatu program hidup
dalam semboyan: “Da mihi animas,

2.10 Page 20

▲back to top
Serikat kita
di dalam
Keluarga
Salesian
20
cetera tolle”.3
1 bdk. PC. 8; CIC, kan 675, 1
2 bdk. MB V, 9; MB V, 8
3 bdk. MB XVII, 365, 366, 280
5. Don Bosco mengilhami dimulainya
suatu gerakan yang amat besar atas
pribadi-pribadi yang dengan aneka cara
bekerja untuk keselamatan orang muda.
Beliau sendiri tidak hanya mendirikan
Serikat St. Fransiskus dari Sales tetapi
juga Insititut Puteri-Puteri Maria
Penolong Umat Kristiani dan Asosiasi
Kooperator Salesian. Semua ini hidup
dalam persekutuan satu dengan yang lain,
berbagi semangat yang sama dan, dengan
panggilan-panggilan yang berbeda secara
khas, meneruskan perutusan yang telah
dimulainya. Bersama-sama dengan
kelompok-kelompok ini dan dengan
kelompok-kelompok lain yang lahir
kemudian kita menjadi Keluarga
Salesian.1
Di dalam keluarga ini, atas kehendak
Pendiri, kita memiliki tanggung jawab-
tanggung jawab khusus: memelihara
persatuan dalam semangat dan
memajukan dialog serta kerja sama
persaudaraan untuk saling memperkaya
dan kedayagunaan apostolik yang lebih
besar.

3 Pages 21-30

▲back to top

3.1 Page 21

▲back to top
21
R 36-47, 147
Para mantan siswa menjadi juga anggota
karena pendidikan yang sudah mereka
terima, dan ikatan-ikatan menjadi lebih
erat lagi apabila mereka berkomitmen
untuk mengambil bagian aktif dalam
dalam perutusan Salesian di dalam dunia.
1 bdk. ASC. Progetto CG1, ms DB; MB XVII, 25.
Serikat kita
di dalam
Gereja
6. Panggilan Salesian menempatkan kita
di hati Gereja dan menaruh kita
sepenuhnya pada pelayanan
perutusannya.
Setia kepada komitmen-komitmen yang
Don Bosco tinggalkan kepada kita, kita
adalah pewarta-pewarta Injil kepada
orang muda, dan lebih-lebih lagi bila
mereka itu miskin; kita menaruh
perhatian istimewa kepada panggilan-
panggilan apostolik; kita adalah pendidik-
pendidik iman bagi kelas-kelas pekerja,
khususnya melalui sarana-sarana
komunikasi sosial; kita mewartakan Injil
kepada mereka yang belum
menerimanya.
Dengan jalan ini kita menyumbangkan
dalam membangun Gereja sebagai
Tubuh Kristus, supaya melalui kita ia
juga dapat tampak kepada dunia sebagai
“sakramen keselamatan yang universal”.1
1 LG 48; GS 45

3.2 Page 22

▲back to top
22
Serikat kita di
dalam dunia
saat ini
7. Panggilan kita memanggil kita untuk
bersatu lebih mendalam dengan dunia
dan sejarahnya.1 Terbuka terhadap nilai-
nilai kebudayaan negeri-negeri tempat
kita berkarya, kita mencoba memahami
mereka dan menjadikan mereka milik
kita, agar menjelmahkan di dalam mereka
pesan Injil.
Kehadiran
Maria dalam
Serikat kita
Kebutuhan-kebutuhan orang muda dan
daerah-daerah kelas pekerja, keinginan
untuk bekerja dengan Gereja dan dalam
namanya, mengilhami dan membentuk
kegiatan pastoral kita yang konkret
sehingga dapat mewujudkan dunia yang
lebih adil dan dunia dengan persaudaraan
yang lebih besar di dalam Kristus .
1 bdk. GS 1
8. Perawan Maria menunjukkan Don
Bosco bidang karyanya di antara orang
muda dan menjadi pembimbing serta
penolong tetap karyanya,1 teristimewa
dalam mendirikan Serikat kita.
Kita percaya bahwa Maria hadir di antara
kita dan meneruskan “perutusannya
selaku Bunda Gereja dan Penolong Umat
Kristiani.”2
Kita mempercayakankan diri kita
kepadanya, hamba yang rendah hati yang
dalam dirinya Tuhan telah mengerjakan

3.3 Page 23

▲back to top
Para
pelindung
dan
penolong
Serikat kita
23
hal-hal yang besar,3 agar kita dapat
menjadi saksi-saksi kepada orang muda
tentang kasih Puteranya yang tak
terhingga.
1 bdk. MB VII, 334; XVII, 258; XVIII, 439; BM VII, 197
2 DB, Maraviglie della Madre di Dio, Turino 1868, hal. 45; (OE
XX, 237).
3 bdk. Lk 1, 48-49.
9. Sebagai anggota-anggota Gereja
peziarah, kita menyadari persekutuan kita
dengan saudara-saudara kita di dalam
kerajaan surgawi dan merasakan perlunya
pertolongan mereka.1
Don Bosco mempercayakan Serikat kita
secara istimewa kepada Maria, yang
dijadikannya pelindung utama Serikat
kita,2 demikian pula kepada St. Yosef dan
kepada St. Fransiskus dari Sales, gembala
dan pujangga cinta kasih yang
bersemangat itu.
Kita menghormati sebagai penolong-
penolong istimewa dalam diri St.
Dominikus Savio, suatu tanda mujisat
yang dapat dicapai di masa remajanya,
dan anggota-anggota keluarga lainnya
yang sudah dipermuliakan.
1 bdk LG 49
2 bdk. C 1875, V, 6

3.4 Page 24

▲back to top
24
II. SEMANGAT SALESIAN
“Apa yang kamu ketahui dan kamu terima dan dengar
dan lihat dalam diriku, lakukanlah; maka Allah damai
sejahtera akan menyertai kamu (Fil 4,9).
Cinta kasih
pastoral
adalah pusat
semangat kita
10. Di bawah inspirasi Allah, Don
Bosco menghidupi dan meneruskan
kepada kita suatu gaya hidup dan
tindakan yang asli: semangat Salesian.
Semangat itu berintikan dan berpusat di
dalam cinta kasih pastoral, yang dicirikan
oleh suatu dinamisme senantiasa muda
yang terungkap begitu kuat dalam diri
Pendiri kita dan pada masa awal Serikat
kita. Itu adalah suatu dorongan apostolik
yang membuat kita mencari jiwa orang-
orang dan hanya mengabdi Allah saja.
Kristus dari 11. Semangat Salesian menemukan
Injil adalah
sumber
model dan sumbernya di dalam lubuk
semangat kita hati Kristus, rasul Bapa.1
Dengan membaca Injil kita menjadi lebih
menyadari aspek-aspek tertentu sosok
Tuhan: bersyukur kepada Bapa atas
anugerah panggilan ilahi kepada semua
orang; keberpihakan utama kepada orang

3.5 Page 25

▲back to top
25
-orang kecil dan miskin; semangat dalam
pewartaan; penyembuhan dan
penyelamatan sebab mendesaknya
kedatangan Kerajaan; kerelaan Gembala
Yang Baik yang memenangkan jiwa-jiwa
dengan kelembutan hati dan pengobanan
diri; keinginan untuk menghimpun murid
-murid-Nya ke dalam persekutuan
persaudaraan.
1 bdk. LG 3; AG 3
Persekutuan
dengan
Allah
12. Dalam bekerja bagi keselamatan
orang muda, seorang Salesian mengalami
kebapaan Allah dan terus menerus
mengingatkan dirinya akan dimensi ilahi
pekerjaannya: “sebab di luar Aku kamu
tidak dapat berbuat apa-apa”.1
Ia menumbuhkan persekutuan dengan
Allah, menyadari perlunya berdoa tak
henti-hentinya dalam percakapan yang
sederhana hati ke hati dengan Kristus
yang hidup dan dengan Bapa, yang
dengan-Nya ia merasa begitu dekat.
Dengan memperhatikan kehadiran Roh
dan melakukan semua hal demi kasih
Allah, ia menjadi seperti Don Bosco,
seorang kontemplatif yang aktif.
1 1Yoh 15, 5

3.6 Page 26

▲back to top
26
Semangat
menggereja
13. Cinta kita kepada Kristus semestinya
membuahkan cinta kita kepada Gereja-
Nya, yaitu umat Allah, pusat persatuan
dan persekutuan semua kekuatan yang
bekerja untuk Kerajaan Allah.
Kita merasa diri kita bagian hidup
Gereja, dan kita menumbuhkan di dalam
diri kita dan komunitas-komunitas kita
kesadaran hidup menggereja yang
diperbarui. Hal ini kita ungkapkan dalam
kesetiaan selaku anak kepada pengganti
Petrus dan ajarannya, dan dalam usaha-
usaha kita untuk hidup dalam persatuan
dan kerja sama dengan para uskup, kaum
klerus, biarawan dan kaum awam.
Kita mendidik orang muda Kristen
kepada pemahaman yang otentik tentang
Gereja dan bekerja dengan giat untuk
pertumbuhannya. Don Bosco
mengatakan ini kepada kita: “Tiada upaya
yang dikecualikan ketika Gereja dan
kepausan berada dalam bahaya”.1
1 MB V, 57; BM V, 383
Pengutamaan
orang muda
14. Panggilan kita dirahmati dengan
anugerah istimewa: pengutamaan orang
muda: “Bahwa kalian adalah orang-orang
muda sudah cukuplah membuat saya
amat mencintai kalian”.1 Cinta ini
merupakan ungkapan cinta kasih pastoral
dan memberi makna bagi segenap

3.7 Page 27

▲back to top
27
kehidupan kita.
Demi kesejahteraan mereka kita dengan
murah hati memberikan waktu, bakat
dan kesehatan kita: “Bagi kalian saya
belajar, bagi kalian saya bekerja, bagi
kalian saya hidup, bagi kalian saya
bahkan rela mengorbankan nyawa saya”.2
1 DB, Il GIovane Provvedute, Turino 1847, hlm. 7; (OE ll, 187)
2 DON RUFINO, Cronaca dell’Oratorio, ASC 110 quaderno 5,
hlm. 10
Kebaikan
Salesian
penuh kasih
15. Diutus kepada orang muda oleh Allah
yang adalah “kasih segalanya”,1 seorang
Salesian bersikap terbuka dan ramah,
bersedia melakukan pendekatan pertama
dan menyambut orang lain dengan
kebaikan, hormat dan kesabaran yang
tiada habis-habisnya.
Cintanya adalah dari seorang bapa,
saudara dan sahabat, yang mampu
menciptakan persahabatan sebagai
buahnya; inilah kebaikan penuh kasih
yang amat dianjurkan Don Bosco.
Kemurniannya dan sikapnya yang sangat
seimbang membuka hatinya untuk
menghadirkan sebuah kebapaan rohani
dan memberikan kesaksian yang kentara
akan kasih Allah yang selalu menjadi
pertama dalam mengasihi.
1 DB, Esercizio di divozione alla misericodia di Dio, Turino 1847,
hlm. 81: (OE II, 151)

3.8 Page 28

▲back to top
28
Semangat
kekeluargaan
16. Don Bosco menginginkan setiap
orang merasa betah di dalam lembaga-
lembaganya. Rumah Salesian menjadi
sebuah keluarga ketika kasih sayang
menjadi timbal-balik dan ketika semua,
baik sama saudara maupun orang muda,
merasa diterima dan bertanggungjawab
untuk kebaikan bersama.
Di dalam suasana saling percaya dan
pengampunan yang tiada henti,
kebutuhan dan kegembiraan untuk
berbagi segala sesuatu dialami, dan
hubungan-hubungan diatur bukannya
dengan mengandalkan peraturan-
peraturan melainkan dengan iman dan
dan dorongan-dorongan hati.1
Inilah kesaksian yang menyalakan di
dalam diri orang muda keinginan untuk
mengetahui dan mengikuti panggilan
Salesian.
1 bdk. MB XVII, 110
Optimisme
dan
kegembiraan
17. Seorang salesian tidak menyerah
kepada keputusasaan dalam menghadapi
kesulitan-kesulitan, sebab ia memiliki
kepercayaan penuh kepada Bapa.
“Janganlah membiarkan sesuatu apa pun
merisaukan kamu”, Don Bosco biasa
mengatakan.1
Diilhami oleh humanisme St. Fransiskus

3.9 Page 29

▲back to top
29
Kerja dan
keugaharian
Sales yang optimistis, ia percaya akan
kemampuan-kemampuan manusia yang
kodrati dan adikodrati dengan tanpa
melupakan kelemahannya.
Ia mampu membuat dirinya sendiri baik
di dalam dunia ini tanpa meratapi
zamannya sendiri; ia menerima semua hal
yang baik,2 teristimewa yang menarik bagi
orang muda.
Oleh karena ia itu bentara Kabar
Gembira maka ia selalu bergembira.3 Ia
memancarkan kegembiraan ini dan
mampu mendidik orang kepada cara
hidup yang Kristiani dan meriah:
“Hendaklah kita mengabdi Tuhan
dengan kegembiraan yang suci”.4
1 MB VII, 524; BM VII, 317
2 bdk. 1 Tes. 5,21
3 bdk. Fil 3,1
4 DB, II Giovane Provveduto Turino 1847, hlm. 6; (OE II, 186)
18. “Kerja dan keugaharian akan
membuat Kongregasi berkembang”,1
sedangkan mengejar kehidupan yang
gampang dan menyenangkan justru akan
mematikan Kongregasi.2
Seorang Salesian memberikan dirinya
kepada tugasnya dengan tenaga yang
tidak mengenal lelah, berusaha
melakukan segala sesuatu dengan
kesederhanaan dan ugahari. Ia
mengetahui bahwa dengan pekerjaannya

3.10 Page 30

▲back to top
30
ia berpartisipasi dalam tindakan
penciptaan Allah dan bekerjasama
dengan Kristus dalam membangun
Kerajaan Allah.
Keugaharian memberikannya kekuatan
untuk mengendalikan hatinya, menguasai
dirinya dan tetap bersikap lemah lembut.
Ia tidak mencari penitensi-penitensi yang
luar biasa tetapi menerima tuntutan-
tuntutan harian dan pengingkaran diri
dalam kehidupan apostoliknya. Ia siap
menderita karena dingin dan panas, lapar
dan haus, keletihan dan penghinaan
kapan saja kemuliaan Allah dan
keselamatan jiwa orang-orang
menuntutnya.3
1 MB XII, 466; BM XII, 338
2 bdk. MB XVII, 272
3 bdk. C 1875, XIII, 13
Inisiatif dan
fleksibilitas
19. Seorang Salesian terpanggil menjadi
orang yang realistis dan yang mencermati
tanda-tanda zaman, ia yakin bahwa
Tuhan menyatakan kehendak-Nya juga
melalui tuntutan-tuntutan waktu dan
tempat.
Oleh karena itu semangat inisiatif dan
kreativitas apostoliknya: “dalam hal-hal
yang berguna bagi orang muda yang
berada dalam bahaya atau yang berguna
untuk memenangi jiwa-jiwa bagi Allah,

4 Pages 31-40

▲back to top

4.1 Page 31

▲back to top
31
saya akan maju terus sampai pada tingkat
nekad”.1
Jawaban yang tepat waktu atas kebutuhan
-kebutuhan ini menuntut dia mengikuti
cara-cara baru dan menghadapinya
dengan kreativitas yang berimbang
seperti Pendirinya; ia mengevaluasi
pekerjaannya secara berkala.
1 MB XIV, 662
Sistem
preventif dan
semangat
Salesian
20. Di bawah bimbingan Maria gurunya,
Don Bosco menghidupi bersama anak-
anak Oratorium pertama sebuah
pengalaman rohani dan pendidikan yang
disebutnya “Sistem Preventif”. Bagi dia
sistem ini merupakan ungkapan spontan
cinta yang diilhami oleh kasih dari satu
sosok Allah yang menyelenggarakan
segalanya bagi semua ciptaan-Nya, yang
senantiasa hadir bersama mereka, dan
dengan sukarela memberikan hidupnya
guna menyelamatkan mereka.
Don Bosco meneruskan sistem ini
kepada kita sebagai suatu cara hidup dan
mewartakan pesan Injil, serta bekerja
bersama dan melalui orang muda demi
keselamatan mereka. Sistem ini
memperkuat pendekatan kita kepada
Tuhan, hubungan antar pribadi kita, dan
cara hidup kita di dalam komunitas
melalui tindakan kasih yang mengetahui

4.2 Page 32

▲back to top
Don Bosco
model kita
32
bagaimana membuat dirinya dicintai.
21. Tuhan telah memberikan kita Don
Bosco sebagai bapa dan guru.
Dengan belajar dan meniru dia, kita
mengaggumi di dalam dirinya perpaduan
yang gemilang kodrat dan rahmat. Ia
amat manusiawi, kaya dalam sifat-sifat
bangsanya, terbuka pada kenyataan-
kenyataan bumi ini; dan ia benar-benar
seorang dari Allah, dipenuhi dengan
karunia-karunia Roh Kudus dan hidup
“seolah-olah sedang melihat yang tidak
kelihatan”.1
Kedua aspek ini dipadukan untuk
menciptakan suatu proyek kehidupan
yang utuh, yakni pelayanan kepada orang
muda. Ia mewujudkan tujuannya dengan
keteguhan, terus-menerus dan kepekaan
hati yang dermawan, di tengah-tengah
berbagai kesulitan serta keletihan. “Ia
tidak mengambil langkah, tidak
mengucapkan kata, tidak melakukan
suatu tugas yang tidak menuju pada
penyelamatan orang muda...
Sesungguhnya, satu-satunya keprihatinan
hatinya ialah bagi jiwa-jiwa.”2
1 Ibr. 11, 27
2 DON RUA, 24 Agustus 1894

4.3 Page 33

▲back to top
33
III. PENGIKRARAN KAUL SALESIAN
“Yesus berkata kepada mereka: ikutilah Aku, maka
Aku akan menjadikan kamu penjala manusia.
Segeralah mereka meninggalkan jala mereka dan
mengikuti Dia.” (Mk. 1,17-18)
Panggilan
pribadi
Salesian
22. Masing-masing kita terpanggil oleh
Allah untuk membentuk bagian Serikat
Salesian. Karena hal ini maka Allah
memberikan seorang Salesian anugerah-
anugerah pribadi, dan dengan hubungan
yang setia ia menemukan jalannya untuk
pemenuhan yang sempurna di dalam
Kristus.
Serikat mengakui panggilannya dan
membantu dia mengembangkan
panggilan itu; dan dia, sebagai anggota
yang bertanggungjawab, menaruh dirinya
serta bakat-bakatnya pada pelayanan
komunitas dan tugas-tugas bersama.
Setiap panggilan merupakan petunjuk
bahwa Tuhan mencintai Kongregasi,
ingin melihatnya tumbuh demi kebaikan
Gereja dan tidak pernah berhenti
memperkayainya dengan daya apostolik
yang baru.

4.4 Page 34

▲back to top
34
Makna
pengikraran
kaul kita
23. Pengikraran kaul religius merupakan
suatu tanda pertemuan kasih antara
Tuhan yang memanggil dan murid yang
menjawab dengan menyerahkan diri
sepenuhnya kepada Allah dan kepada
saudara dan saudarainya.
Kaul adalah salah satu pilihan paling
mulia yang dapat dilakukan oleh seorang
beriman secara sadar, suatu tindakan
yang mengingatkan dan yang
memperkuat misteri janji permandiannya
dengan memberikan pengungkapan yang
lebih mendalam dan lebih penuh.
Dengan mengikatkan dirinya secara
terbuka di mata Gereja, yang melalui
pelayanannya ia menjadi lebih menyatu
dikonsekrasikan kepada pelayanan Allah,1
seorang Salesian memulai suatu
kehidupan baru, yang dihayati dalam
pelayanan melalui pengabdian yang
permanen kepada orang muda.
Kaul juga merupakan ungkapan
komitmen timbal balik antara anggota
berkaul yang memasuki Serikat dan
Serikat yang menerimanya dengan
gembira.2
1 bdk. MR 8; LG 44
2 bdk. LG 44; PC 5; kan. 654

4.5 Page 35

▲back to top
35
Rumus
pengikraran
kaul
24. Rumus Kaul kita sebagai berikut:
“Ya Allah Bapaku, Engkau berkenan
mengonsekrasikan aku bagi diri-Mu pada
hari permandianku. Dalam menjawab
kasih Tuhan Yesus Putra-Mu, yang
memanggil aku untuk mengikuti Dia
lebih dekat lagi, dan dibimbing oleh Roh
Kudus yang merupakan terang serta
kekuatan, maka dengan penuh kebebasan
aku, N.N. mempersembahkan diriku
seutuhnya kepada-Mu.
Aku berikrar
hendak mengabdikan segala kekuatanku
bagi mereka yang kepadanya Engkau
akan mengutus aku, teristimewa kepada
orang muda khususnya yang lebih
miskin; untuk hidup di dalam Serikat
Salesian dalam persekutuan semangat
dan tindakan bersama dengan saudara-
saudaraku; dan dengan cara ini saya mau
berbagi dalam kehidupan dan perutusan
Gereja-Mu.
Maka, di hadapan sama-saudaraku, dan di
hadapan Pater N.N. (yang mewakili)

4.6 Page 36

▲back to top
36
Rektor Mayor Serikat Santo Fransiskus
Sales, aku mengikrarkan kaul untuk
selamanya hidup dengan taat, miskin dan
murni sesuai jalan Injil yang ditetapkan di
dalam Konstitusi Salesian. Bapa, semoga
rahmat-Mu, perantaraan Maria Penolong
Umat Kristiani, Santo Yosef, Santo
Fransiskus Sales, dan Santo Yohanes
Bosco, bersama bantuan saudara-
saudaraku para Salesian memelihara aku
tetap setia hari demi hari.”
(bagi mereka yang mengikrarkan kaul
sementara)
“Maka dari itu di hadapan sama-
saudaraku, dan di hadapan Pater N.N.
(yang mewakili)
Rektor Mayor Serikat Santo Fransiskus
Sales, sekalipun saya berniat
menyerahkan diriku kepada-Mu seumur
hidupku, sesuai dengan peraturan-
peraturan Gereja aku mengikrarkan kaul
untuk ... tahun hidup dengan taat, miskin
dan murni sesuai jalan Injil yang
ditetapkan di dalam Konstitusi Salesian.

4.7 Page 37

▲back to top
37
Bapa, semoga rahmat-Mu, perantaraan
Maria Penolong Umat Kristiani, Santo
Yosef, Santo Fransiskus Sales, dan Santo
Yohanes Bosco bersama bantuan saudara
-saudaraku para Salesian memelihara aku
tetap setia hari demi hari.”
Superior menjawab:
“Atas nama Gereja dan Serikat aku
menyambut engkau di kalangan para
Salesian Don Bosco sebagai seorang
sama-saudara yang terikat oleh kaul-kaul
kekal (sementara).”
Pengikraran
kaul
merupakan
sumber
pengudusan
25. Tindakan Roh bagi anggota yang
berkaul merupakan sumber rahmat yang
abadi dan dukungan untuk usaha-
usahanya sehari-hari supaya bertumbuh
menuju kasih yang sempurna1 bagi Allah
dan manusia.
Para sama-saudara yang sedang atau
sudah menghayati sepenuh-penuhnya
jalan Injil dari Konstitusi bagi kita adalah
rangsangan dan bantuan di jalan menuju
kekudusan.
Kesaksian kekudusan semacam itu, yang
dicapai di dalam perutusan Salesian,
menyingkapkan nilai kebahagiaan yang

4.8 Page 38

▲back to top
38
khas sebagai hadiah teramat berharga
yang dapat kita beri kepada orang muda.
1 bdk. PC 1

4.9 Page 39

▲back to top
39
Bagian Kedua
Diutus kepada orang muda di
dalam komunitas-komunitas
yang mengikuti Kristus

4.10 Page 40

▲back to top
40
IV. DIUTUS KEPADA ORANG MUDA
MEREKA YANG MENJADI SASARAN
PERUTUSAN KITA
“Ia memelihat banyak orang dan merasa iba terhadap
mereka, sebab keadaan mereka seperti domba-domba
tanpa gembala; lalu Ia mulai mengajarkan mereka
banyak hal” (Mk 6, 34).
Kita diutus
kepada
orang muda
R 1.3.11.15.26
26. Tuhan menyatakan dengan jelas
kepada Don Bosco bahwa ia harus
mengarahkan perutusannya pertama dan
terutama kepada orang muda, khusunya
kepada mereka yang lebih miskin.
Kita terpanggil kepada perutusan yang
sama dan menyadari kepentingannya
yang tertinggi: orang muda berada pada
tingkat usianya ketika mereka harus
membuat pilihan-pilihan dasar hidup
yang memengaruhi masa depan
masyarakat dan Gereja.
Bersama Don Bosco kita menegaskan
kembali perhatian istimewa kita terhadap
orang muda yang “miskin, terlantar dan
dalam bahaya”1, mereka yang lebih
membutuhkan cinta dan evangelisasi, dan
kita bekerja teristimewa di daerah-daerah
yang termiskin.
1 bdk. MB XIV, 662

5 Pages 41-50

▲back to top

5.1 Page 41

▲back to top
41
Orang-orang
muda pekerja
27. Orang muda dari daerah-daerah
miskin yang sedang mencari pekerjaan,
dan para pekerja muda pada umumnya,
seringkali menghadapi kesulitan-kesulitan
dan mudah menjadi korban
ketidakadilan.
Dengan menjadikan keprihatinan Don
Bosco keprihatinan kita sendiri, kita
datang kepada mereka untuk
mempersiapkan mereka supaya
mengambil tempat yang bermartabat di
dalam masyarakat dan di dalam Gereja
dan mendorong mereka untuk peranan
yang harus mereka mainkan dalam
perubahan kehidupan sosial secara
R2
Kristen.
Orang muda 28. Demi memenuhi kebutuhan-
terpanggil
untuk melayani kebutuhan umat-Nya, Tuhan terus-
Gereja
menerus memanggil beberapa orang
untuk mengikuti Dia, dan memperkayai
mereka dengan aneka karunia di dalam
pelayanan Kerajaan Allah.
Kita yakin bahwa banyak orang muda
kaya akan potensi rohani dan
menunjukkan tanda-tanda suatu
panggilan apostolik.
Kita membantu mereka supaya
menemukan, menerima dan
mengembangkan anugerah panggilan
sebagai awam, dikonsekrasikan atau

5.2 Page 42

▲back to top
42
panggilan imamat demi kebaikan segenap
Gereja dan Keluarga Saleisan.
R 9.16.17
Di daerah-
daerah kelas
pekerja
Dengan semangat yang sama kita
memupuk panggilan-panggilan orang
dewasa.
29. Prioritas komitmen kita kepada orang
muda yang miskin sangat cocok dengan
keterlibatan pastoral di antara orang-
orang miskin pada umumnya.
Kita mengakui nilai-nilai Injil yang
menjadi pegangan mereka, dan
kebutuhan akan dukungan dalam usaha-
usaha mereka untuk kemajuan
kemanusiaan dan pertumbuhan dalam
iman. Oleh karena itu kita mendukung
mereka dengan “sepenuhnya yang
dianjurkan oleh cinta kasih Kristen”.1
R 14.25.26
Kita juga memberikan perhatian kepada
orang awam yang bertanggung jawab
untuk evangelisasi daerah setempat
mereka, dan kepada keluarga tempat
berbagai generasi berkumpul bersama2
dan membangun masa depan umat
manusia.
1 C 1875, 1, 7.
2 bdk. GS 52
Orang yang 30. Orang-orang yang masih menunggu
belum
terevangelisasi
pesan Injil merupakan sasaran istimewa
perhatian dan usaha apostolik Don

5.3 Page 43

▲back to top
43
Bosco. Mereka itu terus merangsang
semangat kita dan tetap
menghidupkannya. Kita memandang
karya missioner sebagai suatu ciri hakiki
Kongregasi kita.
Melalui kegiatan missioner, kita
menjalankan karya evangelisasi dalam
kesabaran dengan membangun Gereja di
dalam sebuah kelompok orang-orang.1
Karya ini menggerakkan semua sarana
pendidikan dan pastoral sesuai dengan
karisma kita.
Dengan mengikuti teladan Putra Allah,
yang membuat diri-Nya dalam segala hal
serupa dengan manusia sesamanya,
seorang misonaris Salesian membuat jadi
miliknya sendiri nilai-nilai dari orang-
orang ini dan berbagi pengharapan serta
R 18-24
kecemasan mereka.2
1 bdk. AG 6
2 bdk. AG 3.12.26

5.4 Page 44

▲back to top
44
PELAYANAN PENDIDIKAN PASTORAL KITA
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah
mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar
gembira kepada orang-orang miskin; dan Ia telah
mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan
bagi orang-orang tawanan, dan pengelihatan bagi
orang-orang buta, untuk membebaskan orang-
orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun
rahmat Tuhan telah datang.” (Luk. 4,18-19)
Pembangunan
yang utuh
31. Perutusan kita ialah berbagi perutusan
Gereja, yang menjalankan rencana
penyelamatan dari Allah, datangnya
kerajaan-Nya, dengan membawa kepada
manusia pesan injil, yang berkaitan erat
dengan pembangunan dunia yang
teratur.1
R 45.22
Kita mendidik dan mengevangelisasi
sesuai dengan rencana untuk
kesejahreaan manusia yang utuh yang
diarahkan kepada Kristus, Manusia yang
sempruna.2 Setia kepada niat-niat pendiri
kita, tujuan kita ialah membentuk “warga
negara yang jujur dan orang Kristiani
yang baik”.3
1 bdk. EN 31
2 bdk. GS 41
3 Rencana Peraturan Oratorium, 1854 (MB II, 46; MB II, 36)
Pembangunan 32. Sebagai pendidik kita bekerja
Pribadi
bersama orang-orang muda kita guna
membawa semua bakat dan kemampuan

5.5 Page 45

▲back to top
45
mereka kepada kedewasaan yang penuh.
Sesuai dengan keadaan kita berbagi
makanan kita dengan mereka dan
memajukan kemampuan keterampilan
serta kebudayaan mereka.
Kita selalu membantu mereka di dalam
setiap hal untuk terbuka terhadap
kebenaran dan mengembangkan di dalam
diri mereka sendiri suatu kebebasan yang
bertanggung jawab. Untuk tujuan ini kita
bertekat hendak menanamkan dalam diri
mereka suatu penghargaan yang
meyakinkan atas nilai-nilai sejati yang
akan mengantar mereka kepada suatu
kehidupan yang berisi dialog dan
R 46
pelayanan.
Pembangunan 33. Don Bosco melihat dengan jelas
sosial dan
kolektif
implikasi-implikasi sosial karyanya.
Kita bekerja di daerah-daerah yang
tertekan secara ekonomi dan untuk orang
-orang muda yang miskin. Kita bekerja
sama dengan mereka, mendidik mereka
kepada kedewasaan moral, tanggung
jawab profesional dan sosial. Dengan
cara ini kita menyumbang untuk
pembangunan baik manusia maupun
lingkungan hidup.
Kita berbagi dalam cara yang patut
sebagai biarawan yang menjadi kesaksian

5.6 Page 46

▲back to top
46
dan komitmen Gereja kepada keadilan
dan perdamaian. Sambil tidak melibatkan
diri di dalam ideologi-ideologi atau partai
-partai politik, kita menolak segala
sesuatu yang mendukung perampasan,
ketidakadilan dan kekerasan. Kita
bekerjsa sama dengan semua orang yang
berusaha membangun masyarakat yang
lebih layak bagi martabat manusia.
Kemajuan yang untuknya kita
mengabdikan diri kita dalam semangat
Injil membuat dengan jelas Kasih Kristus
yang membebaskan manusia, dan ini
merupakan tanda bahwa Kerajaan Allah
R 6.26
ada di antara kita.
Evangelisasi
dan katekisasi
34. “Serikat ini berawal di dalam suatu
pelajaran kateksimus yang sederhana.”1
Bagi kita juga evangelisasi dan katekisasi
merupakan ciri-ciri fundamental
perutusan kita.
Seperti Don Bosco, kita terpanggil
menjadi pendidik-pendidik kepada iman
dalam setiap kesempatan. Oleh karena itu
pengetahuan kita tertinggi ialah mengenal
Yesus kristus, dan kegembiraan kita
terbesar ialah menyatakan kepada semua
orang kekayaan-kekayaan misteri-Nya
yang tidak terduga.2
Kita berjalan berdampingan dengan
orang-orang muda supaya mengantar

5.7 Page 47

▲back to top
47
mereka kepada Tuhan yang bangkit, dan
dengan demikian menemukan di dalam
Dia dan di dalam Injil-Nya arti terdalam
kehidupan mereka sendiri, dan dengan
demikian bertumbuh menjadi manusia
baru.
Perawan Maria hadir di dalam proses ini
sebagai seorang ibu. Kita membuat dia
dikenal dan dicintai sebagai seorang yang
percaya,3 yang menolong dan yang
R7
menumbuhkan pengharapan.
1 MB IX, 61; BM IX, 35
2 bdk. Ef. 3,8-19
3 bdk. Lk. 1,45
Perkenalan
dengan hidup
kegerejaan
35. Kita memperkenalkan orang-orang
muda tentang pengalaman hidup
kegerejaan dengan membawa mereka ke
dalam komunitas iman dan membantu
mereka mengambil bagian di dalamnya.
Untuk maksud ini kita memajukan dan
menjiwai kelompok-kelompok dan
gerakan-gerakan untuk pembinaan dan
kegiatan apostolik dan sosial. Di dalam
kegiatan-kegiatan ini orang muda
bertumbuh dalam kesadaran akan
tanggung jawab mereka sendiri dan
belajar memberikan sumbangannya yang
tak tergantikan kepada perubahan dunia
dan kehidupan Gereja, dan dengan
demikian mereka sendiri menjadi “rasul-

5.8 Page 48

▲back to top
48
rasul pertama orang muda, dalam kontak
R8
langsung dengan mereka”.1
1 AA 12
Berkenalan
dengan hidup
liturgi
36. Kita memperkenalkan orang-orang
muda kepada partisipasi yang sadar dan
aktif di dalam liturgi Gereja, yang
merupakan puncak dan sumber semua
kehidupan Kristen.1
Besama mereka kita merayakan
perjumpaan dengan Kristus dalam Sabda,
doa dan sakramen-sakramen.
Ekaristi dan Sakramen Tobat, yang
dirayakan dengan tekun merupakan
sarana-sarana yang bernilai luar biasa
untuk pendidikan kepada kemerdekaan
Kristen, kepada pertobatan hati dan
kepada suatu semangat berbagi dan
pelayanan di dalam persekutuan
R7
kegerejaan.
1 bdk. SC 10
Bimbingan
panggilan
37. Kita mendidik orang-orang muda
supaya mengembangkan panggilan
kemanusiaan dan pembaptisannya
dengan suatu cara yang progresif dalam
kehidupan sehari-hari yang diilhami dan
dipersatukan oleh Injil.
Iklim kekeluargaan yang selalu
menyambut dan dalam iman, yang

5.9 Page 49

▲back to top
49
diciptakan oleh kesaksian sebuah
komunitas yang memberikan dirinya
dengan gembira, merupakan tempat yang
paling tepat untuk penemuan dan
bimbingan panggilan-panggilan.
R 9.16.17
Karya kerja sama dengan rencana Allah
ini, mahkota semua kegiatan pendidikan
dan pastoral kita, didukung oleh doa dan
hubungan pribadi, terlebih-lebih di dalam
bimbingan rohani.
Sistem
preventif di
dalam
perutusan kita
38. Don Bosco telah menyerahkan
Sistem Preventif kepada kita sebagai
sarana untuk melaksanakan pelayanan
pendidikan dan pastoral kita.
“Sistem ini didasarkan semata-mata pada
akal budi, agama, dan kebaikan penuh
kasih.”1 Daripada dengan pemaksaan,
system ini sesuai dengan sumber-sumber
inteligensi, cinta kasih dan hasrat akan
Allah, yang dimiliki setiap orang di
dalam lubuk hatinya.
Sistem ini menyatukan para pendidik dan
orang-orang muda di dalam pengalaman
akan kepercayaan dan dialog sebagai
sebuah keluarga.
Dengan mengikuti kesabaran Allah, kita
menemukan orang-orang muda dalam
tahap kebebasan mereka sekarang.
Kemudian kita mendampingi mereka,

5.10 Page 50

▲back to top
50
R 4.5.13.15
supaya mereka dapat mengembangkan
keyakinan-keyakinan yang teguh dan
secara bertahap menerima tanggung
jawab untuk proses pertumbuhan mereka
yang sulit sebagai manusia dan orang-
orang yang beriman.
1 MB XIII, 919
Asistensi
sebagai suatu
sikap dan
metode
39. Praktik system pencegahan menuntut
suatu sikap fundamental pada pihak kita:
empati dengan orang-orang muda dan
kerelaan berada bersama mereka: “Di sini
di tengah-tengah kalian saya merasa
benar-benar di rumah; bagi saya, hidup
berarti berada di sini bersama kalian”.1
Kita hadir secara aktif di antara orang-
orang muda dalam persahabatan
persaudaran, membantu mereka dalam
usaha-usahanya untuk bertumbuh dalam
apa yang baik, dan mendorong mereka
supaya membuang segala bentuk
perbudakan, agar kelemahan mereka
jangan sampai dikalahkan oleh kejahatan.
Kehadiran ini memberikan kita
pengertian yang benar tentang dunia
orang muda dan mempersatukan kita
dengan mereka di dalam semua aspek
yang sehat dengan semangat hidup
mereka yang selalu berkobar-kobar.
1 MB IV, 654; BM 1V, 455

6 Pages 51-60

▲back to top

6.1 Page 51

▲back to top
51
KRITERIA KEGIATAN SALESIAN
“Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku
menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku
dapat memenangkan sebanyak mungkin orang …. Bagi
orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang
lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang
lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-
galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan
beberapa orang dari anntara mereka (1 Kor. 9,19-22)
Oratorium Don 40. Don Bosco menghayati suatu
Bosco suatu
kriterium
pengalaman pastoral di dalam Oratorium
permanen pertamanya yang menjadi sebuah model;
yang bagi orang muda merupakan sebuah
rumah yang menyambut, sebuah paroki
yang mewartakan Injil, sebuah sekolah
yang mempersiapkan mereka untuk
kehidupan, dan sebuah lapangan bermain
sehingga teman-teman dapat bertemu
dan menikmati kebersamaannya.
Dalam melaksanakan perutusan kita saat
ini, pengalaman Valdocco akan tetap
merupakan kriterium permanen untuk
disermen dan pembaruan di dalam semua
kegiatan dan dan karya kita.
Kriteria
41. Kegiatan apostolik kita dilakukan
inspirasional
untuk kegiatan
dengan
aneka
cara,
yang
bergantung
dan karya kita pertama-tama pada kebutuhan-kebutuhan
nyata mereka yang baginya kita bekerja.
Kita memberikan ungkapan praktis kasih

6.2 Page 52

▲back to top
52
Kristus yang menebus dengan
mengorganisasikan kegiatan-kegiatan dan
karya-karya yang bersifat pendidikan dan
pastoral yang dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan orang-
orang sekeliling kita dan Gereja. Peka
terhadap tanda-tanda zaman dan dengan
inisiatif dan keluwesan yang terus-
menerus kita mengevalusasi kegiatan-
kegiatan ini, memperbaharuinya dan
menciptakan yang baru lagi.
R1
Kegitan-
kegiatan dan
karya-karya
Pendidikan dan evangelisasi bagi banyak
orang muda, terutama dengan mereka
yang sangat miskin, berarti kita yang
harus datang ke tempat mereka
ditemukan, dan menyediakan bentuk-
bentuk pelayanan yang sesuai dengan
konteks gaya hidup mereka sendiri.
42. Kita menjalankan perutusan kita
terutama di dalam karya-karya dan
kegiatan-kegiatan yang memungkinkan
adanya pendidikan kemanusiaan dan
Kristen bagi orang-orang muda, seperti
oratorium-oratorium dan pusat-pusat
orang muda, sekolah-sekolah dan
lembaga-lembaga teknik, asrama-asrama
dan rumah-rumah untuk menampung
orang muda yang berada dalam kesulitan-
kesulitan.
Di paroki-paroki dan daerah-daerah misi

6.3 Page 53

▲back to top
53
R 11-30.35
Komunikasi
sosial
kita membantu penyebaran Injil dan
pembangunan kehidupan umat. Kita
bekerja sama di dalam program pastoral
Gereja Lokal berbekalkan kekayaan-
kekayaan panggilan kita yang khas.
Di dalam pusat-pusat pelayanan yang
lebih spesial kita menyediakan keahlian
pedagogik dan kateketik kita demi
pelayanan kepada orang-orang muda.
Di dalam rumah-rumah khalwat kita
melayani pembinaan kelompok-
kelompok Kristen, teristimewa orang-
orang muda.
Kita juga mengabdikan diri kita dalam
setiap jenis karya yang lain yang
mempunyai kepentingan untuk
keselamatan orang-orang muda.
43. Kita bekerja dalam bidang
komunikasi sosial. Ini merupakan suatu
bidang kegiatan yang penting1 yang
merupakan salah satu prioritas apostolik
perutusan Salesian.
Pendiri kita memiliki suatu pemahaman
instinktif tentang pentingnya sarana-
sarana pendidikan media komunikasi,
yang menciptakan kebudayaan dan
menyebarluaskan pola-pola kehidupan; ia
memperlihatkan keasliannya yang besar di
dalam pekerjaan-pekerjaan apostolik yang

6.4 Page 54

▲back to top
R 31-34.41
54
diprakarsainya demi membela dan
mempertahankan iman umat.
Dengan mengikuti teladannya kita
memanfaatkan sebagai anugerah Allah
kemungkinan-kemungkinan besar yang
diberikan kepada kita oleh komunikasi
sosial bagi pendidikan dan evangelisasi.
1 bdk. IM 1
MEREKA YANG BERBAGI TANGGUNGJAWAB
UNTUK PERUTUSAN
Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah
sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai
dengan pekerjaannya sendiri. Karena kami adalah kawan
sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan
Allah.” (1Kor. 3,8-9)
Perutusan
diberi kepada
komunitas
44. Mandat apostolik yang dipercayakan
Gereja kepada kita dilaksanakan dan
berdaya guna pertama-tama oleh
komunitas provinsi dan komunitas-
komunitas lokal. Adalah penting bagi
para anggotanya untuk saling melengkapi
dalam fungsi-fungsinya dan tugasnya
masing-masing. Mereka menyadari bahwa
tujuan-tujuan pastoral dicapai melalui
persatuan dan tanggung jawab bersama
sebagai saudara.
Provinsial dan rektor, sebagai promotor
dialog dan kerja sebagai tim,

6.5 Page 55

▲back to top
55
membimbing komunitas dalam disermen
pastoral, supaya komunitas dapat
melaksanakan rencana apostoliknya
dalam persatuan dan kesetiaan.
Tanggung 45. Masing-masing kita bertanggung
jawab bersama
dan saling
jawab
atas
perutusan
bersama,
dan
melengkapi berpartisipasi di dalamnya dengan
kekayaan bakat-bakat pribadinya dan
dengan ciri-ciri sebagai awam dan imam
dari satu panggilan Salesian.
Bruder Salesian membawa ke dalam
setiap bidang kegiatan pendidikan dan
pastoral kekhasan statusnya sebagai
awam, yang membuatnya secara khusus
menjadi saksi Kerajaan Allah di dalam
dunia, dekat dengan orang muda dan
kenyataan-kenyataan dunia kerja.
Imam atau diakon Salesian membawa ke
dalam karya bersama untuk memajukan
pembangunan manusia dan pendidikan
dalam iman sebuah kekhasan
pelayanannya, yang membuat dia menjadi
tanda Kristus Gembala Yang Baik,
teristimewa dengan mewartakan Injil dan
melayani sakramen-sakramen.
Pentingnya kehadiran dan saling
melengkapi antara klerus dan awam
Salesian di dalam komunitas merupakan
suatu unsur hakiki terbentuknya
komunitas itu dan kepenuhan karya

6.6 Page 56

▲back to top
56
apostoliknya.
Para Salesian
muda
46. Semangat kekeluargaan dan kekuatan
yang dinamis sebagai ciri khas perutusan
kita di antara orang-orang muda
membuat teramat pentingnya sumbangan
para Salesian muda di dalam kerasulan.
Mereka itu lebih dekat dengan generasi
yang sedang tumbuh; mereka dapat
memberikan inspirasi dan kegairahan;
mereka siap untuk mencoba solusi-solusi
yang baru.
Komunitas yang mendorong dan
menuntun pertumbuhan ini membantu
mereka menjadi dewasa sebagai religius
dan rasul.
Komunitas
pendidikan
dan kaum
awam yang
terkait dengan
karya kita
47. Kita membawa di dalam karya-karya
kita komunitas pendidikan dan pastoral
yang melibatkan orang-orang muda dan
orang dewasa, para orang tua dan
pendidik, di dalam sebuah suasana
kekeluargaan, sehingga dapat menjadi
suatu pengalaman hidup Gereja dan
ungkapan rencana Allah bagi kita.
Di dalam komunitas ini kaum awam yang
terlibat di dalam karya kita memberikan
sumbangan sesuai kemampuan mereka,
mengingat pengalaman dan pola hidup
mereka.

6.7 Page 57

▲back to top
57
Kita menyambut baik dan mendorong
kerja sama mereka, dan kita memberikan
mereka kesempatan untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam
tentang semangat Salesian dan praktik
sistem preventif.
R 4.5.148
Kita memajukan pertumbuhan rohani
mereka masing-masing, dan kepada
mereka yang mungkin tertarik ke arah ini
kita menganjurkan mereka untuk berbagi
perutusan kita di dalam Keluarga
Salesian.
Solidaritas
dengan Gereja
Lokal
48. Komunitas menghidupi dan
mengungkapkan komitmen apostoliknya
di dalam Gereja lokal. Kita menjadi
bagian kegiatan pastoralnya dengan
Uskup sebagai kepalanya1 dan pedomoan
-pedoman Konferensi Para Uskup
sebagai batu loncatan bagi lingkup karya
yang lebih luas.
Kita memberikan Gereja Lokal
sumbangan karya kita dan pedagogi
Salesian, dan kita menerima darinya
pedoman serta dukungan.
Demi memupuk hubungan-hubungan
yang lebih sistematik kita berbagi inisiatif-
inisiatif dengan kelompok-kelompok lain
di dalam Keluarga Salesian dan dengan
lembaga-lembaga religius yang lain.

6.8 Page 58

▲back to top
R 2.13.25.35.
58
Kita bersedia bekerja sama dengan
organisasi-organisasi sipil yang bekerja di
bidang-bidang pendidikan dan
pembangunan sosial.
1 bdk. CIC, kan. 678, 1

6.9 Page 59

▲back to top
59
V. DI DALAM KOMUNITAS-KOMUNITAS
PERSAUDARAN DAN APOSTOLIK
“Hendaklah kasih itu jangan pura-pura …. Hendaklah
kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling
mendahului dalam memberi hormat … Bantulah dalam
kekurangan orang-orang kudus, dan ushakanlah selalu
memberi tumpangan …. Hendaklah kamu hidup rukun
bersama.” (Rm 12,9,10,13,16)
Pentingnya
hidup di
dalam
komunitas
R 20
49 Hidup dan bekerja bersama bagi kita
Salesian merupakan suatu syarat
fundamental dan jalan yang pasti untuk
menunaikan panggilan kita.
Inilah sebabnya mengapa kita hidup
bersama di dalam komunitas-komunitas,1
di mana cinta kita satu sama lain
menuntun kita untuk berbagi semua yang
kita miliki dalam suatu semangat
kekeluargaan, dan dengan demikian
menciptakan persekutuan antar pribadi.
Komunitas merupakan cerminan misteri
Tritunggal; di sanalah kita menemukan
jawaban atas aspirasi hati yang dalam, dan
kita menjadi bagi orang muda tanda cinta
dan persatuan.
1 bdk. CIC, Kan. 608
Ikatan-ikatan 50. Allah memanggil kita supaya hidup di
persatuan dalam komunitas dan mempercayakan
kita saudara-saudara untuk dicintai.

6.10 Page 60

▲back to top
60
Kasih persaudaraan, perutusan apostolik
kita dan praktik nasihat-nasihat Injili
merupakan
ikatan-ikatan yang
membentuk kita menjadi satu dan tetap
memperkuat persekutuan kita.
Dengan demikian kita menjadi satu hati
dan satu jiwa untuk mengasihi dan
mengabdi Allah,1 dan untuk saling
R 42
membantu.
1 bdk. C 1875, II, 1
Hubungan
persaudaraan
persahabatan
51. St. Paulus menasihati kita: “Karena
itu, sebagai orang-orang pilihan Allah
yang dikuduskan dan dikasihiNya,
kenakanlah belas kasihan, kemurahan,
kerendahan hati, kelemahlembutan dan
kesabaran. Sabarlah kamu seorang
terhadap yang lain, dan ampunilah
seorang akan yang lain apabila seorang
menaruh dendam terhadap yang lain”.1
Semangat kekeluargaan merupakan tanda
khusus komunitas Salesian dan
mengilhami setiap saat kehidupannya:
bekerja dan berdoa, makan dan rekreasi,
pertemuan-pertemuan dan kebersamaan
lainnya.
Di dalam suasana persaudaraan
persahabatan kita berbagi suka dan duka,
dan kita menjadi rekan dalam rencana-
rencana dan pengalaman-pengalaman

7 Pages 61-70

▲back to top

7.1 Page 61

▲back to top
61
apostolik kita.
1 Kol 3, 12-13
Sama-saudara
di dalam
komunitas
52. Komunitas menerima setiap sama-
saudara dengan hati terbuka. Komunitas
menerima seperti apa adanya dia dan
memajukan pertumbuhannya menjadi
dewasa. Komunitas memberikan dia
kesempatan menggunakan dan
mengembangkan bakat-bakat alam dan
rahmat yang dimilikinya. Komunitas
menyediakan kebutuhan-kebutuhannya
dan menopang dia di dalam saat-saat
kebimbangan dan kesulitan, keletihan dan
sakit.
Don Bosco biasa mengatakan kepada
mereka yang meminta untuk tinggal
bersama dia: “Roti, pekerjaan dan surga:
saya dapat memberikan kamu tiga hal ini
dalam nama Tuhan.”1
Seorang sama-saudara mengikrarkan diri
hendak membangun komunitas yang di
dalamnya ia hidup. Ia mencintai
komunitas itu, kendati mempunyai
kekurangan-kekurangannya,
dan
mengetahui bahwa di dalamnya ia
menemukan kehadiran Kristus.
Ia
menerima
koreksi-koreksi
persaudaraan, memerangi apa saja yang
ditemukan di dalam dirinya sendiri yang

7.2 Page 62

▲back to top
62
bertentangan dengan komunitas, dan rela
memberikan sumbangannya sendiri
kepada kehidupan dan karya komunitas.
Ia bersyukur kepada Allah bahwa ia
berada di antara sama-saudara lain yang
R 43
mendorong dan membantunya.
1 MB XVIII, 420
Sama-saudara 53. Komunitas melayani para sama-
yang sakit dan
lanjut usia
saudaranya
yang
sakit
dan
lanjut
usia
dengan perhatian dan kasih sayang.
Pada giliran mereka, dengan menerima
keadaannya dan dapat melayani
komunitas dengan cara apa pun
semampu mereka, yang merupakan
sumber berkat bagi komunitas; mereka
memperkaya semangat kekeluargaan
dalam komunitas dan memperdalam
persatuannya.
Kehidupan mereka memiliki suatu makna
apostolik yang baru: karena dengan
mempersembahkan
keterbatasn-
keterbatasan dan penderitaannya dalam
semangat iman bagi sama saudaranya dan
bagi orang muda, mereka dipersatukan
dengan sengsara Tuhan yang membawa
penebusan, dan terus mengambil bagian
dalam perutusan Salesian.
Kematian 54. Komunitas mendukung dengan cinta
sama-saudara yang lebih besar dan doa bagi sama-

7.3 Page 63

▲back to top
63
saudara yang sakit keras. Bila saatnya tiba
bagi dia untuk membawa hidup baktinya
kepada pemenuhannya yang paling tinggi,
saudara-saudaranya membantu dia untuk
masuk sepenuhnya ke dalam misteri
Paskah Kristus.
Kematian bagi seorang Salesian dibuat
cemerlang oleh pengharapan untuk
masuk ke dalam suka cita Tuhannya,1 dan
bila seorang Salesian meninggal dunia
karena bekerja bagi jiwa-jiwa, maka
Kongregasi telah meraih suatu
kemenangan yang besar.2
Kenangan akan para sama-saudara yang
sudah berpulang mempersatukan, “di
dalam cinta yang tidak akan musnah”,3
mereka yang masih berziarah dan mereka
R 47
yang sudah beristirahat di dalam Kristus.
1 bdk. Mt. 25, 21
2 bdk. MB XVII, 273
3 1 Kor. 13, 8
Rektor di
dalam
komunitas
55. Rektor mewakili Kristus yang
mempersatukan para pengikut-Nya
dalam pengabdian kepada Bapa. Ia
berada pada pusat komunitas, saudara di
antara para saudara, yang mengakui
tanggung jawab dan wewenangnya.
Tugasnya yang pertama adalah menjiwai
komunitas sehingga komunitas itu dapat

7.4 Page 64

▲back to top
64
R 42.48
Komunitas
yang
menyambut
menghayati dengan setia Konstitusi dan
bertumbuh dalam persatuan. Ia
mengoordinasikan usaha-usaha semua
orang, dengan senantiasa memperhatikan
hak, kewajiban dan kemampuan setiap
anggota.
Ia juga mempunyai tanggung jawab
langsung terhadap setiap sama-saudara; ia
membantu sama-saudara mewujudkan
panggilannya pribadinya sendiri dan
melaksanakan
pekerjaan
yang
dipercayakan kepadaya.
Ia juga memberikan perhatiannya kepada
orang muda yang bagi mereka kita
bekerja dan kepada para kerabat kerja
kita, supaya mereka dapat mengambil
bagian dalam perutusan komunitas
dengan tanggung jawab yang semakin
banyak.
Dalam kata-katanya, kontak-kontak yang
sering dan keputusan yang tepat ia adalah
seorang bapa, guru dan pembimbing
rohani.
56. Dalam kesederhanaan para sama-
saudara menjalani suatu kehidupan
dengan penyerahan diri dan berbagi,
dengan menyambut orang lain dan
bersikap ramah terhadap mereka. Dengan
kebaikan hati serta kegembiraan mereka
dapat menarik orang lain ke dalam

7.5 Page 65

▲back to top
65
semangat kekeluargaan Salesian.
Namun demikian, demi memelihara
saling menghormati dan ungkapan-
ungkapan persekutuan persaudaraan,
setiap
komunitas
hendaknya
menyediakan bagi para sama-saudara
sendiri bagian-bagian tertentu rumah
R 21.45
biara.1
1 bdk. CIC, Kan. 667, 1
Komunitas
yang terbuka
Komunitas
provinsi
57. Komunitas Salesian bekerja dalam
persekutuan dengan Gereja Lokal.
Komunitas itu terbuka terhadap nilai-nilai
dunia dan selalu memperhatikan
lingkungan kebudayaan yang di dalamnya
ia melaksanakan karya apostoliknya.
Bersatu dengan mereka yang bersamanya
ia hidup, komunitas memupuk hubungan
yang baik dengan semua pihak.
Dengan demikian komunitas menjadi
tanda Kristus yang menyatakan diri-Nya
dan kehadirannya yang menyelamatkan di
antara manusia, dan menjadi ragi yang
membangkitkan panggilan-panggilan baru
dengan meneladani komunitas yang
pertama di Valdocco.
58. K o mu n it a s - k om un i t as l o k a l
merupakan satu bagian kehidupan
komunitas provinsi. Komunitas provinsi

7.6 Page 66

▲back to top
Komunitas
dunia
66
ini memelihara persekutuan persaudaraan
di antara mereka dan mendukung dalam
perutusan mereka.
Komunitas provinsi memberikan
perhatian penuh kasih kepada para sama-
saudara yang baru; memberikan
pembinaan kepada setiap anggota,
bergembira atas keberhasilan mereka dan
kesempatan-kesempatan bahagia di
dalam hidup mereka, berduka cita atas
kehilangan mereka dan mengenang
mereka.
Peduli terhadap situasi orang muda,
komunitas provinsi mengoordinasi dan
mengevaluasi karya apostolik kita melalui
berbagai pelayanannya; ia mendorong
kerja sama, merangsang karya pastoral
untuk panggilan-panggilan, menyediakan
suatu kesinambungan karya-karya kita,
dan terbuka terhadap kegiatan-kegiatan
yang baru.
Komunitas provinsi memupuk semangat
persaudaraan dan mengungkapkannya
dengan nyata melalui solidaritas dengan
provinsi-provinsi lain, dengan
Kongregasi dan dengan Keluarga
Salesian.
59. Kaul religius menggabungkan
seorang Salesian ke dalam Serikat,

7.7 Page 67

▲back to top
67
menjadikan dia bagian di dalam
persekutan roh, kesaksian dan pelayanan
yang merupakan hidupnya di dalam
Gereja Universal.
Bersatu dengan Rektor Mayor dan
dewannya, solidaritas dalam inisitatif-
inisiatif apostolik, komunikasi dan
bertukar informasi mengenai pekerjaan
para sama-saudara, semua itu demi
meningkatkan persekutuan ini,
memperdalam rasa memiliki dan
memungkinkan kita memberi pelayanan
R 103
kita kepada kumunitas dunia.

7.8 Page 68

▲back to top
68
VI. MENGIKUTI KRISTUS, YANG TAAT,
MISKIN DAN MURNI
Aku menganggap segala sesuatu sebagai kerugian,
karena pengatahuan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih
mulia daripada semuanya ….. sebab Kristus Yesus telah
menjadikan aku milik-Nya.” (Fil. 13, 8, 12)
Mengikuti
Kristus
60. Dengan kaul hidup membiara kita
bermaksud untuk menghayati rahmat
permandian kita secara radikal dan lebih
penuh.
Kita mengikuti Yesus Kristus, yang
“murni dan miskin, menebus dan
menguduskan umat manusia dengan
ketaatan-Nya”,1 dan berbagi lebih dekat
lagi dalam misteri paskah-Nya, di dalam
pengosongan diri-Nya dan dalam hidup-
Nya dalam Roh.
Dengan kepatuhan kita sepenuhnya
kepada Allah yang kita kasihi di atas
segala sesuatu, kita membaktikan diri kita
kepada suatu kehidupan yang
sepenuhnya didasarkan atas nilai-nilai
Injili.
1 PC 1

7.9 Page 69

▲back to top
69
Cinta
persaudaraan
dan apostolik
61. Don Bosco selalu menunjukkan
betapa praktik kaul-kaul dengan tulus
akan memperkuat ikatan-ikatan cinta
persaudaraan dan membuat utuh karya
apostolik kita.
Pengikraran nasihat-nasihat Injili
membantu kita menghayati persekutuan
hidup dengan saudara-saudara kita di
dalam komunitas religius seperti di dalam
sebuah keluarga yang menikmati
kehadiran Tuhan.1
Nasihat-nasihat Injili, dengan memelihara
pemurnian hati dan kebebasan rohani,2
membuat cinta kasih pastoral kita lebih
mengena dan produktif: seorang Salesian
yang taat, miskin dan murni akan cepat
mencintai dan melayani mereka yang
kepada mereka Tuhan mengutus dia,
teristimewa orang muda yang miskin.
1 bdk. PC 15
2 bdk. LG 46
Tanda khusus
kehadiran
Allah
62. Praktik nasihat-nasihat Injili, yang
dihayati dalam semangat penuh rahmat,
membuat pewartaan Injil kita lebih
meyakinkan.
Di dalam sebuah dunia yang dicobai oleh
ateisme dan pendewaan kenikmatan,
harta benda dan kuasa, cara hidup kita
memberikan kesaksian, terisitimewa
kepada orang muda, bahwa Tuhan ada,

7.10 Page 70

▲back to top
Kesaksian
akan dunia
mendatang
70
bahwa kasih-Nya dapat mengisi sebuah
kehidupan sepenuhnya, dan bahwa
kebutuhan untuk mencintai, dorongan
untuk memiliki, dan kebebasan untuk
mengendalikan seluruh kehidupan
seseorang, menemukan maknanya yang
sepenuh-penuhnya dalam Kristus Juru
selamat.
Cara hidup kita juga memengaruhi cara
kita berpakaian, yang dimaksudkan
sebagai suatu tanda lahiriah kesaksian dan
pelayanan ini. Para klerus mengikuti
kebiasaan-kebiasaan Gereja Lokal di
negara-negara tempat mereka tinggal,1
dan para anggota awam mengikuti gaya
sederhana yang dianjurkan Don Bosco.2
1 bdk. CIC, Kan. 669
2 bdk. C 1875, XV, 1-3
63. Persembahan kebebasannya sendiri
melalui ketaatan, semangat kemiskinan
Injili dan cinta yang menjadi suatu
karunia dalam kemurnian, membuat
seorang Salesian tanda kuasa kebangkitan.
Nasihat-nasihat Injili, membuat hatinya
sepenuhnya bagi Kerajaan Allah,
membantu dia membuat disermen dan
menyambut tindakan Allah di dalam
sejarah; dalam kesederhanaan dan kerja
keras kehidupan sehari-hari nasihat-
nasihat itu mengubah dia menjadi

8 Pages 71-80

▲back to top

8.1 Page 71

▲back to top
71
pendidik yang mewartakan kepada orang
muda “langit dan bumi yang baru”,1
membangkitkan di dalam mereka
pengharapan dan pengabdian serta
kegembiraan yang menjadi buah-buah
darinya.2
1 bdk. Why. 21, 1
2 bdk. Rom. 12, 12
KETAATAN KITA
Sekalipun Dia adalah Anak, Ia belajar menjadi taat dari
apa yang telah dideritanya, dan sesudah Ia mencapai
kesempurnaannya, Ia menjadi pokok keselamatan yang
abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya (Ibr. 5,8-9)
Makna Injili
ketaatan kita
64. Juru selamat kita meyakinkan kita
bahwa Ia datang ke bumi bukan untuk
melakukan kehendak-Nya sendiri
melainkan melakukan kehendak Bapa-
Nya di surga.1
Dengan mengikrarkan ketaatan kita
mempersembahkan kehendak kita kepada
Allah dan dengan melaksanakan
perutusan yang dipercayakan kepada kita,
kita menghidupkan kembali ketaatan
Kristus sendiri di dalam Gereja dan di
dalam Kongregasi .
Patuh kepada Roh dan selalu
memperhatikan tanda-tanda yang diberi-

8.2 Page 72

▲back to top
72
Nya kepada kita dalam peristiwa-
peristiwa setiap hari, kita memakai Injil
sebagai peraturan tertinggi hidup kita,2
Konstitusi sebagai jalan pasti untuk
diikuti, dan para superior serta komunitas
sebagai penafsir kehendak Allah hari
demi hari.
1 bdk. C 1875. III, 1
2 bdk. PC 2
Gaya ketaatan 65. Di dalam tradisi Salesian ketaatan
dan wewenang
Salesian
dan
wewenang
dipraktikkan
dalam
sebuah semangat kekeluargaan penuh
cinta yang mengilhami hubungan-
hubungan saling menghormati dan
percaya.
Superior memimpin, membimbing dan
menguatkan hati dengan menggunakan
wewenangnya secara bijaksana. Semua
sama-saudara ikut bekerja sama dengan
ketaatan yang siap sedia dan ikhlas,
“dengan keceriaan dan kerendahan hati”1
Pelayanan wewenang dan kemauan
menaati merupakan prinsip-prinsip yang
menyatu di dalam Kongregasi, dan
menjamin kelangsungannya; bagi seorang
Salesian kedua prinsip itu merupakan
jalan menuju kekudusan dan sumber
tenaga dalam karyanya, sumber
R 50
kegembiraan dan kedamaian.
1 C 1875, III, 2

8.3 Page 73

▲back to top
73
Berbagi
tanggung
jawab dalam
ketaatan
66. Di dalam komunitas, mengingat
perutusan yang dipercayakan kepada kita,
kita semua taat meskipun kita mempunyai
tugas berbeda-beda yang harus
dilaksanakan.
Dalam mendengarkan Sabda Allah dan
merayakan Ekaristi, kita mengungkapkan
dan memperbarui dedikasi kita bersama
kepada kehendak ilahi.
Dalam hal-hal yang penting kita mencari
kehendak Tuhan bersama-sama dalam
dialog persaudaraan yang sabar, dengan
kesadaran mendalam akan tanggung
jawab yang dibagi bersama.
Superior menjalankan wewenangnya
dengan mendengarkan sama-saudara,
mendorong mereka semua supaya
berkontribusi dan memajukan suatu
persekutuan kehendak dalam iman dan
cinta kasih. Ia dapat menyimpulkan tahap
pencarian bersama ini dengan membuat
keputusan-keputusan yang tepat. Hal ini
biasanya akan muncul dari perpaduan
pandangan-pandangan yang diungkapkan.
Setelah itu kita semua mulai bekerja
melaksanakan keputusan-keputusan ini
dengan kerja sama kita yang ikhlas,
sekalipun pandangan-pandangan kita
sendiri tidak berlaku.

8.4 Page 74

▲back to top
74
Ketaatan
pribadi dan
kebebasan
67. Seorang Salesian diharapkan taat
dalam kebebasan roh dan dengan
kesadaran akan tanggung jawab
pribadinya, dengan mengabdikan
“kemampuan-kemampuan inteligensi dan
kehendaknya, serta bakat-bakat alam dan
rahmat yang dimilikinya”.1
Dia taat dengan iman dan melihat dalam
diri superior suatu bantuan dan tanda
yang dipergunakan Allah untuk
menyatakan kehendak-Nya.
Ketaatan seperti ini “menuju kepada
kedewasaan dengan memperbesar
kebebasan anak-anak Allah”.2
1 PC 14
2 PC 14
Syarat-syarat
kaul ketaatan
68. Dengan kaul ketaatan, seorang
Salesian berjanji akan menaati para
superior yang sah dalam hal-hal yang
menyangkut kepatuhan kepada
Konstitusi.1
Apabila suatu perintah diberikan secara
tegas dengan kekuatan kaul ketaatan,
maka kewajiban menaatinya adalah
kewajiban yang berat. Hanya para
superior tinggi dan para rektor dapat
memberi perintah dengan cara ini, tetapi
mereka harus melakukannya jarang-
jarang, secara tertulis atau di hadapan dua
orang saksi dan hanya apabila ada alasan

8.5 Page 75

▲back to top
75
Bakat-bakat
pribadi dan
ketaatan
serius yang menuntut hal itu.2
1 bdk. CIC, Kan. 601
2 bdk. CIC, Kan. 49 ff
69. Setiap orang menggunakan
kemampuan-kemampuan dan bakat-
bakatnya untuk pelayanan perutusan
bersama.
Superior, dengan bantuan komunitas,
mempunyai tanggung jawab istimewa
untuk membuat disermen atas bakat-
bakat ini, memajukan pengembangannya
dan memperhatikan agar penggunaannya
tepat.
Jika tuntutan-tuntutan nyata cinta kasih
dan kerasulan meminta pengorbanan
keinginan-keinginan atau rencana-
rencana pribadi yang pada dirinya sesuai
aturan, sama-saudara menerima dengan
iman apapun yang diminta oleh ketaatan
darinya, sambil tetap mempertahankan
haknya naik banding kepada wewenang
yang lebih tinggi.
Sebelum menerima tugas-tugas atau
jabatan yang lain dari pada yang
ditetapkan baginya di dalam komunitas,
ia harus mendapatkan lebih dahulu izin
dari superior yang sah.1
1 bdk. CIC, Kan. 671

8.6 Page 76

▲back to top
76
Percakapan
dengan
superior
70. Setia kepada anjuran Don Bosco,
setiap sama saudara bertemu seringkali
dengan superiornya untuk pembicaraan
yang akrab.
Ini merupakan salah satu kesempatan
terbaik untuk dialog, baik untuk
keuntungan pribadinya sendiri maupun
untuk memajukan kehidupan komunitas
yang lebih baik.
Pada kesempatan ini ia berbicara dengan
penuh kepercayaan tentang hidup dan
pekerjaannya sendiri dan, bila ia
menginginkan, juga tentang suasana hati
R 49
nuraninya.
Ketaatan dan
misteri salib
71. “Gantilah tindakan-tindakan
penitensi,” begitu kata Don Bosco
kepada kita, “dengan tindakan-tindakan
ketaatan.”1
Kadang-kadang
ketaatan
akan
berbenturan dengan sikap ingat diri kita
sendiri dan keinginan-keinginan bebas
kita, atau mungkin yang benar-benar
menguji cinta kita. Inilah saatnya untuk
kita memandang Kristus, yang taat
bahkan sampai wafat:2 “Ya Bapa,
sekiranya piala ini tidak dapat berlalu dari
-Ku kecuali Aku meminumnya, terjadilah
kehendak-Mu.”3
Misteri wafat dan kebangkitan-Nya

8.7 Page 77

▲back to top
77
mengajarkan kita betapa bermanfaatnya
bagi kita untuk taat: biji gandum yang
mati terpendam di dalam tanah
menghasilkan banyak buah.4
1 MB XIII, 89; BM XIII, 68
2 bdk. Fil 2,8; bdk. MB IV, 233; Bm IV, 163
3 Mt. 26,42
4 bdk. Yn 12, 24
KEMISKINAN KITA
Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna,
pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada
orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di
Surga, kemudian datanglah kemari dan ikutilah
Aku.” (Mat. 19,21)
Makna Injili
kemiskinan
kita
72. Kita menyadari kemurahan hati
Tuhan kita Yesus Kristus: sekalipun kaya
Ia membuat diri-Nya menjadi miskin
supaya melalui kemiskinan-Nya kita
menjadi kaya.1
Kita terpanggil kepada kehidupan yang
dibentuk sungguh menurut Injil. Kita
memilih untuk mengikuti “sang Penebus
yang dilahirkan dalam kemiskinan,
kehilangan segala sesuatu dalam hidup-
Nya dan wafat tak berpakaian di salib”.2
Seperti para rasul atas undangan Tuhan
kita membebaskan diri kita dari
keprihatinan dan kecemasan akan

8.8 Page 78

▲back to top
78
Kemiskinan
dan Perutusan
Salesian
barang-barang duniawi3 dan, dengan
percaya kepada penyelenggaraan Bapa,
kita mengabdikan diri kita kepada
pelayanan Injil.
1 bdk. 2 Kor. 8,9
2 C1875 (Pengantar), hlm. Xxiv
3 bdk. Mt. 6,25 dst
73. D o n B o s c o m e n g h a y a t i
kemiskinannya dalam sikap hati yang
tidak melekat dan pelayanan yang murah
hati kepada orang lain; sikapnya ditandai
oleh hidupnya yang hemat, kerja keras
dan banyak inisiatif.
Dengan mengikuti teladannya kita juga
hidup tidak melekat dengan semua
barang duniawi;1 kita berpartisipasi di
dalam perutusan Gereja dengan penuh
semangat bekerja dan di dalam
perjuangannya demi keadilan dan
perdamaian, teristimewa dengan
mendidik mereka yang berkekurangan.
Kesaksian kemiskinan kita, yang dihayati
dalam berbagi bersama barang-barang
kita, membantu orang muda mengatasi
naluri memiliki untuk diri sendiri dan
membuka mereka kepada sikap berbagi
secara Kristen.
1 bdk. C 1875, IV, 7
Syarat-syarat
kaul
74. Dengan kaul kemiskinan kita memilih
kemiskinan tidak menggunakan dan tidak membuang

8.9 Page 79

▲back to top
79
R 51-53
Komitmen
pribadi
kepada
Kemiskinan
barang-barang material tanpa persetujuan
superior yang sah.
Setiap sama-saudara tetap
mempertahankan kepemilikan atas
warisan orang tuanya dan hak untuk
memperoleh barang-barang yang lain,
tetapi sebelum mengikrarkan kaul ia
dengan bebas melepaskan penggunaan
dan keuntungannya serta menyerahkan
pengurusannya kepada orang lain.
Sebelum mengikrarkan kaul kekal ia
menuliskan wasiatnya sesuai dengan
norma-norma hukum sipil. Sesudah
merenungkannya dengan serius, sebagai
ungkapan penyerahan dirinya sepenuhnya
kepada Penyelenggaraan Ilahi, ia dapat
juga secara definitif meninggalkan barang
-barang yang masih menjadi miliknya itu
sesuai dengan hukum universal dan
hukum Serikat.
75. Masing-masing kita memiliki
tanggung jawab utama atas kemiskinan
yang dijalankan oleh masing-masing,
dengan menghayati hidupnya sehari-hari
dalam kesederhanaan hidup yang tidak
melekat dengan barang-barang dunia ini
sebagaimana yang sudah dijanjikannya.
Ia menerima ketergantungannya pada
superior dan komunitas dalam pemakaian
barang-barang kebutuhan hidup, tetapi ia

8.10 Page 80

▲back to top
80
ia mengetahui juga bahwa izin tidak
melepaskan dirinya dari semangat hidup
dalam kemiskinan dan dalam kenyataan.1
Ia berhati-hati tidak memberi peluang
secara bertahap kepada hasrat untuk
kehidupan yang menyenangkan dan
gampang, yang menghadirkan ancaman
langsung terhadap kesetiaan dan
kemurahan hati apostolik.
Apabila hidup miskin itu menyebabkan
kesulitan dan penderitaan pada dirinya,2 ia
hendaknya senang karena dapat
mengambil bagian dalam berkat-berkat
yang telah dijanjikan Tuhan kepada orang
R 55
yang miskin dalam roh.3
1 bdk. PC 13
2 bdk. C 1875 (Pengantar), hlm. Xxvi
3 Bdk. Mt. 5,3
Berbagi
barang-
barang secara
Kristen
76. Mengikuti teladan orang-orang
Kristen pertama, kita berbagi bersama
barang-barang material kita,1 hasil-hasil
pekerjaan kita, hadiah-hadiah yang kita
terima dan apa saja yang kita peroleh dari
pensiun, subsidi dan asuransi. Kita
melakukan hal yang sama dengan bakat-
bakat kita, tenaga dan pengalaman kita.
Di dalam komunitas barang milik setiap
individu menjadi milik bersama semua
orang.

9 Pages 81-90

▲back to top

9.1 Page 81

▲back to top
81
R 56-58, 63,
197. 201
Sebagai saudara kita berbagi apa yang kita
miliki dengan komunitas lain di dalam
provinsi, dan kita membuat solidaritas
dengan kebutuhan-kebutuhan segenap
Kongregasi, Gereja dan dunia.
1 bdk. Kis 4,32
Kesaksian
kemiskinan di
dalam
komunitas dan
dalam karya
kita
77. Setiap komunitas peka terhadap
keadaan lingkungan sekitarnya dan
memberikan kesaksian kemiskinannya
dengan cara hidup yang sederhana dan
apa adanya di dalam kediaman-kediaman
yang bersahaja.
Dengan mengikuti teladan dan semangat
Pendiri kita, kita menerima kepemilikan
sarana-sarana yang kita perlukan untuk
pekerjaan kita, dan kita mengurus sarana-
sarana itu sedemikian sehingga semua
orang menyadari bahwa sarana-sarana itu
memang digunakan untuk melayani
orang lain.
R 1 58-65
Pilihan karya-karya kita dan lokasi-
lokasinya dibuat sebagai jawaban atas
kebutuhan-kebutuhan mereka yang
berkekurangan; kriterium untuk
bangunan-bangunan kita ialah bahwa
bangunan-bangunan itu sederhana dan
fungsional.
Pekerjaan
78. Pekerjaan yang tak henti-hentinya dan
yang dengan pengorbanan diri
merupakan ciri khas yang diwariskan

9.2 Page 82

▲back to top
82
Don Bosco kepada kita dan merupakan
ungkapan konkret kemiskinan kita.
Di dalam pekerjaan kita sehari-hari kita
bersatu dengan orang-orang miskin yang
hidup dari tetesan keringat mereka, dan
kita memberi kesaksian tentang nilai kerja
R 64
yang manusiawi dan Kristen.1
1 bdk. ET 20
Solidaritas 79. Semangat kemiskinan mengarahkan
dengan orang
miskin
kita menjadi satu dengan orang miskin
dan mengasihi mereka dalam Kristus.1
Karena alasan ini kita berusaha sedapat
mungkin tinggal dekat dengan mereka,
untuk meringankan kebutuhan-
kebutuhan mereka, membuat aspirasi-
aspirasi mereka yang sesungguhnya
menjadi bagian dari kita untuk
tercapainya suatu masyarakat yang lebih
manusiawi.
Dalam mencari dan menerima bantuan
bagi pelayanan mereka yang
berkekurangan, kita meneladani Don
Bosco dalam semangat dan bersyukur,
dan seperti dia kita mempertahankan
kebebasan yang diberi Injil kepada kita.
“Ingatlah baik-baik,” katanya kepada kita
“bahwa apa yang kita miliki bukan
kepunyaan kita; semua itu milik orang
miskin; celakalah kita jika kita tidak

9.3 Page 83

▲back to top
83
menggunakannya dengan baik.”2
1 bdk. PC 13
2 MB V, 682; BM V, 450
KEMURNIAN KITA
“Aku yakin baik mati maupun hidup ….. baik hal yang
ada sekarang maupun yang akan datang ….. ataupun
sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita
dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan
kita.” (Rom. 8,38-39)
Makna Injili
kemurnian
kita
80. Konsekrasi murni demi kerajaan
Allah merupakan “suatu anugerah yang
amat berharga yang diberikan Bapa
kepada beberapa orang”.1 Dengan
menjawab dalam iman kita menerima
anugerah ini dengan rasa syukur dan kita
mengikrarkan diri dengan kaul hendak
menghayati kemurnian yang sempurna
dalam selibat.2
Kita mengikuti Yesus Kristus dengan
menjadi seperti Dia dalam memilih cara
injil yang sungguh-sungguh mengasihi
Allah dan sesama kita dengan hati yang
tidak terbagi.3
Demikianlah dengan panggilan yang khas
kita mengambil bagian dalam misteri
Gereja, yang dipersatukan sepenuhnya

9.4 Page 84

▲back to top
84
dengan Kristus, dan dengan berbagi
kekayaannya kita mengabdikan diri
kepada perutusan kita.4
1 LG 42
2 bdk. CIC, kan. 599
3 bdk. LG 42
4 bdk. ET 13-14; RD 11
Kemurnian
dan perutusan
Salesian
81. Don Bosco menghayati kemurnian
sebagai kasih kepada Allah dan kepada
orang muda yang tidak ada batasnya. Ia
menghendaki itu sebagai suatu tanda
pembeda Serikat Salesian: “Siapa saja
yang mengabdikan hidupnya kepada
orang muda yang miskin tentu saja harus
memperkayai dirinya dengan setiap
kebajikan, tetapi kebajikan yang harus
ditumbuhkannya secara istimewa ialah
kemurnian.”1
Tradisi kita selalu memandang kemurnian
sebagai kebajikan yang gilang-gemilang,
yang mengandung pesan istimewa untuk
pendidikan orang-orang muda. Melalui
kebajikan ini kita memberikan kesaksian
akan perhatian Kristus yang istimewa

9.5 Page 85

▲back to top
85
terhadap orang muda; kebajikan ini
memunkinkan kita untuk mengasihi
mereka dengan cara yang terbuka dan
mudah, sehingga mereka “mengetahui
bahwa mereka dicintai”,2 dan
memberikan kita jalan untuk mendidik
mereka kepada cinta dan kepada
kemurnian.
1 bdk. C 1875, V, 1
2 DB, Surat dari Roma 1884, MB XVII, 110
Kemurnian dan 82. Tuntutan-tuntutan pendidikan dan
kedewasaan
manusia
pastoral perutusan kita dan kenyataan
bahwa perwujudan kemurnian yang
sempurna menyentuh hasrat-hasrat
paling dalam kodrat manusia,1
mengharuskan dalam diri seorang
Salesian ada keseimbangan psikologis dan
kedewasaan afektif.
Don Bosco biasa memperingatkan:
Barangsiapa tidak memiliki pengharapan
yang kuat untuk mampu, dengan bantuan
Ilahi, memelihara kebajikan kemurnian
dalam perkataan, perbuatan dan pikiran,
tidak boleh mengikrarkan kaul di dalam
Serikat ini, oleh karena ia akan sering
R 68
menemukan dirinya berada dalam
bahaya.2
1 bdk PC 12
2 bdk. C 1875, V, 2

9.6 Page 86

▲back to top
86
Kemurnian
dan
kehidupan
komunitas
83. Kemurnian yang dikonsekrasikan,
sebuah “tanda dan daya cinta”,1
membebaskan dan membuat kita mampu
menjadi segala-galanya bagi semua orang.
Kemurnian membangun di dalam diri
kita sebuah makna Kristiani tentang
hubungan-hubungan pribadi,
mengembangkan persahabatan yang
sejati, dan membantu membuat
komuntias menjadi sebuah keluarga.
Pada gilirannya suasana persaudaraan
komunitas membantu kita menghayati
dengan gembira selibat kita demi
Kerajaan Allah, dan ditopang oleh cinta
dan pengertiannya membantu kita untuk
melewati masa-masa yang sulit.
1 LG 42
Sikap-sikap
dan sarana-
sarana untuk
bertumbuh
dalam
kemurnian
84. Kemurnian kita bukanlah suatu
kemenangan satu kali untuk selamanya.
Kemurnian mempunyai saat-saat damai
dan saat-saat gejolak. Kemurnian
merupakan anugerah yang karena
kelemahan manusiawi ia menuntut
semangat kesetiaan setiap hari.
Karena alasan ini maka seorang Salesian,
setia kepada Konstitusi, menghayati
suatu kehidupan dengan kerja dan
ugahari, praktik-praktik mati raga dan
pengendalian
panca
indera,
menggunakan dengan baik dan bijaksana

9.7 Page 87

▲back to top
R 44.66-68
87
sarana-sarana komunikasi sosial, dan
tidak melalaikan sarana-sarana alamiah
yang membantu menjaga kesehatan fisik
dan mental.
Yang terutama ialah ia memohon
bantuan Allah dan hidup di dalam Dia; ia
memupuk cintanya kepada Kristus pada
meja Sabda dan Ekaristi, dan dengan
rendah hati menyucikan dirinya di dalam
sakramen Tobat; ia memercayakan
dirinya dalam kesederhanaan kepada
seorang pembimbing rohani.
Ia menaruh kepercayaannya sebagai
seorang anak kepada Maria Penolong
Umat Kristiani Yang Tak Bernoda, yang
membantunya mencinta seperti yang
dilakukan Don Bosco.

9.8 Page 88

▲back to top
88
VII. DALAM DIALOG DENGAN TUHAN
“Hendaknya sabda Kristus berdiam dengan segala
kekayaannya di antara kamu, sehingga dengan segala
hikmat kamu mengajar dan menegur seorang akan yang lain
dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian serta
nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di
dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan
dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu
dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh
Dia kepada Allah, Bapa kita.” (Kol. 3,16-17)
Anugerah doa
85. K o mu n it a s m en g un gk a p k a n
tampaknya misteri Gereja, yang bukan
dilahirkan dari kehendak manusia
melainkan merupakan buah wafat dan
kebangkitan Tuhan. Dengan cara yang
sama Allah mempersatukan komunitas
kita dan memeliharanya tetap bersatu
dengan panggilan-Nya, Sabda-Nya, kasih-
Nya.
Di dalam berdoa, komunitas Salesian
menjawab panggilan ini; doa
memperdalam kesadarannya tentang
hubungannya yang intim dan hidup
dengan Allah, dan tentang perutusannya
yang menyelamatkan, dengan mendoakan
doa Don Bosco sendiri: “Da mihi animas
R 69
cetera tolle.”

9.9 Page 89

▲back to top
89
Doa salesian
86. Patuh kepada Roh Kudus, Don
Bosco menghayati suatu pengalaman doa
yang rendah hati, penuh kepercayaan dan
apostolik yang menggambarkan
persatuan antara doa dan kehidupan
terjadi begitu spontan.
Kita belajar darinya untuk mengenal
tindakan rahmat di dalam kehidupan
orang muda; kita mendoakan mereka
agar rencana Bapa dapat terpenuhi dalam
diri mereka masing-masing, dan kita
berdoa bersama mereka agar kita dapat
memberikan kesaksian iman kita dan
berbagi dengan mereka pengharapan
akan keselamatan yang sama.
Doa Salesian adalah doa yang gembira
dan kreatif, sederhana dan mendalam.
Doa ini bersandar pada partisipasi
komunitas, ditimba dari pengalaman
R 77
hidup dan mengalir kembali ke dalamnya.
Perhatian 87. Umat Allah dihimpun bersama
komunitas
kepada Sabda
terutama oleh Sabda Allah yang hidup.1
Bagi kita Sabda, yang didengarkan dengan
iman, merupakan sumber kehidupan
rohani, makanan untuk doa, terang untuk
melihat kehendak Allah di dalam semua
peristiwa kehidupan, dan kekuatan untuk
menghayati panggilan kita dengan setia.

9.10 Page 90

▲back to top
90
Dengan Kitab Suci setiap hari di tangan,2
kita menyambut Sabda sama seperti yang
dilakukan Maria dan menyimpannya di
dalam hati kita,3 sehingga ia dapat
menghasilkan buah dan kita dapat
mewartakannya dengan penuh semangat.
1 bdk. PO 4
2 bdk. PC 6
3 bdk. Lk. 2,19-51
Komunitas
dipersatukan
oleh Ekaristi
88. Mendengar Sabda mendapat
tempatnya yang istimewa di dalam
perayaan Ekaristi. Ini merupakan
tindakan sentral setiap komunitas
Salesian; ia merupakan perayaan meriah
setiap hari dalam sebuah liturgi yang
hidup.
Di sanalah komunitas merayakan misteri
Paskah dan mempersatukan dirinya
dengan tubuh Kristus yang sudah
dikurbankan, yang diterimanya supaya
dapat membangun dirinya sendiri dalam
Dia menjadi suatu persekutuan
persaudaraan dan memperbarui
komitmen apostoliknya.
Konselebrasi menekankan kekayaan
misteri ini; ia mengungkapkan persatuan
rangkap tiga yaitu kurban, imamat dan
komunitas, yaitu sebuah komunitas yang
para anggotanya semua menjalankan
perutusan yang sama.

10 Pages 91-100

▲back to top

10.1 Page 91

▲back to top
91
Bagi kita putra-putra Don Bosco adanya
Ekaristi di dalam rumah-rumah kita
merupakan alasan bagi pertemuan yang
teratur dengan Kristus. Dari Dialah kita
menimba tenaga dan daya tahan di dalam
R 70
karya kita bagi orang muda.
Misteri Kristus 89. Ibadat harian memperbesar rahmat
dalam waktu misteri Ekaristi sepanjang hari.1
Komunitas yang dipersatukan dengan
Kristus dan dengan Gereja, memuji dan
menyampaikan permohonan kepada
Bapa, memupuk persekutuan dengan
Dia,2 dan memelihara sikap penuh
perhatian kepada kehendak ilahi. Tanpa
berprasangka terhadap kewajiban-
kewajiban yang diterima oleh para klerus
pada penthabisan mereka,3 komunitas
merayakan Laudes sebagai ibadat pagi
dan Vesper sebagai ibadat sore dengan
khidmat dan semangat sebagaimana yang
dianjurkan oleh Don Bosco.
Hari Minggu merupakan hari
kegembiraan Paskah. Dihayati dalam
kegiatan apostolik, kesalehan dan
kegembiraan, perayaan hari Minggu
menyemangati kembali keyakinan dan
optimisme Salesian.
Peringatan misteri-misteri Tuhan,
sebagaimana semua itu dilakukan di

10.2 Page 92

▲back to top
92
dalam tahun liturgi, membuat hidup kita
menjadi sebuah saat untuk keselamatan
R 70
dalam pengharapan.4
1 bdk. IGLH 10.12
2 bdk. LG 3
3 bdk. CIC, Kan. 1174,1
4. bdk. SC 102
Komunitas
dalam
pertobatan
terus-menerus
90. Sabda Allah memangggil kita kepada
pertobatan yang terus-menerus.
Sadar akan kelemahan kita, kita
menanggapi ini dengan kewaspadaan dan
pertobatan yang tulus, dengan koreksi
persaudaraan, dengan saling mengampuni
dan dengan tenang menerima salib kita
sehari-hari.
Komitmen pertobatan setiap anggota
dan seluruh komunitas ini dibawa kepada
kepenuhannya oleh Sakramen Tobat.
Dipersiapkan melalui pemeriksaan batin
setiap hari dan diterima dengan teratur
sesuai pedoman-pedoman Gereja,
sakramen ini memberikan kita suka cita
pengampunan Bapa, membangun
kembali persekutuan persaudaraan, dan
memurnikan rencana-rencana apostolik
R 73
kita.
Waktu yang
berguna untuk
91.
Kehendak
kita
untuk
bertobat
pembaruan diperkuat di dalam rekoleksi bulanan dan
dalam retret tahunan. Kesempatan-
kesempatan ini merupakan saat-saat

10.3 Page 93

▲back to top
93
untuk pembaharuan rohani yang
dipandang Don Bosco sebagai bagian
fundamental dan sintesa semua praktik
kesalehan.1
Bagi komunitas dan bagi setiap Salesian
saat-saat ini merupakan kesempatan
istimewa untuk mendengarkan Firman
Tuhan, membuat disermen kehendak-
Nya atas diri kita dan memurnikan hati
kita.
Saat-saat rahmat ini memulihkan dalam
semangat kita persatuan yang mendalam
dengan Tuhan Yesus dan tetap
menghidupkan dalam diri kita
pengharapan akan kedatangan-Nya
R 72
kembali.
1 bdk. C 1875, (Pengantar), hlm. XXXIV
Maria di dalam
kehidupan dan
92.
Maria,
Bunda
Allah,
menduduki
doa seorang tempat yang istimewa di dalam sejarah
Salesian
keselamatan.
Ia adalah teladan doa dan cinta kasih
pastoral, guru kebijaksaan dan
pembimbing Keluarga kita.
Kita merenungkan dan meniru imannya,
perhatiannya kepada orang yang
berkekurangan, kesetiaannya pada saat
penyaliban, dan kegembiraannya atas

10.4 Page 94

▲back to top
94
keajaiban-keajaiban yang dikerjakan Bapa.
Maria Yang Dikandung Tanpa Noda,
Penolong Umat Kristiani, mengantar kita
kepada kepenuhan persembahan kita
kepada Tuhan dan memberikan kita
kekuatan untuk melayani saudara-saudara
kita.
Kita sebagai anak-anak bertumbuh dalam
hubungan cinta yang kuat dengan dia.
Kita berdoa Rosario setiap hari dan
merayakan pesta-pestanya agar kita dapat
meneladaninya dengan lebih meyakinkan
R 74
dan bersifat pribadi.
Doa Pribadi
93. Kita dapat membentuk komunitas-
komunitas yang berdevosi dalam doa
hanya kalau secara perorangan kita adalah
manusia-manusia pendoa. Setiap orang
perlu mengungkapkan dirinya sendiri and
ungkapan hatinya yang sangat pribadi
sebagai seorang putra Allah, dengan
mengungkapkan bahwa ia sangat
bersyukur dan berterima kasih, ia juga
dengan rendah hati menyampaikan
kepada-Nya tentang kerinduan-kerinduan
hatinya dan kepentingan-kepentingannya
di dalam karya kerasulan.
Bagi kita doa mental adalah doa yang
hakiki. Doa ini memperkuat persekutuan

10.5 Page 95

▲back to top
95
kita yang mesra dengan Allah,
menyelamatkan kita dari kehidupan yang
rutin, menjaga hati kita tetap bebas dan
memajukan pengabdian kita kepada
orang lain. Bagi Don Bosco doa ini
menjamin ketekunan yang
R 71
menggembirakan dalam panggilan kita.
Kenangan 94. Iman akan Kristus yang bangkit
sama saudara
kita yang sudah
mempertahankan
pengharapan
kita
dan
berpulang tetap menghidupkan persekutuan dengan
saudara-saudara kita yang beristirahat
dalam damai Kristus. Mereka telah
meliwatkan hidupnya di dalam
Kongregasi, dan tidak sedikit yang telah
menderita bahkan sampai pada titik
kemartiran demi kasih kepada Tuhan.
Bersama dengan mereka dalam saling
mendukung secara rohani, kita dengan
penuh syukur mempersembahkan kurban
sebagai silih atas dosa-dosa mereka.
R 47.76
Kehidupan
sebagai doa
Kenangan akan mereka merupakan
dorongan bagi kita untuk tetap setia di
dalam perutusan kita.
95. Karena menyatukan diri di dalam
dunia dan dalam kehidupan pastoral,
seorang Salesian belajar menjumpai Allah
melalui mereka yang kepadanya ia diutus
oleh Tuhan.

10.6 Page 96

▲back to top
96
Dengan menemukan buah-buah Roh1 di
dalam kehidupan manusia, teristimewa
orang-orang muda, ia bersyukur atas
segala sesuatu,2 sementara ia berbagi
masalah dan penderitaan mereka, ia pun
memohon bagi mereka terang serta
kekuatan akan kehadiran Allah.
Ia menimba kasih Gembala Yang Baik,
yang menjadi model bagi dirinya, dan ia
berbagi kekayaan rohani yang diberikan
kepadanya oleh komunitas.
Kebutuhannya akan Tuhan, yang
terasakan sungguh-sungguh di dalam
komitmen apostoliknya, mengantar dia
untuk merayakan liturgi kehidupan, yang
terungkap dalam “pekerjaan yang tidak
mengenal lelah yang dikuduskan dengan
doa dan persekutuan dengan Allah yang
harus menjadi ciri khas putra-putra Don
Bosco”.3
1 bdk. Gal. 5, 22
2 bdk. Ef 5, 20
3 R 1924, art. 291

10.7 Page 97

▲back to top
97

10.8 Page 98

▲back to top
98
Bagian Ketiga
Dibina untuk perutusan para
gembala dan pendidik

10.9 Page 99

▲back to top
99
VIII. ASPEK-ASPEK UMUM
PEMBINAAN KITA
PEMBINAAN SALESIAN
“Sambil berpegang teguh pada kebenaran di dalam kasih
kita bertumbuh dalam segala hal menuju Dia, yaitu
Kristus, yang adalah kepala.” (Ef 4:5)
Panggilan dan
pembinaan
96. Yesus memanggil rasul-rasulnya
secara pribadi untuk tinggal bersama Dia,
dan diutus untuk mewartakan Injil.1
Dengan penuh kesabaran dan cinta Ia
mempersiapkan mereka dan memberikan
mereka Roh Kudus supaya membimbing
mereka kepada kepenuhan Kebenaran.2
Ia memanggil kita juga untuk
melaksanakan di dalam Gereja proyek
Pendiri kita sebagai rasul-rasul orang
muda.
Kita menjawab panggilan ini dengan
menyerahkan diri kita kepada pembinaan
terus-menerus yang memadai, yang untuk
itu Tuhan setiap hari memberikan kita
rahmat-Nya.
1 bdk. Mk 3, 14
2 bdk. Yoh 16, 13

10.10 Page 100

▲back to top
100
Orientasi
pembinaan
Salesian
97. Para Salesian yang pertama
menemukan pembimbing mereka yang
pasti dalam diri Don Bosco. Dengan
Don Bosco yang hidup di tengah-tengah
kegiatan komunitasnya, mereka belajar
membentuk hidup mereka sendiri
menurut model hidup Don Bosco.
Kita juga menemukan dalam dirinya
model kita. Hakikat hidup religius dan
apostolik panggilan Salesian menuntut
arah khusus yang harus ditempuh
pembinaan kita, arah yang perlu bagi
kehidupan dan persatuan Kongregasi.
Pengalaman
pembinaan
98. Dengan diterangi oleh pribadi
Kristus dan oleh Injil-Nya, yang dihayati
menurut semangat Don Bosco, seorang
Salesian menyerahkan dirinya kepada
suatu proses pembinaan yang akan
berlangsung sepanjang hidupnya dan
akan seirama dengan kedewasaannya
yang didukung oleh banyak cara lain. Ia
belajar dari pengalaman arti panggilan
Salesian pada berbagai saat hidupnya dan
menerima tuntutan-tuntutan asketis yang
disampaikan kepadanya oleh pengalaman
-pengalaman tersebut.
Dengan bantuan Maria, Bunda dan
Gurunya, ia secara bertahap menjadi
seorang gembala dan pendidik orang

11 Pages 101-110

▲back to top

11.1 Page 101

▲back to top
101
muda dalam panggilan sebagai imam atau
bruder yang telah dipilihnya .
Komitmen
pribadi dan
komunitas
99. Setiap Salesian bertanggung jawab
atas pembinaannya sendiri. Dengan
patuh kepada Roh Kudus ia
mengembangkan bakat-bakat dan karunia
-karunia rahmat yang dianugerahkan
kepadanya dalam suatu upaya pertobatan
dan pembaharuan yang terus-menerus, di
samping ia tetap hidup dan bekerja
untuk suatu perutusan bersama di dalam
Serikat.
Lingkungan alamiah untuk pertumbuhan
panggilan ialah komunitas tempat sama-
saudara bergabung di dalamnya dengan
kepercayaan dan kepadanya ia
memberikan kerjasamanya yang
bertanggungjawab. Kehidupan
komunitas itu sendiri, yang dipersatukan
dengan Kristus dan terbuka kepada
kebutuhan-kebutuhan zaman, merupakan
faktor penting dalam pembinaan, dan
oleh karenanya harus terus-menerus
R 85
bergerak maju dan membaharui diri.
Persatuan 100. Prinsip persatuan di dalam
pembinaan dan
aneka
Kongregasi
merupakan
karisma
Pendiri
kebudayaan kita, yang dari kekayaan karisma ini
membangkitkan pelbagai cara menghayati
satu panggilan Salesian. Oleh karenanya

11.2 Page 102

▲back to top
102
Komunitas
provinsi dan
pembinaan
pembinaan merupakan satu dalam isinya
yang hakiki dan beraneka dalam
pengungkapannya yang konkret;
pembinaan itu menerima dan
mengembangkan apa saja yang benar,
yang luhur dan adil di dalam berbagai
kebudayaan.1
1 bdk. Fil. 4, 8
101. Komunitas provinsi menyambut dan
memelihara panggilan setiap sama-
saudara, dengan cara menyiapkan tenaga-
tenaga pembinaan, menyediakan
strukktur-struktur pembinaan, dan
membuat supaya setiap komunitas lokal
menyadari kewajiban-kewajibannya
dalam bidang pembinaan.
Menjadi tugas komunitas provinsi, yang
melalui pelbagai bidang animasi dan
pemerintahan, menyusun metode
pembinaan sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhan konteks kebudayaannya
sendiri dan dalam kesesuaiannya dengan
pedoman-pedoman Gereja dan
Kongregasi.
Dalam menjalankan tanggungjawab
bersama ini, setiap Salesian, melalui doa
dan kesaksian pribadi, memberikan
sumbangannya guna menopang dan
membaharui panggilan saudara-

11.3 Page 103

▲back to top
103
R 84
saudaranya.
PEMBINAAN AWAL
“Bersabdalah ya Tuhan, karena hamba-Mu
mendengar” (1 Sam 3: 9)
Kompleksitas
dan persatuan
masa
pembinaan
awal
102. Tujuan pembinaan awal ialah
pendewasaan manusia sama-saudara
muda, persiapan intelektualnya dan
pendalaman hidup baktinya, sambil ia
juga secara bertahap mengambil bagian
dalam karya pendidikan dan pastoral.
Komunitas-
komunitas
pembinaan
Di dalam pengalaman pembinaan unsur-
unsur ini harus diselaraskan menjadi
suatu persatuan yang hidup.
103. Pembinaan awal biasanya
diselenggarakan dalam komunitas-
komunitas yang secara khusus
direncanakan untuk maksud ini.
Sesuai dengan gaya pendidikan Don
Bosco maka komunitas-komunitas ini
terbuka dan tetap memperhatikan
aspirasi-aspirasi orang muda agar
memiliki suatu gaya hidup yang lebih
pribadi dan bersaudara.

11.4 Page 104

▲back to top
104
Di dalam komunitas-komunitas itu
semangat kita dihayati dengan cara yang
lebih sungguh-sungguh; para anggotanya
bersama-sama membentuk suatu
keluarga yang didasarkan pada iman dan
antusiasme bagi Kristus, yang
dipersatukan di dalam saling
menghormati dan bekerja bersama.
R 78.80.81
Mereka yang sedang dalam pembinaan
dan para pembina memberikan
sumbangannya sesuai dengan berbagai
peranan mereka masing-masing untuk
penciptaan sebuah suasana berbagi
tanggungjawab, dan bekerja dengan
tujuan-tujuan pembinaan yang sudah
dengan jelas ditetapkan.
Peran para staf 104. Para pembina di dalam komunitas-
pembinaan komunitas pembinaan memiliki peranan
yang khusus dan penting.
Para pembina menjamin agar mereka
yang sedang dalam pembinaan memiliki
kesempatan untuk pengalaman yang
seharusnya dan untuk refleksi doktrinal
yang sungguh-sungguh di dalam sebuah
pembelajaran yang tepat.
Dengan menyadari diri mereka sebagai
alat yang melaluinya Tuhan bekerja,
mereka melakukan setiap usaha dalam
persekutuan dengan rektor, yang adalah

11.5 Page 105

▲back to top
105
pimpinan komunitas dan pembimbing
rohani, mereka adalah satu kelompok
yang mengemban satu tanggung jawab
bersama.
Mereka yang terpilih untuk tugas ini ialah
orang-orang dengan iman yang kuat dan
cukup berpengalaman pastoral, mampu
berkomunikasi dengan baik tentang cita-
cita Salesian dan yang memiliki
kemampuan dialog yang baik dengan para
R 78
sama-saudara muda.
Seorang
105. Bagi seorang Salesian masa
Salesian dalam
pembinaan
pembinaan awal bukan terutama sebagai
awal
suatu periode untuk berkerja dan
mencapai kekudusan. Periode ini
merupakan masa dialog di antara Allah,
yang berinisiatif memanggil dan
menuntun dia untuk maju, dan
kebebasannya sendiri sambil ia secara
bertahap dapat bertanggungjawab untuk
pembinaannya sendiri.
Dalam proses bertumbuhnya tanggung
jawab ini, ia didukung dengan doa,
bimbingan rohani, renungan pribadi,
belajar dan hubungan-hubungan
R 79
persaudaraan.
Kurikulum
pembinaan
106. Para bruder, calon-calon imam dan
diakon-diakon permanen biasanya
mempunyai pembinaan awal yang sama

11.6 Page 106

▲back to top
106
R 95.97.98
Penerimaan
ke dalam
Serikat dan
tahap-tahap
pembinaan
Penerimaan
dan mengikuti kurikulum yang sama
tingkatnya, dengan tahap-tahap yang
sama dan isi serta tujuan-tujuan
pembinaan yang mirip.
Perbedaan-perbedaan yang penting
ditentukan oleh panggilan khas setiap
orang, dengan karunia-karunia pribadinya
dan kecendrungan-kecendrungan serta
tugas-tugas kerasulan kita.
107. Sebelum diterima secara definitif
masuk Serikat, setiap orang menjalankan
tahap-tahap pembinaan berikut ini:
persiapan untuk novisiat, novisiat itu
sendiri dan periode kaul sementara.
Langkah-langkah ini perlu baik untuk
calon sendiri maupun untuk komunitas,
supaya mereka dapat bekerja sama untuk
disermen atas kehendak Allah dan
bersama-sama menanggapinya.
Calon secara bertahap dapat mengenal
Serikat, dan Serikat pada gilirannya dapat
mengevaluasi kecocokannya untuk
kehidupan Salesian.
108. Sesudah calon dengan kebebasan
mengajukan permohonannya,
penerimaan untuk masuk novisiat, untuk
pengikraran kaul sementara atau kaul
kekal, untuk pelayanan-pelayanan dan
tahbisan-tahbisan suci, dilakukan oleh

11.7 Page 107

▲back to top
R 81.93.94
107
provinsial dengan persetujuan dewannya,
setelah mendengar pendapat rektor
komunitas bersama dewannya.
Para superior mendasarkan
pertimbangannya pada indikasi-indikasi
positif kecocokan calon dan
memperhatikan pertama-tama syarat-
syarat kanonik.1
1 bdk. CIC, Kan. 642-645, 1019-1054

11.8 Page 108

▲back to top
108
IX. PROSES PEMBINAAN
Dia yang telah memulai pekerjaan yang baik dalam
dirimu akan menyelesaikannya pada hari Yesus
Kristus” (Fil. 1:6)
Persiapan
untuk novisiat
109. Kepada seseorang yang berpikir
hendak menjadi seorang Salesian, ia
diberikan suatu lingkungan dan keadaan-
keadaan yang sesuai agar memungkinkan
dia membuat disermen untuk
panggilannya sendiri dan menjadi dewasa
sebagai manusia dan seorang Kristen.
Dengan cara ini, dan dengan bantuan
pembimbing rohani, ia mampu membuat
pilihan dengan kesadaran yang lebih
besar akan apa yang sedang dilakukannya,
dan tanpa tekanan-tekanan dari luar
maupun dari dalam.
Sebuah periode persiapan khusus patut
dilakukan segera sebelum novisiat guna
memperdalam pilihan panggilan calon
dan menguji kecocokannya untuk
memulai novisiat. Persiapan ini dilakukan
melalui pengalaman dalam komunitas
R 88
Salesian dan hidup apostolik.

11.9 Page 109

▲back to top
Novisiat
R 89.92
Lamanya
novisiat
109
110. Novisiat memberikan calon
kemungkinan untuk memulai
pengalaman religious Salesian.
Karena alasan ini komunitas novisiat
harus selalu menghadirkan teladan hidup
yang didasarkan pada iman dan diperkuat
dengan doa, yang di dalamnya
kesederhanaan injili, kegembiraan,
persahabatan dan saling menghargai
dapat menciptakan suatu iklim
kepercayaan dan kepatuhan.
Dengan bantuan magister, seorang novis
menguji dengan sungguh-sungguh
motivasi-motivasi pilihannya,
memastikan kecocokannya untuk
panggilan Salesian, dan mempersiapkan
dirinya untuk menyerahkan diri
seutuhnya kepada Allah bagi pelayanan
orang muda di dalam semangat Don
Bosco.
111. Sesuai dengan hukum kanon,1
novisiat berlangsung selama dua belas
bulan; novisiat dimulai ketika calon yang
telah diterima oleh provinsial, memasuki
rumah novisiat yang didirikan secara
kanonik dan menempatkan dirinya di
bawah bimbingan magister para novis.
Novisiat menjadi batal karena suatu

11.10 Page 110

▲back to top
110
R 93
Magister
para novis
ketidakhadiran selama tiga bulan lebih,
tidak hadir terus-menerus atau terputus-
putus. Ketidakhadiran selama lima belas
hari lebih harus ditebus.
1 bdk. CIC, Kan. 647,3; 648; 649,1
112. Magister para novis adalah
pembimbing rohani yang
mengoordinasikan dan menjiwai semua
karya pembinaan di novisiat.
Ia haruslah seorang yang bijaksana
dengan pengalaman rohani dan Salesian
dan memiliki pengetahuan terkini tentang
psikologi praktis dan masalah-masalah
orang muda. Ia harus mudah bergaul
dengan orang lain, dapat berdialog, dan
menginspirasikan kepercayaan dalam diri
para novis dengan kebaikan hatinya.
Periode kaul
sementara
Dia harus sudah berkaul kekal dan
diangkat oleh provinsial dengan pendapat
dewannya dan persetujuan Rektor Mayor.
Ia tetap menjabat selama tiga tahun dan
dapat diangkat kembali.
113. Pengikraran kaul pertama menandai
permulaan suatu periode hidup bakti. Di
dalam periode ini sama-saudara, dengan
bantuan komunitas dan pembimbing
rohani, menyelesaikan proses
pendewasaannya dengan harapan akan

12 Pages 111-120

▲back to top

12.1 Page 111

▲back to top
111
R 95.96
Langusng
postnovisiat
Practical
training
mengikrarkan kaul kekal, dan
mengembangkan berbagai aspek
panggilannya sebagai seorang bruder
Salesian atau sebagai seorang calon
imam.
Selama tiga tahun pertama periode ini,
kaul dapat diikrarkan untuk tiga tahun
atau satu tahun; dalam tiga tahun
berikutnya pengikraran kaul biasanya
untuk tiga tahun.
114. Pengikraran kaul pertama disusul
dengan sebuah periode pendewasaan
religius yang melanjutkan pengalaman
pembinaan novisiat dan berguna sebagai
persiapan untuk tahap orientasi pastoral.
Pendalaman kehidupan iman dan
semangat Don Bosco, bersama dengan
suatu studi filsafat, pedagogi dan
kateketik yang memadai dan yang
berinteraksi dengan kebudayaan yang
ada, hendak membawa sama saudara
muda kepada suatu integrasi yang
progresif dalam iman, kebudayaan dan
kehidupan.
115. Sepanjang seluruh periode
pembinaan awal, kepentingan diberikan
bukan hanya pada studi melainkan juga
pada kegiatan-kegiatan pastoral
perutusan kita.

12.2 Page 112

▲back to top
112
Periode practical training menyediakan
kesempatan untuk suatu penghayatan
yang lebih mendalam akan pengalaman
kegiatan pendidikaan dan pastoral
Salesian. Selama masa ini sama-suadara
muda mempraktikkan sistem preventif,
terisitimewa di dalam asistensi Salesian.
Dengan dukungan rektor dan komunitas,
ia diharapkan mampu mengintegrasikan
kegiatannya dan nilai-nilai fundamental
R 86.96
panggilannya.
Pembinaan 116. Sesudah tahun orientasi pastoral
spesifik imam
Salesian dan
seorang
Salesian
melanjutkan
bruder Saleisan penyelasaian pembinaan awalnya.
Pembinaan spesifik seorang calon untuk
menjadi imam mengikuti norma-norma
dan pedoman-pedoman yang telah
ditetapkan oleh Gereja dan Kongregasi,
dan mencakup semua bentuk persiapan
untuk membentuk seorang imam yang
akan menjadi seorang gembala dan
pendidik Salesian yang sejati.
Pembinaan spesifik seorang bruder
Salesian memberikan dia kesempatan
untuk memperdalam pengetahuannya
tentang warisan rohani Kongregasi. Ia
menerima pendidikan teologi yang
memadai sesuai dengan status awamnya
yang dikonsekrasikan, dan menyelesaikan

12.3 Page 113

▲back to top
113
pembinaannya dengan suatu harapan
untuk karya kerasulannya di bidang
R 97.98
pendidikan.
Pengikraran
kaul kekal
117. Seorang anggota mengikrarkan kaul
kekalnya apabila ia telah mencapai tingkat
kedewasaan rohani Salesian sepadan
dengan pentingnya langkah yang diambil
itu.
Perayaan kaul kekal ini didahului dengan
suatu masa persiapan dekat yang sesuai,
dan ditandai dengan pengakuan
persaudaraan dari komunitas provinsi.
Pengikraran kaul kekal dilakukan biasanya
enam tahun sesudah pengikraran kaul
pertama; apabila dipandang perlu untuk
suatu proses yang akan diperbaiki
provinsial dapat memperpanjang periode
ini, tetapi tidak boleh melebihi sembilan
R 94
tahun.
Kebutuhan
pembinaan
terus menerus
118. Di dalam konteks suatu masyarakat
yang ditandai dengan pluralisme dan
perubahan-perubahan pesat, setiap
pribadi yang mengalami perkembangan
diri sejalan kecenderungan kodratinya
dan kualitas serta keberhasilan kehidupan
apostolik dan religius kita, ada tuntutan
untuk suatu kelanjutan pembinaan kita
sesudah tahap-tahap awalnya. Kita
berusaha bertumbuh dalam kualitas-

12.4 Page 114

▲back to top
114
R 99-102
kualitas kita sebagai manusia,
menyesuaikan diri kita lebih dekat lagi
dengan Kristus, dan memperbarui
kesetiaan kita kepada Don Bosco, supaya
kita dapat menjawab tuntutan-tuntutan
yang senantiasa baru yang timbul dari
situasi orang muda dan orang miskin.
Melalui inisiatif-inisiatif pribadi dan
komunitas kita merawat kehidupan
rohani Salesian kita, melakukan
penyegaran teologis dan pastoral kita,
dan mengembangkan kecakapan
profesional kita dan keunggulan
apostolik kita.
Pembinaan
terus menerus
sebagai suatu
kerangka
berpikir yang
permanen
119. Dengan hidup di tengah-tengah
orang muda dan dalam kontak yang
terus-menerus dengan lingkungan kelas
pekerja, seorang Salesian berusaha
membuat disermen suara Roh di dalam
peristiwa-peristiwa setiap hari, dan
dengan demikian ia memperoleh
kemampuan untuk belajar dari
pengalaman-pengalaman hidup. Ia
memandang kegiatan-kegiatannya yang
biasa sebagai sarana-sarana pembinaan
yang efektif, dan ia juga memanfaatkan
setiap sarana pembinaan lainnya yang
mungkin tersedia baginya.
Bahkan bila ia sangat sibuk ia perlu
menemukan kesempatan-kesempatan

12.5 Page 115

▲back to top
115
untuk pembaruan makna religius dan
pastoral kehidupannya dan dalam belajar
untuk dapat melaksanakan pekerjaan-
pekerjaannya dengan kecakapan yang
jauh lebih besar.
R 10.19.99-102
Ia juga menyadari sebagai tugasnya untuk
memanfaatkan dengan sebaik-baiknya
setiap situasi sebagai pengalaman
formatif, dan memandangnya sebagai
kesempatan yang bermanfaat bagi
pertumbuhan panggilannya.

12.6 Page 116

▲back to top
116

12.7 Page 117

▲back to top
117
Bagian keempat
Pelayanan wewenang
di dalam Serikat kita

12.8 Page 118

▲back to top
118

12.9 Page 119

▲back to top
119
X. PRINSIP-PRINSIP DAN KRITERIA UMUM
“Barang siapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia
menjadi pelayanmu, dan barang siapa ingin menjadi yang
terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk
semuanya. Karena Anak maunsia juga datang bukan supaya
dilayani, melainkan supaya melayani dan menyerahkan nyawanya
menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mk 10:43-45)
Struktur dasar
serikat kita
120. Serikat kita terdiri dari komunitas-
komunitas provinsi, dan dari padanya
dibagi menjadi komunitas-komunitas
lokal.
Pemerintahan pada tingkat dunia
menjamin persatuan hidup dan tindakan
di dalam lingkungan dan situasi yang
berbeda-beda.
Pemerintahan pusat, provinsi dan lokal
dijalankan dengan otoritas resmi oleh
seorang superior yang dibantu oleh
dewannya.
Otoritas tertinggi atas seluruh Kongregasi
adalah Kapitel Umum. Kapitel-Kapitel
provinsi diberi kekuasaan-kekuasaan
khusus di dalam wilayah provinsi.

12.10 Page 120

▲back to top
Hakikat
pelayanan
otoritas
120
121. Dalam mengikuti jejak Kristus dan
dalam nama-Nya, otoritas di dalam
Kongregasi dijalankan sesuai dengan
semangat Don Bosco sebagai pelayanan
kepada saudara-saudara untuk membuat
disermen dan memenuhi kehendak Bapa.
Pelayanan ini ditujukan kepada
pertumbuhan dalam cinta kasih,
mengoordinasikan usaha-usaha yang
berlaku untuk semua orang, menjiwai,
mengorientasikan, membuat keputusan-
keputusan, memberikan koreksi,
sehingga perutusan kita dapat
dilaksanakan dengan baik.
Sesuai dengan tradisi kita, komunitas-
komunitas dibimbing oleh seorang
anggota imam, dan yang berkat rahmat
tugas keimaman dan pengalaman
pastoralnya menjaga dan mengarahkan
semangat dan kegiatan saudara-
saudaranya.
Ia diwajibkan melakukan pengakuan
iman yang dipersyaratkan oleh hukum
kanon.1
1 bdk. CIC, Kan. 833, 8
Pesatuan di 122. Para superior pada setiap tingkat
dalam
pemerintahan pemerintahan berbagi wewenang yang
Serikat
satu dan sama, dan menjalankannya

13 Pages 121-130

▲back to top

13.1 Page 121

▲back to top
121
dalam persekutuan dengan Rektor Mayor
demi kebaikan seluruh Serikat. Dengan
cara ini, seraya memajukan kebaikan
setiap komunitas masing-masing, mereka
juga memperhatikan persatuan,
pertumbuhan dan penyempurnaan
seluruh Kongregasi.
Partisipasi dan 123. Panggilan kita bersama menuntut
berbagi
tanggung
tanggung jawab dan partisipasi yang
jawab
efektif dari semua anggota di dalam
kehidupan dan tindakan komuntias-
komunitas lokal, provinsi dan dunia,
bukan hanya dalam hal implementasi
melainkan juga perencanaan,
pengorganisasian dan evaluasi, sesuai
dengan peranan dan kompetensi mereka
masing-masing.
Berbagi tanggung jawab ini menuntut
juga partisipasi para sama-saudara,
dengan cara yang paling sesuai, dalam
pemilihan mereka yang bertanggung
jawab untuk pemerintahan pada berbagai
tingkat, dan dalam menentukan
keputusan-keputusan mereka yang lebih
penting.
Menjadi tugas mereka yang menjalankan
otoritas supaya memajukan dan
membimbing sumbangan ini dengan jalan
menyampaikan informasi yang memadai,
dialog pribadi dan studi serta refleksi

13.2 Page 122

▲back to top
122
R 169
komunitas.
Subsidiaritas
dan
desentralisasi
124. Otoritas macam apa saja dan pada
setiap tingkat menyerahkan kepada
inisiatif tingkat-tingkat yang lebih rendah
dan pribadi-pribadi untuk memutuskan
dan melakukan apa saja, sesuai dengan
kompetensinya masing-masing. Dengan
cara demikian peran pribadi-pribadi dan
komunitas-komunitas diakui, dan
keterlibatan yang lebih nyata digiatkan.
Prinsip subsidiaritas menyertakan juga
desentralisasi yang, sambil menjaga
persatuan, ia mengakui otonomi yang
sepatutnya dan karena itu juga pembagian
kekuasaan yang tepat terjadi juga di
antara berbagai badan pemerintahan.

13.3 Page 123

▲back to top
123
XI. PELAYANAN WEWENANG
DI DALAM KOMUNITAS
DUNIA
“Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada
padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela
sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau
mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau
memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu,
tetapi kamu hendaklah menjadi teladan bagi kawanan
domba itu” (1 Pt 5:2-3)
Bapa Suci
125. Serikat Salesian mempunyai superior
tertinggi dalam diri Bapa Suci. Bahkan
karena kaul ketaatan, para anggota
tunduk kepada otoritasnya, dan siap sedia
untuk kebaikan Gereja universal. Mereka
menyambut magisteriumnya dengan
kepatuhan dan membantu umat beriman,
teristimewa orang muda, untuk menerima
ajaran-ajarannya.
Rektor Mayor
126. Rektor Mayor, Superior Serikat
Salesian, adalah pengganti Don Bosco,
bapa dan pusat persatuan Keluarga
Salesian.
Perhatiannya yang utama ialah
memajukan dalam persekutan dengan
dewan jenderal, suatu kesetiaan yang

13.4 Page 124

▲back to top
R 103
R 104.105
124
terus-menerus dari para anggota kepada
karisma Salesian, supaya dapat memenuhi
perutusan yang dipercayakan Allah
kepada Serikat kita.
127. Rektor Mayor memiliki kekuasaan
resmi untuk memerintah yang
dijalankannya sesuai dengan hukum atas
semua provinsi, rumah-rumah dan para
anggota baik dalam urusan-urusan rohani
maupun duniawi. Ia mengunjungi secara
pribadi atau melalui orang lain semua
provinsi dan komunitas-komunitas lokal.
Ia mengundang dan memimpin
pertemuan-pertemuan dewan jenderal. Ia
adalah wakil resmi Serikat.
128. Rektor Mayor dipilih oleh Kapitel
Umum untuk masa bakti enam tahun dan
dapat dipilih kembali hanya untuk masa
enam tahun yang kedua. Ia tidak boleh
meletakkan jabatannya tanpa persetujuan
Takhta Apostolik.
129. Supaya dapat terpilih sebagai Rektor
Mayor, seorang anggota haruslah seorang
imam, sudah berkaul kekal selama
sekurang-kurangnya sepuluh tahun, dan
terkenal karena cintanya kepada Gereja
dan Kongregasi, karena hidupnya yang
patut diteladani, semangat pastoral, dan
kemampuan dan kearifan dalam

13.5 Page 125

▲back to top
125
memerintah.
Dewan jenderal 130. Dewan jenderal bekerja sama dengan
Rektor Mayor dalam menganimasi dan
memerintah Kongregasi.
Menjadi tugas dewan untuk
mengidentifikasi dan mempelajari
masalah-masalah yang berkaitan dengan
kesejahteraan bersama Serikat,
memajukan persekutuan persaudaraan di
antara berbagai provinsi, dan
mengembangkan organisasi yang semakin
efisien untuk terwujudnya perutusan
Salesian di dalam dunia.
131. Para anggota dewan bekerja sama
dengan Rektor Mayor dengan
mengemukakan pendapat mereka dan
dengan pemungutan suara. Bersama
dengan dia mereka menunaikan tanggung
jawab-tanggung jawab yang diberi kepada
mereka oleh Kapitel Umum dan yang
menurut penilaian Rektor Mayor layak
dipercayakan kepada mereka. Karena
alasan ini maka mereka harus tinggal di
dalam rumah yang sama tempat Rektor
R 106
Mayor sendiri berdiam.
132. 1. Rektor Mayor diharuskan
mendapatkan persetujuan dari dewannya
untuk:

13.6 Page 126

▲back to top
126
1. pembentukan atau pembubaran
provinsi-provinsi, vice-provinsi atau
wilayah-wilayah yang lain (C. 156);
2. pembukaan dan penutupan rumah-
rumah atau modifikasi jenis karya-karya
yang sudah ada sesuai dengan hukum
kanon1 (C. 165);
3. pendirian novisiat-novisiat (C. 110);
4. mengundang diadakannya Kapitel
Umum sesuai dengan artikel 149
Konstitusi;
5. persetujuan atas keputusan-keputusan
kapitel-kapitel provinsi (C. 170);
6. pembentukan konferensi-konferensi
provinsi (C. 155);
7. pengangkatan pengganti untuk seorang
anggota dewan jenderal, bila yang
bersangkutan meninggal dunia atau
berhalangan (C. 142);
8. pengangkatan sekretaris jenderal (C.
144);
9. pengangkatan prokurator dan
postulator jenderal (C. 145);
10. pengangkatan provinsial-provinsial,
para superior vice-provinsi dan daerah-
daerah lainnya (C. 158, 162);
11. penghentian jabatan para provinsial
sesuai dengan artikel 163 Konstitusi, dan
para superior vice-provinsi dan wilayah-
wilayah lain (C. 158);
12. pemindahan hak milik atas barang-
barang yang bergerak dan tidak bergerak

13.7 Page 127

▲back to top
127
yang menjadi milik tetap warisan
Kongregasi (C. 188);
13. penentuan batas-batas dalam arti nilai
yang di dalamnya provinsial dan
dewannya boleh bertindak dalam
hubungan dengan semua kegiatan yang
disebutkan di dalam artikel 188 konstitusi
(C. 189);
14. semua hal yang disebutkan dalam
hukum universal.
2. Rektor Mayor harus mendapatkan
persetujuan dari para anggota dewan
yang hadir di Generalat, yang jumlahnya
tidak boleh kurang dari lima orang, dalam
hal-hal berikut ini:
1. dispensasi dari kaul sementara hidup
religius;
2. pengangkatan para anggota dewan
provinsial (C. 167);
3. pemberian otoritas untuk kegiatan-
kegiatan keuangan sebagaimana
disebutkan di dalam artikel 188
Konstitusi kecuali untuk apa yang
ditetapkan di dalam artikel 132, 1,12.
3. di dalam hal pemberhentian para
anggota, Rektor Mayor dan dewannya
melakukannya secara kolegial sesuai
dengan hukum kanon.
4. Di samping itu Rektor Mayor akan

13.8 Page 128

▲back to top
128
berkonsultasi dengan dewannya dalam
hal-hal penting lainnya manakala ia
memandang layak untuk melakukan
demikian.
1 bdk. CIC, Kan. 609-612
133. Dewan Jenderal terdiri dari wakil
pemimpin umum, para anggota dewan
yang mengurusi departemen-departemen
khusus, dan para anggota dewan regional
yang mengurusi kelompok-kelompok
provinsi.
R 107
Wakil Rektor
Mayor
Para anggota dewan yang mengurusi
departemen-departemen khusus ialah:
anggota dewan untuk pembinaan,
anggota dewan untuk kerasualan orang
muda, anggota dewan untuk untuk
komunikasi sosial, anggota dewan untuk
misi dan ekonom jenderal.
134. Wakil Rektor Mayor adalah
pembantu pertama Rektor Mayor dalam
pemerintahan Serikat dan mempunyai
kekuasaan resmi sebagai wakil.
Ia menggantikan Rektor Mayor manakala
dia tidak ada atau berhalangan melakukan
tugasnya. Kepadanya dipercayakan secara
khusus tugas untuk menjaga kehidupan
religius dan disiplin.
Anggota dewan
untuk
135.
Anggota
dewan
untuk
pembinaan
pembinaan memiliki tugas untuk memajukan

13.9 Page 129

▲back to top
129
pembinaan yang integral dan terus-
menerus para anggota.
Ia mengikuti dengan sungguh-sungguh
tahap-tahap periode pembinaan awal agar
memastikan bahwa di dalam tahap-tahap
itu isi, pengaturan studi-studi, metode-
metode pembinaan dan struktur-
strukturnya menyediakan kondisi-kondisi
yang semestinya untuk membantu
pertumbuhan di dalam panggilan
Salesian.
Anggota dewan 136. Anggota dewan untuk kerasulan
untuk
kerasulan
orang muda menjiwai dan mengarahkan
orang muda kegiatan pendidikan dan apostolik dalam
penerapannya yang beraneka. Ia
memastikan agar prioritas komitmen kita
kepada orang muda dan pengaruh sistem
preventif dapat tercapai di dalamnya. Ia
membantu provinsi-provinsi dalam
pengembangan rencana-rencana dan
usaha pastoral mereka, agar mereka
menjadi setia kepada semangat Don
Bosco dan menjawab dengan tepat
kebutuhan-kebutuhan zaman dan
kebutuhan-kebutuhan dari berbagai
tempat.
Anggota
dewan untuk
Komunikasi
Sosial
137. Anggota dewan untuk komunikasi
sosial memiliki tugas untuk menjiwai
Kongregasi di dalam sektor ini. Ia
memajukan kegiatan Salesian di bidang

13.10 Page 130

▲back to top
130
komunikasi sosial, dan secara khusus
mengoordinasikan pada tingkat dunia
struktur-struktur dan pusat-pusat yang
menjadi tanggung jawab Kongregasi di
dalam bidang ini.
Anggota
dewan untuk
misi
138. Anggota dewan untuk misi
membangun semangat misioner dan
komitmen di dalam seluruh Serikat. Ia
mengoordinasikan inisiatif-inisiatif dan
mengarahkan kegiatan di daerah-daerah
misi agar dapat menjawab kebutuhan-
kebutuhan mendesak orang-orang yang
harus dievangelisasikan dengan cara
Salesian.
Menjadi tugasnya juga ialah
mengusahakan adanya kegiatan untuk
persiapan khusus dan kursus bagi para
R 24
misionaris.
Ekonom
jenderal
139. Ekonom jenderal mengurusi barang-
barang yang bukan milik suatu provinsi
atau rumah tertentu saja, melainkan
barang-barang dan harta benda seluruh
Serikat.
Ia mengoordinasikan dan mengikuti
pengurusan di dalam provinsi-provinsi,
agar memastikan bahwa semua
pengurusan itu sudah sesuai dengan
tuntutan-tuntutan kemiskinan religius
dan untuk mendukung perutusan

14 Pages 131-140

▲back to top

14.1 Page 131

▲back to top
131
salesian.
Ia sungguh memastikan bahwa norma-
norma yang diperlukan dalam mengurusi
R 192
barang-badang memang harus dipatuhi.
Para anggota 140. Para anggota dewan regional
dewan regional memajukan hubungan yang lebih
langsung di antara provinsi-provinsi dan
Rektor Mayor serta dewannya. Mereka
memperhatikan kepentingan-kepentingan
provinsi-provinsi yang dipercayakan
kepada mereka. Mereka memperkayai
dewan jenderal dengan pengetahuan
tentang situasi-situasi lokal tempat
R 135-137 perutusan kita dilaksanakan.
141. 1. Para anggota dewan jenderal
dipilih oleh Kapitel Umum di dalam
pemungutan suara terpisah untuk masing
-masingnya. Setiap anggota dewan
jenderal regional dianggkat dan dipilih
dengan preferensi dari daftar yang
diajukan oleh para anggota kapitel dari
setiap kelompok provinsi bersangkutan.
R 126-128
2. Supaya dapat dipilih menjadi anggota
dewan jenderal seorang anggota sudah
harus berkaul kekal selama sekurang-
kurangnya sepuluh tahun. Untuk seorang
Wakil Pemimpin Umum perlu juga
bahwa ia adalah seorang imam.

14.2 Page 132

▲back to top
132
142. 1. Wakil Rektor Mayor tetap
dalam jabatannya selama enam tahun
dan hanya dapat dipilih kembali untuk
jabatan yang sama untuk masa enam
tahun yang kedua.
Pada akhir masa enam tahun pertama,
Wakil Rektor Mayor dapat dipilih
untuk jabatan Dewan Jenderal atau
Rektor Mayor.
Pada akhir masa enam tahun kedua, ia
hanya dapat dipilih untuk jabatan
Rektor Mayor.
Para anggota Dewan Jenderal tetap
dalam jabatannya selamat enam tahun.
Mereka dapat dipilih kembali untuk
jabatan yang sama atau untuk jabatan
lain, sebagai anggota-anggota Dewan
Jenderal, hanya untuk masa enam
tahun periode kedua.
Pada akhir periode enam tahun yang
pertama atau kedua, anggota-anggota
Dewan Jenderal dapat dipilih untuk
jabatan Wakil Rektor Mayor atau
Rektor Mayor.
2. Para anggota dewan jenderal tetap
dalam jabatannya selama enam tahun,
kecuali berkaitan dengan hal yang
terdapat dalam artikel 143 Konstitusi,

14.3 Page 133

▲back to top
R 111
Sekretaris
Jenderal
133
dan dapat dipilih kembali.
Apabila seorang anggota dewan jenderal
meninggal dunia atau secara permanen
tidak menjalankan tugas-tugasnya, Rektor
Mayor dengan persetujuan dewannya
akan menyerahkan jabatan itu kepada
siapa saja yang dinilainya paling cocok
dalam Tuhan, tetapi hanya sampai
berakhirnya masa bakti enam tahun.
143. Atas kematian atau penghentian
Rektor Mayor dari jabatan, Wakil Rektor
Mayor menjalankan pemerintahan serikat
ad interim dan, dengan persetujuan para
anggota dewan jenderal yang lain,
mengundang kapitel umum untuk
pemilihan Rektor Mayor dan dewan yang
baru.
Pemilihan harus berlangsung tidak lebih
dari enam bulan sejak kematian atau
penghentian Rektor Mayor dari jabatan .
144. Sekretaris jenderal melayani Rektor
Mayor dan dewannya dalam perannya
sebagai seorang notaris. Ia hadir, tanpa
dengan hak suara, dalam rapat-rapat
dewan, untuk mencatat risalah-risalah
rapat.
Ia bertanggung jawab atas kantor-kantor
di sekretariat jenderal dan atas arsip-arsip
pusat Serikat. Ia diangkat oleh Rektor

14.4 Page 134

▲back to top
134
Mayor dengan persetujuan dewannya,
R 110
dan tetap di dalam jabatannya itu ad
nutum.
Prokurator
jenderal
145. Tugas yang berurusan dengan
Takhta Apostolik biasanya dipercayakan
kepada seorang prokurator jenderal yang
diangkat oleh Rektor Mayor dengan
persetujuan dewannya dan tetap di dalam
jabatannya itu ad nutum.
Proses-proses beatifikasi dan kanonisasi
yang diajukan oleh Kongregasi
dipercayakan kepada postulator jenderal,
yang dipilih dengan cara yang sama
seperti prokurator.
Kapitel Umum 146. Kapitel umum merupakan tanda
utama persatuan Kongregasi dalam
berbagai perbedaan. Ini merupakan
pertemuan persaudaraan bagi para
Salesian untuk melaksanakan sebuah
perenungan bersama agar menjaga
mereka tetap setia kepada Injil dan
kepada karisma Pendiri mereka, dan peka
terhadap kebutuhan-kebutuhan waktu
dan tempat.
Melalui Kapitel Umum seluruh Serikat,
dengan membuka diri terhadap
bimbingan Roh Tuhan, berusaha
memahami kehendak Allah pada suatu
saat istimewa di dalam sejarah dengan

14.5 Page 135

▲back to top
135
tujuan memberikan Gereja pelayanan
yang lebih baik.1
1 bdk. CIC, Kan. 631
147. Kapitel umum memiliki otoritas
tertinggi atas Serikat dan menjalankan
otoritas itu sesuai dengan hukum.
Secara khusus Kapitel Umum memiliki
otoritas untuk menetapkan aturan-aturan
bagi segenap Serikat, menangani urusan-
urusan yang lebih penting dan memilih
Rektor Mayor dan para anggota dewan
jenderal.
148. Keputusan-keputusan Kapitel
Umum harus selalu didasarkan pada
Konstitusi yang disetujui oleh Takhta
Apostolik dan tidak boleh mengandung
sesuatu yang berlawanan dengan
semangatnya. Keputusan-keputusan itu
bersifat mengikat bagi semua anggota
segera setelah diumumkan oleh Rektor
Mayor.
Namun demikian, untuk pengumuman
atas keputusan-keputusan yang
mengubah konstitusi pesetujuan Takhta
Apostolik harus lebih dahulu diperoleh.
149. Kapitel umum bersidang biasanya
setiap enam tahun dan dalam hal yang
disebutkan di dalam artikel 143

14.6 Page 136

▲back to top
136
Konstitusi; dan sidang luar biasa
dilakukan ketika hal itu dituntut oleh
suatu alasan yang berat yang diakui
demikian oleh Rektor Mayor dengan
persetujuan dewannya.
150. Kapitel Umum diundangkan oleh
Rektor Mayor, atau dalam keadaan-
keadaan sebagaimana disebutkan di
dalam artikel 143 oleh Wakil Rektor
Mayor. Kapitel Umum dipimpin oleh
R 111
Rektor Mayor atau bila ia tidak hadir oleh
113.116.117.120-
123.125.134
Wakil Rektor Mayor.
151. Mereka yang berikut ini menghadiri
kapitel umum dengan hak suara:
1. Rektor Mayor;
2. para Rektor Mayor emiritus;
3. para anggota dewan jenderal, mereka
yang belum dikukuhkan di dalam jabatan
maupun para anggota baru mulai dari
saat pemilihan mereka;
4. sekertaris jenderal;
5. prokurator Jenderal;
6. moderator Kapitel Umum;
7. para provinsial dan para superior vice-
provinsi atau bila mereka berhalangan
serius wakil-wakilnya, dengan terlebih
dahulu mendapat persetujuan Rektor
Mayor;
8. para utusan, dari semua wilayah yuridis

14.7 Page 137

▲back to top
137
R 114.115.118
yang ditunjukkan di artikel 156
Konstitusi, semuanya sudah berkaul
kekal, dipilih sesuai dengan artikel 171,5
Konstitusi dan Peraturan-Paraturan
Umum.
152. Untuk keabsahan tindakan-tindakan
Kapitel Umum sekurang-kurangnya dua
pertiga jumlah anggota harus hadir.
Dalam kaitan dengan hal-hal
sebagaimana yang ditunjukkan di dalam
artikel 148 Konstitusi, apa saja yang
disetujui dengan mayoritas suara mutlak
oleh mereka yang hadir akan mempunyai
kekuatan hukum.
Untuk perubahan-perubahan naskah
Konstitusi dituntut mayoritas suara dua
pertiga mereka yang hadir.
153. Di dalam pemilihan Rektor Mayor
dan para anggota dewan jenderal siapa
saja yang mendapat jumlah suara
mayoritas mutlak dari mereka yang hadir
akan dipandang sebagai terpilih.
Apabila pemungutan suara pertama tidak
berhasil maka akan diadakan pemungutan
suara kedua dan ketiga kalinya. Jika
pemungutan suara ketiga juga tidak
berhasil maka akan diadakan pemungutan
suara keempat dengan calon-calonnya
ialah dua orang yang telah memperoleh

14.8 Page 138

▲back to top
R 126-133
Struktur
regional
R 135-138
138
jumlah suara tertinggi di dalam
pemungutan suara ketiga. Jika sekali lagi
terdapat jumlah suara yang sama, maka
yang senior menurut pengikraran kaul
dinyatakan menang, dan dalam hal ini
masih terdapat persamaan pengikraran
kaul yang senior menurut usia menjadi
pemenang.
154. Agar mempermudah kontak dengan
Rektor Mayor dan dewan jenderal dan
untuk memperkuat ikatan-ikatan
persekutuan di antara mereka, provinsi-
provinsi dihimpun di dalam kelompok-
kelompok, masing-masing kelompok
dipercayakan kepada seorang anggota
dewan regional.
Pembentukan kelompok-kelompok
provinsi itu dibuat oleh kapitel umum.
155. Apabila situasi-situasi yang paralel
atau masalah-masalah yang sama
memungkinkan adanya persekutuan yang
lebih dekat di antara provinsi-provinsi
tertentu, maka satu atau lebih konferensi-
konferensi provinsial dapat dibentuk di
dalam kelompok itu.
Menjadi tugas Rektor Mayor dengan
persetujuan dewannya membentuk
konferensi-konferensi provinsial sesudah
berkonsultasi dengan provinsi-provinsi

14.9 Page 139

▲back to top
139
R 139-142
bersangkutan.

14.10 Page 140

▲back to top
140
XII. PELAYANAN WEWENANG
DI DALAM KOMUNITAS PROVINSI
“Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena
kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi pemilik
untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperolehnya
dengan darah Anaknya sendiri.” (Kis 20: 28)
Wilayah-
156. Menjadi tugas Rektor Mayor dengan
wilayah yuridis persetujuan dewannya, dan sesudah
konsultasi yang sesungguhnya dengan
para sama-saudara bersangkutan, untuk
membagi Serikat ke dalam wilayah-
wilayah yuridis, mendirikan yang baru,
menggabungkan yang sudah dibentuk,
menetapkannya dengan cara yang yang
lain atau menutupnya.
Biasanya wilayah-wilayah Serikat kita
berbentuk provinsi atau vice-provinsi.
Sehubungan dengan wilayah-wilayah
yuridis lain yang pada waktunya
terbentuk, struktur internal dan
perwakilannya di dalam Kapitel Umum
ditetapkan dalam dekrit pendirian, segaris
dengan semangat dan tradisi Salesian.

15 Pages 141-150

▲back to top

15.1 Page 141

▲back to top
141
Provinsi
157. Provinsi mempersatukan komunitas
lokal-komunitas lokal yang berbeda-beda
menjadi satu komunitas besar. Provinsi
didirikan secara kanonik apabila terdapat
syarat-syarat yang perlu dan mencukupi
untuk memajukan di dalam suatu wilayah
yuridis tersendiri kehidupan serta
perutusan Kongregasi dengan otonomi
yang ada pada wilayah itu sesuai dengan
Konstitusi.
Melaui struktur-strukturnya provinsi
memperkuat ikatan-ikatan persekutuan di
antara para anggota dan komunitas-
komunitas lokal dan memberi pelayanan
khusus kepada Gereja Lokal.
Vice Provinsi
158. Vice Provinsi itu sama dengan
provinsi. Vice Provinsi didirikan apabila
jarak, jumlah atau keadaan-keadaan lain
menuntut supaya beberapa rumah
dilepaskan dari satu atau lebih provinsi,
tetapi kurangnya personel, sumber-
sumber keuangan atau beberapa alasan
lain yang tidak cukup untuk
pembentukan suatu provinsi baru.
R 143-149
Superior Vice Provinsi diangkat dengan
cara yang sama dan dengan syarat-syarat
yang sama seperti seorang provinsial. Ia
tetap dalam jabatannya selama enam
tahun dan memerintah dengan kekuasaan
resmi dengan bantuan dewannya.

15.2 Page 142

▲back to top
142
Delegasi
Provinsial
159. Jika di dalam batas-batas suatu
provinsi, jarak atau alasan-alasan lain
mencegah provinsial menjalankan
animasi yang sesungguhnya kepada
beberapa komunitas lokal yang, sekalipun
memiliki persatuan tertentu di antara
mereka yang tidak mengandung syarat-
syarat yang perlu untuk pendirian sebuah
Vice Provinsi, maka provinsial dengan
dukungan dewannya dan persetujuan
Rektor Mayor, dapat membentuk sebuah
delegasi.
Superior delegasi diangkat oleh provinsial
dengan dukungan dewannya dan
persetujuan Rektor Mayor setelah ada
konsultasi yang perlu dilakukan di antara
para sama saudara dalam delegasi. Ia
menjalankan kekuasaan-kekuasaan yang
oleh provinsial dipandang patut
didelegasikan kepadanya.
Pendaftaran
anggota di
suatu wilayah
160. Dengan pengikraran kaul pertama
seorang anggota terdaftar di dalam
wilayah yuridis untuk berkarya di
dalamnya dan mengajukan permohonan
supaya diizinkan.
R 151.157
Ia dapat didaftarkan di dalam wilayah
yuridis yang lain dengan perpindahan
permanen atau sementara oleh pihak
pembesar yang berwewenang.

15.3 Page 143

▲back to top
143
Provinsial
161. Setiap provinsi dipimpin oleh
seorang provinsial. Dalam persatuan
dengan Rektor Mayor dan dengan penuh
cinta serta semangat pastoral ia
menjalankan pelayanannya membangun
suatu komunitas persaudaraan provinsi.
R 144-148. 153.
160
Dengan bantuan dewannya ia menjiwai
kehidupan religius dan tindakan apostolik
komunitas provinsi, memperhatikan
pembinaan para anggota teristimewa para
novis dan saudara-saudara yang muda,
dan mengarahkan serta mengontrol
pengurusan
barang-barang milik
provinsi dan setiap rumah.
162. Provinsial diangkat oleh Rektor
Mayor dengan persetujuan dewannya
sesudah diadakan konsultasi yang luas di
provinsi bersangkutan.
Ia harus seorang imam dan sudah berkaul
kekal selama sekurang-kurangnya sepuluh
tahun.
Ia menjalankan kekuasaan resmi atas
semua rumah dan para anggota provinsi
baik di dalam forum internal maupun
eksternal, sesuai dengan norma-norma
Konstitusi dan hukum kanon.
Ia adalah superior yang berwewenang
memberi izin kepada para sama-saudara

15.4 Page 144

▲back to top
144
R 143. 149. 152.
153. 160
menerbitkan tulisan-tulisan yang berisi
soal keagamaan atau moral1 dan
berkotbah kepada sama-saudara di gereja-
gereja atau oratorium mereka.2
1 bdk. CIC, Kan. 832
2 bdk. CIC, Kan. 765
163. Provinsial tetap di dalam jabatan
selama enam tahun. Selama periode ini
Rektor Mayor dengan persetujuan
dewannya dapat memindahkan dia ke
tempat lain atau mengangkat dia untuk
jabatan lain, jika menurut
pertimbangannya tindakan semacam itu
perlu untuk kebaikan Kongregasi.
Apabila ia sudah menyelesaikan masa
baktinya enam tahun itu biasanya ia tidak
memangku jabatan provinsial lagi selama
sekurang-kurangnya satu tahun.
Dewan
provinsial
164. Dewan membantu provinsial dalam
segala hal yang menyangkut animasi dan
pemerintahan provinsi.
R 155. 159. 160
Dewan diundang dan diketuai oleh
provinsial dan terdiri dari wakil
provinsial, ekonom dan biasanya tiga atau
lima orang anggota dewan.
165. Provinsial memajukan kerja sama
yang aktif dan bertanggung jawab para
anggota dewannya.
Di dalam hal-hal yang amat penting ia

15.5 Page 145

▲back to top
145
hendaknya selalu mendengar dewannya.
Provinsial harus memperoleh persetujuan
dewannya dalam hal-hal berikut ini:
1. penerimaan masuk novisiat,
mengikrarkan kaul, pelayanan-pelayanan
dan tahbisan suci (C 108);
2. pengakatan atau pemindahan
seorang rektor (C 177);
3. pengangkatan magister para novis
(C 112);
4. pembentukan delegasi-delegasi
provinsi dan pengangkatan para
delegatusnya (C 159);
5. mengusahakan adanya persetujuan
Rektor Mayor dan dewannya untuk
membuka dan menutup rumah-rumah,
mengubah lingkup karya-karya yang
sudah ada, dan menjalankan karya-karya
di luar yang biasa (C 132);
6. mengundang kapitel provinsi luar
biasa (C 172);
7. penggunaan-penggunaan keuangan
sebagaimana disebutkan di dalam artikel
188 konstitusi;
8. memutuskan sektor-sektor kegiatan
pendidikan dan pastoral komunitas-
komunitas yang harus diwakili di dalam
dewan-dewan lokal (C 180).
9. mengubah peran dan struktur yang
normal di dalam suatu komunitas

15.6 Page 146

▲back to top
R 156-158
R 154
146
(C 182);
10. mengijinkan para sama-saudara
tinggal di luar rumah Kongregasi (CIC,
kan. 665,1).
166. Bagi seorang anggota supaya
menjadi anggota dewan provinsial ia
harus sudah berkaul kekal selama
sekurang-kurangnya lima tahun dan tidak
lagi berada di dalam periode pembinaan
awal.
Bagi seorang wakil provinsial dituntut
pula agar ia seorang imam.
167. Para anggtoa dewan provinsial
diangkat oleh Rektor Mayor dengan
persetujuan dewannya atas usul
provinsial, setelah konsultasi yang luas di
antara para sama-saudara dalam provinsi
yang bersangkutan.
Mereka tetap di dalam jabatannya selama
tiga tahun dan dapat diangkat kembali,
atau bahkan dibebastugaskan selama
periode itu.
168. Wakil provinsial adalah rekan kerja
pertama provinsial dalam segala hal yang
menyangkut pemerintahan resmi
provinsi, seperti juga dalam hal-hal yang
secara khusus dipercayakan kepadanya.
Ia menggantikan provinsial manakala

15.7 Page 147

▲back to top
R 193-196
Kapitel
provinsi
147
provinsial sendiri tidak hadir atau
terhalang menjalankan tugas.
Dengan meninggalnya provinsial dan
sampai Rektor Mayor menentukan yang
lain, wakil provinsial menempati jabatan
dan menjalankan seluruh pemerintahan
provinsi.
169. Menjadi tugas ekonom provinsi
untuk mengurusi barang-barang milik
provinsi, dan mengontrol serta
mengoordinasikan ekonomi setiap
rumah, dalam kesepatakan dengan
provinsial dan sesuai dengan norma-
norma yang sudah ditetapkan.
170. Kaptitel provinsi merupakan
pertemuan persaudaraan yang di
dalamnya komunitas-komunitas lokal
memperkuat rasa memiliki komunitas
provinsi, melalui perhatian mereka
bersama terhadap masalah-masalah yang
umum.
Kapitel juga merupakan pertemuan para
wakil dari semua sama-saudara dan
komunitas-komunitas lokal.
Kapitel mengambil keputusan-keputusan
mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan provinsi, kecuali hal-hal apa saja
yang dipercayakan oleh Konstitusi atau

15.8 Page 148

▲back to top
R 167. 190
148
Peraturan-Peraturan kepada badan-badan
pemerintahan yang lain.
Keputusan-keputusan kapitel provinsi
mempunyai kekuatan mengikat sesudah
disetujui oleh Rektor Mayor dengan
dukungan dewannya, kecuali apa yang
disebutkan oleh artikel 171,5 Konstitusi.
171. Tugas kapitel provinsi adalah untuk:
1. memutuskan tentang apa saja yang
menyangkut pengurusan provinsi dengan
baik;
2. merencanakan sarana-sarana yang
cocok untuk memajukan kehidupan
religius dan pastoral komunitas provinsi;
3. mempelajari bagaimana keputusan-
keputusan kapitel umum dapat
dilaksanakan secara nyata;
4. merumuskan dan meninjau kembali
arah dasar provinsi menyangkut hal-hal
penting untuk diputuskan pada tingkat
provinsi.
5. memilih satu atau dua orang utusan ke
kapitel umum dan pengganti-
penggantinya, sesuai dengan Peraturan-
Peraturan.
172. Kapitel provinsi biasanya diundang
bersidang oleh provinsial setiap tiga
tahun dan setiap kali kapitel umum
diundangkan; menjadi kapitel luar biasa,

15.9 Page 149

▲back to top
149
jika provinsial dengan persetujuan
dewannya dan sesudah berkonsultasi
dengan Rektor Mayor, menilai bahwa hal
R 168
itu bermanfaat untuk provinsi.
173. Mereka yang berikut ini mengambil
bagian di dalam kapitel provinsi dengan
memiliki hak suara:
R 161-165. 168
1. provinsial yang memimpin;
2. para anggota dewan provinsial;
3. superior setiap delegasi provinsi;
4. moderator kapitel provinsi;
5. rektor setiap rumah yang didirikan
secara kanonik atau bila ia berhalangan
serius, wakil rektor dengan persetujuan
lebih dahulu dari provinsial;
6. magister para novis;
7. para utusan komunitas-komunitas
lokal dan utusan komunitas provinsi,
yang dipilih dari mereka yang sudah
berkaul kekal sesuai dengan norma
Peraturan-Peraturan.
174. Semua sama saudara yang sudah
berkaul kekal dan berkaul sementara
mengambil bagian dalam pemilihan
untusan-utusan komunitas lokal dan
R 165
komunitas provinsi.

15.10 Page 150

▲back to top
150
XIII. PELAYANAN OTORITAS DI
DALAM KOMUNITAS LOKAL
“Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia
yang diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik
kasih karunia Allah; ... jika ada orang yang melayani,
baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang
dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam
segala sesuatu karena Kristus Yesus.” (1 Pet 4:10-11)
Komunitas
lokal
175. Komunitas lokal terdiri dari sama-
saudara yang tinggal di dalam rumah yang
didirikan secara resmi, dan di dalamnya
mereka menghayati kehidupan bersama
dalam persatuan roh di bawah otoritas
superior,1 berbagi tanggung jawab dalam
melaksanakan perutusan apostolik
mereka.
1 bdk. CIC, can. 608
Rektor
176. Superior setiap komunitas lokal
disebut rektor.
Rektor adalah orang pertama yang
bertanggung jawab atas kehidupan rohani
komunitas, kegiatan-kegiatan
apostoliknya dan pengurusan barang-
barang milik komunitas.

16 Pages 151-160

▲back to top

16.1 Page 151

▲back to top
151
R 29.172-
179.199
R 170.171
Dewan lokal
Dengan kerja sama dewannya ia
menganimasi dan memerintah komunitas
menurut Konstitusi dan Peraturan-
Peraturan Umum.
177. Rektor haruslah seorang imam,
sudah berkaul kekal selama sekurang-
kurangnya lima tahun; ia diangkat oleh
provinsial dengan dukungan dewannya
dan dengan persetujuan Rektor Mayor;
dengan memperhatikan hasil-hasil
konsultasi yang telah dilakukan di antara
para anggota provinsi.
Rektor diangkat untuk satu periode
selama tiga tahun dan dapat ditetapkan
lagi sebagai rektor dalam komunitas yang
sama dalam tiga tahun yang kedua.
Selama periode tugasnya ini ia dapat
ditunjuk oleh provinsial untuk jabatan
yang lain jika provinsial, dengan
persetujuan dewannya, memandang hal
itu perlu.
178. Di dalam setiap komunitas lokal ada
sebuah dewan lokal yang terdiri dari
sama-saudara yang sudah berkaul kekal
dan tidak ada yang masih di dalam
pembinaan awal, yang jumlahnya
proporsional dengan jumlah sama-
saudara di dalam komunitas dan tuntutan
-tuntutan kegiatan-kegiatan mereka.

16.2 Page 152

▲back to top
152
Dewan diundang rapat dan dipimpin
oleh rektor, dan memiliki tugas bekerja
sama dengannya dalam menganimasi dan
R 180
memerintah komunitas.
179. Berikut ini adalah anggota-anggota
dewan komunitas:
1. wakil rektor dan ekonomer;
2. sama saudara yang bertanggung jawab
atas sektor-sektor penting kegiatan
komunitas, seperti yang ditetapkan di
dalam artikel 180;
3. satu atau lebih sama saudara dipilih
setiap tahun oleh rapat sama-saudara
ketika jumlah sama-saudara bertambah,
sesuai dengan artikel 180 dan artikel 186
R 183
Konstitusi.
180. Menjadi tugas provinsial dengan
persetujuan dewannya, setelah
mendengar pendapat komunitas lokal
untuk memutuskan sektor-sektor mana
dari kegiatan-kegiatan komunitas yang
akan diwakilkan di dalam dewan. Ia akan
juga memutuskan apakah anggota-
anggota dewan tertentu dipilih oleh rapat
sama-saudara, dan berapa banyak
R 183
jumlahnya.
181. Rektor harus mendapatkan
persetujuan dewannya untuk:
1. persetujuan program tahunan tentang
hidup dan kegiatan-kegiatan komunitas,

16.3 Page 153

▲back to top
153
yang akan disampaikan kepada provinsial
untuk ditindaklanjuti;
2. pengusulan kepada provinsial
eksperimen-eksperimen baru dan
perubahan-perubahan mendasar atas
bentuk karya komunitas;
3. persetujuan rencana keuangan setiap
tahun dan laporan keuangan komunitas
dan tentang karya-karya yang menjadi
tanggung jawab komunitas;
4. pengalokasian keuangan yang
digambarkan oleh artikel 188 Konstitusi;
5. perencanaan normal rapat-rapat reguler
dewan rumah.
Dalam hal-hal lain yang penting rektor
R 180
harus selalu mendengarkan dewannya.
182. Kapan pun keadaan mengizinkan
agar beberapa pengecualian harus dibuat,
provinsial dengan dukungan dewannya,
setelah mendengar pendapat komunitas
lokal yang bersangkutan, dapat mengubah
peran-peran dan struktur-struktur resmi
di dalam komunitas, khususnya ketika
jumlah anggotanya kecil, dengan tetap
memperhatikan bahwa figur rektor harus
R 181
tetap dijaga.
183. Wakil rektor adalah rekan kerja
pertama rektor. Ia melakukan tugas
rektor dalam hal-hal yang sudah secara

16.4 Page 154

▲back to top
154
khusus dipercayakan kepadanya, jika
rektor tidak ada atau berhalangan
melakukan tugas rektor, ia melakukan
dalam segala sesuatu menyangkut
pemerintahan komunitas yang resmi.
Oleh karena itu ia haruslah seorang
imam.
Pada saat rektor meninggal dunia dan
sampai provinsial mengangkat rektor
yang baru, wakil rektor memangku
jabatan dan menjalankan tugas
R 182
pemerintahan dalam komunitas.
R 198.202
184. Ekonomer adalah orang pertama
yang bertanggung jawab atas pengurusan
barang-barang milik rumah biara, dalam
ketergantungnannya dengan rektor dan
dewannya. Ia menjalankan pelayanannya
di dalam semangat kasih dan kemiskinan.
185. Peran dan tugas-tugas mereka yang
bertanggung jawab atas sektor-sektor
penting kegiatan-kegiatan komunitas
akan disusun oleh kapitel provinsi.
Sidang para
sama saudara
186. Sidang para sama-saudara, yang
merupakan pertemuan semua Salesian di
dalam sebuah komunitas lokal, diundang
dan dipimpin oleh rektor untuk
konsultasi atas persoalan-persoalan
mendasar yang berkaitan dengan
kehidupan religius komunitas dan

16.5 Page 155

▲back to top
R 173.184
155
kegiatan-kegiatannya.
Sidang ini juga bertugas untuk memilih
utusan untuk kapitel provinsi dan
penggantinya, dan juga untuk memilih
anggota-anggota, jika ada, untuk menjadi
dewan lokal sesuai dengan artikel 180
Konstitusi.

16.6 Page 156

▲back to top
156
XIV. PENGURUSAN BARANG-
BARANG DUNIAWI
“Cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu;
karena Allah telah berfirman, ‘Aku sekali-kali tidak
akan meninggalkan engkau’ ... Dan janganlah kamu lupa
berbuat baik dan memberi bantuan, sebab kurban-kurban
yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.” (Ibr 13:
5. 16)
187. Serikat Salesian dapat memperoleh,
memiliki, mengurusi dan melepaskan
barang-barang duniawi. Hal ini berlaku
bagi Kongregasi secara keseluruhan, bagi
provinsi-provinsi dan bagi setiap rumah.
Barang-barang itu tidak boleh dimiliki
atas nama seorang pribadi dan harus
dipertahankan hanya sejauh barang-
barang tersebut berguna untuk pekerjaan-
pekerjaan kita.
Memperoleh dan memiliki bidang usaha
dengan obyek tujuan untuk menghasilkan
pemasukan dan setiap bentuk investasi
lain yang permanen dan yang
memberikan keuntungan adalah sesuatu
yang dilarang, kecuali hal-hal yang
disebutkan di dalam artikel 188
R 187
Konstitusi.

16.7 Page 157

▲back to top
157
188. Izin Rektor Mayor dengan
persetujuan dewannya diperlukan untuk:
1. memperoleh, melepaskan,
menukarkan, menggadaikan atau
menyewakan bidang usaha;
2. membuat kontrak pinjaman dengan
atau tanpa penggadaian;
3. menerima warisan-warisan, pusaka
atau sumbangan yang berkaitan dengan
kewajiban-kewajibannya; (apabila tidak
ada kewajiban yang terkait sudah cukup
hanya memberitahukan Rektor Mayor);
4. membentuk dana hari tua, simpanan
para siswa, kewajiban-kewajiban Misa,
yayasan-yayasan khusus atau karya amal
kasih;
5. membangun gedung-gedung baru,
menghancurkan yang sudah ada atau
membuat perubahan-perubahan penting.
Apabila permintaan izin yang demikian
diajukan baik bagi provinsi maupun
komunitas lokal, dokumen-dokumen
yang memadai harus diajukan bersama
pendapat provinsial dan dewannya, dan
juga pendapat rektor dan dewannya
apabila hal itu menyangkut sebuah rumah
lokal.
189. Berkaitan dengan semua usaha yang
disebutkan dalam artikel 188, menjadi
wewenang Rektor Mayor dengan

16.8 Page 158

▲back to top
158
persetujuan dewannya, setelah
mendengar pendapat provinsial-
provinsial dan dewannya masing-masing
dan dalam keputusan-keputusan Takhta
Apostolik yang relevan, untuk
menentukan batas-batas keuangan yang
dengannya setiap provinsial dengan
persetujuan dewannya, berwenang
memberikan otorisasi-otorisasi dengan
suatu prosedur yang sejalan.
Dalam hal usaha-usaha yang
pembiayaannya melebihi jumlah yang
ditetapkan oleh Takhta Apostolik, atau
sesuatu yang didonasikan kepada Gereja
sebagai buah dari sebuah kaul, atau benda
-benda yang harganya mahal sekali karena
bernilai seni dan historisnya,1 izin dari
Takhta Apostolik harus diperoleh.
1 bdk. CIC. Kan. 638, 3.
190. Semua barang duniawi diurus
masing-masing oleh ekonom jenderal dan
oleh ekonom-ekonom provinsi dan lokal,
di bawah bimbingan dan pengawasan
yang sesungguhnya dari para superior
dan dewannya, selaras dengan ketentuan-
ketentuan resmi, dalam kesesuaian
dengan Konstitusi dan Peraturan-
Peraturan Umum, dan yang memenuhi
R 30.190.192.202 undang-undang setiap bangsa.

16.9 Page 159

▲back to top
PENUTUP
159
“Aku akan berlari di jalan perintah-perintah-
Mu; Engkau akan memberi kebebasan kepada
hatiku.” (Ibr 13: 5. 16)
Peraturan
khusus
serikat kita
Makna dan
intepretasi
Konstitusi
191. Kehidupan dan kegiatan-kegiatan
komunitas dan para sama-saudara diatur
oleh hukum universal Gereja dan
peraturan-peraturan khusus Serikat.
Peraturan-peraturan khusus dinyatakan
di dalam Konstitusi, yang merupakan
undang-undang dasar kita, Peraturan-
Peraturan Umum, keputusan-keputusan
kapitel umum, pedoman-pedoman
umum dan provinsi, dan keputusan-
keputusan lain yang dibuat oleh otoritas-
otoritas yang kompeten.
192. Konstitusi kita saat ini mengandung
kekayaan-kekayaan rohani dari tradisi-
tradisi para Salesian Don Bosco, dan
ketetapan proyek apostolik Serikat kita.

16.10 Page 160

▲back to top
160
Gereja, dalam menyetujuinya,
meyakinkan kita akan keaslian cara hidup
menurut Injil yang telah dirintis oleh
Pendiri kita, dan mengakui di dalamnya
“suatu keuntungan istimewa bagi
segenap umat Allah.”1
Takhta Apostolik sendiri adalah penafsir
otentik Konstitusi, tetapi untuk
pedoman praktis Serikat dan kebaikan
sama-saudara, Rektor Mayor dengan
persetujuan dewannya, dan juga kapitel
umum, dapat memberikan penafsiran-
penafsiran mereka.
1 RD 14; cf. PC 1.
Kualitas
Konstitusi
yang mengikat
193. Konstitusi mengikat setiap anggota
karena kewajiban-kewajiban yang telah
dipilihnya dengan bebas di hadapan
Gereja melalui kaul religius.
Tanpa berprasangka akan apa yang
ditetapkan oleh hukum universal,1 para
superior mayor dapat membebaskan
sementara anggotanya dari artikel-artikel
disipliner tertentu.
1 bdk. CIC, Kan. 85-87; 90; 92; 93; 1245
Keluar dari
Serikat
194. Jika harus terjadi bahwa seorang
anggota yakin di dalam nuraninya bahwa
ia harus keluar dari Serikat, ia akan
melakukan itu di hadapan Tuhan setelah

17 Pages 161-170

▲back to top

17.1 Page 161

▲back to top
161
ia mendengarkan nasihat orang-orang
bijak, dan dengan dukungan pengertian
dan kasih dari sama-saudaranya.
Namun demikian ia tidak dapat
meninggalkan Serikat sampai masa kaul
sementaranya berakhir atau ia tidak lagi
diterima untuk melanjutkan kaulnya, atau
sampai ia secara sah terbebaskan dari kaul
-kaul dan kewajiban-kewajiban yang telah
ia nyatakan di dalam pengikraran itu
sendiri dengan berpindah ke institut yang
lain, dengan dispensasi atau dengan
pemecatan sesuai dengan hukum
universal.1
1 bdk. CIC, Kan. 685; 688; 689; 691-704
Kesetiaan dan
ketekunan
195. Kesetiaan terhadap komitmen yang
dibuat pada saat pengikraran kaul religius
kita merupakan suatu jawaban yang kita
perbarui terus-menerus atas Perjanjian
istimewa yang telah diperbuat Tuhan
dengan kita.
Ketekunan kita didasarkan sepenuhnya
pada kesetiaan kepada Allah yang
pertama mengasihi kita, dan diperkuat
dengan rahmat konsekrasinya. Kesetian
itu juga ditopang oleh kasih kepada orang
muda yang kepada mereka kita diutus,
dan terungkap dalam bersyukur kepada
Tuhan atas karunia-karunia yang

17.2 Page 162

▲back to top
162
diberikan kepada kita melalui kehidupan
Salesian.
Sebuah jalan
menuju kasih
196. Pedoman hidup kita ialah Yesus
Kristus, sang Penebus yang diwartakan di
dalam Injil, yang kini hidup di dalam
Gereja dan di dalam dunia, yang kita
temukan hadir di dalam Don Bosco yang
membaktikan hidupnya bagi orang-orang
muda.
Dalam menjawab pilihan Tuhan Yesus
yang memanggil kita dengan nama, dan
dibimbing oleh Maria, kita dengan
sukarela menerima Konstitusi sebagai
kehendak dan warisan Don Bosco, yang
bagi kita adalah buku kehidupan dan bagi
orang miskin dan kecil adalah sebuah
pengharapan.
Kita merenungkan Konstitusi kita
dengan iman dan berjanji pada diri kita
sendiri untuk menjalankannya; Konstitusi
itu adalah bagi kita, para murid Tuhan,
sebuah jalan menuju Kasih.

17.3 Page 163

▲back to top
163
PERATURAN-PERATURAN
UMUM

17.4 Page 164

▲back to top
164

17.5 Page 165

▲back to top
165
Bagian Pertama
Diutus kepada orang muda
Di dalam komunitas-
Komunitas yang mengikuti
Kristus

17.6 Page 166

▲back to top
166
I. MEREKA YANG MENJADI
TUJUAN PERUTUSAN KITA
1. Dengan selalu menyadari ruang
lingkup sosialnya, setiap provinsi harus
mempelajari situasi dan kondisi orang
muda dan masyarakat umum, dan secara
teratur membuat penyesuaian apakah
pekerjaan-pekerjaan dan kegiatan-
kegiatannya memang memberikan suatu
pelayanan yang efektif bagi orang-orang
muda yang miskin; pertama-tama adalah
orang muda yang karena kemiskinan
ekonomi, sosial dan budaya, terkadang
keadaannya yang sangat parah, tidak
mempunyai kemungkinan untuk berhasil
di dalam hidup; bagi mereka yang miskin
pada tingkat afektif, moral dan rohani,
sehingga mereka terbawa ke dalam hidup
yang acuh tak acuh, ateisme dan
kenakalan; serta mereka yang hidup di
C 26.77
pinggiran Gereja dan masyarakat.

17.7 Page 167

▲back to top
167
2. Provinsi-provinsi memperkuat sebuah
komitmen kepada pendidikan orang
muda pekerja. Provinsi-provinsi harus
mengambil bagian dalam kegiatan
pastoral Gereja-Gereja Lokal dengan
membuat inisiatif-inisiatif dan pelayanan-
pelayanan khusus. Mereka harus
berusaha untuk memiliki pengetahuan
tentang dunia kerja dan kondisi-kondisi
di mana orang-orang muda bekerja.
Mereka harus melihat bahwa pusat-pusat
pelatihan profesional memberikan
perhatian juga kepada aspek pastoral,
pedagogis dan teknis, dan program-
program yang tepat harus disusun untuk
memenuhi pendidikan orang muda dalam
C 27
aspek rohani kerja mereka.
3. Pelayanan-pelayanan pastoral kita
ditujukan kepada anak-anak dan orang
muda laki-laki .
Namun demikian sebuah pusat orang
muda dapat menerima gadis-gadis ke
dalam kegiatan-kegiatan yang, mengikuti
kriteria dan norma-norma dalam provinsi
dan dioses, dapat dipandang layak.
Dalam hal-hal yang penting dan
mengikuti kebijakan-kebijakan Gereka
Lokal, provinsial, dengan persetujuan
dewannya dan dalam dialog dengan
Rektor Mayor, dapat mengizinkan para

17.8 Page 168

▲back to top
168
C 26
gadis bersekolah di sekolah-sekolah kita.
II. PELAYANAN PASTORAL
PENDIDIKAN KITA
C 31-39.47
4. Setiap komunitas provinsi harus
menyusun rencana pendidikan dan
pastoralnya, berdasar pada sistem
preventif, untuk menjawab situasi orang
muda dan kondisi-kondisi daerah-daerah
yang miskin.
Sebuah rencana di tingkat lokal juga
disusun dengan keterlibatan semua
anggota komunitas pastoral dan
pendidikan dan sejalan dengan rencana
provinsi, dengan tujuan untuk
mengarahkan semua inisiatif kepada
tugas evangelisasi.
5. Pelaksanaan rencana itu menuntut
bahwa di dalam semua karya dan tempat,
kita membuat komunitas pendidikan dan
pastoral, dengan pusat animasinya ialah

17.9 Page 169

▲back to top
C 31-39.47
C 32.33
169
komunitas Salesian.
Semua Salesian hendaknya berperan aktif
dalam menyusun rencana itu,
menjalankannya dan selalu merevisinya,
dan hendaknya mereka membuat
sedemikian supaya di dalam suatu
semangat kekeluargaan, orang muda,
orang tua mereka dan para kolaborator
lainnya juga dapat mengambil bagian,
menurut peran mereka yang berbeda-
beda.
6. Aspek-aspek kekhasan pedagogis
kita harus terungkap di dalam rencana
dan direalisasikan di dalam praktik
melalui proses yang sesuai; aspek-aspek
itu ialah: keterlibatan orang muda sendiri
yang aktif dan bertanggung jawab;
pendidikan yang menekankan kasih;
pendidikan budaya, sosial dan profesional
yang serius; komunikasi dengan
pengungkapannya yang artistik dan
rekreasional.
7. Rencana sebuah pusat animasi harus
berupa suatu program pendidikan yang
eksplisit kepada iman, yang akan berjalan
bersama dengan perkembangan orang
muda secara umum, dan
menyelenggarakan bentuk-bentuk
katekese yang berbeda-beda, perayaan-
perayaan dan pekerjaan-pekerjaan

17.10 Page 170

▲back to top
170
C 34.36
apostolik.
8. Di dalam tempat-tempat karya
pendidikan dan pastoral kita pembinaan
kelompok-kelompok dan serikat-serikat
hendaknya diperkuat, sesuai dengan usia
dan kepentingan-kepentingan, dan
keberlanjutannya hendaknya
dipertahankan. Perhatian yang khusus
hendaknya diberikan kepada kelompok-
kelompok yang mempunyai suatu
komitmen Kristen, dan mereka dibantu
secara khusus sehingga dapat mengambil
bagian dalam perutusan Salesian dan
hidup di dalam semangatnya.
Perhatian perlu diberikan juga kepada
gerakan-gerakan ekumenis lokal,
teristimewa di daerah-daerah di mana
C 35
terdapat berbagai denominasi keagamaan.
9. Dengan bantuan para pendidik yang
terlatih dan program kegiatan-kegiatan
yang sesuai, perhatian hendaknya
diberikan kepada bimbingan kejuruan
orang-orang muda.
Perhatian yang lebih khusus hendaknya
diberikan kepada penemuan, dan ditindak
-lanjuti dan inisiatif-inisitatif yang sesuai,
terhadap orang muda yang menunjukkan
tanda-tanda panggilan awam, hidup
membiara atau imamat.

18 Pages 171-180

▲back to top

18.1 Page 171

▲back to top
171
10. Untuk memelihara dan menyediakan
suatu perkembangan yang teratur dalam
berbagai kegiatan pastoral dan
pendidikan, setiap provinsi hendaknya
menyusun suatu rencana pelatihan dan
pemajuan personel untuk berbagai
sektor, dengan tetap memperhatikan
bakat dan kecondongan pada sama-
saudara serta kebutuhan-kebutuhan
karya.

18.2 Page 172

▲back to top
172
III. PEKERJAAN DAN AKTIVITAS
Oratori dan Pusat Orang Muda
11. Oratori merupakan suatu lingkungan
pendidikan dengan suatu pandangan
misioner yang kuat, dan terbuka bagi
semua anak laki-laki dan orang muda
lainnya.
Oratori hendaknya dijalankan sebagai
suatu pelayanan kepada lingkungan
sekitar dengan sasaran pada pewartaan
Injil, dan memberi kesempatan kepada
pribadi-pribadi dan kelompok-kelompok
untuk berkembang dalam kebutuhannya,
dengan menggunakan cara-cara dan
sarana-sarana yang sesuai dengan usia
mereka yang berbeda-beda.
Kegiatan-kegiatan itu hendaknya selalu
mempunyai orientasi pendidikan dan
harus berguna untuk menggunakan
C 42
waktu senggang secara sehat.
12. Pusat orang muda merupakan suatu
lingkungan yang diperuntukkan bagi anak
-anak muda yang lebih tua dengan
kebutuhan-kebutuhan mereka yang
berbeda-beda. Pusat ini hidup dengan

18.3 Page 173

▲back to top
173
ciri-ciri Oratori, namun penekanan pada
kegiatan kelompok lebih kuat, dan
kontak-kontak pribadi diberikan
perhatian seluas-luasnya.
Kegiatan-kegiatan pembinaan dan
apostolik hendaknya berperan lebih
penting dari pada kegiatan-kegiatan yang
C 42
bersifat rekreasional.
Sekolah Salesian dan pusat pengajaran
ketrampilan
13. Sekolah Salesian mengembangkan
suatu pembangunan yang utuh pribadi
orang muda melalui asimilasi dan
pemahaman kritis atas kebudayaan dan
pendidikan iman dalam pandangan
tentang perubahan masyarakat secara
Kristen.
Proses pendidikan, yang dijalankan
dengan cara Salesian dan dengan
kemampuan teknologi dan pengajaran
yang diakui, harus didasarkan pada nilai-
nilai budaya yang solid, dan disesuaikan
dengan kebutuhan-kebutuhan orang
muda. Program pendidikan hendaknya
memberikan keseimbangan yang
harmonis di antara pendidikan intelektual
dan teknik serta kegiatan-kegiatan

18.4 Page 174

▲back to top
174
ekstrakurikuler.
Ujian berkala hendaknya dibuat untuk
memastikan bahwa isi kurikulum dan
metode-metode pedagogik dan latihan
masih valid terkait dengan lingkungan
sosial, dunia kerja dan kepentingan-
C 41.42
kepentingan pastoral Gereja.
14. Sekolah Salesian adalah untuk orang-
orang yang lebih miskin: yang tercermin
dari letak tempatnya, kebudayaannya,
kurikulumnya dan pemilihan para
siswanya. Pelayanan-pelayanan untuk
menjawab kebutuhan-kebutuan daerah
setempat harus disediakan, seperti kursus
-kursus bagi kebudayaan dan pelatihan
kejuruan, program literasi dan perbaikan
prestasi, beasiswa dan inisiatif-inisiatif
C 29.33
lainnya.
Asrama-asrama dan sekolah berasrama
15. Asrama-asrama dan sekolah
berasrama merupakan jenis pelayanan
bagi orang-orang muda yang tidak
memiliki keluarga atau yang sementara
berada jauh dari rumah. Di dalam karya-
karya seperti ini hendaknya prioritas
diberikan kepada pendekatan apa pun
guna mengembangkan relasi-relasi
personal, yang memampukan para

18.5 Page 175

▲back to top
175
penghuni asrama berbagi tanggung jawab
dalam pengaturan hidup harian mereka,
dan menyediakan bagi mereka lingkup
kegiatan-kegiatan kelompok yang
berbeda-beda. Kontak dengan keluarga-
keluarga mereka hendaknya tetap terjaga
atau dengan yang bertanggung jawab atas
mereka, dan juga dengan sekolah atau
C 42
tempat-tempat kerja mereka.
Inisiatif-inisiatif untuk melayani panggilan-
panggilan
C 6.28.37
16. Pusat-pusat bimbingan dalam bidang
kejuruan menerima dan memelihara
hubungan yang baik dengan orang muda
yang merasa terpanggil kepada komitmen
untuk bekerja di dalam Gereja dan di
dalam Kongregasi.
Pelayanan ini dapat juga dijalankan
dengan pertemuan-pertemuan secara
lokal dan regional, melalui kegiatan-
kegiatan kelompok yang khusus, atau
dengan menyertakan orang muda
tersebut di dalam salah satu komunitas
kita.
17. Rumah aspiran adalah pusat untuk
bimbingan panggilan Salesian. Pusat ini
terbuka bagi lingkungan di sekitarnya dan
selalu kontak dengan keluarga-keluarga,

18.6 Page 176

▲back to top
C 6.28.37
176
serta membantu anak-anak yang lebih tua
dan para pemuda yang menunjukkan ciri
tertentu bagi hidup membiara dan
imamat agar dapat mengenal sendiri
panggilan apostoliknya dan membantu
mereka menanggapinya.
Daerahdaerah misi
18. Setiap provinsial dengan dibantu
dewannya memiliki tugas menyusun
norma-norma untuk animasi dan
koordinasinya dengan kegiatan misioner.
Provinsi-provinsi yang mempunyai
daerah-daerah misi di dalam batas-batas
wilayahnya harus memiliki pelayanan
yang sungguh-sungguh kepada daerah-
daerah misi tersebut dan hendaknya
mempersiapkan personel yang mampu
berdialog dengan kebudayaan-
kebudayaan yang belum di-Injili,
meskipun mereka mewakili etnik-etnik
C 30
yang kecil.
19. Setiap misionaris hendaknya
diberikan kemungkinan untuk mengikuti
program-program studi yang ditawarkan
oleh pusat-pusat studi di Gereja-Gereja
Lokal atau yang tersedia di provinsi-
provinsi untuk persiapannya yang spesifik
dan penataran tertentu, untuk belajar

18.7 Page 177

▲back to top
C 30.118
C 49
177
bahasa, dan untuk studi-studi etnik dan
antropologi.
20. Biasanya tidak ada kediaman
misionaris yang tidak dihuni kurang dari
tiga sama- saudara. Pertemuan-
pertemuan yang teratur hendaknya
diselenggarakan di antara para misionaris
untuk memelihara kehidupan komunitas,
saling menolong, pertumbuhan rohani,
dan saling berbagi pengalaman-
pengalaman pastoral.
21. Setiap misionaris boleh secara berkala
pulang ke negeri asalnya, sesuai dengan
ketentuan-ketentuan provinsinya atau
konferensi para provinsial. Provinsialnya
akan memberi tahu provinsial di tempat
di mana misionaris itu ingin mengisi
waktunya dan menyediakan baginya
kebutuhan-kebutuhan yang ia perlukan
selama tinggal di situ.
Para sama-saudara di provinsi yang
menerimanya perlu melihat juga bahwa ia
diterima dengan murah hati dan dalam
persaudaraan.
22. Di dalam negara-negara bukan
Kristen para Salesian, melalui
penghayatan metode pendidikan dan
pastoralnya, hendaknya menciptakan
suasana yang mendukung suatu proses
pertobatan kepada iman Kristen yang

18.8 Page 178

▲back to top
178
bebas dengan tetap menghargai nilai-nilai
budaya dan keagamaan di sekitarnya.
Di tempat-tempat di mana konteks
keagamaan, sosial dan politik tidak
mengijinkan adanya bentuk-bentuk
kegiatan evangelisasi secara eksplisit,
Kongregasi diharapkan tetap
mempertahankan dan membangun
sebuah kehadiran misioner dalam
C 30
kesaksian dan pelayanan.
23. Sesuai dengan petunjuk-petunjuk
dari Kongregasi Evangelisasi Bangsa-
Bangsa, kesepakatan-kesepakatan formal
hendaknya ditetapkan bersama dengan
pejabat-pejabat Gereja di wilayah-wilayah
di mana suatu karya apostolik
dipercayakan kepada kita.
24. Untuk mendukung kegiatan misioner
kita, Rektor Mayor dengan persetujuan
dewannya dan dalam kesepakatan dengan
provinsial setempat dapat mengadakan
kantor-kantor misi demi melayani seluruh
Kongregasi.
Pengurusan dan metode bekerjanya akan
bergantung pada provinsial atau para
provinsial dari wilayah di mana kantor-
kantor itu menjalankan tugasnya, dengan
diatur oleh sebuah statuta yang dibuat
sebelumnya bersama Rektor Mayor, dan
disetujui oleh dewan jenderal untuk misi.

18.9 Page 179

▲back to top
C 30.138
179
Untuk diadakannya kantor-kantor lokal
atau dibuatnya suatu pengaturan bersama,
provinsial berkompeten melakukan itu,
dengan persetujuan dewannya dan dalam
kesepakatan dengan dewan jenderal
untuk misi.
Paroki-paroki
25. Kita juga menjalankan perutusan kita
di paroki-paroki; dengan cara ini kita
menanggapi kebutuhan-kebutuan
pastoral Gereja-Gereja Lokal di daerah-
daerah yang menyediakan bagi kita
peluang yang tepat bagi pelayanan orang
muda dan orang miskin.
Penerimaan suatu karya di paroki dicapai
melalui sebuah kontrak antara provinsial
dan Uskup setempat, setelah mendapat
persetujuan Rektor Mayor dengan
C 29.42
dukungan dewannya.
26. Sebuah paroki yang dipercayakan
kepada Kongregasi hendaknya berciri
penduduknya yang berpenghasilan
rendah dan jelas perhatiannya kepada
orang muda, khusunya mereka yang lebih
miskin.
Komunitas biara bertanggung jawab
dalam menganimasi paroki. Paroki

18.10 Page 180

▲back to top
180
C 29.31.33.44
C 48
hendaknya memandang bahwa oratorium
dan pusat orang muda menjadi bagian
utuh dalam rencana pastoralnya; paroki
hendaknya memberikan kegiatan
katekese yang sistematik untuk semua
orang dan berusaha untuk membawa
kembali mereka yang terlanjur
menyimpang; paroki hendaknya
menjalankan evangelisasi yang terkait
dengan kemajuan manusia, dan
memperhatikan pengembangan
ketrampilan bagi setiap individu.
27. Pastor paroki atau moderator dipilih
oleh provinsial setelah mendengar
pendapat dewannya, dan
diperkenalkannya kepada Uskup
setempat.
Ia adalah seorang yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan kewajiban-
kewajiban yang telah diterima Kongregasi
di hadapan Gereja, dan menunaikannya
dalam kerja sama dengan para sama-
saudara lainnya yang ditugaskan ke paroki
itu.
28. Para sama-saudara yang ditugaskan ke
paroki hendaknya berkomitmen terhadap
tuntutan jabatan dan kebaikan-kebaikan
umat beriman. Namun demikian
superiorakan menilai pada saat yang tepat
untuk suatu pergantian orang-orang dan

19 Pages 181-190

▲back to top

19.1 Page 181

▲back to top
C 48
C 44.176
181
tugas-tugas, dengan mengikuti praktik-
praktik di dalam Gereja-Gereja Lokal.
Pastor paroki biasanya tidak boleh
menduduki jabatan tersebut lebih dari
pada sembilan tahun. Pada saat ia diganti,
Uskup harus diberitahu terlebih dahulu.
29. Kalau situasi mengijinkan, rumah
yang bertanggung jawab melayani paroki
harus menjadi komunitas yang resmi
dengan pastor paroki sebagai rektornya.
Ketika tugas-tugas rektor dan pastor
paroki tetap berbeda satu sama lain,
rektor hendaknya menjamin bahwa
persatuan dan identitas Salesian
komunitas tersebut senantiasa dijaga, dan
harus mendorong untuk terjadinya
berbagi tanggung jawab di antara sama
saudara dalam perwujudan reksa pastoral
paroki.
30. Berkaitan dengan urusan
administrasi, ketentuan dari artikel 190
Peraturan-Peraturan umum hendaknya
diikuti, dengan tetap memperhatikan
kewajiban-kewajiban komunitas paroki
sesuai dengan hukum kanon.
Harus ada suatu perbedaan yang jelas,
dengan pencatatan dan dokumentasi
sepatutnya, antara apa yang menjadi milik

19.2 Page 182

▲back to top
182
paroki qua talis dan apa yang menjadi
C 190
milik Kongregasi.
Komunikasi sosial
31. Sejauh kemungkinan-kemungkinan
setempat mengijinkan, provinsial dengan
dibantu dewannya hendaknya memajukan
kehadarian pastoral kita di dalam bidang
komunikasi sosial; ia harus
mempersiapkan sama-saudara untuk
menangani bidang-bidang percetakan,
perfilman, radio dan televisi; ia
sepatutnya menetapkan dan membangun
pusat-pusat untuk penerbitan dan
penyebaran buku-buku, majalah dan
selebaran, dan mendirikan pusat-pusat
produksi dan penyiaran audiovisual, radio
dan program-program televisi.
Pelayanan-pelayanan ini hendaknya
ditetapkan melalui dasar-dasar yuridis dan
ekonomi yang kuat, dan harus terdapat
hubungan dan kerja sama antara mereka
yang bertanggung jawab atas pusat-pusat
ini dengan dewan jenderal untuk
C 6.43
Keluarga Salesian dan komunikasi sosial.
32. Para Salesian hendaknya
berkomitmen untuk pendidikan orang-
orang muda dalam memahami bahasa

19.3 Page 183

▲back to top
C 6.43
C 6.43.59
C 43
183
yang digunakan di dalam bidang
komunikasi sosial, dan dalam
kemampuan yang kritis dalam bidang seni
dan moral. Mereka juga perlu memajukan
kegiatan musik dan drama, serta
mengembangkan minat-minat baca dan
kelompok-kelompok forum sinema.
33. Saluran-saluran informasi dan dialog
baik di dalam maupun di luar Kongregasi
dan Keluarga Salesian (buletin, ANS, film
pendek, kaset video, etc.), hendaknya
dikembangkan, juga dengan penggunaan
yang tepat alat-alat teknologi mutakhir.
Penerbit-penerbit di dalam negara atau
daerah yang sama hendaknya melakukan
kerja sama yang baik dalam memakai
metode-metode yang sesuai, sehingga
dapat menjalankan suatu perencanaan
yang sama.
34. Manakala dituntut oleh hukum
kanon, peninjauan Gereja atas bahan-
bahan publikasi hendaknya didahului
oleh tindakan para sensor yang dipilih
oleh provinsial.

19.4 Page 184

▲back to top
184
Pelayanan di dalam struktur non-Salesian
C 41.42-44
35. Pelayanan kepada orang muda kadang
-kadang menuntut juga kehadiran kita di
dalam lembaga-lembaga non-Salesian
sebagai suatu bentuk kerja sama yang
lebih dekat dengan Gereja Lokal dalam
karya pastoral kepada orang muda atau
dalam dunia kerja, dan dalam memelihara
panggilan-panggilan.
Hal ini menjadi perhatian provinsial
dengan persetujuan dewannya untuk
menerima pekerjaan yang demikian dan
mengakui kepantasanya.
Anggota-anggota yang ditugaskan untuk
karya tersebut hendaknya tetap menjadi
bagian nyata dalam komunitas Salesian.
Komunitas juga sebaliknya menunjukkan
suatu perhatian persaudaraan dan
tanggung jawabnya terkait dengan
pekerjaan mereka.

19.5 Page 185

▲back to top
185
IV. PELAYANAN KEPADA
KELUARGA SALESIAN
36. Menjadi tugas provinsial, rektor,
dibantu oleh delegatus-delegatusnya
masing-masing, untuk senantiasa
membangun kepekaan komunitas-
komunitas supaya mereka dapat
menjalankan tugas-tugasnya di dalam
Keluarga Salesian.
Komunitas, dalam kesepakatan dengan
mereka yang bertanggung jawab atas
berbagai kelompok, dengan menghormati
otonomi mereka dan dalam suatu
semangat pelayanan, memberi mereka
bantuan rohani, melakukan pertemuan-
pertemuan, mendorong kerja sama dan
inisiatif-inisiatif di dalam bidang
pendidikan dan pastoral, dan
menanamkan komitmen bersama akan
C5
panggilan-panggilan.
37. Dalam memenuhi kebutuhan-
kebutuhan mereka dan sejauh ada dalam
kekuatan kita, kita bersedia memberi
bantuan persaudaraan dan pelayanan
pastoral kepada Putri-Putri Maria
Penolong Umat Kristiani.
Kita bekerja sama dengan mereka dalam
memperdalam pemahaman kita akan
spiritualitas dan pedagogi Don Bosco,

19.6 Page 186

▲back to top
186
dan khususnya dalam tetap memelihara
C5
dimensi Maria dalam karisma Salesian.
38. Setiap komunitas hendaknya
menyadari sebagai tugasnya untuk
menambahkan dan mendukung Asosiasi
Salesian Kooperator demi kebaikan
Gereja. Bantuan ini berupa pembinaan
para anggotanya, pengembangan dan
penyebaran pengetahuan mengenai
panggilan yang spesial ini, khususnya di
antara orang-orang muda kita yang
memiliki komitmen dan di antara para
C 5.47
kerabat awam kita.
39. Komunitas hendaknya
mempertahankan hubungan-hubungan
persahabatan dengan para alumni,
dengan memberikan perhatian khusus
kepada yang lebih muda. Hubungan itu
harus memperlihatkan suatu kepentingan
nyata di dalam mereka dan dimungkinkan
kesempatan-kesempatan untuk bertemu,
pembinaan dan kerja sama.
Hubungan ini dimaksudkan untuk
mendorong dan mendukung Asosiasi
Para Alumni Don Bosco, dan dengannya
dapat menjadi kesempatan untuk kontak
dengan mereka yang sudah menjauhkan
diri mereka.
Hubungan itu berguna untuk membantu

19.7 Page 187

▲back to top
187
mereka yang lebih peka terhadap nilai-
nilai Salesian demi mengembangkan diri
mereka untuk panggilan menjadi seorang
C5
kooperator.
40. Kita menyediakan suatu pelayanan
dan bentuk bantuan rohani kepada para
Voluntir Don Bosco dan kepada lembaga
-lembaga religius dan sekular yang
memiliki statuta bahwa mereka
mempunyai karya dan kehidupan
apostolik mengikuti semangat Salesian,
yang telah meminta untuk menjadi bagian
dari Keluarga Salesian melalui sebuah
kapitel umum, and yang telah menerima
C5
pengakuan resmi dari Rektor Mayor.
41. Buletin Salesian, yang didirikan oleh
Don Bosco, menyebarkan pengetahuan
tentang semangat Salesian dan
kegiatannya, khususnya dalam aspek-
aspek misioner dan pendidikannya.
Buletin itu memberikan perhatian kepada
masalah-masalah orang muda,
mendorong kerja sama dan berusaha
memelihara panggilan-panggilan.
Buletin juga menjadi alat bagi pembinaan
dan suatu ikatan persekutuan di antara
cabang-cabang Keluarga Salesian.
Buletin diedit sesuai dengan arahan-
arahan Rektor Mayor dan dewannya

19.8 Page 188

▲back to top
C 5.6.43
188
dalam berbagai edisi dan bahasa.

19.9 Page 189

▲back to top
189
V. KOMUNITAS PERSAUDARAAN DAN
APOSTOLIK
42. Sekali setahun baik komunitas lokal
maupun komunitas provinsi, berkumpul
bersama masing-masing rektor dan
provinsial, untuk merayakan Hari Pesta
Komunitas sebagai suatu tanda
persekutuan persaudaraan dan suatu
C 50.55
ungkapan syukurnya.
43. Karena alasan-alasan kesehatan, demi
memelihara kegiatan apostolik dan
kehidupan bersama serta sebuah suasana
doa dan rekoleksi, setiap sama-saudara
hendaknya mengatur sedemikian
pekerjaannya, dan komunitas lokal harus
mengikuti ini menyangkut keseimbangan
pembagian waktu antara tugas-tugas
dengan kesempatan untuk istirahat dan
diam, dan waktu yang tempat untuk
C 52
rekreasi bersama.
44. Dengan mengikuti teladan Pendiri
dan menyadari kesahajaan yang dituntut
dalam kehidupan membiara dan
kewajiban-kewajiban yang dituntut
pekerjaan kita, superior dan setiap
anggota komunitas harus tetap
memperhatikan peringatan suara hatinya
tentang kewajiban-kewajiban moral

19.10 Page 190

▲back to top
190
menyangkut pilihan bahan-bahan bacaan,
film dan pementasan panggung, serta
terkait dengan penggunaan alat-alat
C 84
komunikasi sosial.
45. Komunitas hendaknya menerima
dengan hangat mereka yang mengontak
kita atau para tamu kita, khususnya jika
mereka adalah para sama-saudara kita.
Rektor perlu diberitahu lebih dahulu
mengenai undangan-undangan untuk
makan di dalam komunitas. Namun
demikian orang-orang luar tidak diijinkan
untuk tinggal dengan komunitas kecuali
C 56
dengan izin provinsial.
46. Komunitas senantiasa bersikap
hangat dalam hubungan dengan keluarga
setiap sama-saudara, dan menunjukkan
mereka cinta dan terima kasih.
Seorang Salesian yang telah
meninggalkan rumahnya untuk mengikuti
Kristus tidak kehilangan kasihnya kepada
anggota keluarganya dan teristimewa
orang tuanya; ia ungkapkan kasihnya itu
melalui doa-doa, surat-menyurat dan
kunjungan-kunjungan.
47. Setiap komunitas, sebagai suatu tanda
persekutuan persaudaraan, hendaknya
mengenang secara khusus semua sama-
saudara yang telah meninggal dunia; oleh

20 Pages 191-200

▲back to top

20.1 Page 191

▲back to top
191
karena itu tiap-tiap komunitas hendaknya
memutuskan untuk diadakan pembacaan
nekrologi harian di dalam salah satu doa
C 54.96
harian komunitas.
48. Mengikuti tradisi Salesian, rektor atau
seorang yang mewakilinya hendaknya
memberikan sebuah “selamat malam”
kepada komunitas, sebaiknya setelah doa
C 55
malam.

20.2 Page 192

▲back to top
192
VI. MENGIKUTI KRISTUS YANG TAAT,
MISKIN DAN MURNI
Ketaatan kita
49. Di dalam suasana saling percaya
setiap sama-saudara hendaknya sering
bertemu rektor untuk menyampaikan
kepadanya situasi kesehatannya,
bagaimana dijalankan kegiatan
apostoliknya, kesulitan yang dihadapinya
di dalam kehidupan membiara dan kasih
persaudaraan, dan segala sesuatu yang
dapat berkontribusi bagi kesejahteraan
pribadi anggota-anggota dan komunitas
itu sendiri.
Rektor memiliki salah satu tugas
utamanya ialah selalu bersedia menerima
C 70
dan mendengarkan sama saudaranya.
50. Untuk memajukan semangat
kekeluargaan dan menghindari rusaknya
kegiatan komunitas, seorang sama
saudara yang hendak absen di rumah,
khususnya karena sedang berkunjung,
perjalanan atau liburan, hendaknya ia
mendapatkan izin rektor. Berkaitan
dengan suatu absen yang lebih lama, ia
perlu mengikuti apa yang ditetapkan oleh
C 65
norma-norma Gereja. (bdk. KHK, 665,1)

20.3 Page 193

▲back to top
193
Kemiskinan kita
Tuntutan-
tuntutan kaul
C 74
51. Dalam hal pemakaian barang-barang
dan rasa nikmat yang ditimbulkannya
serta pengurusannya memiliki syarat yang
jelas bahwa seorang anggota tidak boleh
terlibat dalam tanggung jawab
pengelolannya.
Dengan izin provinsial dan karena suatu
alasan yang benar seorang anggota dapat
mengganti pelepasan pemakaian dan
pengelolaan barang-barangnya ini, dan
bertindak semestinya terhadap harta
milik seperti yang ditetapkan oleh
humum sipil.
Semua ini harus ia lakukan juga berkaitan
dengan barang-barang yang menjadi
miliknya setelah ia berkaul.
Ia juga memberi tahu provinsial dari
waktu ke waktu mengenai barang-barang
yang dipertahankannya sebagai milik, dan
tentang keadaan mereka.
52. Wasiat yang sesuai dengan hukum
sipil di mana seorang anggota
mempertunjukkan barang-barang
miliknya saat ini dan di masa depan, perlu
disusun dalam dua rangkap, yang salah
satunya disimpan dalam arsip provinsi.

20.4 Page 194

▲back to top
194
C 74
C 74
C 74.194
Kemiskinan
pribadi
Untuk setiap perubahan berkaitan
dengan hal ini, ketetapan hukum kanon
dan sipil harus selalu dipatuhi.
53. Dalam semangat melepaskan diri
menurut Injil seorang anggota, setelah
paling kurang sepuluh tahun berkaul
kekal dan dengan persetujuan Rektor
Mayor, dapat secara tetap melepaskan
hak kepemilikan atas barang-barang
pribadinya. Tindakan pelepasan ini akan
dibuat secara tertulis menurut ketetapan-
ketetapan hukum sipil negaranya.
54. Bila seorang sama-saudara
meninggalkan Tarekat, ia sekali lagi akan
berhak penuh atas barang miliknya yang
tak bergerak dan bergerak, tetapi ia sama
sekali tidak berhak menuntut hasil-
hasilnya, demikian juga tidak
mendapatkan perhitungan
pengelolaannya.
Bantuan persaudaraan akan membantu
dia dalam menghadapi kesulitan-kesulitan
di awal situasinya yang baru, tetapi ia
tidak berhak menuntut apa pun terhadap
kurun waktu yang telah ia lalui di dalam
Kongregasi.
55. Setiap anggota menghayati
kemiskinannya dengan penguasaan diri
dalam konsumsi makanan dan minuman,

20.5 Page 195

▲back to top
195
dengan kesederhanaan berpakaian dan
dengan moderasi memanfaatkan liburan
dan hiburan.
Ia merapikan kamarnya dengan cara yang
sederhana, tetap memperhatikan bahwa
kamar tidak menjadi suatu perlindungan
yang memisahkan diri dari sama-
saudaranya dan dari orang muda.
Ia senantiasa berhati-hati supaya tidak
menjadi budak kebiasaan apa pun yang
melawan semangat kemiskinan.
Setia kepada apa yang selalu menjadi
tradisi ia ti dak merokok sebagai suatu
bentuk penguasaan diri Salesian dan
sebagai bentuk kesaksian pribadinya di
C 75
dalam karya pendidikan.
56. Para anggota tidak boleh
memperuntukkan bagi dirinya sendiri apa
pun yang didapatkan dari pekerjaannya
atau karena keanggotaan mereka di dalam
Serikat, tetapi segala sesuatu harus
digunakan untuk kebaikan bersama.
Uang yang mereka terima dari komunitas
untuk menjalankan pekerjaan mereka
atau untuk keperluan-keperluan pribadi
yang sederhana, mereka manfaatkan itu
dengan bertanggung jawab, dan
memberikan perhitungan mengenai
C 76
penggunaannya kepada superior.

20.6 Page 196

▲back to top
196
C 76
Kemiskinan
dan
pelayanan
komunitas
57. Royalti yang diterima para Salesian
atas publikasi mereka atau produksi
lainnya sebagai buah-buah pekerjaannya,
mereka serahkan dalam suatu
kebersamaan demi kebaikan Serikat.
Oleh sebab itu setiap sama-saudara,
apakah sebagai penulis atau penerbit,
perlu menunjukkan hak cipta yang ia
miliki sesuai dengan ketentuan-ketentuan
provinsi dan dalam cara yang ditetapkan
oleh peraturan-peraturan negara yang
bersangkutan.
58. K a p i t e l - k a p i t e l p r o v i n s i
berwewenang menetapkan norma-norma
yang mengatur segenap provinsi tentang
tingkat kehidupan yang sama dalam
kesederhanaan dan efektivitasnya, namun
tetap memperhatikan situasi-situasi yang
spesial.
Secara khusus norma-norma itu
mengatur:
1. penggunaan sarana pribadi yang dapat
dibawa serta ke rumah yang lain ketika
seorang anggota berpindah komunitas;
2. liburan yang diizinkan kepada para
anggota untuk suatu pemulihan kekuatan
fisik dan mental mereka;
3. norma-norma untuk suatu kegiatan
nyata solidaritas di antara rumah-rumah

20.7 Page 197

▲back to top
197
dalam provinsi, dan bantuan yang dapat
diberikan oleh komunitas-komunitas bagi
C 76.77
kepentingan umum provinsi.
59. Serikat tidak boleh memiliki jenis
perumahan apa pun selain rumah-
rumahnya sendiri dan harta milik yang
diperlukan untuk karya-karyanya, sesuai
dengan artikel 187 Konstitusi.
Dalam hal apa saja yang tampaknya
bukan menjadi kesaksian kemiskinan
harus dihindari, mengingat bahwa
pelayanan yang efektif sering dapat
disampaikan dengan bantuan struktur-
struktur materi yang sederhana dan
C 77
dalam karya-karya yang bukan milik kita.
60. Tujuan karya-karya kita ialah untuk
memberikan pelayanan kepada orang
lain; oleh karenanya karya-karya itu
terbuka dan tersedia untuk kepentingan-
kepentingan lingkungan sekitar. Tempat
dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan
untuk kepentingan pastoral daerah
setempat hendaknya tidak boleh
C 77
dibiarkan tidak terpakai.
61. Gaya hidup kita hendaknya mengikuti
tuntutan-tuntutan kemiskinan hidup
membiara sejalan dengan kebiasaan-
kebiasaan di negara-negara yang berbeda-
beda.

20.8 Page 198

▲back to top
198
Dekorasi di dalam rumah, perlengkapan
rumah dan sarana hendaknya sederhana
dan bermanfaat serta tidak boleh
memberi kesan kaya dan mewah. Ini juga
berlaku bagi gereja-gereja kita, sambil
tetap mempertahankan keadaannya yang
C 77
pantas.
62. Perhatian yang sesungguhnya perlu
diberikan pada pemeliharaan barang-
barang dan harta milik. Secara khusus
adalah penting untuk memelihara
perpustakaan, arsip-arsip dan barang-
barang dokumenter lainnya, karena nilai
budaya dan komunitasnya yang sangat
C 77
penting.
63. Alat-alat transportasi adalah harta
milik rumah atau provinsi; alat-alat itu
tidak boleh untuk kepentingan pribadi
semata-mata tetapi untuk kepentingan
komunitas, yang hanya dipergunakan
sebagai sarana pelayanan dan dengan ciri-
C 76.77
ciri kemiskinan.
64. Sesuai dengan situasi ekonomi dan
dalam semangat kekeluargaan, pekerjaan
rumah dan pelayanan-pelayanan
hendaknya sedapat mungkin dilakukan
oleh para sama-saudara, yang tentu saja
belajar dalam pengalaman, khususnya
C 77.78
selama masa pembinaan awal.
65. Komunitas, entah lokal atau provinsi,

20.9 Page 199

▲back to top
199
hendaknya memeriksa secara berkala
pada saat yang dipandang
memungkinkan situasi kemiskinannya,
baik yang berkaitan dengan kesaksian
secara kolektif maupun pelayanan-
pelayanan yang diberikan, serta harus
mempelajari cara-cara untuk
memungkinkan selalu terjadinya
C 77
pembaharuan.
Kemurnian kita
66. Kesaksian hidup dan pelayanan-
pelayanan pastoral menuntut kehadiran
Salesian ke dalam dunia.
Setia kepada panggilan yang telah
dipilihnya ia akan menghindari
kenyamanan dan daya tarik-daya tarik
dunia. Ia akan bijaksana dalam
melakukan kunjungan-kunjungan atau
menikmati hiburan-hiburan, dengan
membebaskan dirinya dari apa pun yang
tidak sesuai dengan kemurnian hidup
C 84
membiara.
67. Staf perempuan dikaryakan di dalam
rumah-rumah dan pekerjaan kita hanya
kalau diperlukan, dan hormat yang
sepantasnya hendaknya dipenuhi sesuai
C 84
dengan tuntutan kehidupan membiara.

20.10 Page 200

▲back to top
200
68. Dalam hubungannya dengan orang
lain dan dalam persahabatannya, seorang
Salesian harus konsisten dengan
kewajiban-kewajiban yang ia ikhtiarkan
pada saat pengirkraan kaulnya. Oleh
karena itu ia harus menghindari tindakan
atau sikap apa pun yang berbahaya atau
menyesatkan, yang dapat memudarkan
C 82.84
kesaksiannya akan kemurnian.

21 Pages 201-210

▲back to top

21.1 Page 201

▲back to top
201
VII. DALAM DIALOG DENGAN TUHAN
69. Pada awal tahun setiap komunitas
hendaknya menyusun rencana untuk
kehidupan doanya, dengan tetap
memperhitungkan komitmen-komitmen
apostoliknya dan kepentingan-
C 85
kepentingan hidup persaudaraan.
70. Para anggota merayakan Laudes
sebagai ibadat pagi dan Vespers sebagai
ibadat sore dalam kebersamaan jika
memungkinkan. Doa vokal lainnya dapat
menggantikannya, tergantung situasinya.
Semua anggota diharapan untuk setia
C 88.89
kepada perayaan Ekaristi harian.
71. Setiap hari para anggota bersama-
sama menggunakan paling kurang
setengah jam untuk meditasi dan kadang-
kadang untuk bacaan rohani. Komunitas
lokal yang menentukan caranya tersendiri
untuk melakukan ini dan mendorong
supaya para sama-saudara dapat
C 93
memenuhi tugas ini.

21.2 Page 202

▲back to top
202
72. Komunitas bertekun paling kurang
tiga jam untuk melakukan rekoleksi
bulanan, dan setiap tiga bulan yang
berlangsung dalam seluruh hari yaitu
sebuah rekoleksi yang dipersiapkan
dengan sebagaimana mestinya. Setiap
tahun para anggota mengadakan sebuah
retret selama enam hari dengan
mengikuti apa yang ditetapkan dalam
kapitel provinsi, yang diakhiri dengan
pembaharuan komitmen-komitmen yang
C 91
sudah diambil pada saat pengikraran kaul.
73. Sesuai dengan tradisi Salesian dan
ajaran Gereja, Jumat bagi para anggota
adalah hari penitensi komunitas. Di
dalam masa Prapaskah komunitas
hendaknya menetapkan kegiatan
matiraga bersama, yang membantu para
anggota mempersiapkan Paskah dan
memberi kesempatan lebih besar untuk
C 90
berbagi dengan orang miskin.
74. Seperti dengan Rosario, cara yang
sama dipakai oleh Bunda Maria untuk
mengajarkan anak-anaknya tentang
bagaimana menyatukan diri mereka
dengan peristiwa-peristiwa Kristus,
adalah peringatan bulanan, doa harian
setelah meditasi dan sering menggunakan
Pemberkatan Maria Penolong Umat
Kristiani, dan banyak tanda lain yang
mempersatukan kita melalui devosi

21.3 Page 203

▲back to top
203
kepada Bunda Maria. Perincian tentang
ini disusun dalam direktori provinsi.
Para anggota, baik sebagai pribadi
maupun dalam komunitas, hendaknya
merasa berkewajiban untuk tekun
menyebarkan devosi kepada Maria
Penolong Umat Kristiani dan
mengembangkan, manakala
memungkinkan, Asosiasi Pengikut Maria
C 92
Penolong Umat Kristiani.
75. Pada hari terakhir setiap bulan kita
membuat peringatan kepada bapa kita
Don Bosco. Pesta-pesta untuk anggota-
anggota kita yang bergelar santo dan
beato/a hendaknya dirayakan sebagai
peristiwa-peristiwa keluarga, dan devosi
kepada para para hamba Allah
C 9.21
hendaknya dipelihara.
76. Para Salesian mengungkapkan cinta
dan terima kasihnya kepada sama-
saudara, anggota keluarga dan para
penderma yang telah menghadap Bapa
dalam kehidupan kekal, melalui doa bagi
peristirahatan jiwa-jiwa mereka baik
secara pribadi maupun sebagai
komunitas.
Khususnya:
(1) untuk kematian seorang sama-saudara
atau novis komunitas akan merayakan 30

21.4 Page 204

▲back to top
204
Misa, dan satu Misa akan dirayakan oleh
setiap rumah dalam provinsi;
(2) untuk kematian Rektor Mayor atau
seorang Rektor Mayor emeritus, selain
perayaan Misa sebanyak 30 kali, satu
Misa dirayakan di setiap rumah dalam
Kongregasi;
(3) untuk kematian orang tua para sama-
saudara, rumah tempat sama-saudara
tersebut merayakan sepuluh Misa;
(4) setiap tahun:
- untuk jiwa-jiwa para sama-saudara
setiap imam merayakan Misa pada hari
setelah liturgi hari raya Don Bosco;
ditambah dengan provinsial yang
merayakan satu Misa selama setiap retret;
- untuk jiwa-jiwa orang tua para sama-
saudara satu Misa dirayakan di setiap
rumah pada tanggal 25 November,
peringatan ulang tahun kematian Mamma
Margaretha;
- untuk jiwa-jiwa para penderma dan
anggota Keluarga Salesian, satu Misa
dirayakan di dalam setiap komunitas pada
C 94
tanggal 13 November.
77. Kehidupan doa komunitas kita akan
memiliki sebuah petunjuk praktis dalam
bentuk manual yang dipersiapkan oleh

21.5 Page 205

▲back to top
205
provinsi-provinsi, sama saudara dalam
provinsi atau regio, yang berisi elemen-
elemen doa yang sama sebagaimana yang
ditunjukkan oleh Rektor Mayor dengan
C 86
persetujuan dewannya.

21.6 Page 206

▲back to top
206
Bagian Kedua
Dibina untuk perutusan
para gembala dan pendidik

21.7 Page 207

▲back to top
207
VIII. ASPEK-ASPEK UMUM PEMBINAAN
Komunitas pembinaan
C 103.104
C 70.105
78. Komunitas-komunitas pembinaan
harus memiliki seorang rektor dan
sebuah tim staf pembina yang sudah
dipersiapkan secara khusus, terutama
berkaitan dengan bimbingan rohani yang
biasanya diberikan sendiri oleh rektor.
Mereka yang dibina dan para pembinanya
harus menjalankan tugas itu dengan
berbagi tanggung jawab dalam suatu
periode perencanaan dan evaluasi
pekerjaan mereka.
79. Selama periode pembinaan awal para
sama-saudara akan memiliki satu kali
sebulan pembicaraan dengan superior
seperti yang dikatakan dalam artikel 70
Konstitusi.
80. Untuk mendidik mereka yang sedang
dibina kepada suatu kesadaran pribadi
yang bertanggung jawab dalam
penggunaan waktu dan mendorong
semangat dalam berinisiatif, diperlukan
suatu fleksibilitas jadwal dan kegiatan-
kegiatan harian yang dipahami dengan
baik dan diperbaharui secara bertahap,

21.8 Page 208

▲back to top
C 103
C 103.108
208
dengan prioritas pada kebutuhan-
kebutuhan komunitas yang lebih
mendesak.
81. Komunitas lokal, yang berbagi
tanggung jawab dalam perkembangan
setiap sama-saudara, diharapkan
menyampaikan pendapatnya ketika salah
seorang anggotanya membutuhkan
dukungan pengakuan untuk kaul atau
tahbisan. Hal ini akan dilakukan dalam
cara yang dijaga kepantasannya dalam
cinta kasih.
Pembinaan intelektual
82. Perutusan kita Salesian pada semua
tingkat berorientasi dan bercirikan
pembinaan intelektual para anggota
dalam cara yang orisinal dan unik. Oleh
karena itu rencana-rencana studi harus
memperlihatkan keseimbangan antara
refleksi yang serius dan ilmiah dengan
dimensi-dimensi kerohanian dan
apostolik cara hidup kita.
Cabang-cabang studi akan dikembangkan
dengan perhatian yang spesial yang
berkaitan dengan pendidikan dan karya
pastoral orang muda, katekese dan
C 97
komunikasi sosial.

21.9 Page 209

▲back to top
209
83. Selama tahun-tahun pembinaan
awal studi-studi hendaknya direncanakan
sedemikian untuk mencapai gelar-gelar
dan kualifikasi-kualifikasi yang diakui
oleh negara, manakala hal itu
dimungkinkan.
84. Provinsi-provinsi dapat melakukan
demikian maka diperlukan pusat studi
sendiri bagi pembinaan para sama-
saudara dan untuk menyediakan animasi
pelayanan-pelayanan berkualitas dalam
bidang rohani, pastoral dan kebudayaan.
Bila pusat studi itu adalah inter-provinsi,
provinsi-provinsi yang terlibat akan
memberikan bagian kerja sama mereka
demi membantu untuk mencapai
tujuannya.
Sejauh memungkinkan pusat studi itu
terbuka juga bagi orang-orang luar,
biarawan dan awam, sebagai suatu
C 101
pelayanan kepada Gereja Lokal.
85. Asimilasi semangat Salesian
merupakan sebuah kenyataan
fundamental komunikasi yang hidup.
Namun agar pengalaman mendasar ini
menjadi sungguh bermanfaat, hendaknya
seluruh proses pembinaan awal ini
dilengkapi dengan suatu studi spiritualitas
Salesian dan sejarah Serikat yang
bertahap dan sistematis.

21.10 Page 210

▲back to top
210
Pengalaman-pengalaman pastoral
86. Pengalaman-pengalaman pastoral
hendaknya dijalankan dalam kegiatan-
kegiatan yang sesuai dengan perutusan
kita, dan bertujuan untuk mewujudkan
perkembangan seorang Salesian dengan
semangat aspotolik dan potensi
pendidikan dan pastoral di dalam
pembinaan. Pengalaman-pengalaman
tersebut perlu dibeda-bedakan dan dibuat
berjenjang supaya dapat menjawab
perkembangan pribadi dan rohani setiap
sama-saudara serta pada tahap
pembinaan apa yang telah ia capai.
Komunitas bertanggung jawab
merencanakan pembentukan pengalaman
-pengalaman pastoral ini, dengan
menindak-lanjuti perwujudannya melalui
kehadiran dan bimbingan staf pembina
C 115
serta untuk evaluasi mereka yang berkala.

22 Pages 211-220

▲back to top

22.1 Page 211

▲back to top
211
Pedoman praktis untuk pembinaan
C 100.101
87. Pada tingkat dunia pedoman praktis
untuk pembinaan Salesian ialah “Ratio
fundamentalis Institutionis et
Studiorum”, dan pada tingkat provinsi
ialah sebuah direktori yang disetujui oleh
Rektor Mayor dengan dukungan anggota
dewannya.
“Ratio” ini menguraikan dengan cara
yang organik dan instruktif kompleks
prinsip-prinsip dan norma-norma yang
berkaitan dengan pembinaan yang
terdapat di dalam Konstitusi, peraturan-
peraturan umum dan dokumen-dokumen
lain dari Gereja dan Kongregasi.
Direktori provinsi berisi prinsip-prinsip
dan norma-norma pembinaan Salesian
yang konkret dalam situasi-situasi
setempat.

22.2 Page 212

▲back to top
212
IX. PROSES PEMBINAAN
Persiapan langsung untuk novisiat
88. Di dalam keadaan-keadaan yang biasa
periode persiapan langsung untuk
novisiat hendaknya tidak kurang dari
enam bulan dan harus dijalankan di
dalam sebuah komunitas Salesian.
Rincian tentang proses pembinaan pada
tahap ini ditetapkan di dalam direktori
C 109
provinsi.
Novisiat
C 110
89. Rumah novisiat hendaknya
berhubungan dengan kenyataan-
kenyataan sosial dan aspotolik
lingkungan di sekitarnya. Bila keadaan-
keadaannya mendukung, novisiat dapat
didirikan dekat dengan komunitas lain
yang cocok.
90. Bila seorang calon memandang
dirinya siap dan persiapannya cukup baik,
ia membuat permohonannya untuk
memasuki novisiat.

22.3 Page 213

▲back to top
213
Agar diterima ia harus bebas dari
halangan-halangan yang terdapat di dalam
hukum kanon (KHK, kan. 643-645 §1),
menunjukkan kecakapan dan kedewasaan
yang diperlukan untuk memasuki
kehidupan Salesian, dan kesehatannya
harus sedemikian rupa sehingga
memungkinkan dia mematuhi semua
Konstitusi Serikat.
Keputusan pengeluaran seorang novis
adalah wewenang provinsial rumah
C 108
novisiat tersebut.
91. Studi-studi selama novisiat hendaknya
dijalankan dengan serius dan mengikuti
sebuah rencana yang tepat yang menjadi
bagian dari seluruh kegiatan studi.
Rencana studi novisiat ini memiliki
sasaran utamanya ialah masuk ke dalam
misteri Kristus, sehingga seorang novis
yang bersentuhan dengan Sabda Allah
dapat membangun suatu kehidupan iman
yang lebih dalam dan cinta akan
pengetahuan tentang Allah.
Sebuah dasar teologis yang kuat untuk
hidup bakti juga termasuk di dalam
rencana studi itu. Konstitusi, kehidupan
Don Bosco dan tradisi-tradisi kita sangat
C 110
perlu dipelajari.
92. Pada waktunya yaitu di permulaan
novisiat, dan sekali lagi sebelum

22.4 Page 214

▲back to top
C 110
C 108.111
C 108.117
214
pengikraran kaul, para novis hendaknya
membuat sebuah retret.
93. Selama novisiat seorang novis dapat
dengan bebas meninggalkan Serikat. Jika
ia tetap di novisiat ia akan diterima untuk
mengikrarkan kaul setelah membuat
permohonan yang diperlukan dan jika ia
dinilai layak; jika tidak ia akan
dikeluarkan.
Dalam kasus-kasus yang khusus
provinsial dapat memperpanjang
novisiat, tetapi tidak melebihi suatu
perpanjangan selama 6 bulan sesuai
dengan kanon 653.
94. Ketika seorang biarawan berkaul
kekal meminta untuk berpindah dari
biaranya ke Serikat kita, ia harus
menjalankan sebuah masa percobaan
berdurasi paling kurang tiga tahun di
dalam salah satu komunitas kita, agar ia
dapat mengasimilasi semangat kita.
Pada akhir masa ini ia dapat membuat
suatu permohonan resmi untuk diterima,
dan jika diterima ia dapat mengikrarkan
kaul kekalnya sesuai dengan hukum
kanon.

22.5 Page 215

▲back to top
215
Pembinaan setelah novisiat
C 113.114
C 115
95. Segera setelah novisiat semua sama-
saudara hendaknya melanjutkan
pembinaan mereka paling kurang selama
dua tahun di dalam komunitas-komunitas
pembinaan, sebaiknya di dalam lembaga
seminari.
Selama masa ini pembinaan juga
diberikan dalam bidang filsafat dan
pedagogi umum, ditambah dengan suatu
pengantar teologi. Pelatihan teknik,
keilmuan atau profesional juga diberikan
atau menjadi semacam persiapan untuk
kualifikasi khusus nantinya.
96. Practical training biasanya
berlangsung selama dua tahun dan
dijalankan sebelum kaul kekal di dalam
sebuah komunitas yang dapat
menyediakan kesempatan apa pun yang
diperlukan untuk efektivitas pengalaman
ini.
97. Para anggota yang dalam pembinaan
untuk imamat harus menerima, paling
kurang selama empat tahun, suatu
pembinaan imamat yang lebih serius dan
spesifik di dalam komunitas-komunitas
pembinaan, sebaiknya di dalam lembaga
seminari.

22.6 Page 216

▲back to top
216
Mereka harus mengikuti dengan serius
studi-studi teologi, sebaiknya di pusat-
pusat Salesian.
Selama periode ini mereka tidak boleh
mengambil tugas-tugas atau studi-studi
lain yang akan mengganggu tujuan utama
C 116
pembinaan dalam tahap ini.
98. Pada tahap ketika mereka
menyelesaikan pembinaan awalnya
setelah pratical training, para bruder
hendaknya diberikan kemungkinan untuk
mendapatkan suatu pembinaan yang
serius dalam bidang teologi, Salesian dan
pedagogi yang sesuai dengan kemampuan
kultural mereka.
Mereka hendaknya juga melakukan,
sesuai dengan bakat-bakatnya, studi-studi
yang bertujuan untuk peningkatan
profesinya dalam persiapan kepada karya
apostolik yang nanti akan mereka
C 116
jalankan.
Pembinaan lanjut
99. Pembinaan lanjut menuntut bahwa
setiap sama-saudara mengembangkan
kemampuannya untuk komunikasi dan
dialog; ia harus membentuk di dalam
dirinya suatu keterbukaan dan mentalitas
menentukan perbedaan serta semangat

22.7 Page 217

▲back to top
C 118.119
C 118.119
217
berinisiatif, maka dengan cara ini ia
dengan senang hati membaharui sendiri
rencana hidupnya.
Setiap orang hendaknya mengembangkan
kebiasaan membaca dan belajar cabang-
cabang pengetahuan yang sesuai dengan
perutusannya; ia harus mempertahankan
kebiasaannya dalam berdoa, meditasi, dan
bimbingan rohani untuk pribadi dan
komunitas.
100. Setiap sama-saudara diharapkan
menyampaikan para superiornya
mengenai keinginan bidang kualifikasi
yang lebih tinggi yang cocok dengan
kemampuannya dan dengan kebutuhan
provinsi, dengan lebih mengutamakan
apa saja yang berkaitan dengan perutusan
kita.
Ia harus tetap siap-sedia yang merupakan
ciri semangat kita, dan bersedia untuk
memanfaatkan kesempatan kualifikasi
tersebut.
101. Provinsial yang dibantu oleh
dewannya bertugas untuk memajukan
sarana-saranya yang biasa dan juga
inisiatif-inisiatif besar bagi pembinaan
rohani dan kebudayaan.
Pertemuan para rektor, para animator
pastoral, para ekonom dan para sama-

22.8 Page 218

▲back to top
218
saudara yang lain hendaknya menjadi
kesempatan-kesempatan untuk
pendalaman identitas kita sebagai
Salesian dalam dimensi pendidikan dan
pastoralnya.
Sebuah sikap yang siap menerima
hendaknya ditunjukkan dalam
kesempatan-kesempatan formatif yang
diselenggarakan oleh aneka cabang
kegiatan Gereja dan masyarakat.
C 101,118.119.
161
Inisiatif-inisiatif interprovinsi hendaknya
dijalankan oleh provinsial-provinsial
bersangkutan yang disetujui dewan
regional.
102. Semua Salesian setelah sekian lama
berkarya hendaknya secara berkala
disediakan kesempatan untuk mengisi
suatu masa yang tepat bagi pembaharuan
hidup mereka.
C 101.118.119
Provinsi-provinsi harus menetapkan di
dalam rencana-rencananya kebutuhan ini,
dan setiap sama-saudara hendaknya
menanggapi kepentingan ini demi
kebaikan dirinya dan juga kebaikan
komunitas.

22.9 Page 219

▲back to top
219

22.10 Page 220

▲back to top
220
Bagian Ketiga
Pelayanan wewenang
di dalam Serikat kita

23 Pages 221-230

▲back to top

23.1 Page 221

▲back to top
221

23.2 Page 222

▲back to top
222
X. PELAYANAN WEWENANG DI DALAM
KOMUNITAS DUNIA
Rektor Mayor dan dewannya
C 59.126
103. Rektor Mayor senantiasa penuh
perhatian kepada kebutuhan-kebutuhan
Gereja universal, dan tetap aktif
berkontak dengan provinsi-provinsi,
rumah-rumah dan para anggota. Ia
membutuhkan kerja sama semuanya, giat
dalam pertemuan-pertemuan formal dan
informal, dan menyebarkan pengetahuan
tentang kegiatan apostolik Kongregasi di
dalam Keluarga Salesian.
Sebaliknya para anggota mengungkapkan
kasih mereka kepada Don Bosco dan
kepada Kongregasi melalui persekutuan
mereka dengan Rektor Mayor dan
menerima bimbingan-bimbingannya.
Mereka membantu dia dalam doa dan
dialog, dan terutama dengan kesetiaannya
kepada Konstitusi.
104. Secara pribadi atau melalui orang
lain Rektor Mayor dapat mengunjungi
masing-masing dan setiap provinsi dan
komunitas lokal manakalah kebutuhan
menuntut.

23.3 Page 223

▲back to top
223
Secara khusus ia akan mengaturnya
dengan sebuah kunjungan luar biasa
kepada setiap provinsi selama enam
tahun masa tugasnya. Ini dapat dilakukan
kalau menurutnya hal itu tepat, entah
oleh dewan regional entah oleh seorang
pengunjung yang diutusnya, yang
kepadanya diberikan wewenang untuk
tugas yang ditentukan melekat pada
C 127
kunjungan itu.
105. Rektor Mayor, sebagai superior
Serikat, adalah Kanselir Agung
Universitas Kepausan Salesian (UPS). Ia
mewakili Takhta Suci untuk UPS, dan
mewakili UPS di hadapan Takhta Suci.
Berkat mandat Kongregasi untuk
Pendidikan Katolik, ia memiliki kuasa
penuh atas universitas, dan menjadi
pelindung serta penafsir statutanya.
Ia menjalankan tugas-tugas Kanselir
Agung entah secara langsung entah
melalui seorang utusan, yang dipilih
terlebih-lebih dari antara anggota dewan
C 127
jenderal.
106. Di samping hal-hal yang diuraikan
dalam Konstitusi artikel 132, §1, Rektor
Mayor mendapatkan persetujuan
dewannya:
1. untuk memulai suatu proses yuridis

23.4 Page 224

▲back to top
C 131. 132
224
luar biasa yang dapat mempermasalahkan
Serikat;
2. untuk mendirikan kantor-kantor misi
pada tingkat seluruh Kongregasi (P 24);
3. untuk menerima paroki-paroki (P 25);
4. untuk menyetujui direktori pembinaan
provinsi (P 87);
5. untuk pengangkatan seorang delegatus
yang bekerja di sekretariat pusat (P 108);
6. untuk mendirikan kantor-kantor
cabang dan badan-badan konsultatif
terkait dengan Peraturan-Peraturan
umum artikel 107, dan menentukan cara
kerja mereka dan jabatan-jabatan serta
peran-peran para anggotanya;
7. untuk pengangkatan utusan pribadinya
untuk sebuah delegasi (R 138);
8. untuk persetujuan atas keputusan-
keputusan bersama yang telah dibuat
oleh konferensi-konferensi provinsial (C
139);
9. untuk penetapan cara melakukan
konsultasi sebelum pengangkatan para
anggota dewan provinsial (R 154);
10. untuk persetujuan anggaran dan
neraca keuangan yang disiapkan oleh
departemen ekonom jenderal (C 190, R
192).
107. Anggota-anggota dewan jenderal
yang memimpin departemen-departemen
khusus dapat mengambil pelayanan-

23.5 Page 225

▲back to top
225
pelayanan di kantor-kantor cabang dan
dalam badan-badan konsultatif dalam
menjalankan tugas-tugas yang
dipercayakan kepadanya.
Pendirian kantor-kantor itu, operasional
dan organisasi internalnya ditentukan
oleh Rektor Mayor dengan persetujuan
C 133
dewannya.
108. Untuk sektor-sektor dengan
kepentingannya tersendiri yang tidak
menjadi bagian dari tugas-tugas menurut
Konstitusi kepada pribadi anggota-
anggota dewan, sekretariat-sekretariat
pusat yang sesuai dapat diadakan dengan
bergantung langsung pada Rektor Mayor.
Penetapan sekretariat-sekretariat yang
demikian adalah wewenang kapitel
umum. Tanggung jawab langsung kantor-
kantor tersebut dipercayakan kepada
sebuah delegasi pusat yang diangkat oleh
Rektor Mayor dengan persetujuan
dewannya dan tetap ad nutum.
109. Guna menjamin lebih teraturnya
urusan dengan Takhta Suci sebaiknya hal
ini dilakukan melalui Rektor Mayor.
110. Media resmi untuk menyebarluaskan
pedoman-pedoman Rektor Mayor dan
dewannya dan untuk informasi resmi
ialah “Acts of the General Council”.

23.6 Page 226

▲back to top
226
Penerbitannya adalah tanggung jawab
C 144
sekretariat jenderal.
Kapitel umum
C 143.150
C 150
111. Kecuali hal yang disebutkan oleh
Konstitusi artikel 143, pemanggilan
kapitel umum akan dilakukan paling
kurang satu tahun sebelum
pembukaannya. Pemanggilan ini akan
diumumkan kepada semua anggota
melalui sebuah surat edaran yang
menunjukkan tujuan utamanya, tempat
dan tanggal dimulainya kapitel.
112. Untuk persiapan kapitel umum
Rektor Mayor, atau jika ia berhalangan
maka Wakil Rektor Mayor, akan
mengangkat seorang moderator; yang
kepadanya dikirim usulan-usulan dan
kontribusi-kontribusi hasil pembahasan
oleh kapitel-kepitel provinsi, komunitas-
komunitas lokal dan pribadi anggota-
anggota. Ia juga akan menominasi sebuah
panitia teknis yang bekerja bersama
moderator dalam membuat perencanaan
persiapan untuk kapitel umum dan
menjaga kesukaan serta partisipasi aktif
para anggota.

23.7 Page 227

▲back to top
227
113. Rektor Mayor, atau karena
berhalangan maka Wakil Rektor Mayor,
akan juga membentuk sebuah panitia pra-
kapitel yang, dibawah tanggung jawab
moderator dan dalam persetujuan dengan
Rektor Mayor, akan menyusun laporan-
laporan atau skema yang akan dikirim
pada saatnya kepada mereka yang
C 150
mengambil bagian dalam kapitel umum.
114. Provinsi-provinsi yang memiliki
anggota berkaul kekal kurang dari 250
orang, dan vice-provinsi-vice provinsi,
akan mengirim kepada kapitel umum
satu utusan yang terpilih oleh masing-
masing kapitel. Provinsi-provinsi dengan
anggotanya yang berkaul kekal berjumlah
250 orang atau lebih akan mengirim dua
utusan.
Wilayah-wilayah yuridis lainnya yang
ditunjuk dalam Konstitusi artikel 156
akan terwakili seperti yang ditetapkan
C 151,8
dalam dekrit pendiriannya.
115. Paling kurang tiga bulan sebelum
pembukaan kapitel umum, para
provinsial akan mengirim kepada
moderator notulen pemilihan-pemilihan,
yang akan diperiksa oleh suatu komisi
tersendiri yang diangkat oleh Rektor
Mayor, atau karena berhalangan maka
oleh Wakil Rektor Mayor.

23.8 Page 228

▲back to top
228
Jika ditemukan kesalahan tertentu,
moderator akan melihat bahwa hal itu
dapat diperbaiki pada waktunya, dan jika
C 151,8
perlu pemilihan-pemilihan akan diulangi.
116. Dalam sesi pertama kapitel umum
presiden akan mengangkat dua atau lebih
sekretaris dan jika perlu juga petugas-
petugas kapitel lainnya. Jika perlu
presiden dapat juga memillih sekretaris
dan petugas yang lain yang bukan
anggota kapitel umum. Adalah tugas
para sekretaris untuk mencatat dengan
akurat notulen-notulen, tindakan-
tindakan dan pertimbangan-
pertimbangan kapitel umum, keputusan-
keputusan yang dibuat dan sebuah
C 150
rangkuman diskusi-diskusi.
117. Begitu para sekretaris diangkat,
moderator mengatasnamakan presiden
dan dengan persetujuan asembli akan
C 150
menyatakan kapitel dengan resmi dibuka.
118. Jika pada pembukaan kapitel umum
ada pemilihan utusan yang ditemukan
tidak sah atau masih meragukan,
moderator akan memberi tahu kapitel
tentang ini pada sesi pertama.
Tindakan pertama kapitel ialah
mengungkapkan setiap kasus, sehingga
dengan wewenang yang melekat padanya
dapat menyatakan suatu pemilihan itu

23.9 Page 229

▲back to top
229
batal atau tidak berlaku, atau
C 150,8
memperbaiki ketidakabsahannya.
119. Di dalam salah satu bagian dari sesi-
sesi pembukaan Rektor Mayor, atau yang
bertindak mewakilinya, akan
menyampaikan sebuah laporan umum
tentang keadaan Kongregasi, dan ini akan
menjadi materi studi dan analisis asembli.
120. Pertemuan-pertemuan kapitel umum
akan dipimpin oleh Rektor Mayor atau,
karena berhalangan maka oleh Wakil
Rektor Mayor. Ia akan dibantu dalam
arah dan pekerjaan sesungguhnya oleh
moderator dan oleh tiga pimpinan, yang
dipilih oleh mayoritas mutlak kapitel
umum dari daftar nama-nama yang
disiapkan oleh presiden.
Presiden, moderator dan tiga pimpinan
sidang membentuk suatu presidensial
C 150
kapitel umum.
121. Kapitel umum akan memilih melalui
mayoritas mutlak paling kurang lima
anggota yang, bersama moderator dan
tiga pimpinan, akan membentuk sebuah
komisi sentral yang, di bawah
kepemimpinan Rektor Mayor, bertugas
mengoordinasi pekerjaan kapitel dan
C 150
menjamin kelancaran kegiatannya.
122. Kapitel umum bekerja melalui

23.10 Page 230

▲back to top
230
kelompok-kelompok yang dinamakan
komisi-komisi, yang bertugas untuk
mempelajari skema atau laporan-laporan
yang ditugaskan kepadanya. Moderator
akan segera menyampaikan kepada
kapitel umum tentang komisi-komisi dan
tema-tema yang akan mereka dalami dan
meminta persetujuan mereka. Komisi-
komisi dibentuk oleh presiden yang akan
terus memperhatikan preferensi-
C 150
preferensi masing-masingnya.
123. Para anggota kapitel wajib hadir
pada pertemuan-pertemuan; oleh karena
itu mereka tidak boleh absen tanpa izin
C 151
presiden.
124. Para sama-saudara akan diberikan
informasi lengkap dan tepat waktu
tentang kegiatan kapitel. Sebuah komisi
beranggotakan para kapitular, yang
dipilih dari berbagai kelompok provinsi-
provinsi, bertanggung jawab untuk
penyebaran informasi tersebut dan
umumnya untuk semua kontak mass
media. Pekerjaannya ini disetujui bersama
oleh presidensial kapitel.
Semua yang mengambil bagian dalam
setiap bagian kapitel umum harus
sungguh bijaksana dan menghargai orang
-orang terkait, manakala menunjuk pada
pekerjaan, peristiwa atau diskusi-diskusi

24 Pages 231-240

▲back to top

24.1 Page 231

▲back to top
C 150
C 141.153
231
tentang dalam kapitel.
125. Rektor Mayor dan asembli kapitular
berwewenang mengundang untuk datang
ke kapitel orang lain sebagai ahli atau
pengamat dengan tidak memiliki hak
untuk memilih; mereka adalah Salesian
dan bisa juga bukan Salesian.
Para ahli dapat mengambil bagian dalam
diskusi-diskusi di dalam komisi-komisi
yang mengundangnya; mereka dapat
berbicara di dalam asembli hanya ketika
diminta. Para pengamat dapat berbicara
baik di dalam komisi-komisi maupun di
dalam asembli.
126. Kapitel umum yang memutuskan
tanggal diadakan pemilihan-pemilihan,
dengan didahului saat untuk refleksi
sebelum pemilihan setiap anggota dewan.
127. Pemilihan Rektor Mayor dan para
anggota dewannya merupakan suatu
tindakan yang sangat menuntut tanggung
jawab penuh setiap kapitular di hadapan
Kongregasi. Oleh karena itu proses ini
harus dipersiapkan melalui doa dan
dilakukan dalam suatu semangat iman.
Setiap pemilih dapat meminta dan
memberi informasi tentang kualitas
mereka yang dapat dipilih, namun ia
harus menghindari apa pun yang

24.2 Page 232

▲back to top
C 141.153
C 141.153
C 153
C 153
232
melawan cinta kasih persaudaraan.
128. Sesuai dengan ketetapan di dalam
Konstitusi artikel 141,§1 mengenai
pemilihan para anggota dewan regional,
para anggota setiap kelompok provinsi-
provinsi akan memilih secara rahasia satu
pemungutan suara atas para sama-saudara
yang hadir di dalam asembli, dengan
menulis dua nama di atas setiap kertas
pemungutan suara. Mereka kemudian
mengajukan kepada asembli daftar yang
berisi nama-nama mereka yang sudah
menerima suara dengan jumlah yang
diberikan kepada masing-masingnya.
129. Pada awal sesi pemilihan presiden
akan mengumumkan tujuannya. Dua
sekretaris dan tiga penghitung suara
kemudian akan dipilih melalui
pemungutan suara tertutup; para
penghitung suara dan presiden
diwajibkan untuk menjaga kerahasiaannya
bahkan setelah kapitel usai.
130. Bila ada seorang pemilih sakit di
rumah tempat diadakannya kapitel
umum, dan tidak dapat menghadiri
namun dapat menulis, dua penghitung
suara akan datang kepadanya untuk
menerima melalui kotak pemungutan
suara pemungutan suaranya yang
ditambahkan kepada yang lainnya.

24.3 Page 233

▲back to top
233
131. Prosedur pemilihan dilakukan
dengan suatu cara menurut sistem
elektronik (intranet). Semua anggota
Kapitel harus memiliki akses pada hal-hal
terperinci setiap pribadi anggota yang
dapat dipilih. Setiap orang yang memiliki
hak suara akan memberikan suaranya
dengan memilih nama keluarga anggota
yang bersangkutan yang dipandang
sebagai pilihan mereka.
Jika terjadi suatu masalah tidak berfungsi
secara teknis di dalam sistem, prosedur
pemilihan dengan memakai kertas
pemungutan suara akan dipakai.
Para penghitung suara akan memastikan
bahwa jumlah suara dalam sistem
elektronik sesuai dengan jumlah para
pemilih. Jika jumlah suara melebihi
jumlah para pemilih, pemilihan itu tidak
sah dan dibatalkan; jika, sebaliknya,
jumlah itu sesuai atau kurang,
perhitungan dapat dimulai. Para
sekretaris akan mencatat nama-nama
yang dibaca oleh seorang penghitung
C 153
suara.
132. Siapa pun yang mendapatkan suara
mayoritas mutlak dari semua yang hadir
terpilih dan akan dinyatakan demikian
oleh presiden; begitu menerimanya ia
langsung memangku jabatannya. Jika

24.4 Page 234

▲back to top
234
presiden sendiri terpilih, pernyataan akan
dilakukan oleh anggota asembli yang
C 153
tertua.
133. Setelah pemilihan Rektor Mayor
akan memberi tahu semua anggota
Serikat nama-nama mereka yang terpilih
dan jabatan-jabatan yang dipercayakan
C 153
kepada mereka.
134. Dalam sesi terakhir kapitel, setelah
segala sesuatu yang ditetapkan oleh
peraturan-peraturan dilaksanakan,
moderator atas nama presiden dan
dengan persetujuan asembli akan
C 150
menyatakan bahwa kapitel ditutup.

24.5 Page 235

▲back to top
235
Struktur-struktur regional
C 140.154
135. Para anggota dewan regional akan
selalu berkontak dengan setiap
provinsi: mereka harus mengunjungi
provinsi-provinsi itu secara berkala,
mengatur pertemuan-pertemuan para
anggota dewan provinsi-provinsi. Atas
persetujuan para provinsial, mereka
dapat bertemu dengan para rektor dan
kelompok-kelompok lain para sama-
saudara dan awam untuk menunjukkan
mereka apa saja yang mereka anggap
berguna bagi Kongregasi dan untuk
pelayanan yang lebih baik bagi provinsi
dan bagi Gereja setempat. Mereka
mempunyai paling kurang satu
pertemuan setiap tahun dengan semua
provinsial di dalam Regio dan bekerja
sama dengan badan-badan di dalam
Regio, komunitas-komunitas
pembinaan dan Konferensi para
Provincial.
136. Di samping itu yang menjadi tugas
para dewan regional ialah:
1. memajukan semangat kekeluargaan
yang konkret dan kreatif dalam relasi di
antara sama-saudara dan provinsi-
provinsi, dan dengan Rektor Mayor
dan para anggota dewannya;

24.6 Page 236

▲back to top
C 140.154
C 140.154
236
2. rajin menghadiri urusan-urusan resmi
kelompok provinsi-provinsi dan
konferensi para provinsial;
3. memajukan berfungsinya secara efisien
struktur-struktur antar-provinsial, di
mana mereka berada, dan penetapan
tugas-tugas regional dalam dokumentasi
terkait dengan pelayanan-pelayanan
religius, budaya dan sosial dalam bidang-
bidang sesuai kompetensinya, bila ini
memungkinkan dan baik untuk
dilakukan.
137. Dalam menunaikan jabatannya, para
dewan regional akan bertindak dengan
suatu kebijaksanaan yang sesungguhnya,
sehingga mereka bukan menggantikan
tugas sesungguhnya provinsial dan
superior yang lain, juga tidak
mencampuri masalah-masalah di dalam
kewenangan mereka yang sesungguhnya.
138. Jika ada alasan-alasan khusus yang
menuntut bahwa provinsi-provinsi
tertentu dilepaskan dari satu atau lebih
kelompok, tanpa suatu kelompok baru
sama sekali dibentuk untuk ditangani
oleh seorang dewan regional, kapitel
umum dapat menyatukan mereka ke
dalam sebuah delegasi, dan oleh karena
itu Rektor Mayor dengan persetujuan
dewannya dan setelah berkonsultasi

24.7 Page 237

▲back to top
237
dengan provinsi-provinsi terkait akan
mengangkat seorang delegatus, yang
kepadanya diberikan tugas-tugas yang
C 154
dipandangnya sesuai.
139. Provinsi-provinsi di setiap
konferensi bertemu paling kurang sekali
setahun untuk mempelajari masalah-
masalah terkait animasi dan koordinasi
bersama kegiatan Salesian.
Konferensi itu dipimpin oleh dewan
regional atau utusannya.
Kesimpulan-kesimpulan konferensi itu
biasanya orientatif.
Dalam hal-hal yang spesial konferensi
dapat membuat keputusan-keputusan
yang mengikat, yang mempunyai
kekuatan menuntut hanya setelah
disetujui Rektor Mayor dengan dukungan
C 155
dewannya.
140. Berikut ini adalah yang menghadiri
pertemuan-pertemuan konferensi:
1. dewan regional atau utusannya;
2. para provinsial konferensi;
3. satu atau lebih utusan setiap provinsi,
yang terpilih menurut ketentuan-
C 155
ketentuan konferensi para provinsial.
141. Para konsultan dan pengamat baik
biarawan maupun awam, dapat diundang

24.8 Page 238

▲back to top
238
untuk ambil bagian di dalam pekerjaan
konferensi dalam bentuk partisipasi yang
ditetapkan oleh setiap konferensi sebagai
C 155
peraturannya.
142. Tugas-tugas berikut ini, di antara
yang lain, dipercayakan kepada
konferensi para provinsial:
1. mempelajari dan memperluas
penerapan pedoman-pedoman umum
Kongregasi berkaitan dengan
pemerintahan dan karyanya, dan
khususnya yang terkait dengan kapitel
umum;
2. membuat koordinasi kegiatan pastoral,
pembinaan, kualifikasi dan penataran
sama-saudara, dan mengenai sarana
komunikasi sosial secara bersama,
dengan memajukan kerja sama yang baik
dalam hal saling bertukar anggota-
anggota dan sumber daya;
3. memajukan hubungan dan kerja sama
dengan organisasi dan lembaga-lembaga
yang memiliki perhatian kepada masalah-
masalah orang muda dan pembangunan;
4. menguji dan mendorong eksperimen
yang tepat, khususnya dalam bidang
kemiskinan masyarakat dan dalam
pelayanan kita kepada orang muda yang
miskin dan bagi kelas-kelas pekerja;
5. menyusun aturan-aturan dan

24.9 Page 239

▲back to top
239
memutuskan di tingkat sekretariat antar-
provinsi, struktur-struktur dan tugas-
C 155
tugas untuk animasi dan koordinasi.

24.10 Page 240

▲back to top
240
XI. PELAYANAN WEWENANG
DI DALAM KOMUNITAS PROVINSI
Provinsial dan dewannya
143. Sebelum mengangkat seorang
provinsial Rektor Mayor akan
berkonsultasi dengan para anggota
provinsi yang berkaul sesuai dengan
Konstitusi artikel 162, dan akan meminta
setiap orang daftar tiga nama anggota di
dalam provinsi sendiri atau dari provinsi-
provinsi lain dan menyusun urutan
C 162
pemilihan.
144. Provinsial adalah ikatan persatuan
antara provinsi dan Rektor Mayor dan
dewannya; ia memelihara hubungan
dengan pejabat-pejabat sipil dan dengan
lembaga-lembaga Gereja dan religius di
C 161
dalam daerahnya.
145. Provinsial harus tetap berhubungan
dengan para rektor dan memberikan
mereka perhatian yang khusus. Ia harus
memanggil mereka bersama paling
kurang setahun sekali untuk
membicarakan hal-hal menyangkut
C 161
kepentingan umum provinsi.

25 Pages 241-250

▲back to top

25.1 Page 241

▲back to top
241
146. Provinsial harus menjamin bahwa ia
mempunyai kontak pribadi dengan para
anggota, selalu di dalam semangat
pelayanan dan persekutuan persaudaraan.
1. Sekali setahun ia membuat suatu
kunjungan dan perhatian yang sangat
istimewa kepada setiap komunitas.
2. Selama kunjungan ia harus bertemu
setiap anggota, bertemu dengan dewan
lokal, dan bersama komunitas melakukan
evaluasi atas penghayatan hidup rohani,
kesaksian hidup membiara mereka,
semangat apostolik dalam kegiatan-
kegiatan apostolik mereka, perhatian
mereka kepada pertumbuhan panggilan-
panggilan, dan situasi keuangan. Para
anggota dewan dapat mendampinginya
dalam melakukan tugas ini.
3. Pada akhir kunjungan provinsial ia
harus mencatat dalam buku komunitas
yang disiapkan khusus untuk menjadi
arsip rumah mengenai pengamatan-
pengamatannya dan keputusan-
keputusan atas sebuah kapitel umum. Hal
-hal yang lebih personal ia sampaikan
secara terpisah. Pada kunjungan
berikutnya ia harus melihat kembali
C 161
bahwa hal-hal tersebut telah dijalankan.
147. Melalui kontak-kontak yang baik
dengan berbagai kelompok dalam
Keluarga Salesian dan melalui

25.2 Page 242

▲back to top
C 5.161
C 47.161
C 162
242
delegatusnya di bidang ini, provinsial
berusaha untuk memajukan semangat
persekutuan dalam satu panggilan dan
suatu pemahaman lebih mendalam akan
persekutuan ini.
148. Sadar akan pentingnya peran yang
dimainkan oleh para kerabat awam kita,
provinsial harus menunjukkan suatu
perhatian tersendiri dalam persiapan
mereka mengenal Salesian dan harus
yakin dengan bagaimana mereka dapat
bergabung dalam karya-karya kita.
149. Provinsial dapat menunda
pelaksanaan suatu perintah yang lebih
tinggi, sesuai dengan hukum universal,
jika ada alasan-alasan yang sangat berat
bertentangan dan fakta yang
membenarkan dia untuk percaya bahwa
para superior bersangkutan telah
mengetahui sebelumnya bahwa mereka
dapat bertindak sebaliknya, namun dalam
kasus seperti itu ia harus memberi tahu
mereka sesungguhnya dan sesegera
mungkin. Jika perintah yang tertahan itu
berkaitan dengan seorang anggota, yang
bersangkutan harus menyerahkan dirinya
kepada provinsial sambil menunggu
jawaban atas masalah yang menimpanya
itu (bdk.KHK, kan. 41)
150. Seorang anggota ditugaskan ke

25.3 Page 243

▲back to top
C 160
C 162
C 161.162
C 167
243
sebuah rumah Salesian atas dasar
ketaatan dari provinsialnya sendiri atau
otoritas lain yang berkompeten. Jumlah
sama-saudara di dalam sebuah rumah
biasanya tidak kurang dari enam orang.
151. Atas suatu alasan yang benar
provinsial, setelah mendengar pendapat
dewannya dan anggota bersangkutan,
dengan permintaan dapat mengutusnya
untuk sementara ke provinsi lain yang
ditandai dengan persetujuan tertulis
dengan provinsial yang menerimanya.
Pergantian permanen provinsi
membutuhkan izin Rektor Mayor.
152. Para anggota menjalankan pelayanan
pengakuan dosa dengan izin provinsial,
yang sesuai dengan hukum kanon.
153. Untuk menggantikan provinsialat
pronvisial harus mendapatkan
persetujuan dewannya kemudian
mendapatkan izin dari Rektor Mayor.
Ia akan juga mendapat izin Rektor Mayor
jika ia akan absen dari provinsi untuk
suatu waktu yang cukup lama.
154. Cara dalam proses konsultasi untuk
pengangkatan para anggota dewan
provinsial akan ditetapkan oleh Rektor
Mayor dengan persetujuan dewannya.

25.4 Page 244

▲back to top
244
155. Dewan provinsial memiliki tugas
bekerja sama dengan provinsial dalam
pengembangan kehidupan Salesian dan
perutusannya, untuk membantu dia
mendapatkan pengetahuan mengenai
situasi-situasi provinsi, dan mengikuti
bagaimana rencana provinsi betul-betul
dilakukan melalui kontak-kontak dengan
mereka yang bertanggung jawab dan
dengan masing-masing komisi.
Dewan akan dipanggil bersama oleh
provinsial paling kurang sekali sebulan,
dan agenda pertemuannya akan
C 164
disampaikan sebelumnya.
156. Di samping mereka yang sudah
diindikasikan dalam Konstitusi,
provinsial memerlukan persetujuan
dewannya menurut Peraturan-Peraturan
Umum dalam hal-hal berikut:
1. mengizinkan didirikannya sekolah-
sekolah koedukasional (R 3);
2. membuat kontrak dengan uskup-uskup
dan lembaga-lembaga lain(R 23, 25);
3. mendirikan kantor-kantor misi dan
pemberlakukan pengaturan secara
bersama (R 24);
4. mengizinkan seorang sama saudara
untuk menjalankan karya pastoral di
dalam lembaga-lembaga bukan Salesian
(R 35);

25.5 Page 245

▲back to top
245
5. menggantikan lokasi provinsialat (R
153);
6. mengangkat moderator untuk kapitel
provinsi, dan mengundang ahli serta
pengamat (R 168);
7. menetapkan cara agar konsultasi untuk
pengangkatan para rektor dapat
dilakukan dengan baik (R 170);
8. memindahkan seorang rektor ke tugas
yang lain selama masa bertugas rektor
belum selesai (R 171);
9. meminta otorisasi untuk penggunaan
keuangan seperti yang ditunjuk dalam
Konstitusi artikel 188 (R 193);
10. menyetujui anggaran dan neraca
keuangan provinsi (C 190; R 196);
11. menentukan sumbangan-sumbangan
yang diminta dari rumah-rumah untuk
kebutuhan-kebutuhan provinsi (197);
12. mengotorisasikan perubahan-
perubahan, atau penyelesaian atas
masalah-masalah ekonomi, atau usaha-
usaha lain yang cukup penting di dalam
C 165
rumah-rumah (R 200).
157. Provinsial harus mendengar
pendapat dewannya, menurut hukum
kanon dan Peraturan-Peraturan Umum,
dalam hal-hal berikut:

25.6 Page 246

▲back to top
C 157.165
C 165
246
1. untuk pemilihan dan persiapan
personel bagi komunitas-komunitas
pembinaan;
2. untuk pemilihan pastor-pastor paroki
(R 27);
3. untuk perpindahan sementara waktu
seorang sama saudara ke provinsi yang
lain(R 151);
4. untuk pengangkatan sekretaris
provinsial (R 159);
5. untuk pendirian kantor-kantor dan
sekretariat, dan penetapan komisi-komisi
bagi konsultasi dan atau kegiatan pastoral
pada tingkat provinsi (R 160);
6. untuk menjalankan proses pemecatan
seorang anggota (KHK, kan. 667).
158. Ketika ada masalah-masalah yang
amat penting menyangkut suatu
komunitas lokal yang sedang dibicarakan
di dewan provinsial, maka hendaknya
diusahakan supaya pandangan-pandangan
mengenai komunitas bersangkutan
didapatkan dengan sangat meyakinkan.
159. Provinsial dan dewannya dalam
pelayanan mereka ada seorang sekretaris
yang berperan sebagai notulis.
Ia hadir pada pertemuan-pertemuan
dewan dengan tanpa berhak untuk
memberikan suara, kecuali ia adalah
seorang dari anggota dewan; ia mencatat

25.7 Page 247

▲back to top
C 164
C 162.164
247
pembicaraan-pembicaraaan. Ia bertugas
mengurus arsip-arsip provinsi dan
berusaha mengumpulkan serta mencatat
statistik. Ia diangkat oleh provinsial
setelah mendengar pendapat dewannya
dan tetap menjabat ad nutum.
160. Provinsial berwewenang, setelah
mendengar pendapat dewannya,
mendirikan kantor-kantor dan sekretariat
-sekretariat, dan menetapkan komisi-
komisi untuk konsultasi atau kegiatan
pastoral di tingkat provinsi.
Kapitel provinsi
161. Pemilihan-pemilihan para utusan
komunitas-komunitas lokal untuk kapitel
provinsi dan para utusan provinsi-
provinsi untuk kapitel umum akan dibuat
secara terpisah melalui pemungutan suara
tertutup menurut norma-norma dalam
C 173
Konstitusi artikel 153.
162. Setelah para utusan terpilih, utusan-
utusan pengganti yang sama jumlahnya
dipilih juga guna menggantikan mereka
apabila mereka secara definitif
berhalangan menghadiri kapitel provinsi
atau kapitel umum. Cara penggantian itu
dilakukan untuk kapitel umum akan
C 173
diputuskan oleh kapitel provinsi.

25.8 Page 248

▲back to top
248
163. Dalam hal komunitas-komunitas
lokal mempunyai anggota berkaul kurang
dari enam orang, jika situasi
memungkinkan provinsial hendaknya
mengatur sehingga sama-saudara bertemu
bersama sampai memenuhi jumlah paling
kurang enam anggota berkaul, yang
dipimpin oleh rektor yang lebih tua
berdasarkan kaul pertama. Dengan
kebersamaan demikian mereka akan
memilih utusan untuk kapitel provinsi
dan penggantinya menurut norma-norma
yang ditetapkan di dalam Peraturan-
Peraturan.
Namun jika dalam suatu situasi yang sulit
di mana para anggota sebuah rumah yang
berjumlah kurang dari enam orang
berkaul tidak dapat bersatu dengan
komunitas lain dengan situasi yang sama,
dengan izin provinsial para anggota
rumah bersangkutan dapat bergabung
dengan sebuah rumah yang
beranggotakan enam atau lebih orang
berkaul dan mereka bersama dengan hal
saya sama, baik aktif maupun pasif, akan
melakukan proses pemilihan utusan dan
C 173
penggantinya.
164. Di samping apa yang sudah diatur di
dalam Peraturan-Peraturan Umum artikel
165, pemungutan suara melalui surat
dimungkinkan, dengan persetujuan

25.9 Page 249

▲back to top
249
provinsial, dalam kasus-kasus berikut ini:
1. ketika karena jarak atau alasan lain
yang serius sehingga para anggota
komunitas-komunitas dengan kurang dari
minimum enam anggota berkaul tidak
dapat bertemu bersama atau bergabung
dengan para anggota rumah yang lain
dengan enam atau lebih anggota berkaul
untuk pemilihan utusan yang akan
menghadiri kapitel provinsi;
2. ketika seorang sama-saudara tidak
dapat hadir karena alasan yang berat pada
saat pemilihan utusan komunitasnya
sendiri;
3. ketika seorang anggota kapitel provinsi
tidak dapat menghadiri kapitel untuk
pemilihan utusan provinsi yang akan
C 173
menghadiri kapitel umum.
165. Untuk pemilihan para utusan
komunitas provinsi hal-hal berikut ini
perlu dilakukan:
1. apabila pemilihan utusan setiap
komunitas sudah selesai, provinsial
memberitahukan para sama-saudara
nama-nama mereka yang terpilih, dan
mengirimkan mereka sebuah daftar para
anggota provinsi yang berkaul kekal yang
dapat dipilih untuk kapitel provinsi.
Daftar ini akan berisi juga anggota-
anggota yang sementara waktu dan secara

25.10 Page 250

▲back to top
250
sah absen dari provinsi dan tidak
termasuk sama-saudara dari provinsi lain
entah dengan alasan apa pun;
2. para sama-saudara yang karena alasan-
alasan yang sah untuk sementara tidak
berada di provinsinya akan berpatisipasi
dalam pemilihan utusan komunitas
tempat mereka tinggal, tetapi untuk
pemilihan para utusan komunitas
provinsi mereka akan menerima dari
provinsialnya suatu surat suara yang akan
dikembalikan ke provinsial begitu selesai
menuliskan pilihannya;
3. jumlah mereka yang terpilih adalah
dengan perimbangan 1 untuk setiap 25
atau bagian dari 25 anggota provinsi;
untuk sampai pada jumlah ini para
anggota baik yang berkaul sementara
maupun yang kekal diikut-sertakan,
demikian juga sama-saudara yang untuk
sementara waktu tidak berada di dalam
provinisi karena alasan-alasan yang sah;
4. setiap sama-saudara dengan hak untuk
memberikan suara akan menerima dari
provinsial satu surat suara supaya ia
menuliskan nama-nama sebanyak
anggota-anggota yang akan dipilih;
6. Provinsial berwewenang
mengumpulkan surat-surat suara dan
menjamin kerahasiaan pemungutan suara;
6. penghitungan suara akan dilakukan
oleh para penghitung yang ditunjuk oleh

26 Pages 251-260

▲back to top

26.1 Page 251

▲back to top
C 173.174
251
provinsial. Mereka yang memiliki jumlah
tertinggi suara yang terhitung menurut
urutannya akan terpilih. Jika suara-suara
itu jumlahnya sama yang lebih tua dalam
kaul akan terpilih, atau bila masih
suaranya sama maka yang lebih tua usia
akan terpilih;
7. jika pengganti seorang utusan
komunitas ternyata terpilih dalam daftar
pilihan untuk komunitas provinsi maka
pemilihan untuk penggantinya dapat
dilakukan. Jika satu dari yang terpilih
dalam daftar untuk komunitas provinsi
tidak dapat mengambil bagian dalam
kapitel, ia dapat diganti oleh orang
pertama dari anggota yang tidak terpilih
yang memiliki suara tertinggi.
166. Berikut ini adalah sama-saudara yang
secara sah tidak berada di dalam provinsi:
1. mereka yang mendapat penugasan
dengan jelas dari provinsial mereka untuk
sementara tinggal di rumah-rumah di
provinsi yang lain dengan alasan
kesehatan, studi atau tugas lainnya;
2. mereka yang memiliki izin untuk
absentia a domo tanpa meninggalkan
haknya untuk memberikan suara aktif
atau pasif;
3. mereka yang memiliki izin untuk
absentia a domo yang telah melepaskan

26.2 Page 252

▲back to top
252
haknya untuk memberikan suara aktif
atau pasif; tetapi kategori yang terakhir
ini, sambil diikut-sertakan untuk maksud
yang disebutkan dalam Peraturan-
Peraturan umum artikel 165, tetapi tidak
termasuk di dalam daftar untuk pemilihan
yang dimaksudkan dalam nomor 1 dan 2
C 173
artikel yang sama.
167. Di samping apa yang sudah
ditentukan dalam Konstitusi artikel 171,
kapitel provinsi berwewenang:
1. untuk mempelajari dan menganalisa
laporan provinsial mengenai keadaan
provinsi;
2. menguji apa yang sudah dikerjakan
sudah menjawab petunjuk-petunjuk
praktis yang dikeluarkan oleh kapitel
provinsi yang terdahulu;
3. mengusulkan gagasan-gagasan dan
kriteria untuk perencanaan dan
reorganisasi karya-karya provinsi;
4. menetapkan aturan-aturan yang
berlaku untuk berfungsinya kapitel
provinsi sesuai dengan hukum kanon
(bdk. KHK, kan. 632);
5. mengajukan usul-usul kepada
C 171
moderator kapitel umum.
168. Dengan persetujuan dewannya
provinsial berkuasa mengangkat
moderator dan mengundang kepada

26.3 Page 253

▲back to top
C 172.173
C 123
253
kapitel provinsi para Salesian dan non
Salesian sebagai para ahli atau pengamat,
dengan tanpa hak untuk memilih.
169. Dalam pemilihan, konsultasi dan
pengangkatan, hendaknya selalu
diperhatikan bahwa amat diperlukan
untuk kapitel-kapitel dan dewan-dewan
kehadiran baik imam maupun bruder
untuk saling melengkapi, sehingga
sungguh menggambarkan ciri khas
Serikat kita.

26.4 Page 254

▲back to top
254
XII. PELAYANAN WEWENANG DI DALAM
KOMUNITAS LOKAL
Rektor dan dewannya
C 177
C 177
C 55.176
170. Cara melakukan konsultasi untuk
pengangkatan rektor ditentukan oleh
provinsial dengan persetujuan dewannya
dan menurut petunjuk-petunjuk yang
dibuat oleh kapitel provinsi. Ketika
seorang rektor dikukuhkan untuk masa
bakti tiga tahun kedua dalam komunitas
yang sama, diperlukan persetujuan Rektor
Mayor seperti yang ditunjukkan oleh
Konstitusi artikel 177.
171. Masa pengabdian rektor biasanya
tidak melebihi enam tahun tanpa suatu
penghentian sekurang-kurangnya satu
tahun.
Bahkan selama tiga tahun masa baktinya
ia boleh ditunjuk untuk sesuatu jabatan
lain jika provinsial, dengan persetujuan
dewannya, memandang hal itu perlu.
172. Rektor harus selalu membebaskan
dirinya dari komitmen-komitmen yang
dapat mengganggu tugas-tugas utamanya
melayani para sama-saudara. Ia sendiri
tidak boleh absen dari rumah untuk
waktu yang cukup lama tanpa keperluan
dan tanpa pengertian dengan provinsial.

26.5 Page 255

▲back to top
255
C 55.176.186
C 176
173. Ia harus mengusahakan agar para
sama-saudara menjalankan tanggung
jawab bersama dan kerja sama dalam
semangat kekeluargaan yang diinginkan
Don Bosco. Ia hendaknya menghormati
bidang-bidang tanggung jawab,
memajukan di dalam iklim yang sehat
kebebasan memanfaatkan kemampuan-
kemampuan alamiah dan bakat-bakat
pribadi untuk mencapai tujuan bersama.
Ia harus memastikan agar pertemuan
para sama saudara dan dewan komunitas
berfungsi dengan cara yang paling
berdaya guna.
Ia hendakya mendorong pertemuan-
pertemuan dan kegiatan-kegiatan yang
membantu persaudaraan, penyegaran dan
relaksasi.
174. Ia harus merencanakan bersama
komunitas cara yang terbaik dalam
menjalankan dan secara berkala suatu
evaluasi komunitas untuk melihat
kembali komunitas mengungkapkan
kehidupan doanya, dengan membuka
peluang bagi inisiatif yang baik.
Ia hendaknya memastikan agar para sama
-saudara memperoleh kesempatan untuk
sering mengaku dosa dan kebebasan
sehubungan dengan tuntutan hati nurani.

26.6 Page 256

▲back to top
C 55.176
C 55.176
256
175. Dengan mendasarkan dirinya pada
sumber-sumber Salesian dan melalui
bimbingan rohani bersama, konferensi-
konferensi, ucapan selamat malam dan
pertemuan-pertemuan informal, ia
hendaknya berusaha agar komunitas
semakin dijiwai dengan semangat kita
dan menghayatinya secara bersungguh-
sungguh.
Di samping itu ia juga berusaha agar
dokumen-dokumen Gereja dan
Kongregasi diketahui oleh semua sama-
saudara.
176. Ia hendaknya memperlihatkan,
teristimewa dalam hubungan pribadinya
dengan para sama-saudara, perhatiannya
terhadap kesehatan mereka dan
kebutuhan-kebutuhan khusus mereka. Ia
hendaknya memberikan perhatian secara
khusus kepada para sama-saudara yang
masih dalam pembinaan awal, terhadap
mereka yang sakit dan lanjut usia, dan
terhadap mereka yang tengah mengalami
kesulitan.
Ia hendaknya juga memberi perhatian
kepada orang tua para sama-saudara dan
memandang mereka dalam suatu
persekutuan dengan komunitas dengan
cara yang istimewa.

26.7 Page 257

▲back to top
257
177. Pada saat meninggalnya seorang
sama-saudara rektor hendaknya menulis
surat berita kematiannya tanpa menunda.
Ia mengirim salinan-salinan surat itu ke
sekretariat jenderal, kepada provinsi-
provinsi dan komunitas-komunitas lokal
yang terkait, dan juga komunitas-
C 176
komunitas pembinaan.
178. Ia hendaknya memelihara arsip-arsip
dengan tertib dan selalu dibaharui, dan
menyusun atau mengumpulkan kronik
C 176
rumah.
179. Sadar akan kenyataan bahwa ia
menjadi anggota komunitas provinsi, ia
hendaknya memberi kepada provinsial
laporan yang jelas dan sederhana tentang
C 176
bagaimana kemajuan komunitas.
180. Dewan lokal akan bertemu sesering
yang ditentukan oleh dewan sendiri,
tetapi sekurang-kuranganya satu kali
sebulan. Di samping itu dewan harus
diundang bertemu manakalah rektor
memandang hal itu perlu atau manakalah
ia diminta melakukan hal itu oleh
sekurang-kurangnya sepertiga jumlah
anggotanya.
Agenda pertemuan hendakanya
diberitahukan terlebih dahulu, dan
laporan-laporan pertemuan harus
ditandatangani oleh rektor dan oleh para

26.8 Page 258

▲back to top
C 178.181
C 182
C 183
258
anggota dewan dan disimpan di dalam
arsip.
Para anggota dewan harus ingat akan
solidaritas mereka sehubungan dengan
keputusan-keputusan yang diambil dan
bahwa dalam segala hal mereka
diwajibkan untuk sangat berhati-hati
dalam menghormati pribadi-pribadi dan
dalam hubungan dengan bahan-bahan
pembicaraan.
181. Di tempat tidak ada dewan lokal,
rektor harus berkonsultasi dengan
provinsial dalam hal-hal yang menurut
Konstitusi diperlukan pendapat atau
persetujuan dewan tersebut.
182. Sudah menjadi kebiasaan bahwa
wakil rektor bertanggung jawab untuk
salah satu sektor utama kegiatan
pendidikan dan pastoral komunitas. Akan
tetapi biasanya jabatan wakil rektor tidak
boleh digabungkan dengan jabatan
ekonom.
Komunitas hendaknya diberitahu tentang
tugas-tugas khusus wakil rektor
sebagaimana disebutkan di dalam
Konstitusi artikel 183.
183. Pengangkatan wakil rektor, ekonom
dan mereka yang bertanggung jawab atas
sektor-sektor utama kegiatan komunitas

26.9 Page 259

▲back to top
C 179.180
259
dilakukan oleh provinsial. Dalam hal
pengangkatan wakil rektor dan ekonom,
ia harus terlebih dahulu mendengar
pendapat rektor.
Pertemuan para sama-saudara
184. Berkaitan dengan komunitas maka
tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban
utama pertemuan para sama-saudara
ialah:
1. mencari sarana-sarana yang tepat
untuk memajukan kehidupan membiara
dan apostolik;
2. mengidentifikasikan dan meneliti
masalah-masalah yang lebih penting;
3. menyusun program setiap tahun yang
meliputi kehidupan, kegiatan-kegiatan,
pembaharuan komunitas dan evaluasi
atas program ini;
4. berpartisipasi dalam perluasan rencana
pendidikan dan pastoral;
5. diberitahu dan mempertimbangkan
situasi keuangan, dengan memperhatikan
juga kemiskinan komunitas.
Frekwensi pertemuan-pertemuan
diputuskan oleh pertemuan itu sendiri,
tetapi harus berlangsung sekurang-
C 186
kurangnya tiga kali setahun.

26.10 Page 260

▲back to top
260
XIII. PENGURUSAN BARANG-BARANG
Norma-norma umum
185. Bilamana perlu kelompok-kelompok
penasihat yang terdiri dari para sama-
saudara hendaknya dibentuk pada
berbagai tingkat supaya memberikan
nasihat dan bimbingan dalam pemecahan
masalah-masalah administratif, dalam
menyusun dan meneliti anggaran-
anggaran dan neraca keuangan, dalam
mempersiapkan program-program
ekonomi dan realisasi proyek-proyek
bangunan. Para ahli non-Salesian boleh
juga dimanfaatkan sumbangannya.
186. Guna menjamin tersedianya tenaga
dengan ketrampilan yang diperlukan
untuk sektor administratif, kursus-kursus
khusus untuk para ekonom hendaknya
diselenggarakan secara berkala di dalam
suatu provinsi atau kelompok provinsi.
187. Setiap kelebihan uang dari
pemakaian untuk pembiayaan-
pembiayaan yang sedang berjalan pada
berbagai tingkat kegiatan, jika dipandang
baik hendaknya didepositokan di bank-
bank di dalam rekening sebuah rumah
atau lembaga Serikat dan tidak atas nama

27 Pages 261-270

▲back to top

27.1 Page 261

▲back to top
261
seorang pribadi atau perorangan.
Rekening-rekening ini hendaknya berlaku
dengan tiga, atau sekurang-kurangnya
dua tanda tangan, dengan satu tanda
tangan cukup untuk transasksi.
Bilamana superior yang bertanggung
jawab memandang tepat, dua tanda
tangan bersama-sama boleh diminta
C 187
untuk transaksi.
188. Kegiatan-kegiatan berikut ini yang
menyangkut pihak-pihak ketiga dilarang:
memberikan pinjaman-pinjaman,
bertindak sebagai penjamin, menerima
surat-surat berharga, mengeluarkan surat-
surat dukungan kredit, menggandai harta
benda miliki Serikat dan kegiatan-
kegiatan lain serupa.
189. Sejauh menyangkut karyawan-
karyawan non-Salesian, undang-undang
negeri harus diikuti sehubungan dengan
dokumentasi yang diperlukan pada waktu
menerima atau meninggalkan pekerjaan,
jaminan sosial dan asuransi, dan upah
yang adil harus dibayar.
Yang juga diperlukan ialah membeli dan
memperbarui kebijakan-kebijakan
asuransi atas kerugian atau kerusakan
harta benda atau pribadi-pribadi, sejauh
hal itu dinilai tepat oleh para superior
yang berwewenang.

27.2 Page 262

▲back to top
262
190. Kapitel-kapitel provinsi
berwewenang merumuskan secara terinci
norma-norma untuk administrasi pada
tingkat provinsi dan lokal.
Khususnya, kapitel-kapitel ini
memberikan petunjuk-petunjuk
mengenai:
1. memelihara catatan-catatan resmi,
arsip-arsip administratif untuk dokumen-
dokumen resmi, persetujuan-persetujuan
dan perjanjian-perjanjian, wasiat-wasiat,
daftar-daftar, berkas-berkas kewajiban,
inventaris, dan sebagainya;
2. pendaftaran harta benda, penyimpanan
yang aman barang-barang berharga dan
dokumen-dokumen yang penting;
3. warisan-warisan untuk tujuan-tujuan
keagamaan dan perbendaharaan-
perbendaharaan amal;
4. penyimpanan rekening-rekening dan
sentralisasi administrasi di tempat
terdapat berbagai kelompok yang terlibat
di dalam satu pekerjaan;
5. pengaturan-pengaturan keuangan di
antara paroki dan rumah sesuai dengan
hukum kanon dan Konstitusi;
6. setiap norma lain yang mungkin
dianjurkan oleh pengalaman setempat.
Kapitel provinsi boleh mendelegasikan
tugas ini kepada provinsial bersama
C 171
dewannya.

27.3 Page 263

▲back to top
263
191. Jika seorang anggota, apa pun
jabatan yang diembannya, harus
membuat utang atau suatu jenis
kewajiban yang lain tanpa otorisasi dari
seorang superior yang berwewenang, ia
sendirilah yang tetap bertanggung jawab.
Bukan Serikat, bukan juga provinsi dan
bukan juga rumah tempat ia menjadi
anggotanya mendapat tanggung jawab
apa pun atas kewajiban tersebut.
Kalau suatu badan usaha - provinsi atau
rumah - harus menerima pinjaman,
sekalipun dengan otorisasi semestinya, ia
sendirilah tetap bertanggung jawab atas
pembayaran kembali; suatu klausul
mengenai hal ini hendaknya ditulis di
C 190
dalam kontrak pinjaman.
Pada tingkat dunia
192. Ekonom jenderal atas nama seluruh
Serikat mengawasi kegiatan-kegiatan yang
terdaftar di dalam Konstitusi artikel 188.
Ia mengawasi administrasi provinsi dan
rumah-rumah, dan khususnya memeriksa
laporan tahunan yang disusun dan
dikirim sesuai dengan petunjuk-petunjuk
Peraturan-Peraturan Umum artikel 196.
Ia memberi laporan administrasinya
kepada Rektor Mayor dan dewannya
sekurang-kurangnya satu kali setahun dan

27.4 Page 264

▲back to top
264
C 139.188 kapan saja ia diminta melakukan hal itu.
Provinsi-provinsi
C 169.190
193. Ekonom provinsi mengurus barang-
barang yang tidak menjadi milik suatu
rumah di provinsi secara khusus, dan
barang-barang yang oleh para sama-
saudara secara perorangan dipercayakan
kepada Kongregasi; ia mengawasi dan
mengontrol administrasi setiap rumah. Ia
menjalankan tugas-tugasnya dengan
bergantung pada provinsial, yang
membuat keputusan-keputusan dengan
persetujuan dewannya dalam hal kegiatan
-kegiatan yang disebutkan di dalam
Konstitusi artikel 188 dan lain-lain yang
memiliki kepentingan tertentu.
194. Ekonom provinsi harus bersepakat
dengan provinsial mengenai:
1. bantuan yang diberikannya kepada
ekonom-ekonom lokal guna menjamin
pelaksanaan yang tepat kewajiban-
kewajiban mereka dan dalam
mengoordinasikan insiatif-inisiatif pada
tingkat provinsi;
2. kunjungan-kunjungan yang
dilakukannya ke rumah-rumah untuk

27.5 Page 265

▲back to top
C 169.190
265
memeriksa keadaan bangunan-bangunan
dan harta benda, dan untuk memeriksa
administrasi, pemeliharaan dan keadaan
kesehatan;
3. mengundang pertemuan tahunan para
ekonom lokal;
4. penyerahan langsung laporan
keuangan tahunan dan laporan-laporan
berkala lainnya pada formulir-formulir
yang disediakan olehnya;
5. penarikan dari rumah-rumah
sumbangan-sumbangan yang disebutkan
di dalam Peraturan-Peraturan Umum
artikel 197.
195. Di antara hak-hak dan kewajiban-
kewajiban ekonom provinsi termasuk
juga pengawasan atas semua kegiatan
pembangunan di dalam provinsi,
sekalipun hal ini menyangkut sebuah
rumah yang sudah ada dan di tempat
pekerjaan harus dilaksanakan di bawah
kontrol langsung ekonom setempat dan
tanggung jawab rektor.
196. Ekonom provinsi hendaknya tertib
memberitahukan provinsial dan
dewannya secara berkala mengenai
administrasinya, dan dalam menyusun
anggaran serta neraca keuangan tahunan
yang telah mereka setujui.
Neraca keuangan hendaknya meliputi

27.6 Page 266

▲back to top
C 169.190
C 76.190
266
pendapatan tunai dan pengeluaran serta
situasi provinsi berkaitan dengan aset-
aset utama dan pasiva, disertai
rangkuman laporan-laporan keuangan
tiap-tiap rumah; satu salinan, yang
ditandatangani oleh provinsial dan
dewannya, dikirim kepada ekonom
jenderal.
197. Provinsial dengan persetujuan
dewannya memutuskan tentang dan
memberitahukan rumah-rumah mengenai
sumbangan-sumbangan yang diminta dari
mereka untuk kebutuhan-kebutuhan
provinsi, dan demikian pula menarik
dana-dana kelebihan yang mungkin
tersedia di rumah-rumah tertentu.
Ia menyusun suatu rencana berkala
solidaritas keuangan di antara semua
rumah provinsi, supaya membantu
mereka yang sedang dalam kekurangan
besar dan untuk menyediakan dana-dana
untuk karya-karya dan pembelanjaan-
pembelanjaan luar biasa yang sudah
direncanakan di dalam kapitel provinsi.
Ia juga memastikan solidaritas dengan
Kongregasi di seluruh dunia, teristimewa
pada saat-saat dan dengan cara-cara yang
diminta oleh Rektor Mayor dan
dewannya.

27.7 Page 267

▲back to top
267
Rumah-rumah
C 184.190
198. Pengurusan barang-barang setiap
rumah dipercayakan kepada ekonom
lokal, yang akan bertindak bergantung
pada rektor dan dewannya.
Setiap transaksi keuangan di dalam setiap
sektor rumah, bahkan yang dilakukan
oleh
rektor, harus dapat
dipertanggungjawabkan dengan
mengikuti cara perhitungan di kantor
ekonom, yang akan diatur dengan cara
yang sepadan dengan pentingnya dan
kompleksnya pekerjaan bersangkutan.
Bahwa sama-saudara yang menangani
karya-karya yang oleh statuta atau
persetujuan mempunyai dewan pengurus
terpisah, harus
mempertanggungjawabkan administrasi
mereka kepada para superior religius. Hal
ini harus dilakukan sekalipun apabila
terdapat administrasi yang terpisah untuk
komunitas dan pekerjaan yang
bersangkutan.
199. Menjadi kewajiban ekonom untuk
mengelola urusan-urusan dengan rajin
dan cermat.

27.8 Page 268

▲back to top
268
Dengan persetujuan rektor ia
mengadakan pembelian-pembelian yang
perlu, mengurusi para karyawan dan
menangani soal-soal asuransi; ia harus
berusaha dengan waspada supaya
penyalahgunaan dan pemborosan segala
jenis dihindari, dan supaya perabot dan
kamar-kamar tetap sederhana, fungsional,
bersih dan teratur rapi.
C 176.184.190
C 184.190
Rektor sendiri hendaknya selalu
diberitahu tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan keadaan keuangan
rumah.
200. Tanpa berprasangka terhadap apa
yang sudah ditetapkan di dalam
Konstitusi artikel 188, rektor dan
ekonom tidak akan membuat perubahan-
perubahan, mencari penyelesaian masalah
-masalah ekonomi, atau mengambil
inisitatif-inisiatif yang cukup penting
tanpa persetujuan dewan lokal dan tanpa
otorisasi provinsial bersama dewannya.
201. Rektor dan ekonom hendaknya
dengan teratur memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangan mereka kepada
provinsial dengan cara yang sudah
ditetapkan, dan menyampaikan juga
kepadanya setiap kelebihan yang tersisa
pada akhir tahun keuangan, dalam
kepatuhan kepada Peraturan-Peraturan

27.9 Page 269

▲back to top
269
C 176.184.190
C 184.190
Umum artikel 197.
Mereka juga hendaknya dengan giat
menunaikan setiap kewajiban lainnya
yang mereka jalankan dan membayar
setiap utang yang dibuat baik dengan
rumah-rumah Salesian yang lain maupun
dengan pihak luar.
202. Ekonom sendiri hendaknya selalu
bersedia mempertanggungjawabkan
pengelolaannya kepada rektor dan
dewannya. Ia mengirim laporan tentang
administrasinya kepada provinsial dan
ekonom provinsi setiap tahun dan kapan
saja ia diminta melakukan hal itu.
Bila ada kesempatan, dan teristimewa
apabila program pekerjaan tahun itu dan
situasi ekonomi dibicarakan, ia meminta
perhatian seluruh komunitas mengenai
pengeluaran-pengeluaran biasa dan luar
biasa yang tersangkut di dalam
pengurusan rumah.

27.10 Page 270

▲back to top
270

28 Pages 271-280

▲back to top

28.1 Page 271

▲back to top
271
TULISAN-TULISAN DON BOSCO
Halaman-halaman berikut ini
berisi tulisan-tulisan Bapa dan
Pendiri kita yang oleh kapitel
umum ke-20, ke-21 dan ke-22
dipandang mempunyai arti
istimewa untuk penghayatan
panggilan kita dengan setia.

28.2 Page 272

▲back to top
272

28.3 Page 273

▲back to top
273
I.
KEPADA PARA SAMA-SAUDARA*
Konstitusi Serikat kita disetujui secara difinitif oleh Takhta
Suci pada 3 April 1874.
Kita hendaknya menyambut kenyataan ini sebagai salah
satu peristiwa yang paling mulia di dalam sejarah Serikat
kita, oleh karena melalui kenyataan itu kita memperoleh
jaminan bahwa, dalam mematuhi peraturan-peraturan kita,
kita bertumpuh pada suatu dasar yang kokoh, aman dan,
bolehlah saya menambahkan, sempurna dan tidak dapat
salah, sebab, pertimbangan dari Gereja tertinggi, yang
memberikan penilaian atasnya, tidak dapat salah.
Namun demikian apa pun nilai yang terkandung di
dalamnya, persetujuan ini tidak akan banyak gunanya,
apabila peraturan-peraturan itu tidak diketahui, dan
dipatuhi dengan setia; dan justru supaya diketahui, dibaca,
direnungakan, dan kemudian dihayati oleh setiap orang,
jadi saya pikir baik kiranya ini sampai kepada kalian yang
diterjemahkan dari naskah aslinya. (.....)
Selain itu, saya berpikir ada manfaatnya meminta perhatian
kalian terhadap beberapa hal praktis yang akan
mempermudah kita memahami semangat yang mengilhami
peraturan-peraturan itu, dan membantu kalian
mematuhinya dengan setia dan cinta. Sesungguhnya saya
berbicara dari lubuk hati, seraya dengan singkat
memaparkan kepada kalian apa yang dari pengalaman
menyebabkan saya menilainya sebagai hal yang
menguntungkan bagi kebaikan rohani kalian dan demi
kesejahteraan segenap Kongregasi.
* Regole o Costituzioni della Società di S. Francisco di Sales. Torino 1885.
(Introduzione) pp. 3-46 passim.

28.4 Page 274

▲back to top
274
Kaul-kaul
Pertama kalinya ketika Bapa Suci, Paus Pius IX, berbicara
tentang Serikat Salesian, ia berkata: “Di dalam sebuah
Kongregasi religius atau serikat kaul-kaul penting, sehingga
semua anggota dapat dipersatukan oleh suatu ikatan hati
dengan superior mereka, dan para superior menyatukan
dirinya dengan Kepala Gereja, dan mau tidak mau dengan
Tuhan sendiri.”
Dengan demikian kaul-kaul kita boleh disebut sebagai tali-
tali rohani yang dengannya kita mengonsekrasikan diri kita
kepada Allah, menaruh kehendak kita, barang-barang kita,
dan kemampuan-kemampuan rohani serta moral kita di
dalam kekuasaan superior, sehingga kita semua
membentuk satu hati dan satu jiwa, untuk memajukan,
menurut Konstitusi kita, kemuliaan Tuhan Allah yang lebih
besar; sebagaimana persisnya Gereja mengundang kita yang
di dalam doanya dikatakan: “Semoga iman di dalam pikiran
mereka dan kesalehan di dalam tindakan-tindakan mereka menjadi
satu.”
Kaul-kaul itu merupakan suatu persembahan yang murah
hati yang dengannya pahala karya-karya kita menjadi sangat
besar. Santo Anselmus mengajarkan bahwa suatu pekerjaan
yang baik tanpa kaul adalah sama dengan buah tanpa
pohonnya. Seorang yang melakukannya dengan kaul
mempersembahkan kepada Allah buah dan pohonnya juga.
Santo Bonaventura mengibaratkan pekerjaan yang
dilakukan tanpa kaul dengan mempersembahkan bunga
tanpa modal, tetapi apabila dilakukan dengan kaul maka
bunga dan modal dipersembahkan semua kepada Allah.
Para Bapa Gereja yang kudus dengan suara bulat
mengajarkan bahwa setiap tindakan yang dilakukan dengan
kaul mengandung pahala ganda, yaitu kebaikan pekerjaan

28.5 Page 275

▲back to top
275
itu sendiri, dan pelaksanaan kaul yang sudah dibuat.
Lebih dari itu, tindakan pengikraran kaul-kaul itu
memulihkan kita sekali lagi, menurut ajaran St. Thomas,
kemurnian pembaptisan kita, yang artinya, menempatkan
kita di dalam keadaan seperti kita baru saja menerima
pembaptisan. Para Pujangga Gereja membandingkan kaul-
kaul religius dengan kemartiran, dengan mengatakan bahwa
pahala seseorang yang mengikrarkan kaul-kaulnya itu sama
dengan pahala orang yang menerima kemartiran, sebab
kekurangan intensitas pada kaul-kaul itu, dimbangi dengan
ketahanannya.
Bila kaul-kaul religius begitu banyak meningkatkan pahala
karya-karya kita dan membuat karya-karya itu berkenan
kepada Allah, maka kita patut berusaha dengan sungguh-
sungguh menunaikannya. Barangsiapa yang merasa bahwa
ia tidak mampu mempertahankannya hendaknya ia tidak
mengikrarkannya, atau harus menunda pengikarannya
sampai ia merasa di dalam hatinya bahwa ia bertekat
sungguh-sungguh hendak bertahan dengan kaul-kaul itu.
Kalau tidak demikian, maka ia menyampaikan kepada Allah
suatu janji tanpa iman dan bodoh, yang pasti membuat
Allah tidak berkenan: “... karena ia tidak akan memiliki terang
dan janji-janji yang gegabah,”1 kata Roh Kudus. Oleh karena
itu hendaklah kita mempersiapkan diri kita baik-baik untuk
persembahan yang heroik ini. Kalau kita sudah
melakukannya, hendaklah kita bersedia
mempertahankannya bahwa biar pun dengan harga
pengorbanan yang panjang dan berat: “... bayarlah kaul-
kaulmu kepada Yang Mahatinggi,”2 inilah yang sebenarnya
diperintahkan oleh Dia sendiri.
1. Qo 5,3
2. Mzm 49: 14

28.6 Page 276

▲back to top
276
Ketaatan
“Di dalam ketaatan sejati,” kata St. Hieronimus, “terletak
kesempurnaan setiap kebajikan.” “Semua kesempurnaan religius,”
kata St. Bonaventura, “terdiri dari pengorbanan kemauan sendiri,
dengan kata lain, dalam praktik ketaatan.” “... Pembicaraan orang
yang taat akan selalu didengarkan,”3 kata Roh Kudus. St.
Gregorius menyimpulkan bahwa “ketaatan membawa orang
kepada pemilikan semua kebajikan yang lain dan demikian pula
mempertahankan semuanya itu.”4
Lebih dari itu ketaatan ini hendaknya mengikuti teladan
Juruselamat kita yang ilahi, yang menghayatinya bahkan di
dalam hal-hal yang paling sulit, bahwa wafat di salib,5 dan
apabila kemuliaan Allah menuntut sebegitu banyak dari
kita, kita juga harus taat pada pengorbanan diri kitasendiri.
Oleh karena itu perintah-perintah superior, aturan-aturan
Kongregasi dan juga kebiasaan-kebiasaan di setiap rumah,
hendaknya dipatuhi sungguh-sungguh; dan sekiranya
seseorang terkadang bersalah karena tidak mematuhinya, ia
sepatutnya meminta maaf kepada pihak yang tidak
dipatuhinya. Perbuatan yang rendah hati ini sangat
membantunya untuk mendapatkan pengampunan atas
kesalahan yang diperbuat, dan memperoleh rahmat Allah di
masa depan, dan juga dapat menjaga kita untuk tidak jatuh
lagi ke kesalahan yang sama.
Rasul St. Paulus, dalam menganjurkan penghayatan
keutamaan ini berkata: “Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan
tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu,
3. Ams 21:28 (JB)
4. Moral. I, 35.
5. Fil 2:8

28.7 Page 277

▲back to top
277
sebagai orang-orang yang bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan
itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan
keluh-kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan
bagimu.”6
Patutlah dicatat bahwa dengan hanya melakukan hal-hal
yang bagi kita menyenangkan, dan yang hanya membawa
kepuasan diri sendiri, bukanlah ketaatan sejati, melainkan
hanya mengikuti kemauan kita sendir. Ketaan sejati, yang
membuat kita berkenan kepada Allah dan kepada para
superior kita, terkandung di dalam melakukan dengan
gembira apa saja yang diperintahkan oleh Konstitusi atau
oleh para superior sendiri; sebagaimana ditegaskan oleh St.
Paulus: “Allah mengasihi pemberi yang gembira.”7 Hal itu
terkandung juga dalam menunjukkan kepatuhan kita,
bahkan dalam hal-hal yang paling sulit dan bertentangan
dengan cinta-diri, dan melaksanakannya dengan berani
biarpun harus dibayar dengan rasa sakit dan pengorbanan.
Dalam hal-hal ini ketaatan memang paling sulit, tetapi juga
lebih berpahala, dan membawa kita kepada pemilikan
kerajaan surga, sesuai dengan kata-kata Juruselamat kita
yang ilahi: “... Kerajaan surga menderita kekerasan, dan orang-
orang yang keras merebutnya dengan paksa.”8
Bila kalian mengamalkan ketaatan dengan cara ini, saya
menjamin, demi nama Allah, kalian akan menjalani
kehidupan yang tenteram dan bahagia di dalam Serikat kita.
Tetapi hal ini juga harus saya katakan kepada kalian, mulai
dari hari kalian memilih melakukan kemauan sendiri dan
tidak bertindak dengan taat, kalian akan merasa tidak
senang atau bagi yang menyadari kehidupan komunitas
6. Ibr 13: 17
7. 2 Kor 9: 7
8. Mt 11: 12

28.8 Page 278

▲back to top
278
merupakan beban, maka bila diamati dengan saksama akan
terlihat bahwa hal itu timbul dari keinginan untuk taat dan
tunduk kepada kemauan sendiri. Bila kalian merasa tidak
senang renungkanlah hal ini dan cobalah mengetahui
bagaimana mengobatinya.
Kemiskinan
Bila kita tidak meninggalkan dunia demi kepentingan Allah,
maka pada suatu hari nanti kita harus meninggalkannya
kerena perlu. Sebaliknya, mereka yang meninggalkannya
dengan spontan, akan menerima rahmat seratus kali lipat di
dalam hidup sekarang ini dan ganjaran abadi di dalam
hidup yang akan datang. Barangsiapa yang tidak dapat
berkorban dengan rela, akan harus melakukan itu sampai
saat kematian, namun tanpa imbalan jasa untuk itu, dan
dengan kewajiban memberi kepada Allah
pertanggungjawaban yang ketat tentang segala sesuatu yang
dimiliknya.
Memang benar bahwa Konstitusi kita mengizinkan
pemilikan dan pemakaian semua hak sipil; tetapi sesudah
memasuki Serikat seseorang tidak boleh lagi mengatur dan
mengurusi barang-barang miliknya tanpa persetujuan
superior, dan itu pun hanya di dalam batas-batas yang
ditetapkan oleh dia, sehingga di dalam Serikat orang secara
harafia dipandang tidak memiliki apa-apa, karena ia telah
membuat dirinya miskin supaya menjadi kaya bersama
Yesus Kristus. Ia mengikuti teladan Juruselamat kita yang
lahir dalam kemiskinan, hidup dirampasi dari segala-
galanya, dan wafat tak berbusana di salib.
Maka marilah mendengarkan apa yang dikatakan oleh
Guru ilahi kita: “Oleh karena itu, barangsiapa tidak melepaskan
dirinya dari segala miliknya, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.”9
9. Lk 14:33

28.9 Page 279

▲back to top
279
Kepada orang lain yang berkeinginan bergabung menjadi
bagian dari para pengikutnya, ia berkata: “Pergilah, juallah
segala milikmu dan berilah itu kepada orang miskin, maka engkau
akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan
ikutilah Aku,”10
Kepada murid-murid-Nya, Ia biasa berkata bahwa mereka
tidak boleh memiliki lebih dari satu pakaian, juga tidak
perlu berpikir akan apa yang mereka butuhkan dalam tugas
pewartaan. Sebenarnya, kita tidak membaca tentang Yesus
Kristus sendiri atau para rasul-Nya, atau satu dari para
murid-Nya memiliki tanah, rumah, furnitur, pakaian-
pakaian, daging atau minuman, atau barang-barang sejenis.
Dan St. Paulus berkata dengan jelas bahwa para pengikut
Kristus, kemana mereka pergi apa pun yang mereka
lakukan, harus senang dengan makanan yang tepat
dibutuhkan untuk hidup and pakaian yang menutup tubuh
mereka: “Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.”11
Semua yang melampaui makanan dan pakaian adalah
kemewahan bagi kita, dan bertentangan dengan panggilan
religius. Benar bahwa terkadang kita harus menderita
ketidaknyamanan perjalanan-perjalanan kita, dalam
pekerjaan, gangguan kesehatan dan sakit; terkadang kita
mempunyai makanan, pakaian dan barang lain yang bukan
kesukaan kita, tetapi kita memang harus ingat bahwa kita
membuat kaul kemiskinan, dan bahwa jika kita
menginginkan pahala dan balasannya, kita harus
menanggung konsekwensi-konsekwensinya. Marilah kita
selalu waspada akan jenis kemiskinan yang dicela oleh St.
Bernardus, yang mengatakan:
10. Mt 19: 21
11. 1 Tim 6: 8

28.10 Page 280

▲back to top
280
“Ada sementara orang yang bermegah karena disebut miskin, tetapi
yang tidak mau memikul konsekwensi-konsekwensi kemiskinan;
ada pula orang, yang merasa puas menjadi orang miskin, asalkan
mereka tidak menginginkan apa-apa lagi.”
Jika memang kemiskinan sungguh menyebabkan kita
kesulitan atau menderita, hendaklah kita bergembira
bersama St. Paulus yang sangat bergembira dengan semua
penderitaannya.12 Atau sekali lagi marilah kita lakukan
seperti para rasul, yang sangat berbahagia ketika mereka
kembali dari Sanhedrin, sebab mereka dipandang pantas
menderita celaan demi nama Yesus.13 Justru untuk jenis
kemiskinan inilah surga tidak hanya dijanjikan tetapi
dijaminkan oleh Penebus kita yang ilahi ketika ia berkata:
“Berbahagialah orang yang miskin dalam roh, karena kerajaan
surga menjadi milik mereka.”14 Selain itu hidup dalam keadaan
seperti ini, menempati kamar yang tidak nyaman, atau
dengan perabot yang miskin, memakai pakaian yang
sederhana, makan makanan yang kasar dan biasa, amat
berharga bagi dia yang telah mengikrarkan kaul kemiskinan,
sebab ini membuat dia menyerupai Kristus.
Hal yang juga menjadi bagian dari kemiskinan ialah tidak
merusak apa pun, memelihara buku-buku, pakaian, sepatu
dan sebagainya, dan juga tidak merasa malu memakai
barang-barang atau pakaian yang sudah tua, ditambal, atau
sedikit rusak.
12. 2 Kor 7: 4
13. Kis 5: 41
14. Mt 5: 3

29 Pages 281-290

▲back to top

29.1 Page 281

▲back to top
281
Kemurnian
Kebajikan yang sangat perlu, kebajikan yang besar,
kebajikan malaikat, yang memahkotai semua yang lain,
ialah kemurnian. Orang yang berkebajikan ini dapat
menerapkan pada dirinya sendiri perkataan Roh Kudus:
“Semua hal yang baik datang kepada-Ku bersama dia.”15
Juruselamat kita meyakinkan bahwa mereka yang
memperoleh harta yang tak ternilai ini menjadi seperti
malaikat-malaikat Allah, bahkan di dalam hidup ini.16
Akan tetapi bakung yang tak bercela ini, mawar yang tak
ternilai ini, mutiara yang teramat mahal ini di mana-mana
dikepung oleh musuh jiwa orang-orang, sebab ia
mengetahui dengan baik, bila ia berhasil merebutnya dari
kita, seluruh urusan kesucian kita boleh dikatakan hancur
berantakan. Terang diubah menjadi kegelapan, nyala api
menjadi arang yang hitam, dan malaikat surga menjadi
setan, sehingga hilanglah semua kebajikan. Di sinilah, putra
-putraku terkasih, saya percaya akan bermanfaat secara
rohani, jika saya memilih hal-hal, yang jika dipraktikan,
akan menjadi keuntungan besar bagi kalian; memang saya
merasa tepat untuk menyakinkan kalian bahwa hal-hal itu
akan memelihara kebajikan itu bagi kalian, demikian pula
bagi semua orang lain. Maka ingatlah baik-baik hal-hal
berikut ini.
1. Janganlah memasuki Serikat sebelum berkonsultasi
dengan seseorang yang bijaksana, yang memberimu
penilaian bahwa engkau akan menghidupi dengan baik
kebajikan ini.
15. Kebj 7: 11
16.Mt 12: 30

29.2 Page 282

▲back to top
282
2. Hindarilah hubungan yang akrab dengan pribadi-pribadi
lawan jenis, dan tidak pernah terhanyut di dalam
persahabatan istimewa dengan salah seorang dari anak-
anak yang oleh penyelenggaraan ilahi dipercayakankepada
pemeliharaan kita. Cinta kasih dan tingkah laku yang baik
kita berikan kepada semua orang tetapi ikatan sentimentil
tidak kita berikan kepada siapa pun. Tentang hal ini St.
Hieronimus mengatakan: “Atau tidak mencintai siapa-siapa,
atau mencintai semua orang sama rata.”
3. Sesudah doa malam langsung pergi beristirahat, dan
jangan bercakap-cakap lebih jauh dengan siapa saja sampai
sesudah Misa kudus keesokan harinya.
4. Kendalikan selalu panca indera. Roh Kudus sangat jelas
mengatakan bahwa tubuh yang fana menekan jiwa.17 Oleh
karena itu St. Paulus, sekalipun kehabisan tenaga karena
pekerjaannya, menundukkan tubuhnya dengan disiplin diri
yang keras, dan menulis:“Aku melatih tubuhku dan
menguasainya seluruhnya.”18
Saya menasihati kalian supaya secara khusus bersikap
moderasi dalam makan dan minum; anggur dan cinta kasih
tidak bisa berjalan bersama.
5. Tempat-tempat yang sering dikunjungi, pribadi-pribadi
dan barang-barang dunia menyajikan bahaya-bahaya yang
besar terhadap kemurnian. Maka jauhkanlah diri dari
semuanya itu, dan bukan hanya dalam tubuh melainkan
juga dalam pikiran dan hati. Saya tidak ingat sudah pernah
membaca, atau mendengar cerita orang bahwa seorang
rohaniwan telah mengunjungi tempat asalnya dan
membawa kembali sesuatu keuntungan rohani. Sebaliknya
beribu-ribu orang yang memperlihatkan diri mereka tidak
yakin akan hal ini, telah mencoba pengalaman ini, tetapi
17. Kebj 9: 15
18. 1 Kor 9: 27

29.3 Page 283

▲back to top
283
mereka kecewa karena tidak sedikit mengalami tidak
bahagia karena mereka tidak bijaksana dan
kesembronoannya sendiri.
6. Kepatuan peraturan-peraturan suci kita yang
sesungguhnya, dan khususnya terhadap kaul-kaul dan
praktik kesalehan, mengalahkan semua kekurangan, dan
menjadi penjaga setia kemurnian kita. Agama Kristen
mungkin dengan tepat dibandingkan dengan sebuah kota
yang kuat dan dikelilingi tembok-tembok. Nabi Yesaya
berkata: “Kita memiliki kota yang kuat; demi keselamatan kita
Tuhan membangun tembok dan benteng.”19
Kaul-kaul dan peraturan-peraturan suatu komunitas
religius mungkin terlalu cepat dipandang kurang memiliki
nilai-nilai yang kuat. Tembok dan benteng agama ialah
perintah-perintah Allah dan Gerejanya. Terjadinya
pelanggaran-pelanggaran perintah Allah itu karena Setan
memakai semua jenis cara dan tipu muslihat. Akan tetapi
agar membawa orang-orang religius jatuh dalam
pelanggaran, ia pertama-tama menghancurkan dahulu pos-
pos penjagaan dan benteng-bentengnya, yaitu peraturan-
peraturan dan konstitusi ordo mereka. Apabila musuh jiwa-
jiwa yang besar menggoda seorang religius, dan membuat
dia melanggar perintah-perintah ilahi, ia pertama-tama
menyebabkan dia tidak peduli dalam hal-hal yang kurang
penting, dan kemudian dalam hal-hal yang lebih penting;
sesudah itu ia membimbingnya supaya gampang
meninggalkan hukum Allah, dengan demikian
membuktikan kebenaran yang dipermaklumkan oleh Roh
Kudus: “Barangsiapa meremehkan hal-hal yang kecil akan gagal
sedikit demi sedikit.”20
19. Yes 26: 1
20. Sir 19:1

29.4 Page 284

▲back to top
284
Maka, putra-putraku terkasih, hendaklah kita setia kepada
kepatuhan yang tepat peraturan-peraturan kita, bila kita
mau setia kepada perintah-perintah ilahi, teristimewa
perintah yang keenam dan kesembilan. Hendaklah kita juga
dengan tekun, giat dan tertib mematuhi dengan tepat
praktik-praktik kesalehan, yang merupakan dasar dan
penopang semua ordo religius, dengan demikian kita akan
menghayati kehidupan yang murni, yang hampir-hampir
menyerupai kehidupan malaikat.
Cinta kasih persaudaraan
Kita tidak dapat mengasihi Allah tanpa mengasihi juga
sesama kita. Perintah kepada kita untuk mengasihi Allah
menuntut juga kita untuk mengasihi sesama kita. Di dalam
surat pertamanya St. Yohanes, penginjil kita,
mengungkapkan sesungguhnya kata-kata ini: “... Dan
perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiap mengasihi Allah, ia
harus juga mengasihi saudaranya.” Di dalam ayat yang sama
rasul itu mengingatkan bahwa “Bila seseorang mengatakan,
’Saya mengasihi Allah,’ dan membenci saudaranya, ia itu seorang
pembohong.”21
Apabila cinta kasih persaudaraan merajai hubungan satu
sama lain di dalam komunitas, dan semua bersuka cita atas
kebaikan orang lain seperti kebaikannya sendiri, maka
rumah itu dengan sendirinya menjadi sebuah surga, dan
membenarkan kata-kata nabi Daud: “Alangkah indah dan
menyenangkan apabila saudara-saudara hidup dalam persatuan.”22
Akan tetapi begitu cinta diri berkuasa di sana, dan
percekcokan serta rasa tidak senang muncul di antara
anggota-anggota, maka rumah itu akan dengan cepat
menjadi sama dengan neraka. Tuhan kita amat berkenan
21. 1 Yoh 4: 20.21
22. Mzm 132: 1

29.5 Page 285

▲back to top
285
melihat saudara-saudara hidup in unum, artinya, bersatu
dalam hati dan pikiran, mengabdi Allah dan saling
membantu dalam cinta kasih. Inilah pujian yang diberi
kepada umat Kristen perdana oleh St. Lukas, bahwa
mereka itu begitu saling mengasihi sehingga tampaknya
mereka hanya mempunyai satu hati dan satu jiwa.23
Sebagian besar kerugian di dalam komunitas-komunitas
religius ditimbulkan oleh mencari-cari kesalahan yang pasti
berlawanan dengan cinta kasih. “Orang yang suka kasak-
kusuk mencemarkan jiwanya sendiri dan dibenci oleh tetangganya.”24
Sebaliknya, betapa besar manfaat rohani yang diberikan
oleh kaum religius, yang selalu berbicara yang baik-baik
saja tetang sesama religiusnya, dan selalu berusaha untuk
meminta maaf atas kesalahan-kesalahannya. Oleh karena
itu hendaklah dengan hati-hati menghindari segala
kenikmatan mencari-cari kesalahan orang lain, teristimewa
terhadap rekan-rekan kalian, dan terlebih lagi terhadap para
superior kalian. Juga merupakan suatu bentuk mencari-cari
kesalahan dan malahan lebih buruk lagi, ialah membuat
penafsiran yang jelek atas tindakan-tindakan yang luhur
atau mengatakan bahwa tindakan-tindakan itu dilakukan
dengan niat jahat.
Hendaklah kalian menjauhkan diri dari menceritakan
kepada seorang teman keburukan yang mungkin dikatakan
orang lain tentang dia, karena bisa menimbulkan kesulitan
dan dendam yang dapat bertahan berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun. Alangkah beratnya tanggung jawab yang
harus diberikan orang-orang usil ini kepada Tuhan. “Orang
yang menyebarkan percekcokan di antara saudara-saudara ...
menimbulkan kebencian bagi dirinya.”25 Bila kalian mendengar
23. Kis 4:32
24. Sir 21: 28
25. Ams 6: 16.19

29.6 Page 286

▲back to top
286
sesuatu yang menyinggung yang lain hendaklah kalian
melakukan apa yang dinasihatkan Roh Kudus: “Kamu
mendengar sesuatu perkataan? Biarlah itu mati bersama kamu.”26
Berhati-hatilah jangan sampai menyakiti hati salah seorang
saudaramu sekalipun mungkin hanya bergurau; lelucon-
lelucon yang menimbulkan rasa tidak senang pada saudara
kita dan menyinggung perasaannya bertentangan dengan
cinta kasih. Maukah kalian diejek dan ditertawakan oleh
orang lain sama seperti kalian ingin melihat saudaramu
demikian?
Jauhkanlah diri dari perselisihan. Mengenai hal-hal yang
sebenarnya tidak mempunyai arti apa-apa, kadang-kadang
timbul percekcokan, yang dengan mudah beralih kepada
penghinaan dan pertengkaran yang menghancurkan
persatuan dan amat melanggar cinta kasih.
Apabila kalian mengutamakan kasih, berusaha selalu ramah
-tamah dan lemah-lembut terhadap setiap orang.
Kelembutan hati merupakan kebajikan yang amat dicintai
Yesus Kristus: “Belajarlah dari pada-Ku,” katanya, “karena
Aku lemah-lembut dan rendah hati.”27 Apa saja yang kalian
kerjakan atau katakan, perlihatkan sikap sopan-santun yang
baik, bukan hanya terhadap para superior melainkan
terhadap semua orang, teristimewa terhadap mereka yang
bersalah kepada kalian di masa lampau, atau yang sekarang
memandang kalian dengan pandangan yang tidak sopan.
“Cinta kasih menanggung segala-galanya.”28 Dengan demikian ia
tidak mau menanggung kekurangan-kekurangan orang lain
yang berarti tidak pernah memiliki cinta kasih sejati. Tiada
seorang pun di muka bumi ini yang tidak mempunyai
26. Sir 19:10
27. Mt 11: 29
28. 1 Kor 11: 7

29.7 Page 287

▲back to top
287
kesalahan betapa pun baiknya dia. Oleh karena itu bila ia
menginginkan orang lain menanggung kekurangan-
kekurangannya maka ia hendaknya mulai dengan
menanggung kekurangan-kekurangan orang lain, dengan
demikian sebagaimana dikatakan St. Paulus, memenuhi
hukum Kristus: “Hendaklah kamu saling menanggung bebanmu
dan dengan demikian memenuhi hukum Kristus.”29
Sekarang kita sampai pada hal yang praktis: pertama-
pertama, pengendalian kemarahan, yang begitu gampang
meledak bila terjadi perselisihan; kemudian berhati-hatilah
menggunakan kata-kata yang tidak menyenangkan; dan
terlebih lagi jauhkanlan diri dari cara-cara yang kasar dan
keras dalam pergaulan dengan orang lain, karena cara atau
tingkah laku yang kasar seringkali bisa lebih menyakitkan
daripada kata-kata yang kasar.
Manakala seorang saudara yang sudah bersalah terhadap
kamu datang hendak meminta maaf terimalah dia dengan
baik, janganlah memperlakukan dia dengan kasar dan
memberikan jawaban yang tidak mengenakan; tetapi
tenanglah, perlihatkanlah keramah-tamahan yang sejati,
kasih sayang serta kemauan baik.
Apabila kamu yang bersalah terhadap orang lain,
bereskanlah segala sesuatu dengan segera, dan cobalah
menghilangkan dari hati orang lain semua perasaan yang
menentang kamu, sambil memperhatikan ajaran St. Paulus:
“Janganlah membiarkan matahari terbenam sebelum padam
amarahmu.”30 dan lakukanlah ini, dengan mengatasi
kengganan di dalam hatimu.
29. Gal 6: 2
30. Ef 4: 26

29.8 Page 288

▲back to top
288
Janganlah merasa puas dengan hanya mencintai teman-
temanmu dengan kata-kata saja, melainkan pergilah
menolong dia. St. Yohanes, rasul cinta kasih itu, memberi
nasihat: “Marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau
dengan lidah, melainkan degan perbuatan dan dalam kebenaran.”31
Cinta kasih juga menuntut kerelaan memenuhi permintaan-
permintaan yang wajar dari orang lain. Akan tetapi yang
paling baik dari semua tindakan cinta kasih ialah memiliki
semangat untuk kebaikan rohani saudara-saudari kita.
Setiap kali ada kesempatan berbuat baik, janganlah pernah
mengatakan: “Ini bukan urusan saya, saya tidak mau
mencampurinya.” Inilah jawaban yang diberikan oleh Kain,
yang berani menjawab Allah: “Adakah aku ini penjaga
saudaraku?”32 Setiap orang terikat oleh kewajiban untuk
menyelamatkan saudaranya dari kehancuran. Allah sendiri
memerintahkan supaya kita memberi perhatian yang
sepatutnya patut kepada sesama kita.33 Oleh karena itu
berusahalah membantu semua orang, baik dengan
perkataan maupun dengan perbuatan dan teristimewa
dengan doa.
Sungguh merupakan ransangan yang besar untuk cinta
kasih dengan melihat Yesus Kristus dalam pribadi sesama
kita, dan mengingat bahwa kebaikan yang kita lakukan
kepadanya dipandang oleh Tuhan kita sebagai perbuatan
terhadap Dia sendiri: “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu,
apa saja yang kamu lakukan kepada salah seorang dari saudara-
saudara-Ku yang paling hina ini, kamu lakukan kepada-Ku.”34
31. 1 Yoh 3: 18
32. Kej 4: 9
33. Sir 17: 14
34. Mt 25: 40

29.9 Page 289

▲back to top
289
Praktik-praktik kesalehan
Persis sebagaimana halnya makanan memupuk dan
memelihara tubuh, demikian pula praktik-praktik kesalehan
memupuk jiwa dan membuat kita kuat pada saat
pencobaan, sejauh kita mematuhi praktik-praktik kesalehan
kita, kita akan hidup harmonis dengan setiap orang dan kita
akan menyaksikan seorang Salesian bergembira dalam
semangat dan berbahagia dalam panggilannya. Bila
sebaliknya ia melalaikan praktik-praktik itu, ia akan mulai
meragukan panggilannya dan akan mengalami godaan-
godaan yang kuat. Sejarah Gereja menunjukkan kita bahwa
ordo-ordo religius dan kongregasi-kongregasi semuanya
berkembang dan memajukan kebaikan agama, sejauh
kesalehan dipertahankan dan dihayati sungguh-sungguh di
antara mereka; sebaliknya, kita menyaksikan tidak sedikit
yang jatuh ke dalam kehancuran, dan yang lain mati sama
sekali - dan kapan? Hanya apabila semangat kesalehan
longgar dan para anggotanya mulai mencari hal-hal yang
mereka sukai sendiri, dan bukan hal-hal Yesus Kristus,35
sebagaimana dikeluhkan oleh St. Paulus mengenai orang-
orang Kristen terentu.
Oleh karena itu, putra-putraku, bila kita sangat menghargai
kemuliaan Serikat kita, bila kita ingin menyebarluaskan dan
memelihara perkembangannya demi kebaikan kita sendiri
dan keselamatan jiwa sesama kita, maka hendaklah kita
benar-benar dengan tertib tidak pernah melalaikan
meditasi, bacaan rohani, kunjungan harian kepada
Sakramen Mahakudus, pengakuan dosa mingguan, Komuni
Suci yang sering dan hikmat, doa Rosario, matiraga kecil
pada hari Jumat dan hal-hal lain semacam itu. Sekalipun
tiap-tiap praktek ini, kalau dilihat sendiri-sendiri,
tampaknya bukan sesuatu yang amat perlu, namun
35. Fil 2: 21

29.10 Page 290

▲back to top
290
demikian akan sangat membantu pembentukan
kesempurnaan dan keselamatan kita sebagai orang-orang
Kristen. St. Agustius berkata: “Kalau kamu ingin maju dan
bertumbuh menjadi besar di hadapan Allah, mulailah dengan hal-
hal yang kecil.”
Praktik kesalehan yang fundamental yang dalam beberapa
cara mencakup semua yang lain, terdiri dari melakukan
retret rohani setiap tahun, dan Latihan untuk kematian yang
bahagia, setiap bulan.
Salesian yang tidak dapat melakukan latihan yang terakhir
ini bersama-sama, harus dengan izin superiornya untuk
mengadakanya sendiri, seseoang yang karena tugas-
tugasnya menjadi halangan baginya untuk mengikuti penuh
satu hari, hendaknya ia mengikutinya sebagian, dengan
menunda pekerjaan yang tidak terlalu perlu ke hari yang
lain. Tetapi hendaklah semua orang, kurang lebih,
mengikuti peraturan-peraturan ini:
1. Di samping meditasi pagi yang biasa, hendaknya
meditasi dibuat selama setengah jam, atau diberikan
konferensi pada sore hari dan hendaknya hal ini berisi
tentang empat unsur yang berkaitan dengan akhirat.
2. Pengakuan dosa yang dilakukan oleh semua pada hari itu
hendaknya lebih daripada suatu tindakan tobat biasa,
mengingat bahwa hal ini mungkin merupakan pengakuan
dosa yang terakhir, dan Komuni Kudus hendaknya
diterima seolah-olah merupakan Viaticum.
3. Hendaklah setiap orang merenungkan selama sekurang-
kurangnya setengah jam kemajuan atau kebajikan yang
telah dicapai selama bulan itu, dan hal ini teristimewa
menyangkut pematuhan peraturan; dan hendaklah dibuat
niat yang teguh.
4. Hendaklah semua peraturan Serikat, atau sebagian dari
padanya, dibacakan sepanjang hari itu.

30 Pages 291-300

▲back to top

30.1 Page 291

▲back to top
291
5. Baik kiranya memilih pada hari itu beberapa orang kudus
sebagai pelindung untuk bulan berikutnya.
Saya berkeyakinan bahwa keselamatan seorang religius
dengan tepat dikatakan terjamin, apabila ia mendekati
sakramen-sakramen setiap bulan dan menertibkan hati
nuraninya seolah-olah ia sudah mau meninggalkan
kehidupan ini dan beralih ke dalam alam baka.
Oleh karena itu bila kita menjunjung tinggi kehormatan
Serikat kita, bila kita benar-benar menginginkan
keselamatan jiwa kita, hendaklah kita patuh kepada
peraturan-peraturan kita dan tertib dalam hal-hal yang
paling biasa, sebab barangsiapa takut akan Allah tidak
mengabaikan apa saja yang membantu untuk kemuliaan-
Nya yang lebih besar.36
“Rendiconto dan kepentingannya
Kepercayaan kepada para superior merupakan salah satu
dari hal-hal yang secara istimewa membantu untuk
kesejahteraan suatu serikat religius, dan untuk
ketenteraman serta kebahagiaan setiap anggota.
Dengan kepercayaan ini para anggota membuka hati
mereka kepada superiornya guna memperoleh keringanan
atas kesulitan-kesulitan yang mungkin mereka miliki,
kecemasan-kecemasan yang berkaitan dengan kewajiban-
kewajiban yang mungkin terhenti, dan para superior
mampu mengambil tindakan untuk mencegah rasa tidak
senang dan tidak puas. Mereka dapat mengetahui kekuatan
moral dan fisik para sama-saudara dan akibatnya nanti
dapat memberikan tugas-tugas yang kiranya paling cocok
bagi mereka. Sekiranya ada kekacauan menyusup masuk,
36. Qo 7: 19

30.2 Page 292

▲back to top
292
maka hal itu dapat seketika diketemukan dan diobati.
Karena alasan ini maka sudah ditetapkan bahwa setiap
orang harus bertemu dengan superiornya sekurang-
kurangnya sekali sebulan. Dalam kaitan ini Konstitusi kita
mengatakan bahwa setiap anggota harus menyatakan secara
sederhana dan kerelaan kesalahan-kesalahan yang lahiriah
yang bertentangan dengan peraturan, pertumbuhan dalam
keutamaan, kesulitan-kesulitan yang dihadapi, dan apa saja
yang ia rasakan perlu untuk disampaikan agar ia dapat
memperoleh nasihat dan penghiburan.
Poin-poin utama yang perlu disampaikan dalam rendiconto:
1. kesehatan;
2. studi dan tugas;
3. apakah ia mampu menunaikan kewajiban-
kewajibannya dan tekun melaksanakannya;
4. apakah ia memiliki cukup waktu untuk tugas-tugas
rohaninya dan ketekunannya untuk melakukan itu;
5. bagaimana ia menjalankan doa dan meditasinya;
6. berapa seringnya, devosi dan buah-buah yang
didapatkannya melalui sakramen-sakramen;
7. bagaimana ia mematuhi kaul-kaul, dan apakah ia
merasa ragu dengan panggilannya. Tetapi perlu diingat
bahwa rendiconto hanya berurusan dengan hal-hal
eksternal dan bukan untuk pengakuan dosa;
8. apakah ia mempunyai kekesalan atau kesulitan, atau
merasa dingin dengan seseorang yang lain;
9. apakah ia mengetahui sesuatu kekacauan yang dapat
diobati, dan teristimewa apabila hal itu merupakan
kasus mencegah suatu pelanggaran terhadap Allah.
Berikut ini, beberapa perkataan Santo Fransiskus dari Sales
mengenai hal ini:
“Setiap bulan hendaknya setiap orang, dengan cara yang
singkat dan padat, membuka hatinya kepada superiornya,

30.3 Page 293

▲back to top
293
dan dengan segala kesederhanaan dan kepercayaan yang
setia memaparkan kepadanya semua rahasia, dalam
kesederhanaan dan kepolosan seorang anak apabila ia
memperlihatkan kepada ibunya luka-luka, bilur, serangan
tawon yang didapatinya. Dengan cara ini setiap orang
memberikan pertanggungjawaban, bukan hanya mengenai
keberhasilan dan kemajuannya, melainkan juga kerugian
dan kegagalannya dalam berdoa, kebajikan dan kehidupan
rohani, dengan menunjukkan juga godaan-godaan dan
kesulitan-kesulitan batin bukan hanya untuk memperoleh
penghiburannya, melainkan juga untuk kerendahan hatinya.
Berbahagialah mereka yang dengan iklas dan hikmat
mengamalkan peraturan ini, yang mengandung sebagian
dari keadaan anak-anak yang suci, yang sangat dianjurkan
oleh Tuhan kita yang dari pada-Nya mengalir dan yang
oleh-Nya terpelihara segala ketenangan pikiran.”
Para rektor dianjurkan dengan sungguh-sungguh tidak
pernah alpa menerima rendiconto para anggota, dan
hendaknya semua orang didorong bahwa bila mereka
membuatnya dengan baik, dengan keterbukaan yang
sempurna dan kerendahan hati, mereka akan mengalami
kelegaan jiwa yang besar, dan batuan yang besar bagi
kemajuan dalam kebajikan, dan seluruh Kongregasi akan
memperoleh banyak keuntungan.
Satu hal yang di dalamnya sangat saya anjurkan dengan
amat jelas ialah tentang panggilan. Janganlah ada misteri
yang dibuat mengenai hal ini dengan para superior. Ini
merupakan hal yang paling penting dari semuanya, sebab
pada hal inilah bergantung benang kehidupan yang hendak
kita tempuh. Sengsaralah dia yang menyembunyikan
kebimbangannya mengenai panggilannya, dan memutuskan
hendak menginggalkan Serikta tanpa mencari nasihat yang
baik dan tanpa pendapat pembimbing rohaninya. Orang
semacam itu bisa membahayakan keselamatan kekalnya.

30.4 Page 294

▲back to top
294
Alasan pertama mengapa penting dan perlu mengurusnya
dengan para superior dengan segala ketulusan ialah sebab
hal itu memungkinkan mereka secara lebih baik mengatur
dan memimpin para anggota. Superior berwajib
memerintah maupun memimpin; inilah pekerjaannya.
Justru inilah menjadi perannya Rektor dan superior. Tetapi
kalau ia tidak mengenal mereka sebab mereka tidak
terbuka kepadanya, maka ia mungkin tidak bisa memimpin
dan membantu mereka dengan nasihat dan anjurannya.
Alasan kedua yang lebih menegaskan lagi yang pertama,
ialah bahwa semakin besar pengetahuan yang dimiliki para
superior tentang para sama-saudara, akan semakin besar
pula perhatian dan keprihatinan mereka untuk menjaga
dan membimbing mereka dalam masa-masa bahaya dan
dalam segala macam kesulitan yang timbul dalam waktu
dan tempat.
Ada pula alasan ketiga mengapa ketulusan dan kepercayaan
kepada superior itu penting: dengan demikian mereka akan
lebih mampu mengurus dan menyediakan apa yang paling
baik untuk seluruh Kongregasi yaitu kesejahteraan dan
kehormatannya, bersama kehormatan setiap anggota,
karena jabatan yang harus mereka jaga. Oleh karena itu
apabila setiap orang dengan berterus-terang kepada
mereka, dan memberi laporan yang lengkap tentang dirinya
sendiri, maka superior seraya menjaga kehormatan anggota
itu dan tidak pernah berkompromi dengan dia, akan dapat
menghargai kebaikan segenap Kongregasi. Akan tetapi
apabila anggota itu tidak benar-benar membuka hatinya,
maka ia mungkin akan membahayakan kehormatan dan
jiwanya sendiri, dan kehormatan komunitasnya, yang
dalam batas tertentu bergantung pada kehormatan
anggotanya itu.
Sesungguhnya sangat besar kebahagiaan dan kepuasan

30.5 Page 295

▲back to top
295
seorang religius ibarat sebuah buku yang terbuka terhadap
superiornya yang kepadanya ia mengemukakan segala
sesuatu yang mengganggunya; bila ia diserahi jabatan, maka
ia dapat menaruh segenap kepercayaannya pada Allah yang
akan datang membantu dan menjaganya agar bebas dari
gangguan. Maka ia akan berkata: “Ya Tuhan, saya tidak
menempatkan diri saya sendiri di sini; saya sudah
mengemukakan kekurangan-kekuranganku, nilai rohaniku
yang teramat kecil; Engkau, ya Tuhan, Engkaulah yang
telah mengutus aku; Engkau telah memerintahkan aku.
Oleh karena itu sudilah Engkau melengkapi kekurangan-
kekuranganku.” Dengan kepercayaan ini ia kiranya dapat
berkata bersama St. Agustinus seperti ini: “Ya Tuhan,
berikanlah aku apa yang Engkau perintahkan dan
perintahkanlah apa yang Engku kehendaki.” Sebagaimana
adanya, Allah berada di bawah suatu kewajiban untuk
memberi apa yang diminta seorang manusia. Tetapi orang
yang tidak terbuka, yang tidak mengungkapkan kekurangan
-kekurangannya, penghiburan apa yang diharapkannya?
Bukan Tuhan dan bukan juga ketaatan yang memenuhi
permintaannya, tetapi kehendaknya sendiri untuk
menonjolkan diri; ia seorang pengacau, yang tidak dipanggil
maupun tidak diundang dan ia tidak akan berhasil.
Lima kesalahan yang harus dihindari
Pengalaman menunjukkan kita lima kesalahan, yang seperti
ulat pohon menghancurkan kepatuhan religius dan
menghancurkan Kongregasi. Kesalahan-kesalahan itu ialah:
kegelisahan akan pembaruan; ingat diri-sendiri; mengeluh;
melalaikan kewajiban; lupa bahwa kita bekerja bagi Allah.
1. Hendaklah kita memerangi semua bentuk kegelisahan
terhadap pembaruan. Sebaliknya kita hendaknya terbuka
dalam pematuhan peraturan tanpa terpengaruh oleh
perbaikan atau pembaruannya. “Jika para Salesian,”

30.6 Page 296

▲back to top
296
demikian kata penderma kita yang besar Paus Pius IX,
“tidak berpura-pura untuk menjadikan Konstitusi mereka
lebih baik, dengan berusaha menaatinya setepat-tepatnya,
Kongregasi mereka akan terus berkembang menjadi lebih
baik lagi.”
2. Kita menyangkal kepentingan diri kita sendiri. Oleh
karena itu hendaklah kita tidak mencari kebaikan pribadi
kita sendiri, tetapi sebaiknya marilah kita bekerja dengan
penuh semangat untuk kebaikan Kongregasi kita. Kita
harus saling mengasihi, saling membantu dengan nasihat
dan doa; kita harus memajukan kehormatan pada sama-
saudara kita bukan seolah-olah menyangkut satu orang
saja, melainkan sebagai satu warisan yang mulia dan hakiki
yang di dalamnya kita semua mendapat bagian.
3. Jangalah hendaknya kita mengeluh tentang para superior
kita, atau pula tidak menyetujui rencana-rencana yang
sudah mereka buat. Apabila kita menyadari sesuatu yang
secara materiil atau moral keliru, hendaklah dengan rendah
hati kita menunjukkan itu kepada para superior. Mereka
mempunyai kewajiban untuk mengawasi baik pribadi-
pribadi maupun barang-barang, sehingga mereka, dan
hanya mereka, harus memberi pertanggungjawaban tentang
pemerintahan dan pengurusan mereka.
4. Hendaklah tidak seorang pun melalaikan tugasnya
sendiri. Para Salesian bersama-sama membentuk satu
tubuh tunggal - Kongregasi. Jika semua anggota melakukan
yang diharapkan darinya, semua akan berjalan dengan
teratur, dan memberikan kepuasan; jika tidak tentu akan
ada kekacauan, perpecahan, keretakan dan akhirnya tubuh
hancur berantakan. Hendaklah setiap orang melakukan
kewajibannya dengan baik, dengan penuh semangat dan
kerendahan hati, dengan kepercayaan kepada Allah;
janganlah ia menyerah bila dipanggil untuk suatu
pengorbanan yang menuntut harga yang mahal. Hendaklah
ia sungguh menyadari bahwa ketahanan dan keletihannya

30.7 Page 297

▲back to top
297
menguntungkan Kongregasi yang kepadanya kita semua
mengonsekrasikan diri.
5. Dalam semua hal yang kita lakukan, kewajiban,
pekerjaan, gangguan atau penderitaan kita, kita harus tidak
boleh lupa bahwa kita sudah mengonsekrasikan diri kita
kepada Allah; demi cinta kepada Ia sajalah kita bekerja dan
dari Dia sajalah kita mengharapkan ganjaran. Hal yang
paling kecil sekalipun yang dilakukan untuk kepentingan
nama-Nya tidak akan pernah dilupakan; iman mengajarkan
kita bahwa pada waktu yang tepat Ia akan memberikan kita
imbalan yang melimpah. Pada akhir hidup kita apabila kita
berdiri di hadapan takhta pengadilan-Nya, Ia akan
mengatakan, dengan wajah bersinar-sinar karena kasih:
“Baiklah, hamba yang baik dan setia; engkau telah setia dalam
perkara yang kecil, maka Aku akan memberikan engkau tanggung
jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam
kebahagiaan tuanmu.”37
37. Mt 25: 21

30.8 Page 298

▲back to top
298
II.
SISTEM PREVENTIF
DI DALAM PENDIDIKAN ORANG MUDA*
Pada beberapa kesempatan saya diminta untuk
mengungkapkan secara lisan atau tertulis beberapa pikiran
mengenai apa yang disebut sistem preventif yang dipakai
secara umum di dalam rumah-rumah kita. Karena
kekurangan waktu sampai sekarang saya tidak dapat
melakukannya; namun sekarang saya bermaksud mencetak
peraturan-peraturan bagi rumah-rumah kita, yang sampai
kini hampir selalu digunakan secara tradisional, saya
berpikir baik untuk memberikan sebuah sketsa singkat,
yang mungkin menjadi gambaran dasar untuk sebuah buku
kecil yang sedang saya persiapkan dan berharap untuk
menyelesaikannya, jika Tuhan masih mengizinkan saya
hidup, tujuan saya satu-satunya ialah membantu
menjalankan suatu seni pendidikan orang muda. Untuk itu
saya ingin menjelaskan: terdiri dari apakah sistem preventif itu;
mengapa sistem ini yang dipilih; dan pelaksanaan
praktisnya serta keuntungan-keuntungannya.
1. Terdiri dari apakah sistem preventif itu dan
mengapa sistem itu yang harus dipilih
Ada dua sistem yang selama ini dipakai dalam segala zaman
pendidikan orang muda: sistem preventif dan represif. Sistem
represif terdiri dari memperkenalkan aturan kepada para
bawahan, dan sesudah itu mengawasi untuk menemukan
para pelanggar aturan-aturan, dan memberikan, bila perlu,
hukuman yang sepatutnya. Menurut sistem ini, kata-kata
* Regolamento per le case della Società di S. Francesco di Sales, Torino,
Tipografia Salesiana, 1877 p. 3-13; (OE XXIX, 99-109).

30.9 Page 299

▲back to top
299
dan pandangan superior harus selalu keras dan bahkan
bersifat mengancam, dan ia harus menghindari segala
keakraban dengan para asuhannya. Guna memberi bobot
kepada wewenangnya Rektor harus jarang ditemukan di
antara para bawahannya, dan sebagai aturan hanya apabila
ada tuntutan menghukum atau mengancam. Sistem ini
gampang, kurang mengganggu, dan khususnya cocok di
kalangan tentara dan pada umumnya di kalangan orang
dewasa dan para pemangku peraturan, yang sepatutnya
mengetahui dan mengingat sendiri apa yang dituntut oleh
hukum dan peraturan-peraturannya.
Jauh berbeda dari sistem ini dan saya bahkan ingin
mengatakan bertentangan dengan sistem ini, ialah sistem
preventif. Sistem ini terdiri dari memperkenalkan hukum-
hukum dan peraturan-peraturan suatu lembaga, dan
kemudian mengawasi dengan cermat supaya murid-murid
dalam setiap saat di bawah mata yang waspada Rektor dan
para asistennya, ibaratnya seorang bapak yang penuh kasih
bercakap-cakap dengan mereka, memimpin dalam setiap
saat dan dengan cara lembut memberi nasihat dan koreksi;
dengan perkataan lain, sistem ini menempatkan para murid
di dalam ketidak-mungkinan melakukan kesalahan.
Sistem ini didasarkan sepenuhnya pada akal budi dan
agama, dan terlebih-lebih pada kebaikan hati; oleh karena
itu sistem ini meniadakan semua hukuman kekerasan, dan
mencoba melakukannya tanpa hukuman yang paling ringan
sekalipun. Sistem ini dipercaya cocok untuk alasan-alasan
berikut ini:
1. Karena sudah diperingatkan lebih dahulu maka seorang
murid tidak kehilangan keberanian
mempertanggungjawabkan kesalahan-kesalahan yang
sudah dibuatnya, apabila itu sudah diketahui oleh superior.
Ia juga tidak akan menentang koreksi yang diterimanya

30.10 Page 300

▲back to top
300
atau hukuman yang diancamkan atau diberikan, sebab hal
itu selalu disertai dengan peringatan pencegahan yang
bersahabat, dan umumnya ia menyetujuinya, sehingga ia
melihat perlunya hukuman itu dan hampir
menginginkannya.
2. Alasan utama untuk sistem ini ialah perhatian orang
muda yang pada suatu saat melupakan peraturan-peraturan
disiplin dan hukuman-hukuman untuk pelanggaran mereka.
Maka dari itu, seorang anak sering menjadi bersalah dan
patut mendapat hukuman, yang bahkan tidak
dipikirkannya, dan yang sering ia lupa ketika ia tidak
memperhatikan kesalahan yang dilakukannya, yang
mestinya dapat dihindarinya, seandainya ada suara
bersahabat memperingatkannya.
3. Sistem represif memang dapat menghentikan kekacauan;
tetapi hampir tidak bisa membuat para pelanggar menjadi
lebih baik. Pengalaman mengajarkan bahwa orang muda
tidak gampang melupakan hukuman yang mereka terima,
dan untuk sebagian terbesar mengalami sakit hati, disertai
keinginan membuang beban peraturan itu dan bahkan
mencari kesempatan membalas dendam. Mereka terkadang
mungkin kelihatan tidak terpengaruh tetapi setiap orang
yang mengikuti mereka yang sedang bertumbuh menjadi
besar mengetahui bahwa sisa-sisa dari masa mudanya
dahsyat sekali; mereka gampang sekali melupakan
humuman-hukuman orang tuanya tetapi amat sulit bagi
mereka yang mendapat hukuman dari guru-gurunya, dan
ada beberapa yang bahkan diketahui bertahun-tahun
kemudian mengambil jalan balas dendam yang keji karena
hukuman-hukuman yang patut mereka terima selama masa
pendidikannya. Di dalam sistem preventif, sebaliknya, murid
menjadi seorang sahabat, dan pendamping, seorang yang
berbaik hati menasihatinya, mendapat tempat yang baik di
dalam hatinya, dan ingin menyelamatkannya dari sakit hati,
hukuman, dan barangkali juga penghinaan.

31 Pages 301-310

▲back to top

31.1 Page 301

▲back to top
301
4. Dengan sistem preventif murid-murid memperoleh
pengertian yang lebih baik, sehingga seorang pendidik
selalu bisa berbicara dengan mereka dalam bahasa hati,
bukan hanya selama masa pendidikan mereka melainkan
bahkan juga kemudian. Begitu ia sudah berhasil
memperoleh kepercayaan dari murid-muridnya maka ia
selanjutnya akan menjalankan pengaruh yang besar atas
mereka, dan berkonsultasi dengan mereka, menasihati dan
bahkan mengoreksi mereka, apa pun posisi yang mereka
duduki di dalam dunia di kemudian hati.
2. Penerapan sistem preventif
Praktik sistem ini seluruhnya berdasarkan kata-kata St.
Paulus, yang mengatakan: Caritas patiens est, benigna est.
Omnia suffert, omnia sperat, omnia sustinet.1 Cinta kasih itu
sabar dan lembut... Cinta kasih menderita segala-galanya...
Mengharapkan segala-galanya, menanggung segala-
galanya.” Oleh karena itu hanya seorang Kristen dapat
menerapkan sistem preventif itu dengan berhasil. Akal budi
dan agama merupakan alat yang harus terus-menerus
diterapkan oleh seorang pendidik; ia harus mengajarkan hal
itu dan mengamalkannya sendiri, kalau ia ingin dipatuhi
dan mencapai tujuannya sendiri.
1. Maka dari itu Rektor harus mengabdikan diri
sepenuhnya kepada anak-anak; maka ia tidak boleh
menerima penugasan-penugasan yang bisa menjauhkan dia
dari kewajiban-kewajibannya, dan ia hendaknya selalu
berada bersama murid-muridnya apabila mereka tidak
terlibat di beberapa pekerjaan, kecuali apabila mereka
sudah diawasi dengan memadai oleh orang lain.
2. Para guru, para instruktur dan asistennya harus
dihormati karena moralitasnya. Mereka hendaknya
1. 1 Kor 13: 4.7.

31.2 Page 302

▲back to top
302
berusaha mencegah jangan sampai menimbulkan penyakit
dari setiap jenis keakraban dan persahabatan sentimental
dengan murid-murid mereka, dan hendaklah mereka ingat
juga bahwa kesalahan satu orang saja sudah cukup
menghancurkan sebuah lembaga pendidikan. Maka
hendaklah diusahakan agar murid-murid tidak pernah
dibiarkan sendirian. Sedapat mungkin para asisten
membawa anak-anak ke tempat mereka berkumpul;
mereka harus tinggal bersama anak-anak itu sampai orang
lain datang menggantikan mereka, dan jangan pernah
membiarkan murid-murid tanpa kesibukan.
3. Biarkanlah anak-anak memiliki kebebasan penuh untuk
berlompat, berlari dan membuat gaduh sesuka hatinya.
Bersenam, musik, sandiwara dan berpiknik merupakan
sarana-sarana paling ampuh guna mendapatkan disiplin
dan mendatangkan manfaat untuk kesehatan rohani dan
jasmani. Akan tetapi hendaklah disusahakan agar
permainan-permainan, orang-orang yang memainkannya
maupun percakapan-percakapan jangan sampai patut
dicela. “Lakukanlah apa saja yang kamu sukai,” sahabat orang
muda yang agung, St. Filipus, biasa mengatakan, “sejauh
kamu tidak berdosa.”
4. Pengakuan dosa dan Komuni Suci yang sering serta
Misa setiap hari merupakan pilar-pilar yang harus
menyokong bangunan pendidikan, yang dari dalamnya kita
berniat menghilangkan pemakaian ancaman-ancaman dan
rotan. Janganlah pernah memaksakan anak-anak supaya
sering menerima sakramen-sakramen, tetapi doronglah
mereka melakukan hal itu, dan berikanlah mereka setiap
kemungkinan. Pada kesempatan-kesempatan retret, tridum,
novena, kotbah dan pelajaran agama biarlah keindahan,
keagungan serta kekudusan agama Katolik diresapkan,
karena di dalam sakramen-sakramen kepada kita semua
diberi sarana-sarana yang amat mudah dan bermanfaat
guna memperoleh keselamatan kita dan ketenteraman hati

31.3 Page 303

▲back to top
303
kita. Dengan jalan ini anak-anak dengan senang hati
menerima praktik-praktik kesalehan ini dan
menjalankannya dengan rela hati dan penuh kegembiraan
serta keuntungan.
5. Kewaspadaan yang besar hendaklah dipraktikan supaya
mencegah buku-buku, teman-teman yang jahat atau pribadi
-pribadi yang suka menuruti percakapan-percakapan yang
tidak pantas memasuki sekolah. Seorang penjaga pintu
yang baik merupakan harta yang amat berharga untuk
rumah pendidikan.
6. Setiap malam sesudah doa malam sebelum anak-anak
pergi beristirahat, Rektor atau seseorang lain yang
menggantikannya berbicara sebentar kepada mereka,
memberikan mereka nasihat atau anjuran mengenai apa
yang harus dikerjakan atau apa yang harus dihindarkan.
Biarkanlah mereka berusaha menarik sendiri renungan
moral dari peristiwa-peristiwa yang terjadi sepanjang hari
itu di dalam rumah atau di luar, tetapi penyampaian ini
tidak boleh memakan waktu lebih daripada dua atau tiga
menit. Ini merupakan kunci kepada perilaku yang baik,
kepada pengurusan sekolah itu dengan lancar dan kepada
berhasilnya pendidikan.
7. Hindarkanlah sebagai penyakit pendapat bahwa Komuni
pertama perlu ditunda sampai umur yang lanjut, bila pada
umumnya setan sudah berhasil menguasai hati seseorang
anak, dengan kerugian yang tak terbilang untuk
kemurniannya. Sesuai dengan disiplin Gereja perdana,
sudah menjadi kebiasaan memberikan anak-anak kecil
hosti yang sudah dikonsekrasikan yang tersisa sesudah
Komuni Paskah. Hal ini berguna untuk menunjukkan
kepada kita betapa Gereja menginginkan supaya anak-anak
diizinkan menerima Komuni Kudus pada usia dini. Apabila
seorang anak dapat membedakan antara Roti dan roti biasa,
dan mempunyai pengetahuan yang cukup, tidak udah
memikirkan lebih jauh soal umurnya, tetapi biarlah Raja

31.4 Page 304

▲back to top
304
Surgawi datang dan meraja di dalam jiwa yang bahagia itu.
8. Katekismus berulang-ulang mengajarkan Komuni yang
sering. St. Fililpus Neri menganjurkan Komuni setiap
minggu dan bahkan lebih sering lagi. Konsili Trente
dengan jelas menyatakan bahwa sangat diinginkan agar
setiap orang beriman Kristen menerima Komuni Kudus
apabila ia menghadiri Misa, dan bahwa Komuni ini
hendaknya tidak hanya bersifat rohani tetapi juga
sakramental, sehingga buah yang lebih besar dapat dipetik
dari kurban yang agung dan ilahi itu (Conc. Trid, Sess. XXII,
bab VI).
3. Keuntungan-keuntungan sistem preventif
Ada sementara orang mungkin mengatakan sistem ini sulit
dipraktikkan. Saya menjawab bahwa bagi murid-murid
sistem ini lebih mudah, lebih memuaskan dan lebih
menguntungkan. Bagi guru sistem ini pasti menimbulkan
beberapa kesulitan, yang bagaimanapun dapat dihilangkan
bila seseorang menyerahkan diri kepada tugasnya dengan
penuh semangat. Seorang pendidik adalah orang yang
dibaktikan kepada kesejahteraan murid-muridnya, dan oleh
karena itu ia harus bersedia menghadapi setiap kesulitan
serta keletihan guna mencapai tujuannya, ialah pendidikan
budi pekerti, moral dan intelektual murid-muridnya.
Di samping keuntungan-keuntungan yang sudah
disebutkan, dapat pula ditambahkan yang berikut ini:
1. Murid akan selalu bersikap penuh hormat terhadap para
pendidiknya, dan akan senantiasa ingat akan perhatian
mereka dengan senang hati. Ia akan memandang mereka
selaku bapa dan saudara. Ke mana saja mereka pergi, para
murid Salesian umumnya menjadi penghiburan bagi
keluarga mereka, warga negara yang berguna dan orang
Kristen yang baik.

31.5 Page 305

▲back to top
305
2. Apa pun karakter, watak dan keadaan moral seorang
anak pada waktu ia diterima, para orangtua dapat
memperoleh kepastian bahwa anak mereka tidak akan
menjadi lebih buruk; memang, bolehlah dipastikan bahwa
ia akan selalu bisa membuat suatu perbaikan. Sebenarnya,
anak-anak tertentu yang untuk suatu waktu yang lain
menjadi siksaan bagi orangtua mereka, dan bahkan tidak
mau dimasukkan di rumah-rumah perbaikan, telah
mengubah cara-cara dan kebiasaan-kebiasaan mereka
apabila dilatih menurut prinsip-prinsip ini, dan mulai
menghayati kehidupan yang lurus, dan sekarang menduduki
posisi-posisi yang terhormat di dalam masyarakat, dan
menjadi penunjang keluarga mereka dan modal untuk
negeri tempat mereka tinggal.
3. Apabila sampai terjadi ada anak-anak yang sudah
dijangkiti kebiasaan-kebiasaan buruk memasuki lembaga,
mereka tidak dapat mempunyai pengaruh buruk atas teman
-teman mereka, dan anak-anak yang baik tidak mengalami
sesuatu bahaya karena berkumpul dengan mereka, oleh
karena tidak ada waktu, tempat ataupun kemungkinan,
sebab pendamping, yang kita andaikan selalu hadir, akan
dengan cepat turun tangan.
4. Hal yang berkaitan dengan hukuman
Peraturan apakah yang harus diikuti dalam memberikan
hukuman? Pertama-tama janganlah pernah mengandalkan
diri pada hukuman bila mungkin, tetapi apabila keperluan
menuntut tindakan-tindakan yang keras, hendaklah hal-hal
yang berikut ini diperhatikan.
1. Seorang pendidik haruslah berusaha memenangkan cinta
murid-muridnya bila ia ingin mengispirasikan rasa takut
dalam diri mereka. Apabila ia berhasil melakukan hal ini,
maka keengganan memberikan beberapa tanda kebaikan
merupakan hukuman yang merangsang keinginan menjadi

31.6 Page 306

▲back to top
306
unggul, memberikan dorongan dan tidak pernah menghina.
2. Dengan orang muda, hukuman ialah apa saja yang
dimaksudkan sebagai hukuman. Sudah dapat diketahui
dalam hal beberapa orang anak pandangan yang penuh
celaan lebih berdayaguna daripada tamparan di muka.
Pujian atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik, dan
menyalahkan dalam hal keteledoran sudah merupakan
ganjaran atau hukuman.
3. Kecuali dalam hal-hal yang amat jarang, koreksi dan
hukuman hendaknya tidak pernah diberikan di depan
umum, tetapi selalu secara pribadi dan tanpa kehadiran
teman-teman; dan kebijaksanaan dan kesabaran paling
besar hendaknya dipakai guna membuat murid itu melihat
kesalahannya, dengan bantuan akal budi dan agama.
4. Memukul seorang anak dengan cara apa saja, menyuruh
dia berlutut dalam posisi yang menyakitkan, menarik
kupingnya, dan hukuman-hukuman lain yang serupa, harus
secara mutlak dihindari, sebab hukum melarangnya, dan
sebab hukuman-hukuman semacam itu amat menyakitkan
hati anak-anak dan menurunkan derajat pendidik.
5. Rektor harus memastikan agar tindakan-tindakan
disipliner, termasuk peraturan-peraturan dan hukuman-
hukuman, diketahui oleh murid-murid, sehingga tiada
seorang pun bisa berdalih bahwa ia tidak mengetahui apa
yang sudah diperintahkan atau dilarang.
Apabila sistem ini dilaksanakan di dalam rumah-rumah
kita, saya yakin kita akan mampu memperoleh hasil-hasil
yang baik, tanpa harus mengandalkan diri pada rotan dan
hukuman-hukuman badan yang lain. Sekalipun saya sudah
berurusan dengan anak-anak selama empat puluh tahun,
saya ingat tidak pernah menggunakan hukuman-hukuman
jenis mana pun; namun demikian dengan bantuan Allah
saya selalu memperoleh bukan hanya apa yang dituntut
oleh kewajiban, melainkan juga apa yang hanya merupakan

31.7 Page 307

▲back to top
307
keinginan saya, dan itu pun justru dari anak-anak yang
dipandang dari mereka itu tampaknya tidak ada lagi
harapan akan berhasil.

31.8 Page 308

▲back to top
308

31.9 Page 309

▲back to top
III.
SURAT DARI ROMA*
309
Roma, 10 Mei 1884
Putra-putraku terkasih dalam Yesus Kristus,
Entah berada di rumah atau bepergian saya selalu
memikirkan kalian. Saya hanya mempunyai satu keinginan,
melihat kalian berbahagia baik di dalam dunia ini maupun
di dalam dunia yang akan datang. Cita-cita inilah, keinginan
inilah, yang mendorong saya menulis surat ini. Berada jauh
dari kalian, dan tidak dapat melihat atau mendengar kalian,
membuat saya lebih kecewa daripada yang dapat kalian
bayangkan. Karena alasan itulah saya sebenarnya ingin
menulis beberapa baris ini kepada kalian seminggu yang
lalu, tetapi pekerjaan yang terus menumpuk mencegah
saya. Dengan demikian, sekalipun saya akan kembali dalam
waktu yang amat singkat, saya ini mengirim surat ini
kepada kalian terlebih dahulu, oleh karena saya belum bisa
berada bersama kalilan secara pribadi. Kata-kata ini berasal
dari seseorang yang mengasihi kalian dengan sungguh-
sungguh dalam Yesus Kristus, seseorang yang
berkewajiban berbicara kepada kalian dengan kebebasan
seorang bapa. Kalian akan membiarkan saya berbuat
demikian, bukan? Dan kalian akan memperhatikan apa
yang hendak saya katakan, dan mengamalkannya di dalam
praktik.
Saya sudah mengatakan bahwa kalian selalu dan hanya
berada di dalam pikiran-pikiran saya. Begini, beberapa
malam yang lalu saya sudah berada di dalam kamar saya,
dan sedang bersiap-siap untuk tidur saya mulai berdoa
* Atti del Capitolo Della Pia Società Salesiana 1 (1920) N.1, 24 June, pp.40-48.

31.10 Page 310

▲back to top
310
seperti yang diajarkan oleh ibu saya yang baik, dan entah
saya hanya tertidur atau terganggu oleh apa saya tidak tahu,
namun tampaknya dua alumni Oratorium dari tahun-tahun
pertamanya sedang berdiri di hadapan saya. Salah
seorangnya mendekati saya, menyalami dengan hangat, lalu
berkata: “Anda mengenal saya, Don Bosco?”
“Tentu saja saya mengenal engkau,” saya menjawab.
“Dan Anda masih ingat saya?” orang itu melanjutkan.
“Saya ingat engkau dan semua yang lain. Engkau Valfré,
dan engkau berada di Oratorium sebelum tahun 1870.”
“Coba katakan, “Valfré melanjutkan, “maukah Anda
melihat anak-anak yang berada di Oratorium di masa
saya?”
“Ya, saya mau melihatnya”, saya menjawab, “saya akan
senang sekali.”
Valfré kemudian memperlihatkan kepada saya anak-anak
itu persis seperti keadaan mereka pada waktu itu, secara
umum, perawakan dan rupa yang sama. Rasanya seperti
saya berada di Oratorium yang dulu saat rekreasi. Suatu
pemandangan yang penuh kehidupan, penuh gerakan,
penuh kegembiraan. Ada yang sedang berlari-lari, ada yang
melompat-lompat, ada yang berkejar-kejaran. Di satu
tempat mereka asyik bermain lompat katak, di tempat lain
mereka berbaris, dan di tempat lain lagi ada pertandingan
bola. Di satu sudut sekelompok anak-anak sedang
berkumpul di seputar seorang imam, semua dengan
sungguh-sungguh memperhatikan kata-katanya sementara
ia menceritakan mereka sebuah kisah. Di sudut yang lain
seorang Frater sedang asyik bermain-main dengan
sejumlah anak permainan “mengusik keledai” dan
“berdagang”. Mereka bernyanyi dan tertawa di semua

32 Pages 311-320

▲back to top

32.1 Page 311

▲back to top
311
penjuru, ada imam-imam dan frater-frater di mana-mana
sementara anak-anak itu berteriak-teriak dan bersorak-
sorak di sekeliling mereka. Kalian dapat melihat bahwa
keakraban dan kepercayaan paling besar meraja di antara
anak-anak itu dan para superior. Saya amat bergembira
melihat pemandangan itu, dan Valfré berkata kepada saya:
“Anda melihat sendiri, kedekatan membawa kasih sayang,
dan kasih sayang menimbulkan kepercayaan. Inilah yang
justru membuka hati dan orang-orang muda untuk
mengungkapkan segala sesuatu tanpa rasa takut kepada
guru-guru, kepada para asisten dan kepada para superior.
Mereka berterus-terang baik di dalam ruang pengakuan
dosaa maupun di luar, dan mereka akan melakukan segala
sesuatu yang diminta oleh seseorang yang bagi mereka
mencintai mereka.”
Pada saat itu alumnus yang lain, yang berjanggut putih,
mendekati saya dan berkata: “Don Bosco, maukah Anda
melihat dan mengenal anak-anak yang berada di Oratorium
pada masa sekarang?” Orang itu ialah Yosef Buzzetti.
“Ya,” saya menjawab, “sudah satu bulan sejak terakhir kali
saya melihat mereka.” Lalu ia memperlihatkan mereka
kepada saya.
Saya melihat Oratorium dan kalian semua sedang rekreasi.
Tetapi saya tidak dapat lagi mendengar teriakan-teriakan
gembira dan nyanyian-nyanyian, tidak ada lagi kegiatan
yang hidup seperti pada pemandangan yang dulu. Pada
wajah dan tindakan anak-anak tampak dengan jelas suatu
kebosanan yang melelahkan, kesuraman, kecurigaan yang
menyakitkan hati saya. Saya melihat banyak, sungguh
benar, yang belari kian ke mari dan bermain dengan
kegirangan yang besar. Tetapi saya melihat ada jumlah
besar yang berkelompok sendiri, bersandar pada tiang-
tiang, menjadi mangsa pikiran-pikiran yang membuat

32.2 Page 312

▲back to top
312
tertekan. Yang lain lagi berada di tangga atau di serambi,
atau di atas di teras-teras dekat taman seolah-olah ingin
jauh dari rekreasi bersama. Yang lain lagi berjalan-jalan
dalam kelompok-kelompok, berbicara satu sama lain
dengan suara kecil sambil melirik dan memandang dengan
curiga ke segala arah. Terkadang mereka tertawa, tetapi
dengan pandangan dan gerak-gerik yang bukan hanya
membuat orang curiga melainkan juga merasa cukup pasti
bahwa St. Aloysius akan marah karena merasa malu bila
berada sendiri di antara mereka. Bahkan di antara mereka
yang tengah bermain, ada beberapa yang begitu acuh tak
acuh sehingga jelaslah bahwa mereka tidak menikmati
permainan mereka.
“Apakah Engkau melihat anak-anakmu?”, tanya mantan
muridku.
“Saya dapat melihat mereka”, saya menjawab dengan
sebuah tarikan nafas.
“Betapa berbedanya mereka dari yang kami biasanya
dahulu”, mantan murid itu melanjutkan.
“Benar sekali! Alangkah keringnya rekreasi itu!”
“Inilah yang menyebabkan sikap dingin begitu banyak anak
dalam menerima sakramen-sakramen, melalaikan doa-doa
di dalam Gereja dan di tempat lain; keengganan mereka
berada di tempat pencurahan Penyelenggaraan Ilahi dalam
setiap berkat ke atas badan, jiwa dan pikiran mereka. Inilah
sebabnya mengapa begitu banyak anak tidak mengikuti
panggilan mereka, mengapa mereka tidak berterima kasih
kepada para superior mereka, mengapa mereka menutup
diri dan menggerutu, dengan semua akibat lain yang patut
disesalkan.”
“Ya, saya tahu, saya mengerti,” kata saya. “Tetapi

32.3 Page 313

▲back to top
313
bagaimana kita dapat membawa orang-orang muda ini
hidup kembali, sehingga kita dapat menemukan kembali
kegairahan, kebahagiaan, kehangatan seperti di waktu yang
lalu?”
“Dengan cinta kasih!”
“Dengan cinta kasih? Tetapi bukankah anak-anak saya
mendapatkan cinta? Engkau mengetahui betapa saya
mencintai mereka. Engkau mengetahui betapa banyak saya
menderita dan menanggung beban untuk mereka selama
empat puluh tahun itu, dan betapa banyak pula saya
menanggung beban dan menderita bahkan sampai
sekarang. Betapa banyak kesulitan, betapa banyak
penghinaan, betapa banyak tantangan, betapa banyak
penganiayaan untuk dapat memberikan mereka roti, sebuah
rumah, guru-guru, dan khususnya menyediakan bagi
mereka keselamatan jiwa-jiwanya. Saya telah melakukan
segala sesuatu yang mungkin untuk mereka; mereka
menjadi sasaran segala kasih sayang saya.”
“Saya tidak berbicara tentang Anda.”
“Lantas tentang siapa engkau berbicara? Tentang mereka
yang menggantikan saya? Tentang para rektor, para perfek,
para guru, para asisten? Tidakkah engkau melihat bahwa
mereka menjadi martir untuk studi dan kerja, dan
bagaimana mereka membakar hidup mereka yang masih
muda untuk anak-anak itu yang dipercayakan oleh
Penyelenggaraan Ilahi kepada mereka”?
“Saya bisa melihat semuanya itu dan saya menyadarinya
juga, tetapi itu tidak cukup; hal yang paling penting tidak
ada.”
“Baiklah kalau demikian. Apa yang tidak ada itu?”
“Bahwa orang-orang muda itu hendaknya tidak hanya

32.4 Page 314

▲back to top
314
dicintai, tetapi bahwa mereka sendiri hendaknya
mengetahui bahwa mereka memang dicintai.”
“Tetapi tidakkah mereka mempunyai mata sendiri?
Tidakkah mereka memiliki akal budi? Tidak mereka
melihat betapa banyak hal yang telah dibuat untuk mereka,
dan semuanya dikerjakan karena cinta?”
“Tidak, saya ulangi lagi: itu tidak cukup.”
“Baiklah, apa lagi yang diperlukan?”
“Karena dicintai dalam hal-hal yang mereka senangi,
dengan mengambil bagian dalam kesukaan-kesukaan
mereka sebagai orang muda, mereka dibimbing untuk juga
menemukan cinta dalam hal-hal yang mereka pandang
kurang menarik, seperti disiplin, belajar dan penyangkalan
diri, dan maka belajar melakukan hal-hal ini juga dengan
cinta.”
“Saya ragu bahwa engkau perlu memperjelas ini lagi.”
“Pandanglah anak-anak yang sedang rekreasi.”
Saya memandangi, lalu saya bertanya: “Nah, apa
masalahnya di situ?”
“Anda sudah mendidik orang-orang muda begitu lama dan
Anda tidak memahami! Pandanglah lebih cermat lagi! Di
mana gerangan para Salesian?”
Saya memandang, dan saya melihat sedikit sekali imam dan
frater berbaur dengan anak-anak, dan lebih sedikit lagi yang
ikut dalam permainan-permainan mereka. Para superior
tidak lagi menjadi hati dan jiwa rekreasi. Kebanyakan
mereka berjalan-jalan kian ke mari, bercakap-cakap antara
mereka sendiri tanpa menaruh perhatian sedikit pun akan
apa yang sedang dilakukan anak-anak. Yang lain
memandang rekreasi tetapi tidak memperhatikan anak-

32.5 Page 315

▲back to top
315
anak. Yang lain lagi mengawasi dari jauh, tidak
memperhatikan entah seseorang sedang melakukan sesuatu
yang keliru. Ada yang memang memperhatikan tetapi
jarang, dan itu pun dengan cara yang mengancam. Di sana
sini seorang Salesian memang berusaha membaur dengan
sekolompok anak-anak, tetapi saya melihat bahwa anak-
anak itu terus saja bermain dan menjaga jarak dengan guru-
guru dan para superior mereka.
Lalu sahabat saya itu melanjutkan: “Di Oratorium dulu,
bukankah Anda selalu berada di antara anak-anak,
teristimewa waktu rekreasi? Masih ingatkah Anda akan
tahun-tahun yang indah itu? Saat itu merupakan
kenikmatan surga yang dirasakan lebih dahulu, masa yang
mengandung kenangan-kenangan manis bagi kami, sebab
waktu itu cinta merupakan peraturan dan kami tidak
menyimpan rahasia terhadap Anda.”
“Ya, memang benar! Segala sesuatu merupakan
kegembiraan bagi saya waktu itu, dan anak-anak biasanya
berlari mendekati saya dan berbicara kepada saya; mereka
ingin sekali mendengar nasihat saya dan mempraktikannya.
Tetapi tidakkah engkau melihat sekarang dengan
wawancara-wawancara yang tidak berhenti, urusan-urusan
usaha dan kesehatan saya yang buruk ini saya tidak bisa
melakukannya lagi.”
“Memang benar demikian bahwa Anda sendiri tidak bisa
melakukannya, mengapa para para Salesian tidak mengikuti
contoh yang Anda berikan? Mengapa Anda tidak
mendesak, mengapa Anda tidak menuntut, supaya mereka
memperlakukan anak-anak seperti yang biasa Anda
lakukan?”
“Saya melakukan itu. Saya berbicara sampai mukaku
membiru, tetapi sayang sekali tidak setiap orang dewasa ini
senang bekerja keras seperti biasa kita dahulu.”

32.6 Page 316

▲back to top
316
“Demikianlah dengan melalaikan bagian yang kurang
penting mereka lantas memboroskan yang lebih besar,
maksudnya semua pekerjaan yang mereka lakukan. Mereka
hendaknya menyukai apa yang disenangi anak-anak maka
anak-anak akan menyukai apa yang disenangi para superior.
Dengan cara ini pekerjaan akan menjadi gampang. Alasan
perubahan di Oratorium saat ini ialah bahwa banyak anak
tidak lagi percaya kepada para superior mereka. Ada suatu
masa ketika semua hati terbuka bagi para superior, ketika
anak-anak mencintai dan menaati mereka dengan spontan.
Tetapi sekarang para superior dipandang sebagai superior
belaka dan tidak lagi sebagai bapa, saudara dan sahabat;
mereka ditakuti dan sedikit saja dicintai. Dengan demikian
bila Anda menginginkan setiap orang menjadi satu hati dan
satu jiwa kembali demi cinta akan Yesus maka Anda harus
mematikan rintangan kecurigaan yang mematikan ini dan
menggantikannya dengan semangat kepercayaan yang
membahagiakan. Maka ketaatan akan menuntun murid
seperti seorang ibu menuntun bayinya; maka ketenteraman
dan kebahagiaan dari masa lalu akan meraja sekali lagi di
Oratorium.”
“Bagaimana kita harus menghacurkan rintangan ini?”
“Melalui hubungan informal yang bersahabat dengan anak-
anak, teristimewa waktu rekreasi. Anda tidak bisa memiliki
kasih sayang tanpa keakraban ini, dan di mana kasih sayang
tidak diungkapkan tidak akan ada kepercayaan. Jika anda
ingin dicintai, anda harus pasti mencintai. Yesus Kristus
menjadikan diri-Nya kecil bersama orang-orang kecil dan
menanggung kelemahan kita. Dialah guru kita dalam hal
pendekatan bersahabat. Guru yang hanya kelihatan di
dalam ruang kelas adalah seorang guru dan tidak lebih dari
pada itu; tetapi apabila ia ikut serta di dalam rekreasi murid-
murid maka ia menjadi saudara mereka. Bila seseorang
hanya terlihat berkotbah di mimbar ia dipandang berbuat

32.7 Page 317

▲back to top
317
tidak lebih tidak kurang melaksanakan kewajibannya saja;
sedangkan kalau ia mengatakan sesuatu hal yang baik
waktu rekreasi maka hal itu akan didengarkan sebagai
perkataan dari seseorang yang mencintai. Betapa banyak
pertobatan yang telah dihasilkan dengan beberapa patah
kata yang dibisikkan di telinga orang-orang muda
sementara mereka bermain. Seseorang yang mengetahui
bahwa ia dicintai akan ganti mencintai, dan orang yang
mencintai dapat memperoleh apa saja, teristimewa dari
orang muda. Keyakinan ini menciptakan arus listrik di
antara orang-orang muda dan para superior mereka. Maka
hati akan terbuka; kebutuhan-kebutuhan dan kelemahan-
kelemahan dinyatakan. Cinta ini memungkinkan para
superior dengan rela hati memikul keletihan, kebosanan,
tak ada terima kasih, dan kesulitan-kesulitan yang
ditimbulkan oleh orang-orang muda. Yesus Kristus sendiri
tidak memusnahkan batang buluh yang patah dan tidak
pula memadamkan nyala lilin yang pudar. Dialah model
anda. Maka anda tidak akan melihat lagi seseorang yang
bekerja hanya untuk kemuliaannya sendiri; anda tidak akan
melihat lagi seseorang yang menghukum hanya untuk
melukai cinta dirinya sendiri; anda tidak akan melihat
seseorang melalaikan tugas pengawasan melalui kecurigaan
terhadap popularitas orang lain; anda tidak akan
mendengar orang mencela orang lain supaya bisa
dipandang oleh anak-anak: mereka yang meniadakan semua
superior yang lain dan tidak mendapat apa-apa untuk diri
mereka sendiri kecuali kepuasan dan pujian-pujian yang
bersifat munafik dan menjilat; orang-orang yang
membiarkan hati mereka dicuri oleh seorang individu dan
mengabaikan semua anak yang lain untuk fokus ke satu
orang yang khusus itu. Tiada seorang pun akan melalaikan
kewajiban pengawasannya yang ketat demi kesenangan dan
kenyamanannya sendiri, tidak seorang pun akan gagal demi
kehormatan manusia untuk menegur mereka yang

32.8 Page 318

▲back to top
318
memerlukan teguran. Bila kita memiliki cinta yang sejati ini,
maka kita tidak akan mencari sesuatu yang lain kecuali
kemuliaan Allah dan keselamatan jiwa-jiwa. Bila cinta ini
kendor, maka segala sesuatu akan tidak berjalan dengan
baik. Mengapa orang ingin menggantikan cinta kasih
dengan peraturan-peraturan yang kaku? Mengapa para
superior menjauhkan diri dari mematuhi peraturan-
peraturan yang sudah diberi Don Bosco kepada mereka?
Mengapa pergantian sedikit demi sedikit pencegahan dan
kewaspasaan penuh kasih dengan suatu sistem yang terdiri
dari pemaksaan aturan-aturan? Aturan-aturan semacam itu
entah harus dipertahankan melalui hukuman dan dengan
demikian menciptakan kebencian dan menimbulkan
ketidak-bahagiaan atau, bila tidak dipaksakan,
menyebabkan para superior dicurigai dan menimbulkan
kekacauan-kekacauan yang serius. Hal ini pasti akan terjadi
bila tidak ada hubungan yang bersahabat. Jadi apabila Anda
menghendaki Oratorium kembali kepada kebahagiaan masa
lalu, kembalilah ke sistem yang lama itu: biarlah superior
menjadi segalanya bagi semua orang, selalu bersedia
mendengarkan keluhan atau kebimbangan setiap anak,
selalu waspada memperhatikan tingkah laku setiap anak
dengan perhatian kebapaan, dengan segenap hati mencari
kebaikan rohani dan jasmani mereka yang oleh
Penyelenggaraan Ilahi dipercayakan kepadanya. Maka hati
anak-anak itu tidak akan tertutup lagi dan dalih yang
mematikan tidak akan lagi berpengaruh. Para superior
hendaknya bersikap tegas hanya dalam hal tingkah laku
yang tidak bermoral. Lebih baiklah mengambil risiko
mengeluarkan seseorang yang tidak bersalah daripada
mempertahankan seseorang yang menyebabkan orang lain
berdosa. Para asisten hendaknya menjadikan sebagai
kewajiban hati nurani yang tegas untuk menyampaikan
kepada para superior apa saja yang mereka ketahui sebagai
pelanggaran terhadap Allah.”

32.9 Page 319

▲back to top
319
Lalu saya mengajukan suatu pertanyaan: “Dan jalan
apakah yang paling baik untuk mencapai hubungan
bersahabat ini, jenis cinta dan kepercayaan ini?”
“Kapatuhan yang tepat peraturan-peraturan rumah.”
“Tidak ada yang lain?’
“Pada saat makan hidangan yang paling baik ialah
sambutan yang iklas dan ramah.”
Dengan begitu mantan murid saya mengakhiri
pembicaraannya, dan saya pergi melihat rekreasi dengan
perasaan yang amat tidak enak. Sedikit demi sedikit saya
merasa tertekan oleh kelesuan yang besar yang semakin
buruk setiap saat. Akhirnya menjadi begitu buruk sehingga
saya tidak bisa lagi menahannya, dan saya menggoyangkan
badan saya lalu bangun. Saya menemukan diri saya berdiri
di samping tempat tidur saya. Kaki saya membengkak dan
amat sakit sehingga saya tidak bisa berdiri lebih lama lagi.
Malam sudah larut sekali dan saya pergi tidur, dengan niat
akan menulis surat ini kepada putra-putraku.
Saya sebetulnya menginginkan supaya tidak mendapat
impian-impian ini, karena amat melelahkan saya. Keesokan
harinya saya merasa letih sekali, dan saya hampir tidak
tahan menunggu waktunya untuk segera tidur pada malam
itu. Tetapi baru saja saya berbaring di tempat tidur mimpi
itu mulai kembali. Sekali lagi di hadapan saya membentang
lapangan bermain, dengan anak-anak yang sekarang berada
di Oratorium dan mantan murid yang sama seperti
sebelumnya. Saya memulai bertanya kepadanya.
“Saya ingin memberitahukan para Salesian apa yang telah
engkau beritahukan saya, tetapi apa yang harus saya
katakan kepada anak-anak di Oratorium?”
“Beritahukanlah mereka,” katanya, “supaya menyadari

32.10 Page 320

▲back to top
320
betapa para superior, para guru, para asisten,
merencanakan dan mengurbankan diri demi cinta kepada
mereka, maka mereka tidak dapat mengurbankan dirinya
begitu besar jika tidak mencintai mereka. Hendaklah
mereka tidak pernah melupakan bahwa kerendahan hati
merupakan sumber segala ketenteraman pikiran; hendaklah
mereka selalu mampu memahami kekurangan-kekurangan
setiap orang lain, sebab tidak ada yang sempurna di dalam
dunia ini, hanya di dalam surga. Beritahukanlah mereka
supaya tidak menggerutu sebab hal itu membekukan hati.
Tetapi teristimewa, supaya selalu hidup di dalam rahmat
Allah yang kudus. Bila engkau tidak berdamai dengan
Allah, engkau tidak dapat berdamai dengan diri sendiri,
juga tidak berdamai dengan orang lain.”
“Apakah engkau mengatakan kepada saya di antara anak-
anak saya itu ada beberapa yang tidak berdamai dengan
Allah?”
“Di antara alasan-alasan yang sudah Anda ketahui, inilah
masalah utama suatu semangat yang buruk. Tidak perlu
saya memberitahukan Anda bahwa Anda harus berbuat
sesuatu untuk hal itu. Orang yang tanpa kepercayaan ialah
orang yang mempunyai rahasia-rahasia yang mesti
disembunyikan, yang merasa takut rahasia-rahasia itu akan
diketahui dan akan membuat dia malu dan membawa
kesulitan baginya. Sekaligus, bila hatinya tidak berdamai
dengan Allah ia akan menjadi mangsa kegelisahan yang
menakutkan, tidak dapat menerima ketaatan, dan menjadi
kecewa tanpa alasan. Segala sesuatu serba salah baginya,
dan karena ia sendiri tidak memiliki cinta maka ia berpikir
para superior tidak mencintainya.”
“Tetapi coba lihat di sini, sahabatku; lihatlah betapa banyak
yang melakukan pengakuan dosa dan menyambut Komuni
Suci di Oratori.”

33 Pages 321-330

▲back to top

33.1 Page 321

▲back to top
321
“Memang benar bahwa banyak yang melakukan pengakuan
dosa, tetapi apa yang secara radikal tidak ada di dalam
pengakuan dosa begitu banyak orang muda ialah niat yang
teguh. Mereka memang mengakukan dosa-dosanya tetapi
selalu yang sama saja, selalu kesempatan yang sama saja,
kebiasaan-kebiasaan buruk yang sama, tindakan-tindakan
ketidak-patuhan yang sama, kelalaian atas kewajiban yang
sama. Hal ini berjalan terus, dari bulan ke bulan, bahkan
selama bertahun-tahun dan ada yang malahan terus saja
dengan cara begini sampai mereka meninggalkan sekolah.
Pengakuan dosa semacam ini sedikit sekali atau tidak ada
nilainya, dan karena itu tidak memulihkan ketenteraman,
dan jika seorang muda dalam keadaan demikian dipanggil
menghadap takhta pengadilan Allah, hal itu sungguh akan
merupakan sesuatu yang gawat. Tetapi dibandingkan
dengan seluruh kelompok di dalam rumah itu mereka
hanya sedikit saja. Lihatlah.” Lalu ia memperlihatkan
mereka kepada saya.
Saya memandangnya, dan saya melihat anak-anak itu satu
per satu. Mereka memang tidak banyak, tetapi dalam diri
mereka saya melihat hal-hal yang membawa kekecewaan
mendalam bagi jiwa saya. Saya tidak ingin memperlihatkan
hal-hal semacam itu secara tertulis, tetapi apabila saya
datang kembali saya ingin berbicara dengan kalian masing-
masing mengenai apa yang sudah saya lihat. Untuk
sekarang saya membatasi diri dengan mengatakan bahwa
sudah tiba waktunya untuk berdoa dan membuat niat yang
teguh, dengan kenyataan dan bukan hanya dengan kata-
kata, supaya menunjukkan bahwa masih ada banyak
Comollo, Dominikus Savio, Besucco, Saccardi di tengah-
tengah kita.
Saya mengajukan pertanyaan terakhir kepada sahabat saya:
“Masih adalah sesuatu hal lain yang mau engkau katakan
kepada saya?”

33.2 Page 322

▲back to top
322
“Ajarkanlah semua orang, muda dan tua, bahwa mereka
harus ingat bahwa mereka itu anak-anak Maria Penolong
Umat Kristiani. Beritahukanlah mereka bahwa ia
menghimpun mereka di sini supaya menjauhkan mereka
dari bahaya-bahaya dunia ini, supaya mereka dapat saling
mengasihi dan memuliakan Allah dan memuliakan Dia
dengan tingkah laku mereka yang baik. Katakanlah mereka
bahwa Bunda Marialah yang menyediakan bagi mereka roti
dan sarana-sarana untuk belajar, dengan rahmat dan
mujisat yang tak berkesudahan. Peringatkanlah mereka
bahwa mereka berada pada malam menjelang pesta Bunda
mereka yang kudus, supaya dengan bantuannya rintangan
kecurigaan yang dibangun di antara anak-anak dan para
superior oleh setan, yang mengetahui bagaimana caranya
menghancurkan jiwa-jiwa tertentu, akan hancur.”
“Dan akan berhasilkah kami meruntuhkan rintangan itu?”
“Kalian pasti akan berhasil, selama yang muda maupun
yang tua bersedia melakukan beberapa tindakan matiraga
yang kecil demi cinta kepada Maria dan melakukan apa
yang telah saya katakan kepada Anda.”
Sementara itu saya terus mengamati anak-anak muda saya,
tetapi begitu melihat mereka yang sedang menjurus ke
kebinasaan abadi rasa sakit hati saya menjadi sedemikian
hebat sehingga saya terjaga. Saya masih harus menceritakan
kepada kalian banyak hal yang penting yang saya lihat,
tetapi saya tidak punya waktu maupun kesempatan
sekarang ini.
Dan sekarang saya harus mengakhiri surat ini. Tahukah
kalian apa yang diinginkan orang tua yang malang ini yang
mengabdikan seluruh hidupnya untuk anak-anaknya dari
kalian? Tidak lain kecuali, sambil menyediakan peluang-
peluang yang tepat, kita harus kembali ke hari-hari bahagia
Oratorium masa lalu: hari-hari yang penuh dengan kasih

33.3 Page 323

▲back to top
323
sayang dan kepercayaan Kristen di antara anak-anak dan
para superior, hari-hari kita menerima dan memikul
kesulitan-kesulitan demi kasih kepada Yesus Kristus; hari-
hari semua hati terbuka dengan ketulusan yang sederhana;
hari-hari yang sarat dengan cinta dan kegembiraan bagi
setiap orang. Saya ingin memperoleh penghiburan serta
pengharapan bahwa halian akan berjanji melakukan apa
saja yang saya inginkan untuk kebaikan jiwa-jiwa kalian.
Kalian tidak menyadari betapa beruntungnya kalian dapat
datang ke Oratorium. Maka saya menyatakan di hadapan
Allah: sudah cukuplah bagi seorang muda memasuki
rumah Salesian dan Bunda Maria menerima dia di bawah
perlindungannya yang istimewa. Maka hendaklah kita
semua bersepakat mengenai hal ini: moga-moga cinta kasih
mereka yang harus memerintah dan cinta kasih mereka
yang harus patuh menyebabkan semangat St. Fransiskus
dari Sales meraja di antara kalian. Anak-anakku yang
terkasih, waktunya sedang tiba saat saya harus berpisah
dengan kalian dan pergi untuk selama-lamanya.” (Catatan
sekretaris: pada titik ini Don Bosco memutuskan
pendiktean; matanya penuh berlinangan air mata, bukan air
mata kesedihan melainkan karena kasih sayang yang tak
terungkapkan tampak jelas dari wajah dan suaranya;
sesudah beberapa saat ia melanjutkan).”Maka saya ingin
meninggalkan kalian, imam-imam, bruder-bruder dan
frater-fraterku tercinta, serta anak-anakku terkasih, di jalan
yang Tuhan sendiri kehendaki supaya kalian mengikutinya.
Untuk tujuan ini Bapa Suci, yang saya jumpai pada hari
Jumat, 9 Mei, mengirimkan berkatnya dari dalam lubuk
hatinya yang dalam.
Saya akan berada kembali bersama kalian pada pesta Bunda
Maria Penolong Umat Kristiani, di hadapan patung Bunda
kita yang terkasih. Saya ingin supaya pesta ini dirayakan
dengan segala kemeriahan, dan supaya P. Lazzero dan P.

33.4 Page 324

▲back to top
324
Marchisio akan berusaha supaya kalian menikmati makan
yang spesial di ruang makan juga. Pada pesta Bunda Maria
Penolong Umat Kristiani hendaknya menjadi pendahuluan
pada pesta abadi yang akan kita semua rayakan bersama-
sama pada suatu hari di dalam surga.
Dengan penuh kasih, sahabatmu dalam Kristus Yesus,
Pastor YOHANES BOSCO

33.5 Page 325

▲back to top
325
IV.
KENANG-KENANGAN ST. YOHANES BOSCO
KEPADA PARA MISIONARIS PERTAMA
Anjuran-anjuran yang diberikan sebagai kenang-kenangan
kepada para biarawan Salesian, 11 November 1875, pada
saat keberangkatan mereka dari Gereja Maria Penolong
Umat Kristiani hendak melakukan perjalanan ke Republik
Argentina.*
1. Carilah jiwa-jiwa dan bukan uang, kehormatan atau
pangkat.
2. Penuh cinta kasih dan hormat terhadap semua orang,
tetapi hindarilah percakapan dan keakraban dengan pribadi
-pribadi lawan jenis atau dengan pribadi-pribadi yang
tingkah laku mereka patut dicurigai.
3. Jangan mengunjungi orang, kecuali untuk alasan-alasan
cinta kasih dan keperluan.
4. Jangan menerima undangan untuk makan, kecuali untuk
alasan yang amat berat. Dalam hal-hal demikian
usahakanlah supaya ada seorang sama-saudara
menemanimu.
5. Berilah perhatian istimewa kepada orang sakit, orang
muda, orang lanjut usia dan orang miskin, maka kamu akan
memperoleh berkat Allah dan kemauan baik manusia.
6. Perlihatkanlah rasa hormat terhadap semua orang yang
berwewenang entah itu sipil entah religius.
7. Bila bertemu dengan seseorang yang berwewenang,
hendaklah berusaha menyalami dia dengan hormat.
* DB, Ricordi ai primi missionari, ASC 132, quaderni-taccuini 5.

33.6 Page 326

▲back to top
326
8. Lakukanlah hal yang sama terhadap para pejabat Gereja
dan pribadi-pribadi anggota lembaga-lembaga religius.
9. Jauhkanlah kesombongan dan perselisihan, dan
patuhilah penguasaan diri yang besar dalam makan, minum
dan tidur.
10. Cintailah, hargailah dan hormatilah ordo-ordo religius
yang lain, dan hendaklah selalu berbicara yang baik tentang
mereka. Dengan jalan ini kalian akan dihargai oleh semua
orang, dan akan memajukan kebaikan Kongregasi kita.
11. Jagalah kesehatan kalian. Bekerjalah dengan baik, tetapi
kerjakanlah saja sejauh kekuatan kalian mengizinkannya.
12. Biarlah dunia mengetahui bahwa kalian memang miskin
dalam berpakaian, makanan dan tempat tinggal, maka
kalian akan menjadi kaya di hadirat Allah, dan akan
memenangkan hati manusia.
13. Hendaklah kamu saling mengasihi, saling memberi
nasihat, saling memperbaiki, dan jangan sampai
dihanyutkan oleh permusuhan ataupun kemarahan.
Hendaklah kebaikan yang satu menjadi kebaikan semua,
dan hendaklah kesulitan dan penderitaan yang satu
dipandang sebagai kesulitan dan penderitaan semua, dan
hendaklah kamu masing-masing berusaha menghilangkan
atau setidak-tidaknya mengurangi kesedihan yang lain.
14. Patuhilah peraturan-peraturan kalian, dan janganlah
pernah melupakan Latihan untuk Kematian yang Bahagia
setiap bulan.
15. Tiap-tiap pagi persembahkanlah kepada Allah
pekerjaan-pekerjaan pada hari itu, teristimewa penyerahan
diri yang tulus, pelajaran-pelajaran, pengajaran-pengajaran
agama dan renungan-renungan.

33.7 Page 327

▲back to top
327
16. Hendaklah kamu terus-menerus memajukan devosi
kepada Bunda Maria Penolong Umat Kristiani, dan kepada
Sakramen Maha kudus.
17. Anjurkanlah anak-anak supaya sering mengaku dosa
dan menerima Komuni Suci.
18. Guna memupuk panggilan-panggilan, tanamkanlah
terus-menerus: (a) cinta akan kemurnian; (b) menghindari
perbuatan immoral; (c) menghindari teman-teman jahat;
(d) sering menerima Komuni Suci. Selalu penuh kasih,
lembut dan ramah-tamah
19. Dengarkanlah kedua belah pihak sebelum mengambil
keputusan mengenai laporan-laporan dan hal-hal yang
dipersengketakan.
20. Dalam keadaan letih dan menderita janganlah
melupakan bahwa kita mempunyai ganjaran besar yang
disediakan bagi kita di dalam surga. Amin.

33.8 Page 328

▲back to top
328
V.
DARI WASIAT ROHANI
SANTO YOHANES BOSCO*
Putra-putraku yang terkasih dalam Yesus Kristus,
Sebelum meninggalkan dunia ini untuk alam baka saya
ingin menunaikan suatu kewajiban terhadap kalian dan
memuaskan suatu keinginan saya yang berkobar-kobar.
Pertama-tama, saya mengucapkan terima kasih kepada
kalian dengan kasih sayang jiwaku yang berkobar-kobar
atas ketaatan yang kalian berikan kepada saya, dan untuk
segala sesuatu yang telah kalian perbuat guna menopang
dan memajukan Kongregasi kita.
Saya meninggalkan kalian di sini di bumi ini, tetapi hanya
untuk waktu yang singkat. Saya berharap kerahiman Allah
yang tak terbatas akan memungkinkan kita semua bertemu
kembali pada suatu hari di dalam surga. Di sanalah saya
menunggu kalian.
Janganlah bersedih karena kematian saya. Inilah utang yang
harus kita semua bayar; tetapi setelah itu, setiap keletihan
yang ditanggung demi kasih kepada Guru kita, Yesus yang
baik itu, akan diganjar berlimpah.
Daripada menangis, buatlah niat yang teguh dan kuat
hendak tetap kuat dalam panggilan kalian sampai mati.
Waspadalah, supaya entah cinta akan dunia ini, atau kasih
sayang orangtua, ataupun keinginan akan hidup yang lebih
menyenangkan menyebabkan kalian membuat kesalahan
besar mencemarkan kaul-kaul yang suci, dan dengan
demikian melanggar pengikraran kaul-kaul religius yang
* DB, Memorie dal 1841 al 1884-5-6, ASC 132, quaderni-taccuini 6.

33.9 Page 329

▲back to top
329
olehnya kalian dikonsekrasikan kepada Allah. Janganlah
terjadi seseorang mengambil kembali apa yang sudah kita
berikan kepada Allah.
Apabila kalian telah mencintai saya di masa lampau,
teruslah mencintai saya di masa yang akan datang dengan
mematuhi Konstitusi kita dengan setepat-tepatnya.
Rektor kalian yang pertama sudah meninggal. Tetapi
Superior kita yang sebenarnya, Yesus Kristus, tidak akan
pernah mati. Dia akan selalu menjadi Guru kita, penuntun
kita, model kita. Tetapi ingatlah bahwa Dia, di masa-Nya
sendiri, akan juga menjadi hakim kita dan pembalas
kesetiaan kita karena pengabdian kepada-Nya.
Rektor kalian sudah meninggal dunia. Tetapi ada rektor
lain yang akan dipilih, yang akan memelihara kalian dan
keselamatan kekal kalian. Dengarkanlah dia, cintailah dia,
taatilah dia, berdoalah baginya seperti telah kalian lakukan
terhadap saya.
Adieu, anak-anak terkasih, adieu. Saya menunggu kalian di
dalam Surga. Di sanalah kita akan berbicara tentang Allah,
tentang Maria, Bunda dan pendukung Kongregasi kita; di
sanalah kita akan memberkati selama-lamanya Kongregasi
kita ini, yang kepatuhan peraturan-peraturannya telah
membantu banyak dan sangat kuat bagi keselamatan kita.
Sit nomen Domini benedictum, ex hoc nunc et usque in saeculum. In
te Domine, speravi, non confundar in aeternum.
... Allah yang rahim dan Bunda yang kudus telah datang
menolong kita dalam kebutuhan-kebutuhan kita. Hal ini
teristimewa berlaku apabila menyangkut persoalan
menyediakan barang-barang kebutuhan anak-anak kita
yang miskin dan terlantar, dan bahkan lebih-lebih lagi
apabila jiwa-jiwa mereka berada dalam bahaya.

33.10 Page 330

▲back to top
330
... Perawan yang terberkati niscaya akan terus melindungi
Kongregasi kita dan karya-karya Salesian kita apabila kita
memelihara kepercayaan kita kepadanya dan memajukan
devosi kepadanya.
... Pekerjaan kita, tingkah laku yang baik dan bersahaja para
sama-saudara kita akan menarik dan sangat mendorong
murid-murid mereka untuk mengikuti teladan mereka.
Hendaklah sistem preventif dipraktikkan bahkan dengan
harga pengorbanan diri dan keuangan maka kita akan
memperoleh panggilan-panggilan yang berlimpah.
... Semua Salesian yang hidup dalam rumah yang sama
harus menjadi satu dalam hati dan jiwa dengan rektor
mereka. Tetapi hendaklah mereka ingat baik-baik bahwa
menggerutu merupakan penyakit yang harus dihindarkan
dengan segala cara. Hendaklah setiap pengorbanan yang
mungkin dilakukan, tetapi janganlah pernah membuat
kecaman terhadap pada superior.
... Saya tidak menganjurkan suatu laku tobat atau matiraga
khusus kepada kalian; kalian akan memperoleh pahala yang
besar dan memberi kemuliaan kepada Kongregasi apabila
kalian mampu menanggung penderitaan-penderitaan dan
gangguan-gangguan hidup ini dengan kepasrahan Kristen.
... Daripada membuat catatan-catatan mengenai apa yang
dilakukan oleh orang lain, hendaklah setiap orang berusaha
sungguh-sungguh menunaikan kewajiban-kewajiban yang
dipercayakan kepadanya.
... Semua orang dituntut dan dianjurkan di hadirat Allah
supaya menaruh perhatian khusus terhadap moralitas di
antara para Salesian sendiri dan di antara mereka yang
dengan segala macam alasan telah dipercayakan kepada
pemeliharaan kita oleh Penyelenggaraan Ilahi.
... Janganlah ada orang yang dapat mengatakan: Perabot-

34 Pages 331-340

▲back to top

34.1 Page 331

▲back to top
331
perabot ini tidak mencerminkan kemiskinan; orang miskin
tidak makan atau berpakaian atau mempunyai kamar
seperti ini. Siapa saja yang menyebabkan timbulnya
pernyataan-pernyataan semacam ini membawa bencana ke
atas Kongregasi kita yang seharusnya mampu
membanggakan diri atas kaul kemiskinannya.
Celakalah kita apabila mereka yang dari mereka kita
meminta derma dapat mengatakan bahwa kita hidup lebih
enak daripada mereka sendiri.
... Ingatlah bahwa akan selalu merupakan hari penuh
kenangan apabila kalian mampu mengalahkan seorang
musuh atau membuat sahabat melalui cinta kasih.
... Penyelenggaraan Ilahi telah mempersiapkan masa depan
yang bahagia bagi Kongregasi kita dan kemuliaannya akan
bertahan terus selama peraturan-peraturan dipatuhi dengan
setia.
Apabila keinginan akan kemudahan dan kenyamanan
bertumbuh di antara kita, maka Serikat kita yang saleh ini
akan menyimpang dari tujuannya.
Dunia akan selalu menyambut kita selama perhatian kita
diarahkan kepada masyarakat yang terbelakang, kepada
anak-anak miskin, kepada anggota-anggota masyarakat
yang paling terancam bahaya. Inilah kekayaan kita yang
sebenarnya yang tidak akan menimbulkan iri hati orang lain
dan yang tidak akan diambil orang dari kita.
... Hendaklah kita tidak pernah melupakan bahwa kita ada
untuk anak-anak yang miskin dan telantar. Di antara
mereka yang mengetahui sedikit atau tidak mengetahui apa-
apa tentang Allah yang benar kalian akan melihat terjadinya
mujizat-mujizat yang dahulu dikira tidak dapat dipercaya
tetapi yang akan dimanifestasikan kepada dunia oleh Allah
yang maha kuasa.

34.2 Page 332

▲back to top
332
Hendaklah kita jangan menyimpan sesuatu harta milik
selain tempat-tempat tinggal yang kita perlukan.
Apabila terjadi bahwa seorang Salesian menyerahkan
hidupnya sementara bekerja untuk jiwa-jiwa, maka kalian
dapat mengatakan bahwa Kongregasi kita telah mencatat
kemenangan yang besar dan bahwa ke atas Kongregasi kita
akan turunlah berkat berlimpah dari surga.

34.3 Page 333

▲back to top
333
INDEKS

34.4 Page 334

▲back to top
334
INDEKS ANALITIK
- Angka-angka dengan cetakan tebal menunjuk artikel-aartikel Konstitusi
- Angka-angka dengan cetakan biasa menunjuk artikel-artikel Peraturan-
Peraturan Umum
Absen
- “a domo” 165,10 166,3
- perjalanan sama saudara 50
- tentang provinsial dari provinsi 153
- tentang anggota-anggota kapitel dari kapitel umum 123
- keabsahan - dari provinsi sendiri 166
- tentang rektor dari rumahnya 172
Administrasi ekonomi
v. Administrasi
Administrasi keuangan
v. Ekonom, lokal
Administrasi
v. Harta benda; Ekonomi; Ekonomer
Allah
- tindakan yang, di dalam Serikat kita dan pendiriannya 1 20 31 38 50 60
67 85 105
- persatuan dengan, sebuah elemen semangat Salesian 12
- kesetiaan yang -, dasar ketekunan 195
- perjumpaan dengan dalam sesama manusia 95
- kebutuhan akan 38 95
- pelayanan dalam cinta kasih pastoral 10
- hubungan para Salesian dengan 11 12 17 20 55 67 72 80 86 89-90 92-93
v. juga Yesus Kristus; Roh Kudus; Tritunggal
Anak-anak di dalam oratorium 11
Animasi
- untuk kelompok-kelompok dan kegiatan-kegiatan orang muda 35
- untuk paroki Salesian 26
- sebuah tugas kewenangan Salesian
pada setiap tingkat 121

34.5 Page 335

▲back to top
335
RM dengan dewannya 130-138
provinsial dengan dewannya 161
rektor dengan dewannya 55 176 178
magister para novis 112
- pelayanan-pelayanan provinsi untuk 142,5
Animasi pastoral, kasih, pelayanan, karya dll
- motif-motif untuk 7
- kasih pada pusat semangat Salesian 10 14
- bagi orang muda dan kelas-kelas pekerja 26 29
- edukasi kita dan pelayanan 31
- sistem preventif dalam kita 38
- edukatif dan rencana v. Proyek
- edukatif dan komunitas 47 5
- disermen 44 161
- dan nasihat-nasihat injili 61 62 82 49 60 66
- dan doa 95
- dan pembinaan 102 115 116 118 82 84 86
- dan pelayanan otoritas 121 161 176 103 142 146 184
- koordinasi interprovinsi 142
- kerja sama dalam Gereja lokal 42 48 57 2 25 35
- Maria, model 92 98
- dewan jenderal untuk orang muda 133 136
- persiapan dan penataran untuk 115 119 10 19 82 100 101 142,3
- dalam negara-negara non Kristen 22
- dalam sektor komunikasi sosial 31
Apostolik
- rencana-rencana yang dibuat Don Bosco 1
- rencana Don Bosco dan kita sendiri 2
- untuk kita konsekrasi dan Serikat kita 4
- buah yang berlimpah dalam keluarga Salesian 5
- kasih 10
- hidup dan penitensi 18
- animasi kelompok-kelompok tindakan 35
- pembaharuan dari komitmen 88
- kreativitas 118
- pemurnian dari intensi-intensi 90
- keprihatinan dan doa 93
- Salesian panggilan 96
- Konstitusi dan rencana hidup Serikat 192

34.6 Page 336

▲back to top
336
Arsip
- pusat, tanggung jawab untuk 144
- untuk sebuah provinsi 62 159
- untuk sebuah rumah 62 146 178 180 190
Arwah
- peringatannya para sama-saudara 25 54 58 94
- pembacaan nekrologi 47
- doa dan ibadat bagi 76
- surat pemberitaan kematian sama-saudara 177
Asistensi, edukatif
- sebagai sebuah sikap dan metode 39 115
v. juga Kehadiran
Asketik
- harian 18
- komunitas 52 53 73
- dan ketaatan 69
- dan kemiskinan 73 75 58
- dan kemurnian 84 66
- dan rekonsiliasi 90
- sebagai sebuah tanggapan atas firman Tuhan 90
- dalam pengalaman pembinaan 98
- dalam penggunaan media komunikasi sosial 44 66
Asosiasi-asosiasi
- dan kelompok-kelompok: promosinya 8
v. juga Kelompok-kelompok
Asrama
- ciri-ciri dan pelayanannya 15
Asuransi 75 190 200
Atmosfir
- Salesian sebagai keluarga 16 37 5
- oratorium Don Bosco sebagai sebuah kriteria permanen 40
- komunitas Salesian orientasi dan pertumbuhan panggilan 37 49 109
Bacaan rohani 71
Bangunan-bangunan 188,5

34.7 Page 337

▲back to top
337
Bank
- nama para pemegang account 187
Barang-barang kebutuhan hidup
v. Barang-barang, kebutuhan hidup
Barang-barang, harta benda
- memperoleh dan menyimpannya 187
- tindakan-tindakan yang berkaitan 188
Barang-barang, keperluan hidup
- Salesian dan 74
- pengurusannya bagi seluruh Serikat 139
- hubungan dengan Serikat 187
- kepemilikan dan pemeliharaannya 187
- norma-norma umum yang berkaitan 186-192
- tugas-tugas pengurusan ekonom jenderal 192
- pemakaian membutuhkan otorisasi R.M. 188
- berkaintan batas-batas kompetensi provinsi 189
- tugas-tugas administratif pada tingkat lokal 198-202
- tugas-tugas administratif pada tingkat provinsi 190 193-197
- para ekonom 190
v. juga Kemiskinan
Beatifikasi
- proses-proses 145
Bendahara
v. Ekonom, lokal
Bentuk Serikat kita 4
Berbagi tanggung jawab
- untuk perutusan 44-48 175 123 35
- dalam ketaatan 66
- dan partisipasi 123
- dalam komitmen komunitas 99 101 123 172 175
- dalam komunitas-komunitas pembinaan 103 104 78 79 81
- bagi mereka yang kepada kita bekerja 5 6 15
v. juga Tanggung jawab
Berbagi
v. Partisipasi

34.8 Page 338

▲back to top
338
Bimbingan, rohani
v. Bimbingan rohani
Bimbingan
- panggilan, orang muda 37 9
- pusat-pusat dan pelayanan panggilan 16 17
Bimbingan rohani
- orang muda 37
- dalam komunitas-komunitas pembinaan 78 79
- keterbukaan sama-saudara kepada 84 99
- komunitas 175
- rektor, pembimbing rohani komunitas 55 70 104 174
- dalam persiapan untuk novisiat 109
- magister novis, pembimbing rohani 112
- selama masa kaul sementara 113
Bosco, Don
- pendiri 1 4 8 96 100 192
- pada permulaan keluarga Salesian 5
- model kita 21 97 196
- kesetiaan kepada 6 118 146 103
- dan Maria 8 9
- pada permulaan semangat Salesian 10-21
- dan cinta kasih pastoral 10
- dan persatuan dengan Allah 12 95
- dan doa 86 89 91
- dan Gereja 13
- dan perhatian khusus bagi orang muda 14
- dan kasih kebaikan hati 15
- dan semangat kekeluargaan 16 173
- dan sistem preventif 20 38 39
- dan mereka yang kepadanya kita bekerja 26 27 30
- dan integrasi dan kemajuan sosial 31 33
- oratorium kriteria permanen 40
- dan komunikasi sosial 43
- dan kaul-kaul 61 71 73 78-79 81-82
- dan pembinaan 97
- studi tentang 21 37 85 91
- peringatan bulanan 75
Bruder
v. Bruder Salesian

34.9 Page 339

▲back to top
339
Bruder Salesian (Koadjutor)
- kontribusi khususnya kepada perutusan Salesian 45
- kurikulum pembinaan yang setara 106
- pembinaan spesifiknya 116 98
- di dalam kapitel-kapitel dan dewan-dewan 169
Buget
v. Laporan keuangan
Buletin, Salesian
- fungsinya 41
Buletin Salesian
v. Salesian, Buletin
Cinta
- tak terpisahkan bagi Allah dan sama-saudara 80 81
- bagi Gereja 13
- bagi orang muda 14 15 20 195
- bagi orang miskin 79
- “buatlah dirimu dicintai” 20
- kaul religius sebuah tanda 23 24 62
- pertumbuhan dalam 25
- yang membebaskan Kristus yang menyata dalam perkembangan kerja
33
- komunitas sebuah tanda 49 50
- persaudaraan dan penghayatan kaul 61
- dan kemurnian yang dibaktikan 63 84
- Konstitusi, jalan yang menuju 196
v. juga Kasih
“Da mihi animas” 4 85
Damai
- komitmen untuk 33 73
- di dalam Salesian 61
Dekorasi
- di rumah-rumah 77 61 199
- kamar-kamar para anggota 55
Delegasi
- R.M.: tujuan, makna dan pembentukannya 154 138
- provincial: pembentukan dan pemerintahannya 159 165

34.10 Page 340

▲back to top
340
Delegasi provinsi
v. Delegasi
Desentralisasi
- dan subsidiaritas 124
Devosi
- kepada Maria 92
Dewan, jenderal
- fungsi dan tugas-tugas 130 131
- hal-hal yang merupakan suara penentuan diperlukan 132 106
- komposisi 133
- pemilihan par anggota 132,1º 141 153
- kantor-kantor teknis dan badan-badan konsultasi 107
- pusat-pusat sekretariat 108
- tindakan-tindakan 110
v. juga Anggota-anggota Dewan, jenderal
Dewan, lokal
- pemanggilan dan tugas-tugas 178
- para anggotanya 179
- komposisinya 165,8 178 180
- penentuan suaranya 181
- kemungkinan perubahan struktur dan peran-perannya 165,9 182
- rapat-rapatnya 181
Dewan, provinsial
- komposisi dan tugas-tugasnya 164 155
- hal-hal ketika persetujuan diperlukan 165 156
- hal-hak ketika suara konsultasi diperlukan 157 158
- sekretarisnya 159
- kantor-kantor lain 160
v. juga Para anggota dewan, provinsial
Dewan jenderal
v. jenderal, Dewan
Dewan lokal
v. Dewan, lokal
Dewan provinsial
v. Dewan, provinsial

35 Pages 341-350

▲back to top

35.1 Page 341

▲back to top
341
Diakon, permanen
- pembinaannya 106
Diakon permanen
- pembinaannya 106
Diakon Salesian (permanen)
- pembinaannya 106
Dialog
- dalam keluarga Salesian 5
- para superior animator 44 123
- dan berbagi tanggung jawab dalam ketaatan 66 103
- percakapan sebuah saat istimewa untuk 70
- kemampuan atau kapasitas untuk 104 112 102
- dengan Allah dan kebebasan pribadi 105
- dengan kebudayaan 114
- dengan budaya-budaya yang belum terevangelisasi 18
- dengan R.M. 103
- keterbukaan orang muda kepada 32
- dalam komunitas edukatif 38
- dengan Allah v. Doa
Dioses
v. Gereja, lokal
Direktur
- untuk komunitas (Amerika) v. Rektor
Direktori, provinsi 186
- kapitel provinsi dan 171
- untuk praktek-praktek kesalehan 74
- untuk pembinaan 87 88 106
Direktori provinsi
v. Direktori, provinsi

35.2 Page 342

▲back to top
342
Disermen
- komunitas (pastoral) 66 44
- upaya-upaya pada 119
- tanggung jawab untuk 69
- karunia-karunia pribadi 69
- tentang kehendak Allah 66 87 91 107 146
- tentang nilai-nilai kebudayaan 100
- oratorium Don Bosco kriteria pastoral 40
Disiplin
- perhatian wakil pimpinan umum 134
Dispensasi
- dari kewajiban-kewajiban kaul 132,2º 194
Doa
- karunia dan komunitas Salesian 85
- tuntutan-tuntutannya 12
- ciri-ciri Salesian 86
- liturgis 88-90 70
- pribadi 93
- dan Sabda Tuhan 87
- meditasi bersama 71
- rencana komunitas 69 73 74
- ritme dan praktik-praktik komumitas 72-76
- manual 77
- saat penegasan 176
- kehidupan sebagai 95
- untuk menopang panggilan sama-saudara 54 101
- dukungan bagi bimbingan panggilan 37
Doa, mental
v. Meditasi
Doa bagi para arwah 76
Dominikus Savio, St.
- pelindung Serikat 9
Donasi 188,3
Don Bosco
v. Bosco, Don

35.3 Page 343

▲back to top
343
Don Bosco Volunteers (DBV)
- pendamping rohani para Salesian untuk 40
v. juga Keluarga Salesian
Dunia
- perutusan Salesian dalam 5 6 7 37 62 76 95 130 69
- terbuka kepada nilai-nilai 17 39 45 57 196
Ekaristi
- kekuatan yang mempersatukan komunitas 88
- dan kemurnian 84
- dan ketaatan 66
- dalam karya pastoral orang muda 36
- perayaan harian 88 70
- kehadiran di dalam rumah-rumah kita 88
Ekonom Jenderal
- tugas-tugasnya 139 190 192
- pemilihannya 141
- masa jabatan 142
Ekonom lokal
v. Ekonom, lokal
Ekonom, lokal
- pengangkatannya 183
- fungsi-fungsinya 184
- anggota dewan lokal 179
- berkaitan dengan norma-norma umum 187-191
- norma-norma administrasi lokal 198-202
- pelatihan-pelatihan untuk 186
- pertemuan tahunan 194,3
Ekonom, provinsi
- tugas-tugasnya 164 196 193-196
- syarat-syarat dapat dipilih 166
- pengangkatannya 167
- pelatihan-pelatihan untuk 186
- norma-norma administratif yang ditinggalkan untuk provinsi-provinsi
190
Eksperimentasi 181,2 142,4
Ekumenisme 8 22

35.4 Page 344

▲back to top
344
Energi
- dalam bekerja 65
Evaluasi
v. Penilaian, penetuan
Evangelisasi
- dan katekese dalam perutusan kita 6 34
- dan kegembiraan 17
- dan sistem prventif 20
- dan komunikasi sosial 43
- dan karya-karya Salesian 41 11-13
- dalam daerah-daerah kelas pekerja 29
- dan kegiatan misioner 30 22
- dan pencapaian yang menyeluruh 31 13 26
- dan panggilan-panggilan yang saling melengkapi 45
- dan mempraktikkan nasihat-nasihat 62 63
- dan panggilan Salesian 96
- bagian pusat rencana pendidikan dan pastoral 6
- perhatian awam dalam tanggung jawab untuk 29
v. juga Pendidikan kepada iman
Fleksibilitas
- komponen semangat Salesian 19 41
- v. juga Kreativitas
F.M.A
v. Putri-Putri Maria Penolong Umat Kristiani
Fransiskus de Sales, St.
- serikat Salesian dan 4 9
- Salesian dan 17
- dalam formula kaul 24
Gelar-gelar dan keahlian-keahlian
- pencapaiannya selama pembinaan awal 83
Gembala
- Kristus, - yang baik 45
- Salesian diterangi kasih yang baik 95
v. juga animasi pastoral dll

35.5 Page 345

▲back to top
345
Gerakan-gerakan
- promosi 35 8
v. juga Kelompok-kelompok orang muda
Gerakan-gerakan orang muda
v. Gerakan-gerakan; kelompok-kelompok orang muda
Gereja
- Serikat kita di dalam 4 6 146
- menyadari tentang sebuah elemen semangat Salesian 7 13 24
- awal edukasi kepada hidup yang 35 47
- komunitas, ungkapan dari 85
- pengetahuan tentang dokumen-dokumen 175
Gereja lokal
- solidaritas dengan dan pelayanan kepada 42 48 57 157 2 3 84 135
- pelayanan kepada dalam karya-karya non-Salesian 35
Gereja Lokal
v. Gereja, partikular
Gereja Lokal
v. Gereja, Lokal
Hak cipta dan royalti 57
Harapan
- ditopang oleh Roh Kudus 1
- diberikan oleh Maria 34
- kematian Salesian dan 54
- Salesian, seorang pendidik yang membangkitkan 63
- tahun liturgis, waktunya 89
Hari komunitas
- tahunan (lokal dan provinsi) 42
Hati
- Don Bosco 1 21
- Gereja 6
- Kristus 11
- Salesian 15 21
- tuntutan-tuntutan hubungan-hubungan yang diatur 16
- naungan 18
- sakramen-sakramen dan pertobatan 36

35.6 Page 346

▲back to top
346
- tuntutan pada dalam sistem preventif 38
- aspirasi-aspirasi 49
- para Salesian satu dan jiwa 50
- terbuka komunitas 52
- pemurnian 61 91 93
- pembinaan 63
- tidak terikat 73
- tidak terbagi 80
- merenung dalam 87
- komunitas Don Bosco 97
- pelayanan ditaruh pada 18
Hidup bertetangga
- perhatian kepada konteks kebudayaan 41 57 77
- promosi 33
Hidup dalam komunitas
- kepentingannya 49
Hukum, partikular
- Serikat dan hukum universal 191
- Serikat dengan hak kepausan 4
Identitas 2 4
Iman
- dalam awal mula Serikat kita dari Allah 1
- dalam kehadiran Maria 8
- iman Maria dan iman kita 92
- hubungan saling melengkapi dalam komunitas 16 37 66 94 103
- Don Bosco model kita 21
- dan kesaksian hidup 62
- dan ketaatan 67 69
- dan kemurnian 80
- dan Sabda Allah 87 91
- memperdalam kehidupan 92 114
- dan lanjut usia dan sakit 53
- pendidikan kepada 6 29 34 35 38 45 7 13 22
- tentang orang-orang dan komunikasi sosial 43
- dalam sumber-sumber kemanusiaan 17
- pembinaan personel, orang-orang yang 104
- dan Konstitusi 196
- dan pemilihan-pemilihan 127
- dan persekutuan dengan arwah para sama saudara 94

35.7 Page 347

▲back to top
347
Imam
v. Imam Salesian
Imam Salesian
- kontribusi khususnya kepada perutusan Salesian 45
- pembinaan spesifiknya 116 97
- dan pelayanan otoritas 121
Informasi
- kemajuan untuk berbagi tanggung jawab 123
- di dalam dan di luar keluarga Salesian 33 41
- internal:
* pada tingkat dunia 59 103
* pada tingkat provinsi 179 196
* pada tingkat lokal 175 180 182 184
* pada situasi keuangan lokal 184,5
* pada pekerjaan kapitel umum 124
* untuk pemilihan-pemilihan dalam kapitel umum 127
Injil
- bacaan Salesian 11 98
- dan nasihat-nasihat kaul 25 60 72
- sistem preventif dan 20 34
- dan kemajuan integral 31 41 42
- dan bimbingan panggilan 37
- dan pengalaman pembinaan 97
- kapitel umum dan kesetiaan kepada 146
- Yesus Kristus dalam , pemimpin utama kita 196
v. juga Evangelisasi; Sabda Tuhan
Institusi-institusi, religius yang lain
- kerja sama dengan 13 48 84
Interpretasi
- Konstitusi 192
Jumat
- penitensi komunitas 73
Kanonisasi
- proses-prosesnya 145

35.8 Page 348

▲back to top
348
Kantor-kantor, jabatan-jabatan teknis dan konsultan
- pada pelayanan dewan jenderal 197
- pada tingkat inter provinsi 142
- pada tingkat provinsi 157 160
- untuk pengurusan harta benda 185
Kantor-kantor misi 24 156
Kapitel, umum
- biasa dan luar biasa 149
- dasar dan tujuannya 146
- wewenang dan tugas-tugasnya 120 147
- pertimbangan-pertimbangannya 149
- pemanggilannya 132,1º 143 150 111
- anggota-anggotanya 151 114
- persiapannya (moderator dan panitia teknis) 112 113 115
- pembukaannya dan tindakan-tindakan resmi yang pertama 116-119
- presidensialnya 120
- kebelangsungannya 121-123
- penyiaran-penyiaran beritanya kepada sama-saudara 124
- para ahli dan para pengamat 125
- pemilihan RM dan para anggota dewan jenderal v. Pemilihan-
pemilihan
- pengelompokan-pengelompokan provinsi-provinsi oleh 154
- kebutuhan anggota-anggota yang hadir 152
- penafsir Konstitusi 192
- penutupannya 135
Kapitel, provinsi
- dasar dan pertimbangan-pertimbangannya 170 132,1
- pemanggilannya 165,6 172
- kompetensinya 120 171 167
- biasa dan luar biasa 172
- para anggotanya 173
- para pemilih para utusan 174
- pemilihan para utusan dan penggantinya 161 166 169
- moderatornya dan mereka yang dapat diundang 168
Kapitel umum
v. umum, Kapitel
Kapitel provinsi
v. Kapitel, provinsi

35.9 Page 349

▲back to top
349
Karisma
- Pendiri, prinsip persatuan 100
- kesetiaan kepada Pendiri 126 146
- dimensi Maria Salesian - 37
- dimensi misioner Salesian 30
Karya pastoral orang muda
v. Pastoral; orang muda
Karya-karya Kongregasi
- kriteria permanen disermen 40
- kriteria inspirasional 41 77
- jenis-jenis kegiatan dan karya 42 11-35
- dan komunitas provinsi 58
- modifikasi-modifikasi tujuan 132 165,5 181,2
Kasih
- Kristus sumber kita 15 41 95
- pastoral dalam semangat Salesian 3 10 14
- Maria model pastoral 92
- pastoral dan nasihat-nasihat Injil 61
- dan sistem preventif 20
- dan perutusan kepada kelas-kelas pekerja 29
- inspirasi kegiatan-kegiatan dan karya-karya 41
- persaudaraan dalam komunitas Salesian 50 54 61 194
- dan ketaatan 65-67
- dan kemurnian 83
- dan wewenang 121 161
- dalam percakapan dengan rektor 49
- dan penilaian-penilaian 81
- pertumbuhan terus-menerus dalam 25
Katekese
- dimensi fundamental perutusan kita 34
- di dalam rencana pendidikan dan pastoral lokal 7
- dan paroki Salesian 26
- studi tentang dalam pembinaan awal 82
v. juga Evangelisasi

35.10 Page 350

▲back to top
350
Kaul-kaul
- dan mengikuti Kristus 60
- dan persekutuan persaudaraan 50
- dan persaudaraan dan kasih apostolik 61
- dan kesaksian 62 63
v. Ketaatan, kemiskinan, kemurnian bagi masing-masing kaul
Kaul, religius Salesian
- maknanya 3 23 195
- formulanya 24
- sementara 113 117
- kekal 117
- sumber pengudusan 25
v. juga Penerimaan
Keadilan
- bersaksi untuk dan berkomitmen untuk 7 27 33 73 79
- penolakan ketidakadilan 33
Kebahagiaan
v. Kegembiraan
Kebaikan hati
- model St. Fransiskus Sales 4
- dalam persaudaraan yang bersahabat 51
- bersama orang muda 15
v. juga Kasih; Kebaikan kasih
Kebaikan kasih
- sumber Salesian 2 25 49 61 81
- komponen semangat Salesian 14 15 20
- sasarannya 26 61 195
- dalam sistem preventif 38 39
Kebapaan, kasih kebapaan
- Allah v. Allah
- Don Bosco 1 21
- R.M. 126
- rektor 55
- Salesian 15

36 Pages 351-360

▲back to top

36.1 Page 351

▲back to top
351
Kebebasan
- dan kaul religius 63 67
- dan inisiatif Allah 105
- suasana yang di dalam komunitas 173
- pendidikan bagi 32 36 38 39
- dan bantuan ekonomis 79
Kebenaran
- pendidikan orang muda kepada 32
Kebebasan
v. Liberty
Kebiasaan
v. Berpakaian
Kebudayaan
- pembinaannya dalam rencana pendidikan dan pastoral 6
- pembinaan orang muda kepada 32 6 13
- dan ‘kemiskinan’ orang muda 1
- dan komunikasi sosial 43
- perhatian kepada kelas pekerja 14
- dan penyimpanan materi-materi dokumenter 62
- pusat-pusat animasinya 84
- dan tugas-tugas para dewan regional 136,3
- integrasinya dengan iman dan kehidupan 114
v. juga Pembinaan, intelektual; Penataran
Kebudayaan, Salesian
- selama pembinaan awal 85 91 98
Kebudayaan-kebudayaan, setempat
- dan perutusan Salesian 7 30
- perhatian kepada konteksnya 57 77
- persatuan pembinaan Salesian dan 100 101
Kegembiraan
- kegembiraan kita seperti kegembiraan Maria 92
- dalam ungkapan misteri Kristus 34
- komponen semangat Salesian 17 40
- di dalam komunitas 37 51 110
- dalam ketaatan 65

36.2 Page 352

▲back to top
352
- dalam kemiskinan 75
- dalam kemurnian 83
- dalam doa 86
- pengampunan 90
- Minggu, hari yang 89
Kegiatan pastoral
- dalam masa pembinaan awal 115
v. juga Karya pastoral
Kehadiran
- Allah 12 20 33 84 95
- Roh Kudus 1 12
- Maria 8
- Kristus dalam Don Bosco 196
- Kristus dalam komunitas 45
- saling melengkapi dalam komunitas 45
- di antara orang muda 14 20 38 39 119
- dalam komunikasi sosial 31
- dalam struktur-struktur non Salesian 35
- orang-orang luar di dalam komunitas 45
- dituntut untuk keabsahan dalam kegiatan-kegiatan kapitel umum 152
Kehendak Allah
- pada awal Serikat Salesian 1
- dan ketaatan 64 66 67
- perhatian kepada 89
- disermen 66 87 91 107 121 146
Keheningan
- masa-masa untuk 43
Kekuasaan
v. Pemerintahan
Kekudusan
v. Pengudusan; Kesucian
Kelas pekerja
- sebuah sektor pekerjaan kita 6 7 119 25
v. juga Orang miskin

36.3 Page 353

▲back to top
353
Kelompok-kelompok konsultan
- ekonomi dan administratif 185
- di tingkat provinsi (kantor-kantor, kesekretariatan) 157 160
- pada pelayanan dewan jenderal (kantor-kantor teknis) 107
- di tingkat inter-provinsi 142
Kelompok-kelompok orang muda
- promosi 35 42 8
- dalam oratorium dan pusat-pusat orang muda 11 12
- dalam asrama dan tempat-tempat penampunang 15
- bagi bimbingan panggilan 16
Keluar
v. Meninggalkan Serikat
Keluar dari Serikat 194 54
v. juga Pemberhentian; Dispensasi
Keluarga
- semangat: komponen semangan Salesian 16 51 65
- atmosfir dalam komunitas-komunitas dan karya-karya 37-38 49 53 56 61
83 103 136
- atmosfir dalam komunitas edukatif dan pastoral 47
- rektor dan para sama saudaranya 173
- hubungan di antara para sama-saudara 47 176
- tindakan pastoral berkaitan dengan 49
Keluarga, Salesian
- Maria, pembimbing 92
- Don Bosco pada awalnya 5
- Serikat kita di dalam 5
- pelayanan panggilan dan pada 28
- R.M. pusat persatuan 126
- provinsial dan 147
- berbagi perutusan dalam 47 48
- dan Gereja lokal 48
- dewan jenderal untuk 137
- pelayanan kepada:
* penyesuaian dan pelayanan komunitas 36
* pelayanan dan kerja sama dengan 37
* tugas-tugas setiap komunitas kepada para kooperator 38
* hubungan dengan para alumni 39

36.4 Page 354

▲back to top
354
*bantuan rohani kepada DBV dan lembaga-lembaga lain yang menjadi
anggota KS 40
- fungsi Buletin Salesian dalam 41
- pengakuan keanggotaan 40
Keluarga Salesian
v. Salesian, Keluarga
Kematian
- Salesian 54
- R. M. 143
- seorang anggota dewan jenderal 132,1º,7
- provinsial 168
- rektor 183
v. juga Doa-doa intensi
Kemiskinan
- makna injil 72
- dan perutusan Salesian 73 139
- tuntutan-tuntutan kaul 74 51-54
- dan komitmen pribadi 75 55
- persekutuan barang-barang 76 56
- kesaksian 77
- dan kerja 78
- dan solidaritas dengan orang miskin 79
- pemilikan barang-barang tak bergerak 59
- dan pengurusan barang-barang 51
- dan pelayanan terhadap sekeliling 60
- makanan dan perabot-perabot 61
- pemeliharaan dan pelayanan-pelayanan 62 64
- sarana-sarana transportasi 63
- hak cipta dan royalti 57
- wasiat 52
- pelepasan definitif harta-harta pribadi 53
- kompetensi kapitel provinsi yang berkaitan dengan 58
- melihat kembali berkala 65
Kemurahan hati
- para Salesian muda 46
Kemurnian
- dan cinta-kebaikan hati Salesian 15
- makna injili kaul terhadap 80

36.5 Page 355

▲back to top
355
- dan perutusan Salesian 81
- dan kedewasaan manusia 82
- dan hidup berkomunitas 83
- dan relasi-relasi dan persahabatan-persahabatan 68
- sarana pendekatan untuk pertumbuhan dalam 84
- dan masuk ke dalam dunia 66
- mempekerjakan pegawai perempuan 67
Kepercayaan
- kepada Maria yang tersuci 8
Kepercayaan
- dalam semangat kekeluargaan 16 38 65
- para Salesian kepada Bapa 17 72
- para Salesian kepada Maria 84
- Don Bosco kepada doa 86
- sama-saudara kepada komunitas 99
- atmosfir dalam novisiat 110
- mutual antara sama-saudara dengan rektor 49
Kerajaan Allah
- kita bekerja bagi pembangunan 3 11 18 28 31
- pemajuan suatu tanda kehadiran 33
- nasihat-nasihat injili dan 63 80
Keramah-tamahan
v. Penyambutan
Kerja
- dan penguasaan diri: elemen semangat Salesian 18 24
- terorganisir 18 43
- sebagai ungkapan kemiskinan 78 64
- dan doa 95
- instrumen-instrumen personal 58
- perhatian kepada orang muda di dalam dunia 27 2
Kesaksian
v. Saksi
Kesaksian
- semangat kekeluargaan 16
- untuk keadilan dan perdamaian 33
- komunitas Salesian untuk bimbinang panggilan 37

36.6 Page 356

▲back to top
356
- kepada kehadiran Allah dalam cara hidup kita 62
- kepada dunia yang akan datang 63
- kemiskinan kita 73 77
- kepada nilai kerja 78
- doa dan 86
- kepada kasih akan Allah 95
- untuk menopang dan membaharui panggilan sama-saudara 101
Kesalehan
v. Doa
Kesederhanaan
- dalam berpakaian 55
Kesehatan
- memelihara 84 43 176
- percakapan dan 49
- syarat penerimaan ke dalam Serikat 90
Keseimbangan
- tentang Salesian 15
- tentang Don Bosco dan Salesian 19
- psikologis dan kemurnian 82
Keselamatan
- orang muda 1 12 20 21
- karya kita di dalam Gereja sebagai sakramen 6
- perutusan kita dalam rencana Allah untuk 31
- komunitas Salesian sebagai tanda Kristus 57
- Maria di dalam sejarah 92
Kesetaraan
- kompetensi yang berkenaan dengan 24
Kesetiaan
- Allah sumber kita 1 24 195
- sebagai tanggapan kepada Tuhan 22 195
- kepada Injil 146
- kepada perutusan kita 6 44 94
- kepada karisma pendiri kita 118 126 146
- kepada Konstitusi 103
- janji setiap hari 84
- hidup yang senang dan gampang suatu ancaman pada 75

36.7 Page 357

▲back to top
357
Kesulitan-kesulitan
- kesulitan Salesian dan percaya kepada Tuhan 17
- kesulitan Salesian dan komunitas 52
Ketaatan
- makna injil 64
- gaya Salesian 65
- berbagi tanggung jawab dan 66
- dan kebebasan 67
- tuntutan-tuntutan kaul 68
- dan karunia-karunia pribadi 69
- dan misteri salib 71
- norma-norma absen dan kerja di luar komunitas 49 50
Ketekunan 93 195
v. juga Kesetiaan
Kewenangan
- pelayanan dari - :
* gaya 65 121
* metode 66 121
* persatuan 122
* berbagi dalam 123
* subsidiaritas 124
* dan pelayanan imamat 121
- tentang Kekuasaan Paus 125
- tentang Rektor Mayor 127 104 105
- tentang kapitel umum 120 147 104
- tentang provinsial 162
- tentang superior vice-provinsi 158
- tentang pengunjung luar biasa 104
- tentang kapitel provinsi 170
- tentang rektor 176
- tentang konferensi-konferensi provinsial 139
Kitab, suci
v. Sabda Allah
Kodrat
- dan rahmat dalam Don Bosco 21
- dan rahmat dalam Salesian 52 67
- Serikat Salesian 2

36.8 Page 358

▲back to top
358
Koedukasi 3 156,1
Kojutor
v. Bruder Salesian
Kolaborasi
- dengan rencana Allah 37
- dalam keluarga Salesian 5
- di antara sama-saudara 66
Komunikasi
- dalam persaudaraan dalam kehidupan komunitas 51
- berkaitan dengan karya para sama-saudara 59
- sosial v. Komunikasi sosial
v. juga Informasi
Komunikasi sosial
- sebuah prioritas apostolik Salesian 6 43
- promosi personel dan pelayanan-pelayanan dalam 31
- pendidikan orang muda untuk menggunakan 6 32
- infromasi dan kolaborasi yang berkaitan 33
- revisi publikasi 34
- kewaspadaan dalam penggunaan 44 66
- satu dari tugas-tugas konferensi para provinsial 142
- pembatasan dan kebijaksanaan dalam menggunakan 83
- dewan jenderal untuk 137
Komunitas, edukatif dan pastoral 47 5
Komunitas lokal
v. Komunitas, lokal
Komunitas, lokal
- identitasnya 175 150
- peran-peran dalam 183-185
- persaudaraan dan apostolik:
nilainya 49
ikatan-ikatan 50
hubungan-hubungan 51
sama saudara dalam 52 53 94
rektor dalam 55
terbuka 57

36.9 Page 359

▲back to top
359
ungkapan atas misteri Gereja 85
mendengar Sabda 87
dipersatukan oleh Ekaristi 88
dalam pembaharuan terus-menerus 90
tempat alamiah bagi pertumbuhan panggilan 99
- keseimbangan dalam bekerja 43
- menyambut para tamu 45
- sektor-sektor khusus bagi para sama saudara 56
- hubungan-hubungan dalam dengan keluarga-keluarga para sama
saudara 46
- hari pesta 42
Komunitas, paroki 20
Komunitas pembinaan 103 109 110
Komunitas, pembinaan 103 109 110
Komunitas, provinsial
- tahunan hari pesta 42
Komunitas provinsi
v. Komunitas, provinsi
Kompetensi profesional
- perhatiannya 118 119
Konferensi uskup
v. Konferensi, uskup
Konferensi-konferensi
- episkopal dan perutusan Salesian 48
- provinsial - :
* identitas, tujuan dan pembentukannya 132,1º 155
* pertemuan-pertemuan 139
* para peserta 140 141
* tugas-tugasnya 142
Kongregasi
v. Serikat, Salesian
Konsekrasi
- dasar apostolik kita 3 195

36.10 Page 360

▲back to top
360
Konselebrasi 84
Konstitusi
- sebuah jalan menuju kasih 1 64 196
- hukum khusus dalam Serikat 191
- penafsiran otentik dan kesadaran 192
- dan kaum ketaatan 68
- kualitas mengikat 193
- perubahan teksnya 148 152
- studi tentang dalam novisiat 91
- kesetiaan kepada 55 103
- dan pertimbangan-pertimbangan kapitel umum 148
Konsultasi-konsultasi
- dan prinsip-prinsip berbagi tanggung jawab 123
- untuk pengangkatan provinsial 162 143
- untuk pengangkatan anggota-anggota dewan provinsial 167 154
- untuk pengangkatan para rektor 177 170 156
- untuk pembentukan wilayah-wilayah yang resmi 156
Kontribusi-kontribusi
dari rumah-rumah 194 197 201
Kontrak-kontrak
v. Otorisasi-otorisasi, persetujuan-persetujuan
Kontemplasi
- Salesian sebuah cara dalam tindakan 12
Kooperator, Salesian
- dalam keluarga Salesian 5
- tugas-tugas setiap komunitas 38 39
- dan dewan jenderal untuk keluarga Salesian 137
Kooperator Salesian
v. Salesian, Kooperator
Koreksi persaudaraan 52 90 121
Koreksi, persaudaraan 52 90 121

37 Pages 361-370

▲back to top

37.1 Page 361

▲back to top
361
Kreativitas dan fleksibilitas
-komponen-komponen semangat Salesian 19
- apostollik 118
- dalam doa 86
Kristus
v. Yesus Kristus
Kronik
- tentang rumah 179
Kualifikasi dan rekualifikasi
- sama-saudara 119 100
- kerabat kerja awam 148
Kualifikasi-kualifikasi, study
v. Gelar dan kualifikasi-kualifikasi
Kunjungan
- R.M. biasa dan luar biasa 104
- provinsial 146
Lama menjabat
- Rektor Mayor 128
- para anggota dewan jenderal 142
- provinsial 163
- para anggota dewan provinsial 167
- rektor 177
- magister para novis 112
- para dewan lokal terpilih 179,3
- para pastor paroki 28
Laporan keuangan
- Ekonom Jenderal 106
- provinsi-provinsi 192 196
- rumah-rumah 181,3 194 202
Laporan, administratif
- Kongregasi 192
- provinsi 196
- rumah-rumah 202

37.2 Page 362

▲back to top
362
Laporan, keuangan
v. Laporang keuangan
Latihan-latihan, rohani
v. Retret
Latihan untuk kematian yang bahagia
v. Retret
Liburan
v. Liburan hari raya
Liburan
- para sama-saudara 50 55 58
Lingkungan
v. Bertetangga; Tempat
Liturgi
- pengenalan orang muda kepada 36
- Doa harian dan tahun liturgi dalam komunitas Salesian 85
- kehidupan 95
v. juga Ekaristi; Rekonsiliasi
Maaf
v. Pengampunan: Rekonsiliasi
Magister para novis
- tugas-tugasnya 110
- kualitas-kualitas dalam dan pengangkatannya 112 165,3
- anggota kapitel provinsi 173,6
Magister para novis
v. Direktur para novis
Makanan 55 61
Makna
- pastoral, hidup religius 119
- dan interpretasi Konstitusi 192
Manual doa 77

37.3 Page 363

▲back to top
363
Maria
- dalam pendirian Serikat 1
- kehadirannya, di dalam Serikat kita 8 20
- pelindung utama Serikat kita 9
- dalam evangelisasi 34
- dalam kehidupan Salesian dan doa 84 87 92 74
- dalam pengalaman pembinaan Salesian 89
- model karya pastoral 20 92 98
- FMA dan dimensi Maria karisma Salesian 37
Masa aspiran
- ciri-ciri dan fungsi-fungsi 17
Masyarakat, sipil
- pendidikan orang muda untuk 26 27
- dimensi sosial karya Salesian 33
- kerja sama bagi sebuah lebih layak bagi martabat manusia 33
- animasi kelompok-kelompok tindakan sosial 35
v. juga Perkembangan
Matiraga
v. Asketik; Penitensi
Media massa
v. Komunikasi sosial
Meditasi, harian 93 71 99
Melepaskan jabatan
- Rektor Mayor 128
Mengikuti Kristus
v. Yesus Kristus
Menyambut
v. Penyambutan
Menyiapkan panggilan
- bimbingan 37 9 16 17
- komunitas tempat untuk pertumbuhan 99
- pilihan sebelum novisiat 110
- perkembangan di paroki-paroki 26

37.4 Page 364

▲back to top
364
Merokok 55
Minggu
- hari suka cita paskah 89
Misa
v. Ekaristi
Misteri Paskah
v. Yesus Kristus
Moderator
- kapitel umum 112 113 115 117 118 120-122 134
- kapitel provinsi 156 168
Musik 32
Nasihat-nasihat, injili
v. Kaul-kaul
Nasihat-nasihat Injili
v. Kaul-kaul
Nekrologi, bacaan harian 47
Neraca keuangan
v. Laporan keuangan
Nilai-nilai
- terbuka kepada budaya yang berbeda-beda 7
- terbuka kepada dunia 17
- Injil, dasar kehidupan kita 60
- sasaran misi mereka yang belum dievangelisasi 30
- keterbukaan orang muda kepada yang otentik 32
- kesaksian kepada kerja 78
Novisiat
- hakekat dan tujuannya 110
- pendiriannya 111 132,1º
- tempat 89
- durasi dan absensi 111
- penerimaan dan pengeluaran 90 93

37.5 Page 365

▲back to top
365
- studi-studi selama 91
- latihan-latihan rohani 92
v. juga Magister para novis
Opini
- dari para anggota dewan v. Suara, konsultatif
Optimisme
v. Kegembiraan
Orang awam
- bekerja sama dengan di dalam Gereja 13
- berkaitan dengan karya kita 29 47 55
- kepentingan provinsi dalam 148
- pembukaan pusat-pusat studi kita untuk 84
- pemeliharaan dalam rumah-rumah Salesian 55 199
- dan para kooperator 38
Orangtua
- dari orang muda dalam komumitas pendidikan 47 5
- hubungan sama-saudara dengan orangtuanya 46
- doa-doa bagi 76
Orang miskin
- sasaran perutusan kita 29 33 41 118 25
- paroki Salesian dan 26
- sekolah Salesian dan 14
- perkembangan sosial dan kolektif 33 43
- spesial bagi Maria dan kita 92
- solidaritas dengan 73 77-79 196 73
- orang muda, wilayah kerja kita 2 6 11 24 26 33 41 1
Orang muda; kaum muda
- Don Bosco untuk 1 2 14 19 20 21
- diutus oleh Allah kepada 3 15 24
- perhatian khusus kepada, sebuah elemen semangat Salesian 14 17 39
- pelayanan kepada, rencana hidup kita 14 21 23 96
- perutusan kita diarahkan kepada… miskin 2 6 8 15 23-26 61 118
- pengetahuan akan 39 86 119 2
- kasih akan, dan kemurnian 81
- rasul-rasul 20 35
- penemuan buah-buah Roh dalam 95
- di dalam dunia kerja 27 2
- perhatian kepada …terpanggil untuk melayani dalam Gereja 28

37.6 Page 366

▲back to top
366
- dalam komunitas edukatif 47
- dalam kesulitan 42
- pelayanan edukatif dan pastoral kepada 31 32 39 98 142,3
- masunya, kepada kehidupan liturgis 36
- kehadiran di antara 14 20 39 119
- kaul-kaul dan pelayanan kita kepada 61
- dan ketekunan Salesian 195
v. juga Perkembangan
Oratori
- Don Bosco, kriterium permanen bagi kegiatan Salesian 40
- di antara kegiatan-kegiatan perutusan kita 42
- karakteristik-karakteristiknya 11
- dan paroki Salesian 26
Orientasi
- untuk pembinaan Salesian 97
Orientasi, pastoral
v. Tahun Orientasi Pastoral
Otorisasi
- berkaitan dengan: usaha bisnis; peminjaman, warisan, pemberian atau
donasi dengan kewajiban-kewajiban terkait; pendirian investasi, beasiswa,
intensi-intensi misa, yayasan-yayasan; pembangunan, pembongkaran,
perombakan bangunan 188 165 156,9
- membuka dan menutup rumah-rumah, modifikasi arah karya-karya yang
ada atau memulai karya-karya yang tidak biasa 132 165,5
- eksperimen-eksperimen baru, dan perubahan-perubahan mendasar atas
kekhasan sebuah karya 181
- hidup jauh dari biara 165,10
- membuka sekolah kita untuk para gadis 3 156,1
- menerima paroki-paroki 25
- menerima kewajiban-kewajiban dari luar komunitas 69 35 156,4
- tindakan-tindakan administratif atas barang-barang setelah pengikraran
kaul 51
- berganti provinsi yang permanen 151
- perubahan lokasi provinsialat 153 156,5
- persetujuan modifikasi, solusi bagi masalah ekonomi, atau inisiatif lain
yang penting di dalam rumah-rumah 156,12 200
- kontrak untuk mengutang atau pinjaman 191
Pakaian
- caranya 62 55

37.7 Page 367

▲back to top
367
Panggilan (-panggilan)
- Yesus sebagai awal panggilan kita 96
- Salesian dan Gereja 5
- Salesian dan dunia kontemporer 6
- satu panggilan Salesian dihidupi secara berbeda-beda 100
- bersama dan berbagi tanggung jawab 122
- Salesian dan prioritas bagi orang muda 14
- dan Sabda Tuhan 87
- dan komunitas 49
- perkembangan pribadi Salesian 22 25 98 99 101 113 119
- dan pembinaan Salesian 96-98
- perkembangan orang muda 37
- perhatian pada 6 28 58
- bimbingan orang muda untuk pilihan panggilan 37 9 16
- perhatian dewasa 28
- komunitas, promotor 16 57
Para anggota dewan, jenderal
- untuk pembinaan: tugas-tugasnya 135
- untuk pelayanan orang muda 136
- untuk keluarga Salesian dan Komunikasi Sosial 137
- untuk misi 138
- durasi jabatan 142
v. juga Dewan, jenderal; Para anggota dewan, regional
Para anggota dewan, provinsial
- pengangkatan dan durasi jabatan 132,2º 167
- persyaratan untuk keterpilihan 166
- fungsi-fungsi dan tugas-tugasnya 168 169
- konsultasi sebelum pengangkatan 154
- v. juga Dewan, provinsial
Para anggota dewan, regional
- tugas-tugasnya 140 154 135-137
- pemilihannya 141,1
Para anggota dewan provinsial
v. Para anggota dewan, provinsial
Para anggota dewan regional
v. Para anggota dewan, Regional
Para mantan siswa
- dalam keluarga Salesian 5

37.8 Page 368

▲back to top
368
- hubungan dengan komunitas 39
- dan dewan jenderal untuk keluarga Salesian 137
Para misionaris
- persiapan spesifik dan penataran 138 19
- komunitas-komunitasnya 20
- meninggalkan rumah untuk 21
Para pelindung
- dan santo-santa pelindung Serikat kita 9
Para pembina
v. Personel pembinaan
Para pembimbing
- bagi mereka dalam pembinaan v. Staf pembina
Para Salesian muda
v. Para Salesian, muda
Paroki-paroki
- satu dari karya-karya untuk realisasi perutusan kita 42
- penerimaan 25
- ciri-ciri Salesian 26
Pastor paroki
- pengangkatan dan tanggung jawab-tanggung jawab 27
- stabilitas dan rotasi 28
- hubungan antara rektor dan 29
- hubungan administratif 30
Partisipasi
- dalam tindakan Allah 18
- dalam misteri paskah Kristus 54 60
- dalam kehidupan dan perutusan Gereja 24 31 33 73 80
- dalam persekutuan dunia Salesian 59
- para superior dalam suatu otoritas yang satu 122
- dalam persiapan kapitel umum 112
- dalam pemilihan mereka yang bertanggung jawab atas pemerintahan dan
pengambilan keputusan 123
- sama-saudara dalam pembinaan awal 78
- di dalam kebahagiaan orang miskin 75
- dalam kehidupan dan tindakan komunitas lokal 123

37.9 Page 369

▲back to top
369
- animator para superior dalam komunitas 44 66
- komunitas dan doa 86 95
- dalam perutusan Salesian 5 45 47 53 7
- dalam rencana edukasi dan pastoral bagi orang muda 5
- dalam rencana edukasi dan pastoral bagi sama-saudara 184
- aspek karakteristik pedagogi kita 6
- perkenalan orang muda kepada kehidupan Gerejawi 35 36
- dalam kehidupan orang muda 32 39 95
Paus
- superior tertinggi Serikat kita 125
- kesadaran menggereja dan cinta untuk 13
- menerima ajarannya 125
Pelayanan
- Allah 10
- Injil 72
- saudara-saudari 73
- kepada perutusan Gereja 6
- permanen kepada orang muda 21 23
- pendidikan dan pastoral kepada orang muda 38 41
- keterbukaan orang muda kepada 32 36
- karya kita pada orang lain 77
- otoritas v. Otoritas
Pelepasan
- definitif, barang-barang pribadi 74 53
Pembaharuan
- upaya pribadi yang terus-menerus untuk 99 101
- waktu untuk sama-saudara 91 102
- kriteria untuk kegiatan-kegiatan dan karya 40 41
- dedikasi kepada kehendak ilahi 66
- makna rohani untuk kehidupan 119
Pembaharuan, gerejawi
- publikasi-publikasi 34
Pembangunan-pembangunan asrama
- menjadi bagian karya Serikat 42
-ciri-ciri dan pelayanan-pelayanan dari 42 15

37.10 Page 370

▲back to top
370
Pembaptisan
- kehidupan Salesian suatu perkembangan dari 2 60
- kaul religius suatu penegasan dari 23
- di dalam formula kaul 24
- perkembangan di dalam orang muda melalu pelayanan pendidikan 37
Pembaptisan
- kehidupan Salesian suatu perkembangan dari 2 60
- kaul religius suatu penegasan dari 23
- di dalam formula kaul 24
- perkembangan di dalam orang muda melalu pelayanan pendidikan 37
Pembubaran, pelepasan
Terhadap benda-benda Kongregasi 132,1º 188
Pemberhentian
- seorang novis 90
- seorang anggota 132,3 194 157,6
Pembinaan, awal
- kompleksitas dan persatuan 102
- pembinaan komunitas-komunitas 103 78
- pembinaan personel: peran dari 104
- Salesian dalam 105
- kurikulum yang sama 106
- periode-periodenya 107 88-102
- percakapan selama 79
- jadwal fleksibel selama 80
- penilaian-penilaian atau penegasan-penegasan selama 81
- pembinaan intelektual dalam 82-85
- pengalaman-pengalaman pastoral dalam 86
Pembinaan, intelektual
- berkaitan dengan Salesian:
pada semua tingkat 82
dalam pembinaan awal 102 104 105 83-85
dalam novisiat 91
dalam langsung post novisiat 114 95
dalam masa pembinaan spesifik 116 97 98
bina lanjut 118 98 100
- berkaitan dengan orang muda 6
v. juga Kebudayaan

38 Pages 371-380

▲back to top

38.1 Page 371

▲back to top
371
Pembinaan lanjutan
v. Pembinaan, lanjutan
Pembinaan personel
- persiapannya 101 78
- peran dalam komunitas-komunitas pembinaan 103 78
- peran 100
- pengalaman-pengalaman pastoral 86
Pembinaan, Salesian
- panggilan dan 96
- bimbingan spesifik 97
- pengalaman formatif 98
- komitmen personal dan komunitas kepada 99
- persatuan dan perbedaan dalam 100
- komunitas provinsi dan 101 161
- ‘Ratio’ dan direktori provinsi 87
- dewan jenderal untuk 135
Pembinaan Salesian
v. Salesian, pembinaan
Pembinaan, spesifik
- untuk imam Salesian dan bruder Salesian 116
- v. juga imam Salesian; bruder Salesian
Pemeriksaan batin
- harian 90
Pemerintahan
- struktur dasar 120 117
- komunitas-komunitas 121
- persatuan dalam 122
- berbagi tanggung jawab dalam 123
- subsidiaritas dalam 124
- tentang vice-provinsi 158
- tentang delegasi provinsi 159
- kekuasaan R.M. 127 105
- kekuasaan wakil pemimpin umum 134 143
- kekuasaan provinsial 162 149
- kekuasaan wakil provinsial 168
- kekuasaan rektor 176
- kekuasaan wakil rektor 183

38.2 Page 372

▲back to top
372
- ‘ad interim’ Serikat 143
- fungsi-fungsi pendukung para anggota dewan dalam: v. Dewan
Pemilihan (pemilihan-pemilihan)
- R.M. dan para anggota dewan jenderal 128 129 141 143 147 153 126-133
- para utusan dan penggantinya untuk kapitel umum 151 171,5 114 161-
166 169
- para utusan dan penggantinya untuk kapitel provinsi 174 186 161-166
169
- para anggota dewan lokal 180 186
- para pimpinan dalam kapitel umum 120
- panitia pusat kapitel umum 121
Pendewasaan
- orang muda yang baginya kita bekerja 28 32 38
- para sama-saudara 46 52 67 82 98 102 109 113 114 117 118 81 86 90
Pendidikan
- pelayanan pastoral dan edukasi kita 31-39
- dan perkembangan menyeluruh 31
- dan perkembangan pribadi 32
- dan perkembangan sosial dan kolektif 33
- kepada iman 6 29 34 35 38 45 7 13
- dan karya-karya pendidikan 41 42
- dan komunikasi sosial 43
- dan pembinaan Salesian 99 102 82 86
- kepada cinta 81 6
- kepada komitmen dan harapan 63
- kepada pilihan panggilan 37
- kerja sama dengan organisasi-organisasi sipil untuk 48
Penerimaan
- orang muda 15 16 37 40
- sama-saudara 16 23 52 56 66 101 21 45 49
- awam terkait dengan karya kita 47
- wewenang mengajar 125 101 103
- nilai-nilai yang melekat dalam budaya-budaya yang berbeda-beda 7 17 30
57
- karunia-karunia Allah 80 87
Penitensi
- harian 18 90
- komunitas 73

38.3 Page 373

▲back to top
373
- dan ketaatan 71
- dan kemurnian 84
Pensiun 76
Pengangkatan-pengangkatan
- provinsial (atau superior untuk wilayah lainnya) 132 158 162 143
- anggota-anggota dewan provinsial 132 166 167 106,9 154
- pergantian anggota dewan jenderal 132 142
- sekretaris jenderal 132 144
- prokurator dan postulator jenderal 132 145
- rektor 165 177 156 170
- magister para novis 112 165
- delegatus provinsial 159 165
- para anggota dewan lokal 180
- wakil rektor, ekonom dan yang bertanggung jawab untuk sektor-sektor
lokal 183
- pastor paroki atau moderator 27 157
- delegatus untuk sebuah pendelegasian RM 106 138
- moderator (komisi teknis) untuk kapitel umum 112
- komisi pra kapitel 113
- para sekretaris dan jabatan-jabatan lain dalam kapitel umum 116
- moderator kapitel provinsi 156 168
- sekretaris provinsial 157 159
Pengakuan
v. Rekonsiliasi
Pengalaman
- kehidupan menggereja bagi orang muda 35
- kehidupan para pendidik dan orang muda dalam sistem preventif 38
- pengalaman pembinaan v. Pengalaman pembinaan
Pengalaman pembinaan
- maksud dan cara Salesian 98 102 104 109 110 114 119
Pengampunan
- harian 16 90
Pengorbanan
- dalam ketaatan 69 71
- dalam kemiskinan 75
- dalam kerja 78

38.4 Page 374

▲back to top
374
Penguasaan diri 18
Pengudusan, kekudusan
- khas Don Bosco 1 21
- perutusan sebagai jalan kepada 2
- kaul suatu sumber 25
- dalam pelayanan ketaatan dan otoritas 65
- pembinaan awal suatu waktu 105
Pengutamaan
- bagi orang miskin dan yang kecil 11
- bagi orang muda 14 81
Penilaian, evaluasi
- realisasi hasil-hasil kapitel umum 171,3
- pedoman untuk kapitel provinsi 167
- program lokal tahunan 184
- selama pembinaan awal 81
- pengalaman pastoral selama pembinaan awal 86
- terlibatnya awam di dalam karya kita 148
- karya apostoli provinsi yang berkala 48
- sasaran karya provinsi yang berkala 1
- praktik kemiskinan yang berkala 65
- praktik doa yang berkala 174
- kegiatan pribadi sendiri yang berkala 19
- komunitas-komunitas pembinaan yang berkala 78
- validitas sekolah-sekolah Salesian yang berkala 13
- validitas berbagai karya yang berkala 41
Penolong Umat Kristiani
- kehadian di dalam Serikat 8
- dalam formula kaul 24
- berkaitan dengan bagi pertumbuhan dalam kemurnian 84
- devosi kita kepada 92
v. juga Maria
Perabotan
v. Dekorasi
Peraturan-Peraturan, umum
- dan kompetensi kapitel-kapitel provinsi 170 171 173 161
- dan kompetensi rektor 176
- dan pengurusan barang-barang kebutuhan hidup 190
- dan peraturan khusus Serikat 191

38.5 Page 375

▲back to top
375
Percakapan
- dengan superior 70 49
- selama pembinaan awal 79
Perencanaan, komunitas
- tanggung jawab 123
- dan absensi para sama-saudara 50
- ritme doa 69
- berkala, dalam komunitas pembinaan 78
- tahunan, tentang kegiatan-kegiatan hidup 181 184 202
- provinsi, menyangkut personel 10 102
Pergantian
- provinsial 163
- rektor 165
- seorang anggota ke wilayah lain 160 151 157
Peringatan, bulanan
- Don Bosco 75
- Maria Penolong Umat Kristiani 74
Peringatan bulanan
v. Peringatan-peringatan
Perjanjian
- kaul religius suatu penguatan pembaptisan 23
Perjanjian
v. Kehendak
Perkembangan, total
- dalam misi Salesian 31
- tentang orang muda pekerja 27
- dalam wilayah-wilayah kelas pekerja 29
- dalam sistem preventif 38
- kriteria inspirasional karya-karya kita 41-43
- dalam paroki-paroki Salesian 26
- dalam sekolah-sekolah Salesian 13
Perkembangan, pribadi
- tentang orang muda 32

38.6 Page 376

▲back to top
376
Perkembangan, sosial dan kolektif
- tentang orang muda 26 27 33
- kerja sama dengan organisasi-organisasi sipil untuk 48
Permulaan orang muda
- kepada kehidupan menggereja 35
- kepada kehidupan liturgis 56
Perpustakaan
- pemeliharaan 62
Persahabatan
- dan cinta kasih-kebaikan Salesian 15
- hubungan persaudaraan di dalam komunitas 51 110
- dengan para mantan siswa 39
- kemurnian yang dibaktikan dan 83 68
Persatuan
- persatuan dari dalam semangat Salesian 11
- dengan semua kekuatan dalam Gereja 13
- persaudaraan (komitmen) 24 46 51
- ikatan-ikatan persaudaraan 50 88 90
- tentang Serikat di dalam Gereja universal 59
- persaudaraan dan nasihat-nasihat kaul 61
- tentang barang-barang 73 76
- dengan sama-saudara yang sudah meninggal 94
- dalam pelaksanaan suatu wewenang tunggal 122
- di dalam sebuah provinsi 157
Persatuan dengan Allah
- dalam Don Bosco 21
- dalam semangat Salesian 12 95
Persekutuan
- semangat dalam Keluarga Salesian 5
- Kongregasi dan pembinaan 97 100
- Kongregasi dalam perbedaan budaya-budaya 100
- dan pemerintahan Serikat 65 120 122 124 130
- R.M. sebagai pusat 126
- kapitel umum, sebagai tanda 146
- persekutuan persaudaraan 11
- dalam komunitas lokal 53 55 85 88 99 103 175
- ikatan-ikatan 50 88

38.7 Page 377

▲back to top
377
- dengan arwah para sama-saudara 94
- dan desentralisasi 124
v. juga Persekutuan, vital
Persekutuan, vital
- dalam Don Bosco 21
- dalam setiap sama-saudara 3 12 21 91 102
- dalam orang muda 37
- dalam pembinaan awal 102 114 115
Persetujuan-persetujuan
- untuk paroki-paroki 25
- untuk daerah-daerah misi 23
Persiapan, langsung
- untuk novisiat v. Prenovisiat
- untuk kaul kekal 117
Personel, perempuan
- kekaryawanan 67
Personel, pembinaan
v. Staf pembinaan
Perusahaan
v. Barang-barang, harta benda
Pertemuan-pertemuan
- dan semangat kekeluargaan 51
Pertobatan
- komunitas yang terus-menerus 90
- sama saudara yang terus-menerus 99 99
- dan retret 91
Pertimbangan-pertimbangan
- berkaitan dengan kapitel umum 148 191
- berkaitan dengan kapitel provinsi 170
Perusahaan
v. Barang-barang, yang tidak bergerak
Perutusan, mereka yang kepadanya diarahkan
- pertama-tama dan secara mendasar bagi orang muda yang miskin 26
- para pekerja muda 27 2

38.8 Page 378

▲back to top
378
- orang muda dengan panggilan melayani di dalam Gereja 28
- dalam wilayah kelas pekerja 29
- mereka yang belum dievangelisasi 30
- verifikasi bekala berkaitan dengan 1
- orang muda laki-laki dan perempuan 3
- perjumpaan dengan Allah dalam 95
Perutusan, Salesian
- Serikat Salesian 2 3 26
- elemen konsekrasi 3
- keluarga Salesian meneruskan dari Don Bosco 5
- mereka yang kepadanya diarahkan 26-30
- kriteria tindakan untuk 40-43
- berbagi tanggung jawab untuk 44-48 99 175
- dan pembinaan awal 82
- dan persekutuan persaudaraan 50
- dan sama-saudara lanjut usia dan sakit 53
- dan ketaatan 64
- dan kemiskinan 73
- dan kemurnian 82
- dan doa 85
- dan pelayanan otoritas 121 126 130
- edukatif v. Pendidikan
Pesta (pesta-pesta)
- kepekaan akan 17
- Ekaristia sebagai suatu harian 88
- yang berkaitan dengan Maria 92
Pewahyuan
- kehendak Allah 47
Pinjaman 188,2 188 192
Pluralisme, Pluralitas
- bentuk-bentuknya dalam karya apostolik kita 41
- konteksnya dalam hidup kita 118
Pola-pola hidup 43
Post novisiat, langsung
- hakekat dan tujuan-tujuannya 98 109

38.9 Page 379

▲back to top
379
Postulan
v. Pranovisiat
Postulator jenderal
- pilihan dan tugas-tugasnya 132,1 145
Pra Paskah
- praktik komunitas selama 73
Pratical training
- hakekat dan tujuan-tujuannya 115
- durasi dan syarat-syaratnya 96
Pranovisiat
- hakekat dan tujuan-tujuan 109
- durasi dan metode 88
Preferensi
- bagi orang muda dan orang miskin 2 6 24 26
Prioritas
- komunikasi sosial sebuah apostolik 43
Prokur
v. Kantor-kantor Misi
Prokurator jenderal
- pengangkatannya dan tugas-tugas 132,1º 145
Promosi
v. Kemajuan
Promulgasi
- pertimbangan-pertimbangan kapitel umum 148
Properti
- pribadi: barang-barang kebutuhan 74
Proses-proses
- beatifikasi dan kanonisasi 145
Provinsi (-Provinsi)
- hakekat dan tujuannya 157
- pergantian 151
- pembentukan atau pembubarannya 132,1º 156

38.10 Page 380

▲back to top
380
- kelompok-kelompok 148 149
v. juga Konferensi-koferensi, provinsial
Provinsi-provinsi, kelompok
- cakupan, hakekat, pembentukannya 154 138
Provinsial
- tugas-tugas dan tanggung jawabnya 148 161 144 153 160
- konsultasi untuk pengangkatan 143
- pengangkatan, kelayakan, wewenang 132,1º 162
- masa jabatan, pergantian 163
- hubungan, dengan R.M. 161 163 167 24 25 144
- hubungan, dengan pastor-pastor paroki Salesian 27, 28
- hubungan, dengan para rektor 145 179
- hubungan, dengan uskup setempat 25 28
- hal-hal yang memerlukan pertimbangan suara dewan provinsial 156
- hal-hal yang memerlukan konsultasi suara dewan provinsial 157 158
- tugas-tugas administratif 190 193 194 196 197 201 202
- perubahan lokasi provinsialat 153
- dan kanto-kantor misi atau pengaturan bersama 24
- dan pemajuan komunikasi sosial 31
Proyek
- apostolik, Don Bosco 2
- Allah, bagi Serikat Salesian 1 2
- kehidupan:
* Don Bosco 21
* Salesian 99
- edukasi dan pastoral - :
* pada tingkat provinsi 44 4-10
* pada tingkat lokal 44 4-6 184
Publikasi
- hak sensor 34
Pusat-pusat
- untuk pelayanan-pelayanan pedagogis dan katekese 42
- untuk pendampingan panggilan 16
- Salesian untuk studi-studi 84
- orang muda
* ciri-ciri 42 12
* dan paroki Salesian 26
- pelatihan profesional 42

39 Pages 381-390

▲back to top

39.1 Page 381

▲back to top
381
- untuk komunikasi sosial 137
- penerbitan
* penempatannya 31
* kolaborasi di antara 33
- untuk produksi-produksi audiovisual dan penyiaran-penyiaran 31
Pusat orang muda
v. Pusat
Putri-putri Maria Penolong Umat Kristiani
- dalam Keluarga Salesian 5
- pelayanan kepada dan bekerja sama dengan 37
Rahmat
- hidup kita sebuah dari Bapa 3
- dan alamiah dalam Don Bosco 21
- dan alamiah dalam Salesian 52 67
- pertolongan dalam kehidupan Salesian 24 96
- Roh Kudus, sumbernya 25
- selibat sebuah karunia 80
- pengakuan tindakannya 86
- retret, saat-saat untuk 91
- perkembangan karunia-karunia 99
Rasul (para rasul)
- Kristus dari Bapa 11
- para Salesian orang muda 35 96
- para Salesian muda 46
- mengikuti jejak 72
- panggilan dari oleh Kristus 96
“Ratio fundamentalis institutionis et studiorum” 87
Redimensioning 1
Refleksi
- bersama dalam kapitel umum 146
Refleksi bersama
- dalam kapitel umum 146

39.2 Page 382

▲back to top
382
Rektor
- fungsi-fungsi dan tugas-tugas 176 172-179
- konsultasi untuk pengangkatan 170
- kelayakan untuk dipilih dan masa jabatan 177 171
- hubungan dengan dewan lokal 173 180 181
- hubungan dengan pastor paroki 29
- hubungan dengan provinsial 170 181
- dan pengurusan barang-barang komunitas 198 200-202
- pertemuan para rektor dalam provinsi 145
- perpindahan 165,2
Rektor Mayor
- fungsi dan kekuasaan 126 127
- syarat-syarat keterpilihan 128 129
- pemilihan 128 153
- melepaskan jabatan 128
- hubungan dengan Kongregasi dan sama-saudara 103
- hubungan dengan UPS 105
- hubungan dengan dewan jenderal 131
- kunjungan biasa dan luar biasa 104
- penafsir Konstitusi 192
- hal-hal di mana R.M. memerlukan pungutan suara dewan jenderal v.
Suara
Relaksasi 43
Rencana
v. Proyek
Rencana pendidikan
v. Rencana
Retret
- bulanan, tiga bulanan dan tahunan 91 72
- dalam novisiat 92
- rumah-rumah untuk 42
Roh Kudus
v. Roh, Kudus
Roh, Kudus
- tindakannya, dalam Don Bosco dan dalam Serikat kita 1 2 3 21 146
- perhatian kepada 12 64 95 99 146
- dan pembinaan 96 99

39.3 Page 383

▲back to top
383
- tindakannya, sebuah sumber permanen bagi yang berkaul 25
- nasihat-nasihat kaul dan 60
Rosario, harian 92 74
Royalti dan hak cipta 57
Rumah-rumah
- pembukaan atau penutupan 132 165
- pemeliharaan dan kebersihan 194
v. juga komunitas edukatif; komunitas pembinaan; bertetangga;
tempat tinggal; suasana; tempat (tempat-tempat); karya-karya;
komunitas, lokal
Sabda Allah
- komunitas mendengarkan 36 66 85 87 88
- sebuah panggilan untuk percakapan yang terus-menerus 90
- saat khusus untuk mendengarkan 91
- selama novisiat 91
Sabda bahagia 25 62 75
Sakit
- v. Sakit
Sakit
- komunitas dan 52 53
- rektor dan 176
Sakramen, rekonsiliasi
- sakramen pertobatan 85 90
- ijin provinsial untuk pelayanannya 152
Sakramen-sakramen
- perjumpaan dengan Kristus dalam 36
- v. juga Pembaptisan; Ekaristi; Rekonsiliasi
Salesian, muda
- kontribusi khususnya 46
- aspirasi-aspirasinya 103
- perhatian kepada 161

39.4 Page 384

▲back to top
384
Salib
- dan ketaatan 71
- penerimaan setiap hari 90 92
Saling melengkapi
- antara para imam dan awam dalam panggilan dan perutusan Salesian 4
45
- dalam komposisi kapitel-kapitel dan dewan-dewan 169
Sarana
- komunikasi sosial v. Komunikasi sosial
- transport 63
- untuk karya 77
- pembinaan 119
- pertumbuhan dalam kemurnian 84
Sasaran (perutusan) 26-30
Sekolah, Salesian
- ciri-ciri 13
- menyasar kelas-kelas pekerja 14
- memberikan pelayanan kepada daerah setempat 14
Sekolah campur
v. Pendidikan bersama
Sekretaris provinsial
v. Sekretaris, provinsi
Sekretariat-sekretariat
- pusat, bergantung pada R.M. 108
Sekretaris jenderal
- pengangkatan, tugas-tugas, durasi jabatan 132,1º 144
- tanggung jawab atas Acts of General Council 110
Sekretaris, provinsial 159
Selamat malam 48 76
Semangat, kekeluargaan
v. Keluarga

39.5 Page 385

▲back to top
385
Semangat
- terinspirasi oleh St. Fransiskus dari Sales 4
- bagi orang yang belum terevangelisasi 30
- Don Bosco dan Salesian untuk mendapatkan bantuan bagi orang miskin
79
Semangat, Salesian
- elemen-elemen mendasar bagi:
* kasih pastoral 10
* Kristus dari Injil 11
* persekutuan dengan Allah 12
* rasa menggereja 13
* perhatian khusus bagi orang muda 14
* cinta kasih kebaikan Salesian 15
* semangat kekeluargaan 16
* optimisme dan kegembiraan 17
* kerja dan penguasaan diri 18
* kreativitas dan fleksibilitas 19
* sistem preventif 20
* Don Bosco adalah model 21
- awam dan bergantung pada 47
- dalam komunitas-komunitas pembinaan 103
Seminari tinggi
- tempat-tempat cocok untuk pembinaan 95 97
Sensor
- untuk publikasi-publikasi 34
Serikat Salesian
v. Salesian, Serikat
Serikat, Salesian
- asalnya 1
- hakekat dan perutusan 2 44
- bentuk 4
- memiliki hak kepausan 4
- di dalam keluarga Salesian 5
- di dalam Gereja 4 6
- dalam dunia kontemporer 7
- kehadiran Maria dalam 8
- para pelindung 9
- dan panggilan Salesian pribadi 22 23

39.6 Page 386

▲back to top
386
- dan karya misioner 30
- solidaritas provinsi-provinsi dengan 58
- kepentingan dan gaya ketaatan dalam 64 65
- persekutuan barang-barang dalam 76
- kemurnian sebaga tanda pembeda 81
- struktur-struktur fundamental 120
- otoritas dalam 121 122
- Paus, superior tertinggi 125
- R.M., superior 126
- dan barang-barang kebutuhan hidup 139 187
- peraturan khusus 191 192
- dan paroki-paroki 25 dst
- penyatuan dalam 23 107 93 94
- keluar dari 194 57
v. juga Pemerintahan; Informasi; Persatuan
Sikap
- dan jalan untuk bertumbuh dalam kemurnian 84
Sistem, preventif
v. Sistem preventif
Sistem preventif
- komponen semangat Salesian 20
- dalam perutusan kita 38
- asistensi Salesian sebagai sifat dan metode dalam 39
- dan orang awam dikaitkan dengan karya kita 47
- kesetiaan kepada 136
- dalam tahun orientasi pastoral 115
Solidaritas
- dengan dunia dan sejarahnya 7 39
- antara provinsi-provinsi dan dalam keluarga Salesian 58
- ekonomi dalam provinsi 76 58 197
- dan persekutuan barang-barang 76
- dalam inisiatif-inisiatif apostolik 59
- dengan umat manusia, dan khususnya orang muda 95
- dengan orang miskin 79
Standar hidup 55 61
Statuta
- untuk kantor-kantor misi 24

39.7 Page 387

▲back to top
387
Struktur-struktur
- fundamental Serikat kita 120
- pada tingkat dunia:
* R.M. 126-128 103-106
* dewan jenderal 130-145 107-110
* kapitel umum 146-152 111-134
- pada tingkat regional: 154-155 135-142
- pada tingkat provinsi:
* wilayah-wilayah yuridis 156-159
* provinsial 161-163 143-153
* dewan provinsial 164-169 154-160
* kapitel provinsi 170-174 161-169
- pada tingkat lokal:
* rektor 176-177 170-179
* dewan lokal 178-185 180-183
* sidang para sama-saudara 186 184
Studi-studi
v. Pembinaan, intelektual
Suara dalam pemilihan
- dalam membuat pertimbangan (diperlukan persetujuan):
* dewan jenderal 132,1º 188 106
* dewan jenderal dalam jumlah tidak kurang dari lima 132,2º
* dewan provinsial 165 156 193
* dewan lokal 181 200
- membuat keputusan (kolegial) dewan jenderal 132,3º
- konsultatif (diperlukan pendapat):
* dewan provinsial 188 157
* dewan lokal 188 181
Suara konsultatif
v. Pemungutan suara, konsultatif
Subsidi-subsidi 76
Subsidiaritas
- dan desentralisasi 124
Superior
- dan gaya pemerintahan Salesian 65
- dan pelaksanaan ketaatan bersama 66
- manifestasi kehendak Allah 67

39.8 Page 388

▲back to top
388
- dan tuntutan-tuntutan kaul ketaatan 68
- dan tanggung jawab untuk disermen 69
- dan percakapan 70
- pada berbagai tingkat 120
- tertinggi, Takhta Suci 125
- R.M. 126
v. juga Pemerintahan
Surat-surat, kenangan arwah 177
Surat-surat orbituari 117
Tahun liturgi 89
Takhta Suci
- mengakui Konstitusi dan pemikiran-pemikiran kapitel umum 148
- penafsir tertinggi Konstitusi 192
- RM mewakili untuk UPS dan sebaliknya 105
- tugas-tugas yang berkaitan dengan 145 109
- persetujuan dari diperlukan untuk pemberhentian RM 128
Takhta Suci
v. Takhta Apostolik
Tamu
- penyambutan 56 45
Tanda-tanda zaman
- perhatian kepada 19
- dalam evaluasi karya-karya 41
- disermen 119 146
Tanggung jawab
- para Salesian di dalam keluarga Salesian 5
- di dalam komunitas 99
- dan ketaatan 66 67
- dan kemiskinan 75 59
- pembinaan personel 104
- kemajuan pribadi dalam pembinaan awal 99 105
- pendidikan orang muda kepada 33 35 38 15
- berbagi v. Berbagi tanggung jawab
Tanggung jawab bersama
v. Berbagi tanggung jawab

39.9 Page 389

▲back to top
389
Teater 32
Tempat tinggal
- kondisi-kondisinya 77 55
- bagian-bagian yang hanya untuk para sama saudara 56
v. juga Dekorasi; Furniture
Terima kasih
- kepada Allah Bapa 1 11 52 80 93
- kepada Tuhan 195
- kepada Roh Kudus 95
- kepada para penderma 79 76
- kepada para arwah sama saudara 94 76
- dirayakan setiap tahun pada hari komunitas 42
- kepada keluarga setiap sama saudara 47 76
Tetangga, kasih dari 80
Tidak melekat
- tentang hati di dalam Don Bosco dan para Salesian 73 75
Tradisi, Salesian
- ketaatan dan otoritas dalam 65
- kemurnian dalam 81
- bahwa rektor haruslah seorang imam 121
- dan wilayah-wilayah yuridis 156
- kekayaan rohani 192
- “selamat malam” 48
- dan merokok 55
- dipelajari dalam novisiat 91
Trinitas, Suci
- dan kehidupan komunitas 49
Tugas, tugas-tugas
- untuk memajukan dan menuntun berbagi tanggung jawab 123
- moral dalam menggunakan saran komunikasi 44
- rektor yang bersedia bagi para anggota 49
- para anggota kapitel perlu hadir pada pertemuan-pertemua kapitel
umum 123
- sidang para sama saudara 184
Universitas, Pontifikal Salesian (UPS)
- hubungan dengan R.M 105

39.10 Page 390

▲back to top
390
Updating
- teologis, pastoral, edukasional sama-saudara 118 119 10 100 142 173
184,3
- para misionaris 138 19
- karya-karya 40 41 13
- dalam bidang komunikasi sosial 142
Usia lanjut
v. Orang tua
Uskup
v. Pejabat Gereja Lokal
Uskup setempat
- kerja sama dengan 13 48 3 25 27 28 35 144 156
v. juga Gereja, lokal; paroki-paroki
Utang 191 201
Utusan-utusan
v. Pemilihan
Vice-provinsi
- hakekatnya dan metode pemerintahan 132,1º 158
Volunteers of Don Bosco (VDB)
v. Don Bosco Volunteers (DBV)
Wakil
- R.M. (Wakil Pemimpin Umum)
* tugas-tugas dalam dewan jenderal 134
* memerintah ‘ad interim’ 143 150 112-115 120
- provinsial (vice-provinsial)
* pengangkatan 167
* syarat-syarat kelayakan 166
* konsultasi sebelum pengangkatan 154
* fungsi-fungsi 164 168
- rektor (wakil rektor)
* pengangkatan 183
* fungsi-fungsi dan tugas-tugas khusus 179 183 182
Waktu bebas 11 13

40 Pages 391-400

▲back to top

40.1 Page 391

▲back to top
391
Wanita, karyawan 67
Warisan 188,3
Warisan
v. Harta benda
Warisan, pemberian dan donasi 188,3
Wasiat (Perjanjian) 52
Wilayah (wilayah)
- konteks kelas pekerja perutusan kita 6 7 27 33 119 4
- pelayanan dalam kaum muda yang khusus 41
-karya-karya kita sebagai edukasi 11 12 14 15 22
Wilayah-wilayah yuridis
- pembentukan dan aneka bentuk 156
- masuknya para anggota dalam, dan perpindahan antara 160
Yesus Kristus
- pedoman hidup kita 196
- dalam Injil, sumber semangat Salesian 11
- panggilan pribadi oleh 96
- dengan radikal mengikuti 3 30 60 71 72 80
- dan perutusan Salesian 31 33 34 36
- kehadirannya di dalam komunitas 52 61
- antusiasme bagi 103
- partisipasi dalam misteri Paskah:
* dalam hidup sesuai dengan nasihat-nasihat 60 63 71
* dalam doa dan liturgi 85 88 89
* dalam kematian 54 94
- komunitas sebuah tanda dari 57
- dan pengalaman pembinaan 58 104
- dan pentingnya ketaatan 64 71
- dan pentingnya kemiskinan 72
- kesaksian perhatian khusus bagi orang muda 81
v. juga Ekaristi
Yosef, St
- pelindung Serikat kita 9
- dalam formula kaul 24

40.2 Page 392

▲back to top
392
DAFTAR ISI
Pengantar ............................................................................................................ 6
Pengantar edisi ketiga ....................................................................................... 9
Tanda dan singkatan ........................................................................................ 12
KONSTITUSI
Serikat St. Fransiskus dari Sales
Pembukaan ........................................................................................................ 15
Bagian Pertama:
PARA SALESIAN DON BOSCO DI DALAM GEREJA
I. Serikat St. Fransiskus dari Sales ........................................................ 17
II. Semangat Salesian ............................................................................... 24
III. Kaul Salesian ....................................................................................... 33
Bagian kedua:
DIUTUS KEPADA ORANG MUDA - DALAM KOMUNITAS -
MENGIKUTI KRISTUS
IV Diutus kepada orang muda .............................................................. 40
Mereka yang menjadi sasaran perutusan kita........................................... 40
Pelayanan pendidikan pastoral kita.......................................................... 44
Kriteria kegiatan Salesian......................................................................... 51
Mereka yang berbagi tanggung jawab untuk perutusan............................. 54
V Di dalam komunitas-komunitas persaudaraan dan apostolik........ 59
VI Mengikuti Kristus, taat, miskin, dan murni...................................... 68
Ketaatan kita .......................................................................................... 71
Kemiskinan kita ..................................................................................... 77
Kemurnian kita ...................................................................................... 83
VII Dalam dialong dengan Tuhan ........................................................... 88
Bagian ketiga:
DIBINA UNTUK PERUTUSAN PARA GEMBALA DAN
PENDIDIK
VIII Aspek-aspek umum pembinaan kita ............................................... 99
Pembinaan Salesian ............................................................................... 99
Pembinaan awal .................................................................................... 103
IX Proses pembinaan ............................................................................. 108

40.3 Page 393

▲back to top
393
Bagian kempat:
PELAYANAN WEWENANG DI DALAM SERIKAT KITA
X Prinsip-prinsip dan kriteria umum ................................................. 119
XI Pelayanan wewenang di dalam komunitas dunia .......................... 123
XII Pelayanan wewenang di dalam komunitas provinsi ..................... 140
XIII Pelayanan wewenang di dalam komunitas lokal ........................... 150
XV Pengurusan barang-barang .............................................................. 156
PENUTUP ..................................................................................................... 159
PERATURAN-PERATURAN UMUM
Bagian pertama:
DIUTUS KEPADA ORANG MUDA - DALAM KOMUNITAS -
MENGIKUTI KRISTUS
I Mereka yang menjadi tujuan perutusan kita ................................. 166
II Pelayanan pastoral pendidikan kita ................................................ 168
III Pekerjaan dan aktivitas ..................................................................... 172
Oratori dan pusat orang muda .............................................................. 172
Sekolah Salesian dan pusat-pusat pengajaran ketrampilan ..................... 173
Asrama asrama dan sekolah berasrama ................................................ 174
Inisiatif untuk pelayanan panggilan ...................................................... 175
Daerah-daerah misi................................................................................ 176
Paroki-paroki ....................................................................................... 179
Komunikasi sosial ................................................................................. 182
Pelayanan di dalam struktur non Salesian ............................................ 184
IV Pelayanan kepada Keluarga Salesian............................................... 185
V Komunitas persaudaraan apostolik ............................................... 189
VI Mengikuti Kristus, taat, miskin, murni .......................................... 192
Ketaatan kita ........................................................................................ 192
Kemiskinan kita ................................................................................... 193
Kemurnian kita .................................................................................... 199
VII Dalam dialog dengan Tuhan ........................................................... 201
Bagian kedua:
DIBINA UNTUK PERUTUSAN PARA GEMBALA DAN
PENDIDIK
VIII Aspek-aspek umum pembinaan ...................................................... 207
Komunitas-komunitas pembinaan .......................................................... 207
Pembinaan intelektual ........................................................................... 208

40.4 Page 394

▲back to top
394
Pengalaman pastoral .............................................................................. 210
Pedoman praktis untuk pembinaan ....................................................... 211
IX Proses pembinaan ............................................................................. 212
Persiapan langsung untuk novisiat ......................................................... 212
Novisiat ................................................................................................ 212
Pembinaan setelah novisiat ..................................................................... 215
Pembinaan lanjut .................................................................................. 216
Bagian ketiga:
PELAYANAN WEWENANG DI DALAM SERIKAT KITA
X Pelayanan wewenang di dalam komunitas dunia .......................... 222
Rektor Mayor dan dewannya ................................................................. 222
Kapitel umum ........................................................................................ 226
Struktur regional ................................................................................... 235
XI Pelayanan wewenang di dalam komunitas provinsi ..................... 240
Provinsial dan dewannya ........................................................................ 240
Kapitel provinsi ..................................................................................... 247
XII Pelayanan wewenang di dalam komunitas lokal ........................... 254
Rektor dan dewannya ............................................................................ 254
Pertemuan sama saudara ....................................................................... 259
XIII Pengurusan barang-barang .............................................................. 260
Norma-norma umum ............................................................................ 260
Pada tingkat dunia ............................................................................... 263
Provinsi-provinsi ................................................................................... 264
Rumah-rumah ...................................................................................... 267
TULISAN-TULISAN DON BOSCO
I Kepada sama-saudara Salesian ....................................................... 273
II Sistem Preventif di dalam pendidikan orang muda .................... 298
III Surat dari Roma ................................................................................ 309
IV Kenang-kenangan St. Yohanes Bosco kepada para misionaris
yang pertama ..................................................................................... 325
V Dari wasiat rohani St. Yohanes Bosco .......................................... 328
IDEKS
Indeks analitik ................................................................................... 334
Daftar isi ............................................................................................ 392

40.5 Page 395

▲back to top
395

40.6 Page 396

▲back to top